Share

Cheating

Penulis: beruang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sudah satu minggu sejak Lania berada di rumah sakit, tetapi ia belum sekalipun melihat Robby menjenguknya. Setiap hari hanya Diana sendirian yang menjenguk dan menemani Lania, sampai Lania muak sendiri mengetahui hanya Diana yang datang. 

Lania menginginkan Robby untuk datang dan melihat betapa mengenaskan dirinya, ia tahu Robby akan luluh jika melihatnya sakit. 

"Gue udah mau keluar rumah sakit tapi Robby tetep gak jenguk gue. Percuma gue hampir mati kemarin, tapi Robby tetep gak mau ketemu gue!" Maki Lania. 

Kini Lania hanya sendirian di kamar VIP yang luas itu, ia sudah cukup sehat daripada kemarin. Sepertinya Lania akan sudah boleh pulang dalam waktu dekat ini karena kondisinya semakin membaik. 

Gadis bernama lengkap Lania Khafasya itu melipat kedua tangannya di depan dada, kedua matanya menatap tajam ke layar televisi yang sedang menampilkan acara musik. Suasana hatinya benar-benar buruk, ia hanya butuh Robby saat ini. 

Ponsel Lania berdenting, ia melihat notifikasi pesan dari Ambar. 

Ambar:

Robby di lobby rumah sakit, kayaknya dia mau jenguk lo

Lania membulatkan matanya lebar-lebar, ia tersenyum. Jantungnya berdetak dengan cepat. Rasanya ia ingin berteriak saat itu juga, karena Robby masih peduli dengannya. Lania tidak akan pernah kehilangan apa yang sudah ia dapatkan selama ini, Robby akan tetap menjadi miliknya. 

Itu adalah hal mutlak. 

Pintu kamar Lania mulai terbuka, perlahan derap langkah kaki tegas dibaluti sepatu kulit mahal itu mulai memasuki kamar Lania. Sedangkan Lania semakin mengembangkan senyumnya, seseorang yang hampir satu bulan ini tidak ia lihat rupanya kini berdiri tepat di hadapannya. 

Robby berdiri dengan wajah yang sangat dingin, tatapannya tajam menusuk siapapun yang berkontak mata secara langsung dengannya, tetapi sepertinya itu tidak berlaku untuk gadis seperti Lania. Ia masih setia mengembangkan senyumnya sehingga gigi putihnya terlihat. 

Dengan pakaian jas lengkap, Robby mulai mendekati bangsal Lania. Tanpa senyum sedikitpun yang menghiasi wajah tampannya. 

"Sayang..." Sapa Lania yang secara reflek menarik tangan Robby. 

Robby dengan cepat menepis tangan Lania dengan kasar, membuat gadis itu sedikit terkejut karena perilakunya. 

"Kenapa? Kok ditepis?" Tanya Lania dengan nada merajuk. 

Robby diam, ia benar-benar tidak berselera bertemu dengan Lania. Jika bukan karena mamanya yang memohon untuk menjenguk Lania, Robby tidak akan menampakan wajah di depan Lania. 

Ia sangat muak. 

Lania mengulurkan tangannya, menarik dasi Robby, mengkikis jarak antara mereka. Kini wajah mereka hanya berjarak beberapa cm, Lania bisa dengan jelas melihat kantung mata Robby yang menghitam, tetapi ditutupi dengan cream. 

Aroma tubuh Robby yang selalu membuatnya tenang, kini bisa Lania hirup lagi. Sudah sangat lama rasanya. Mata teduh Robby yang kini terselimuti kebencian, dan bibir kecil Robby yang sangat menarik. Wah, Lania hampir menangis karena sudah lama ia tidak melihat semua kesempurnaan pada diri Robby. Lania sangat merindukannya. 

Robby menarik diri dari Lania, kembali menepis dengan kasar tangan gadis itu dengan kasar dari dasinya. 

"Jangan macem-macem kamu!" Tegasnya. 

Lania tertawa kecil, "Macem-macem apa sih, Sayang? Emang gak boleh skinship sama pacar aku sendiri?"

"Hubungan kita udah berakhir, Lania!" Ucap Robby penuh penekanan. 

Lagi-lagi Lania tertawa, "Kapan? Kapan hubungan kita berakhir? Gak pernah ada kata itu yang keluar dari mulut kamu atau aku, Rob!"

"Ada" Sahut Robby. 

Lania menyeringit bingung, "Kapan?"

"Sekarang!" Jawab Robby. "Sekarang. Mulai hari ini hubungan kita berakhir, Lania!"

Lania mengendus kecil, ia menggaruk pelipisnya yang sebenarnya tidak gatal. "Kamu yakin bisa mengakhiri hubungan ini, Rob?"

"Aku yakin, seratus persen!" Jawab Robby. "Tiga kali Lania, tiga kali kamu selingkuhin aku. Kamu mainin perasaan aku, kamu hancurin aku, kamu siksa batin aku terus menerus. Kalo tetap bersama kamu ngebuat aku kehilangan diri aku sendiri, aku lebih memilih untuk kehilangan kamu, dan menemukan aku kembali!"

Lania diam, kali ini ia tidak merespon apapun. Gadis itu hanya mencoba mendengarkan Robby. 

"Aku kasih semua yang aku punya ke kamu, bahkan kamu gak sedikitpun kekurangan kasih sayang dari aku, La, engga seperti omong kosong yang kamu katakan ke mama. Aku mencintaimu kamu, kamu segalanya bagi aku. Tapi aku gak pernah begitu bagi kamu!"

Kedua mata Robby mulai memanas, ia ingin sekali menumpahkan apa yang ia rasakan kepada Lania. Gadis yang membuatnya seperti ini haruslah bertanggung jawab. 

"Kamu selingkuhin aku untuk pertama kalinya, dan alasan kamu karena aku gak ada waktu untuk kamu. Aku terima, La. Bahkan aku berlutut minta maaf sama kamu sehingga kita mulai lagi dari awal agar aku gak kehilangan kamu!"

Lania menjatuhkan air matanya untuk pertama kali, gadis itu merasa sesak di dadanya melihat dan mendengar semua isi hati Robby. 

"Saat kamu selingkuh yang kedua kalinya, dan kamu bilang kamu bosan sama aku. Aku masih maafin kamu, malahan aku yang merubah diri aku sendiri sehingga hubungan kita bisa langgeng karena aku gak ngebosenin lagi buat kamu. Tapi ternyata kamu selingkuhin aku untuk ketiga kalinya. Aku salah, La, aku salah... Seharusnya pada saat itu yang aku mengakhiri hubungan kita, karena perselingkuhan kamu itu bukan dari kesalahan aku tetapi karena kamu yang emang gak bisa dengan satu pria!"

Seperti di hantam ton-an batu, dada Lania sangat sesak. Robby tidak pernah berteriak seperti ini kepadanya, pria itu tidak pernah menjadi seperti ini sebelumnya. Apa ia sejahat itu? Apa semua yang ia lakukan benar-benar mengubah sosok lembut dan penyayang seperti Robby menjadi sosok lain yang bahkan belum pernah ia lihat. 

"Aku capek, La... Salah aku apa? Kenapa kamu setega itu? Kurang apa aku buat kamu, Lania?" Tanya Robby. 

Robby sudah menangis, entah sejak kapan. Pria itu mengeluarkan semua hal yang selama ini membuatnya sesak. Robby mengutarakan semua yang selalu mengganjal di dalam hatinya kepada Lania. Tetapi alih-alih ia merasa lega, Robby merasakan sesuatu yang sangat aneh di hatinya, hatinya sangat sakit, begitu perih melihat Lania menangis. 

Tetapi Robby tidak menunjukkannya, ia harus tetap menjaga batasan. Lania harus tahu dan sadar bahwa ia sudah tidak bisa lagi gadis itu kendalikan. 

Lania turun dari ranjang tempat tidurnya, ia berdiri di hadapan Robby. Menatapnya dengan penuh rasa bersalah. Perlahan Lania mengulurkan kedua tangannya, menggenggam kedua tangan Robby dengan sangat lembut. 

Tatapan mereka terkunci, Robby masih menangis tetapi sudah lebih terkendali. Lania tersenyum, menatap Robby yang masih menangis. Senyum yang sama yang Robby lihat delapan tahun lalu, saat mereka berdua bertemu. 

"Maaf" Ucap Lania. "Entah itu ucapan maaf yang keberapa yang kamu denger dari aku, Rob, tetapi kali ini aku sungguh minta maaf"

Mereka sama-sama diam sejenak, menatap satu sama lain semakin dalam. 

"Aku bukan wanita sempurna untuk kamu, aku terlalu buruk untuk kamu. Aku menghancurkan kamu tanpa aku sadari, aku berbahagia di atas luka yang kamu rasain selama ini. Oleh karena itu aku minta maaf"

"Aku sangat mencintai kamu, Rob, aku mau jadi pendamping hidup kamu. Untuk itu, aku mohon sama kamu kasih aku kesempatan sekali lagi"

Robby tersenyum, "Untuk apa? Untuk menghancurkan aku lagi?"

Dengan cepat Robby menarik tangannya dari genggaman Lania, sebenarnya Robby sempat luluh sejenak saat Lania berbicara dengan lembut dan menatapnya. Tetapi Robby kembali teringat dengan semua pengkhianatan gadis itu. 

"Maaf, La" Robby menjeda ucapannya "Tapi tidak ada pembenaran di atas pengkhianatan!" Ucap Robby. 

Robby berbalik dan pergi meninggalkan Lania yang mematung. Gadis itu benar-benar sedang mencerna apa yang sudah ia dengar tadi. Untuk pertama kalinya Robby menolak keinginannya. 

"AAAAA SIAL!" Teriak Lania frustrasi. 

"Sia-sia gue harus pura-pura nangis di depan Robby" Lania berhenti sejenak. Ia menatap pintu kamarnya dengan sangat kesal. "Lo liat, Rob, gue bakal buat lo bertekuk lutut bahkan rela sujud buat ajak gue kembali bersama lo!"

You Lose Me, You Find You

I Lose You, I Lose Me

Bab terkait

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Shame On You

    Ambar masuk ke dalam restoran, aroma masakan yang enak-enak menyambutnya dengan baik saat ia pertama kali melangkah masuk. Siang ini adalah siang yang tidak pernah Ambar inginkan kehadirannya, karena entah rencana apa yang ingin dilakukan Leon, pria itu tiba-tiba mengajak bertemu di restoran ini sekarang. Leon adalah salah satu orang yang paling Ambar hindari, ia bisa menjadi ular yang sangat berbisa dan bisa juga menjadi kelinci yang lucu. Pria itu pandai bermain perannya. Ambar duduk di bangku paling pojok, ia sudah bisa menebak jika keinginan Leon untuk menemuinya adalah membuat keributan baru. Untuk itu ia mengambil meja di tempat yang jarang orang tempati. Ponsel Ambar berdenting memperlihatkan pesan masuk di sana. Zero: Gua ngawasin dia 24jam, bos tenang aja! Ambar tersenyum.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Bastard

    "Pagi sayang!" Sapa Lania dengan senyuman ceria khas dirinya. Lania melambaikan tangan ke arah Robby, gadis itu sebenarnya terkejut melihat bagaimana berantakan pria yang sangat mencintainya itu, tetapi Lania memilih untuk tidak peduli. Robby menoleh dengan cepat, ia menatap dengan terkejut seseorang yang berdiri di hadapannya dengan melambaikan tangan ke arahnya. "Kamu ngapain di rumah aku?!" Tanya Robby seteleh ia meletakkan gelasnya dengan kasar di atas meja. Lania berjalan dengan senyuman yang masih mengembang mendekati Robby. Gadis itu berdiri tepat di depan Robby, jarak mereka hanya beberapa centi. Lania melihat rambut Robby yang berantakan, sangat berantakan. Tidak seperti dulu yang rapih walaupun baru bangun tidur sekalipun. Lania merapikan rambut Robby, menyisir rambut ikal itu dengan jari-jari tangannya yang lentik. Hati Robby sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   (Bukan) Orang Ketiga

    "Mohon maaf, Bu Lania, tetapi pagi tadi pak Robby membatalkan semua persiapan yang sudah dilakukan. Pak Robby juga mengatakan bahwa pernikahan pak Robby dan Bu Lania batal" Jelas seorang wanita dari seberang sana dengan ragu-ragu. Lania mengepalkan kuat-kuat tangannya, ia merasa sangat terluka dan terhina karena Robby dengan mudahnya membatalkan persiapan pernikahan mereka yang sebentar lagi selesai. Lania langsung mematikan sambungan telepon, ia sudah tidak minat berbicara dengan orang WO. Kaki jenjangnya berbalik menuju mobil miliknya, ia harus bicara dengan seseorang yang sudah mempermalukan dirinya itu. Lania menancap gas pedal mobilnya, membelah kota Jakarta yang ramai dengan kesal yang tidak berujung. Pernikahan mereka tidak boleh batal, itu adalah hal yang tidak bisa siapapun ganggu gugat. Robby tidak seharusnya membatalkan pernikahan mereka secara sepihak, semua waktu berharganya sudah ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Never Change

    Robby Danian seorang pengusaha muda yang sedang berada di puncak kesuksesannya. Berawal dari usaha kecil yang ia buka setiap ada event di Ibu Kota sampai ia bisa membuka cabang hampir di seluruh Indonesia.Pria yang selalu mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan itu memulai kariernya dari bawah, dari nol. Ia bersama kekasihnya berjualan dengan berdampingan sinar matahari dan dinginnya air hujan di stand-stand yang terbuat dari terpal. Robby tidak pernah menyerah dalam merintis kariernya sampai ia berada di posisi dimana banyak orang memanggilnya Boss.Robby membuka kemeja putih yang semula ia pakai untuk acara pembukaan cabang usaha barunya. Pria itu membiarkan tubuh atasnya telanjang dan hanya memakai celana panjang. Robby merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur, mengistirahatkan dirinya dan mencari hiburan dengan membuka sosial media.Robby menscroll setiap postingan orang lain yang muncul di berandanya, be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Doom

    Lania menyiram wajah pria yang duduk di hadapannya dengan minuman yang sebelumnya ia pesan. Gadis itu sudah benar-benar kesal dengan kebodohan pria yang ia pilih menjadi selingkuhannya. Beberapa kali Lania menyumpah serapahi pria itu, dan pria itu tetap diam. Pikiran Lania sungguh buntu, ia benar-benar takut saat ini. Entah mengapa Lania berpikir masalah ini jauh lebih mengerikan daripada pertama kali Robby mengetahui perselingkuhannya. "Lania, maafin aku" Pria itu menggenggam tangan Lania, wajahnya tertunduk karena bersalah. Lania menempis tangan pria itu dengan kasar, "Kita itu menjalin hubungan di belakang Robby, dan seharusnya lo gak ceroboh upload percakapan kita di base publik!" "Iya, aku salah, aku minta maaf. Aku gak bermaksud buat ungkap semuanya, aku hanya..." "Hanya apa?! Kebodohan lo ngebuat kepercayaan Robby hancur lagi, Yo!"  

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Playing Victim

    Lania mengambil ponselnya yang berada di nakas. Tubuh gadis itu terlihat lemas, dengan kantung mata yang menghitam. Bibirnya pucat dan matanya sangat sayu. Sudah dua minggu sejak hari dimana ia membuat kehidupan mewahnya berada di ujung tanduk. Sejak saat itu pula ia tidak lagi mendapatkan kabar apapun dari Robby, sepertinya memang Robby ingin mengakhiri hubungan mereka, dan meninggalkan Lania karena kesalahannya. Lania mencari kontak nomor Ambar, lalu dengan cepat menelpon gadis itu. "Hallo, La?" "Lo dimana?" Tanya Lania dengan suara yang benar-benar lemas. "Di kantorlah, lo kenapa si suaranya lemes gitu? Sakit?" "Lo cepetan ke apartemen gue, gue butuh bantuan lo!" "Gue lagi kerja, Lania!" "Si Dwi gak bakal pecat lo, lo kan simpenan kesayangannya!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   (Bukan) Orang Ketiga

    "Mohon maaf, Bu Lania, tetapi pagi tadi pak Robby membatalkan semua persiapan yang sudah dilakukan. Pak Robby juga mengatakan bahwa pernikahan pak Robby dan Bu Lania batal" Jelas seorang wanita dari seberang sana dengan ragu-ragu. Lania mengepalkan kuat-kuat tangannya, ia merasa sangat terluka dan terhina karena Robby dengan mudahnya membatalkan persiapan pernikahan mereka yang sebentar lagi selesai. Lania langsung mematikan sambungan telepon, ia sudah tidak minat berbicara dengan orang WO. Kaki jenjangnya berbalik menuju mobil miliknya, ia harus bicara dengan seseorang yang sudah mempermalukan dirinya itu. Lania menancap gas pedal mobilnya, membelah kota Jakarta yang ramai dengan kesal yang tidak berujung. Pernikahan mereka tidak boleh batal, itu adalah hal yang tidak bisa siapapun ganggu gugat. Robby tidak seharusnya membatalkan pernikahan mereka secara sepihak, semua waktu berharganya sudah ia

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Bastard

    "Pagi sayang!" Sapa Lania dengan senyuman ceria khas dirinya. Lania melambaikan tangan ke arah Robby, gadis itu sebenarnya terkejut melihat bagaimana berantakan pria yang sangat mencintainya itu, tetapi Lania memilih untuk tidak peduli. Robby menoleh dengan cepat, ia menatap dengan terkejut seseorang yang berdiri di hadapannya dengan melambaikan tangan ke arahnya. "Kamu ngapain di rumah aku?!" Tanya Robby seteleh ia meletakkan gelasnya dengan kasar di atas meja. Lania berjalan dengan senyuman yang masih mengembang mendekati Robby. Gadis itu berdiri tepat di depan Robby, jarak mereka hanya beberapa centi. Lania melihat rambut Robby yang berantakan, sangat berantakan. Tidak seperti dulu yang rapih walaupun baru bangun tidur sekalipun. Lania merapikan rambut Robby, menyisir rambut ikal itu dengan jari-jari tangannya yang lentik. Hati Robby sed

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Shame On You

    Ambar masuk ke dalam restoran, aroma masakan yang enak-enak menyambutnya dengan baik saat ia pertama kali melangkah masuk. Siang ini adalah siang yang tidak pernah Ambar inginkan kehadirannya, karena entah rencana apa yang ingin dilakukan Leon, pria itu tiba-tiba mengajak bertemu di restoran ini sekarang. Leon adalah salah satu orang yang paling Ambar hindari, ia bisa menjadi ular yang sangat berbisa dan bisa juga menjadi kelinci yang lucu. Pria itu pandai bermain perannya. Ambar duduk di bangku paling pojok, ia sudah bisa menebak jika keinginan Leon untuk menemuinya adalah membuat keributan baru. Untuk itu ia mengambil meja di tempat yang jarang orang tempati. Ponsel Ambar berdenting memperlihatkan pesan masuk di sana. Zero: Gua ngawasin dia 24jam, bos tenang aja! Ambar tersenyum.

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Cheating

    Sudah satu minggu sejak Lania berada di rumah sakit, tetapi ia belum sekalipun melihat Robby menjenguknya. Setiap hari hanya Diana sendirian yang menjenguk dan menemani Lania, sampai Lania muak sendiri mengetahui hanya Diana yang datang.Lania menginginkan Robby untuk datang dan melihat betapa mengenaskan dirinya, ia tahu Robby akan luluh jika melihatnya sakit."Gue udah mau keluar rumah sakit tapi Robby tetep gak jenguk gue. Percuma gue hampir mati kemarin, tapi Robby tetep gak mau ketemu gue!" Maki Lania.Kini Lania hanya sendirian di kamar VIP yang luas itu, ia sudah cukup sehat daripada kemarin. Sepertinya Lania akan sudah boleh pulang dalam waktu dekat ini karena kondisinya semakin membaik.Gadis bernama lengkap Lania Khafasya itu melipat kedua tangannya di depan dada, kedua matanya menatap tajam ke layar televisi yang sedang menampilkan acara musik. Suasana hatinya benar

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Playing Victim

    Lania mengambil ponselnya yang berada di nakas. Tubuh gadis itu terlihat lemas, dengan kantung mata yang menghitam. Bibirnya pucat dan matanya sangat sayu. Sudah dua minggu sejak hari dimana ia membuat kehidupan mewahnya berada di ujung tanduk. Sejak saat itu pula ia tidak lagi mendapatkan kabar apapun dari Robby, sepertinya memang Robby ingin mengakhiri hubungan mereka, dan meninggalkan Lania karena kesalahannya. Lania mencari kontak nomor Ambar, lalu dengan cepat menelpon gadis itu. "Hallo, La?" "Lo dimana?" Tanya Lania dengan suara yang benar-benar lemas. "Di kantorlah, lo kenapa si suaranya lemes gitu? Sakit?" "Lo cepetan ke apartemen gue, gue butuh bantuan lo!" "Gue lagi kerja, Lania!" "Si Dwi gak bakal pecat lo, lo kan simpenan kesayangannya!"

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Doom

    Lania menyiram wajah pria yang duduk di hadapannya dengan minuman yang sebelumnya ia pesan. Gadis itu sudah benar-benar kesal dengan kebodohan pria yang ia pilih menjadi selingkuhannya. Beberapa kali Lania menyumpah serapahi pria itu, dan pria itu tetap diam. Pikiran Lania sungguh buntu, ia benar-benar takut saat ini. Entah mengapa Lania berpikir masalah ini jauh lebih mengerikan daripada pertama kali Robby mengetahui perselingkuhannya. "Lania, maafin aku" Pria itu menggenggam tangan Lania, wajahnya tertunduk karena bersalah. Lania menempis tangan pria itu dengan kasar, "Kita itu menjalin hubungan di belakang Robby, dan seharusnya lo gak ceroboh upload percakapan kita di base publik!" "Iya, aku salah, aku minta maaf. Aku gak bermaksud buat ungkap semuanya, aku hanya..." "Hanya apa?! Kebodohan lo ngebuat kepercayaan Robby hancur lagi, Yo!"  

  • You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me   Never Change

    Robby Danian seorang pengusaha muda yang sedang berada di puncak kesuksesannya. Berawal dari usaha kecil yang ia buka setiap ada event di Ibu Kota sampai ia bisa membuka cabang hampir di seluruh Indonesia.Pria yang selalu mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan itu memulai kariernya dari bawah, dari nol. Ia bersama kekasihnya berjualan dengan berdampingan sinar matahari dan dinginnya air hujan di stand-stand yang terbuat dari terpal. Robby tidak pernah menyerah dalam merintis kariernya sampai ia berada di posisi dimana banyak orang memanggilnya Boss.Robby membuka kemeja putih yang semula ia pakai untuk acara pembukaan cabang usaha barunya. Pria itu membiarkan tubuh atasnya telanjang dan hanya memakai celana panjang. Robby merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur, mengistirahatkan dirinya dan mencari hiburan dengan membuka sosial media.Robby menscroll setiap postingan orang lain yang muncul di berandanya, be

DMCA.com Protection Status