Share

Pesona Pria Bertopeng yang Memikat
Pesona Pria Bertopeng yang Memikat
Penulis: Bima Abimanyu

Bab 1

Suasana kompleks perumahan di tengah malam begitu sunyi, hanya terdengar suara kucing yang mengeong.

Aku berbaring sendirian di ranjang. Selimut tipis kujepit di antara kedua kakiku sambil terus menggesekkan tubuhku tanpa henti.

Namun, hasratku makin sulit dikendalikan, selimut ini tidak bisa memuaskan hasratku.

Aku mengerang, akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan mainan yang baru kubeli dari laci meja di samping ranjang.

Meskipun tidak ada siapa pun di rumah, aku masih merasa malu ketika mengeluarkan mainan itu.

Aku sempat merasa ragu sejenak, kemudian aku menyalakan mainan itu berdasarkan petunjuk yang tercantum di kemasan.

"Nguung ... nguung." Terdengar suara mainan itu beriringan dengan suara deru napasku.

Ulasan mainan ini di toko online sangat bagus. Mainan ini memang bagus, buktinya aku merasa hasratku terpuaskan.

Setelah lima bulan berlalu, akhirnya aku bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Aku masih berbaring di ranjang sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan, tiba-tiba teringat hubungan seks terakhir dengan suamiku.

Itu terjadi empat tahun lalu, saat suamiku mabuk setelah pulang dari sebuah perjamuan.

Waktu itu, aku sudah mulai sering bertengkar dan pisah ranjang.

Namun, malam itu suamiku menganggap aku sebagai wanita lain, dia memperlakukanku dengan hangat. Karena berniat rujuk dengan suamiku, aku memilih untuk diam.

Setelah kejadian itu, aku hamil.

Namaku Jane Wongso. Aku menikah dengan suamiku, Mark Burhan tepat setahun yang lalu. Kemesraan kami hanya bertahan selama dua bulan. Setelah itu, hubungan kami mulai menjauh.

Awalnya, aku berpikir kehamilanku bisa memperbaiki hubungan kami, ternyata justru menjadi akhir dari pernikahan kami.

Ketika Mark mengetahui kehamilanku, dia segera pergi dari rumah. Mark memintaku untuk menggugurkan kandunganku dan meminta kami cerai.

Aku sudah mengetahui dari dulu bahwa suamiku selingkuh, tetapi aku tidak menyangka bahwa dia akan bersikap sekejam ini padaku. Dia lebih memilih wanita lain, mencampakkan istri dan anaknya.

Aku bukan orang yang suka memaksa, jadi aku setuju kami bercerai, tetapi aku tidak setuju menggugurkan kandunganku.

Untungnya, sebelumnya aku memegang posisi manajer di sebuah perusahaan sehingga aku memiliki tabungan yang banyak. Semenjak hamil, aku mengundurkan diri dan memutuskan untuk menjaga kehamilanku di rumah.

Tidak kusangka, yang dulunya aku biasa saja dalam hubungan seks, setelah hamil, aku menjadi memiliki hasrat yang besar.

Pada masa awal kehamilan, masih bisa kutahan. Masuk ke trimester kedua, hasratku makin lama makin besar.

Aku merasa malu berkonsultasi dengan dokter, terpaksa menahan hasratku sendirian di rumah.

Kehamilan di trimester kedua tergolong aman, aku tidak lagi takut terjadi apa-apa pada bayiku, jadi aku membeli mainan seks dari toko online untuk memuaskan hasratku.

Tidak kusangka, mainan seks ini sangat membantu. Aku berpikir untuk membeli beberapa mainan seks lagi dengan model berbeda.

Pada saat aku sedang pesan di toko online, aku mendengar suara gemerisik dari arah ruang tamu.

Sejak Mark pergi dari rumah, aku tinggal sendirian, tidak mungkin ada orang lain.

Tiba-tiba aku merasa panik. Aku sempat berpikir bahwa Mark kembali ke rumah karena hanya Mark yang punya kunci rumah ini.

Saat memikirkan kemungkinan Mark kembali ke rumah, aku langsung buru-buru menyimpan mainan seks milikku.

"Siapa? Mark?"

Begitu aku bersuara, suasana di ruang tamu langsung hening.

Jika bukan Mark, lalu siapa?

Jantungku berdebar sangat cepat. Aku perlahan turun dari ranjang untuk memeriksanya.

Aku terbiasa tidur dengan lampu gelap. Saat ini, semua ruangan di rumahku gelap. Ketika aku membuka pintu kamar, yang kulihat hanyalah kondisi ruang tamu yang gelap, tidak melihat apa-apa.

Aku berjalan hati-hati dalam kegelapan untuk menyalakan lampu, tiba-tiba ada yang melesat di depanku.

Sebelum aku sempat berteriak, ada seseorang bertubuh besar mendorongku dari arah belakang ke tembok.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status