Share

Bab 6

Aku mengeluarkan ponselku dan berusaha menghubungi Citra dengan tangan gemetaran, tapi teleponku tidak diangkat.

Karena situasinya benar-benar mendesak, aku juga tidak bisa mengirimkan pesan ke Citra untuk menanyakan hal ini. Alhasil, aku pun memutuskan untuk segera ke kamar Citra selagi Putra masih ada di bar.

Citra bilang sedang sakit kepala hari ini, makanya dia memilih untuk beristirahat saja di dalam kamar.

Tapi ketika aku hendak mengetuk pintu, sudah lebih dulu ada orang yang membuka pintu kamar Citra dari dalam. Rupanya orang itu adalah Dikta, sepupu Putra!

"Tu-Tuan Dikta ...."

Raut wajah Dikta terlihat panik sekaligus kaget ketika melihatku sudah berada di depan pintu.

Tapi dia buru-buru menormalkan ekspresinya dan mengangguk santai padaku.

"Apa kamu datang ke sini untuk menemui calon istri adik sepupuku?"

"Nggak, nggak kok."

Mana mungkin aku berani mengatakan kalau kedatanganku untuk mencari celana dalam?

Aku memilih untuk buru-buru kabur!

Setelah kembali ke kamarku sendiri, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status