Semua sedang larut didalam kebahagiaan yang indah itu, Dita mengusap sudut matanya, terngiang akan mendiang ibunya. "kenapa kau menangis?" tanya Henry sembari mengangkat dagu istrinya. "Aku hanya merindukan mendiang ibu, rasanya sedih sekali saat dihari bahagia tapi dia tidak ada di sisiku." Vely yang mendapati anak-menantunya menangispun, ia langsung mendekat. "Henry, ada apa?" "Tidak ada apa-apa mah, Dita merindukan ibunya yang sudah ada disurga." Sebagai ibu mertua yang baik, dimana ia juga pernah mengalami hal yang sama, pun merasa iba. Dia memeluk Dita dengan penuh kehangatan. "Mulai sekarang bibi yang akan menjadi ibumu, jadi Henry berbuat sesuatu yang menyakitimu langsung saja katakan pada mamah ya.." "Pasti, mah." Usai acara pernikahan pun berlangsung dengan meriah, semog
Read more