Part 41"Saya harus pergi sebentar," ujar Malik tiba-tiba. Melepaskan pelukan itu lalu tanpa menoleh lagi langsung melangkahkan kaki ke luar ruangan. Ketiga wanita itu terlihat memasang tampang berbeda-beda. Ada yang biasa saja, tidak peduli, lalu Irish sedikit kaget karena dekapannya dilepaskan. Ia melihat kemana punggung tegap itu menghilang. "Irish, kamu hebat! Malik sampe nggak bisa berbuat apa-apa. Kamu memang hebat, Sayang!" ujar Tante Anin mendekap gadis berusia sekitar 25 tahun itu. Bola mata berwarna hazel Irish terlihat berbinar senang. Sama seperti kedua wanita yang menatapnya, ia merasakan kesenangan. Entah kenapa, baru kali ini Malik tidak menolak seperti biasanya. Apa karena Malik mulai menaruh perasaan padanya. Atau mungkin ada hal lain? Entahlah. "Kapan kamu bangun?" "Tiga hari lalu, Kak," jawab Irish tenang. Ia menuntun tangan kakaknya unt
Read more