Share

57. Tamu

Entah karena musim yang telah berganti, atau karena perubahan cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini. Angin membawa serta seorang tamu dekat yang terasa jauh. Siang yang cukup terik tak menghalangi tamu tersebut menunggu di ruangan yang hanya dilengkapi sebuah kipas angin di langit-langit. Berkali jemari lentiknya menyeka buliran kristal yang membayang di sela pori-porinya.

“Maaf menunggu lama.” Terdengar suara seorang wanita yang setengah bergegas memasuki ruang tunggu di kantor pemerintahan itu.

“Mana berkas yang diberikan mama?” Tanpa basa-basi wanita berwajah blasteran itu memberitahu keperluannya. Bahkan ia tak memberi kesempatan pada wanita yang baru saja tergopoh-gopoh menghampiri duduk nyaman terlebih dahulu.

“Apa kabar, Tante Mauren?” sapa wanita yang tak lain adalah Kartika.

Kartika memang selalu memanggil para iparnya dengan sebutan yang dia ajarkan pada Amara dan Zee. Sudah menjadi kebiasaannya sejak anak-anaknya lahir, hingga kini. Meski

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status