Share

Bab 2

Aku sontak kaget begitu mendengar kejujurannya barusan.

Sari benar-benar masih perawan!

"Sari, kamu ...."

Aku sudah hendak beranjak dari atas tubuhnya, tapi dia malah menarikku kembali.

"Nggak apa, Kak. Setiap gadis pasti pernah mengalami hal ini kan."

Sari memelukku erat dan berkata, "Apa aku boleh datang ke studio foto kakak lagi lain kali? Tapi aku maunya gratis, ya!"

Aku tertawa dan menjawab, "Gratis? Tentu saja boleh!"

Menurutku, mahasiswi zaman sekarang memang sangat ambisius. Mereka bahkan sampai rela menyerahkan tubuh mereka demi sebuah pemotretan.

Tapi karena mereka sendiri juga tidak keberatan mengenai hal itu, aku juga tidak akan banyak berkomentar.

Mereka ingin melakukan sebuah pemotretan, sementara aku juga perlu melampiaskan kebutuhanku.

Semua orang punya kebutuhan masing-masing.

Sejak aku memutuskan untuk berhubungan dengan Sari, dia banyak memberiku peluang bisnis sebagai sebuah bentuk imbalan karena bisa berfoto gratis di studio fotoku.

Aku juga dengar kabar kalau Sari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status