Home / Romansa / YOU / BAB 3

Share

BAB 3

Author: kiya
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Aluna terlihat begitu gelisah pagi ini, baru saja ia mendapat kabar dari Pembina Ekstrakurikuler Paskibra di SMP nya dulu untuk menyiapkan upacara Hari Guru yang akan dilaksanakan tanggal 25 November nanti. Selain sibuk kuliah, Aluna juga sibuk melatih ekskul paskibra di SMP nya dulu bersama dengan seorang teman, dan akhir-akhir ini mereka memang tengah disibukkan untuk menyiapkan upacara-upacara hari besar di bulan November, setelah mereka selesai mengurus upacara Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November kemarin, kini Aluna dan partner -nya dalam melatih paskibra harus kembali disibukkan untuk persiapan upacara Hari Guru.

“Kenapa sih lo Lun, masih pagi udah ribet sendiri aja. Lagi ada masalah?” Keyara bertanya kepada Aluna, gadis itu bingung sendiri melihat kegelisahan yang muncul pada raut wajah sahabatnya.

“Gue lagi bingung nih.”

“Bingung kenapa?” Nasyika bertanya.

“Pegangan sono lo ndut kalo bingung mah.” Timpal Nisa

“Eett ampun dah, seriusan ini gue.” Sungut Aluna sedikit kesal kepada Fahrunnisa.

“Hahahaha iya iya becanda elah, bingung kenapa lo ndut?” Kali ini Nisa bertanya serius kepada Aluna.

“Nanti sore gue harus nyiapin upacara Hari Guru, sedangkan sore ini kan kita harus ikut screening untuk acara Pelatihan Dasar Kepemimpinan, terus nih sekarang aja udah tanggal 14, itu artinya udah H-11 upacara Hari Guru” Jelas Aluna dengan raut wajah kebingungan kepada ketiga sahabatnya, saat ini suasana kelas tengah santai karena dosen yang mengajar tidak masuk, jadi mereka bebas untuk mengobrol tanpa takut kena marah dosen.

“Lo suruh aja partner ngelatih lo buat ngegantiin lo dulu hari ini, katanya lo ngelatih berdua kan sama temen sekelas lo dulu tuh, yang cowo.” Nasyika memberi saran atas masalah yang tengah dihadapi sahabatnya.

“Nah itu, masalahnya tuh disitu, Partner gue itu hari ini juga nggak bisa ngelatih karena ada urusan yang nggak bisa dia tinggalin, makanya gue bingung nih, nggak mungkin gue ninggalin anak-anak latihan sendiri tanpa pengawasan pelatihnya satupun tapi nggak mungkin juga kan kalo gue nggak ikut screening sore nanti.”

“Lu ngelatih berdua aja masih keteteran yak Lun, apalagi kalo lu ngelatih sendirian.” Keyara menimpali omongan Aluna.

“Nggak bisa, Key, kalo gue ngelatih sendiri.”

“Yaudah, kalo nggak nanti lo izin pulang duluan aja pas screening, bilang ke kakak tingkat kalo hari ini lo juga harus ngelatih paskib.” Kali ini, Nisa yang memberi saran untuk Aluna.

“Nah iya tuh, begitu aja udah, Lun.” Timpal Nasyika juga Keyara.

“Izinnya ke siapa? Gue kan nggak punya kontak kating .”

“Nih gue ada kontaknya kak Rara, coba aja lo chat dia terus jelasin masalah lo ke dia.” Ujar Nisa yang langsung mengirim kontak salah satu kakak tingkatnya ke Aluna melalui aplikasi chat yaitu W******p.

Begitu Aluna sudah mendapatkan kontak salah satu kakak tingkatnya, gadis itu bergegas menghubungi kak Rara dan menjelaskan titik permasalahan yang tengah ia hadapi.

“Eh by the way, kalian udah pada ngerjain tugas resume yang buat screening nanti?” Keyara bertanya kepada ketiga sahabatnya.

“Udah dong.”

“Gue juga udah.”

“Lo udah belom, Lun?”

“Udah juga gue.” Balas Aluna tanpa mengalihkan focus pandangannya dari layar smartphone.

***

Hari ini seluruh mahasiswa tingkat 1 Pendidikan Ekonomi yang berhasil lolos screening dikumpulkan oleh para kakak tingkatnya untuk pembagian kelompok serta sesi penjelasan terkait barang bawaan yang dibutuhkan untuk kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan yang akan diadakan dua minggu lagi. Aluna dan ketiga sahabatnya beruntung berhasil lolos screening dari sekian banyak mahasiswa yang mengikuti proses seleksi.

Aluna, Keyara, Fahrunnisa, Nasyika dan juga para mahasiswa yang lolos screening kemarin segera berkumpul di ruangan yang telah ditentukan, mereka duduk bersila membentuk setengah lingkaran menghadap ke arah papan tulis yang mana sudah tertulis nama-nama kelompok untuk acara Pelatihan Dasar Kepemimpinan nanti, Aluna dan Nasyika berada di kelompok yang sama yaitu kelompok 3, sedangkan Keyara masuk kelompok 1 dan Fahrunnisa masuk kelompok 4. Satu kelompok terdiri dari 12 orang dan setiap kelompok akan dibimbing oleh seorang kakak fasil atau fasilitator.

Setiap kelompok mulai duduk melingkar bersama dengan para kakak fasil nya, mereka saling berkenalan satu sama lain, menentukan siapa yang akan jadi ketua kelompok, mendiskusikan yel-yel kelompok juga jargon dan yang terakhir membagi tugas terkait barang bawaan kelompok kepada masing-masing anggota kelompok.

Diskusi selesai tepat ketika Adzan Maghrib telah berkumandang, masing-masing kelompok mulai membubarkan diri dan bergegas menuju masjid untuk melaksanakan ibadah Sholat Maghrib berjamaah, namun ada juga beberapa dari mereka yang lebih memilih untuk langsung pulang ke rumah.

Aluna dan ketiga sahabatnya memilih untuk ikut Sholat berjamaah di masjid kampus.

Sedikit bercerita bahwa masjid kampus memiliki tiga lantai, dimana pada lantai dasar merupakan tempat untuk dilaksanakannya kegiatan sholat bagi jamaah laki-laki, ruang pengurus DKM Masjid yang terletak tepat di sebelah kanan pintu masuk lantai dasar, toilet serta tempat untuk berwudhu bagi jamaah laki-laki di sebelah kiri pintu masuk dan toilet khusus bagi jamaah penyandang disabilitas di dekat tangga untuk menuju ke atas. Sedangkan pada lantai dua terdapat ruang untuk sholat jamaah wanita. Bagian dalam masjid terlihat begitu memesona dengan nuansa putih gading yang terlihat mendominasi, kaca-kaca besar sebagai pengganti dinding masjid yang menghadap ke area gedung-gedung tempat perkuliahan sehingga bagi para jamaah yang sedang beristirahat di masjid dapat menikmati pemandangan hiruk pikuk area kampus sambil bersantai-santai di dalam masjid, membuat siapa saja merasa nyaman berdiam diri lama di dalam masjid. Selain itu, terdapat pula beberapa standing mirror untuk memudahkan jamaah wanita ketika ingin merapikan kerudung atau pakaiannya, mukena cadangan bagi jamaah yang tidak membawa mukena serta toilet dan tempat berwudhu khusus jamaah wanita yang terletak tepat di sebelah kiri pintu masuk. Sedangkan di sebelah kanan pintu masuk terdapat sebuah lorong yang cukup panjang, pada lorong ini terdapat beberapa ruang kelas untuk belajar mata kuliah keagamaan di kampus tempat Aluna menimba ilmu.

Pada lantai tiga, terdapat beberapa ruang kelas untuk belajar dan satu ruang aula Masjid yang biasa dipakai untuk kajian, rapat, dan berbagai kegiatan kemahasiswaan lainnya. Dan terakhir, terdapat sebuah kubah masjid perpaduan antara warna biru muda dan hijau tosca pada garis lis bawah kubahnya.

Setelah berwudhu, Nasyika, Keyara dan Fahrunnisa mengambil mukena yang memang sudah disediakan di masjid kampus, sedangkan Aluna memilih untuk mengikuti Sholat berjamaah menggunakan pakaian yang ia kenakan, karena pakaian yang dikenakan sudah menutup seluruh auratnya.

Sholat berjamaah pun dimulai, suasana yang tadinya cukup ramai oleh suara-suara orang berbincang sambil menunggu sholat di mulai pun kini berubah menjadi sunyi dan hanya terdengar suara imam yang tengah memimpin jalannya sholat berjamaah malam itu, suasana yang begitu khusyuk membuat Aluna tanpa sadar menitikkan air matanya karena teringat akan semua dosa-dosa yang telah ia lakukan selama ini.

Usai sholat, Keyara menghampiri Aluna yang berada di shaf baris belakang

“Lun, kita tunggu di bawah ya.” Ujar Keyara kepada Aluna yang terlihat masih sibuk merapikan khimarnya.

“iya, kalian turun duluan aja, nanti gue nyusul kalo udah selesai.” Jawab Aluna sambil masih menatap pantulan dirinya pada salah satu cermin masjid.

“oke, nyusul yaa” Balas Keyara

Lalu Keyara dan yang lainnya berjalan menuju tangga untuk turun.

Sementara Aluna mengambil ransel hitam yang biasa ia pakai berkuliah, kemudian gadis itu berdiri dan menatap sekelilingnya sebelum turun ke bawah menyusul ketiga sahabatnya.

“Yuk gais, pulang.” Ajak Aluna pada Nasyika, Fahrunisa dan Keyara yang sudah menunggu di pelataran masjid.

Related chapters

  • YOU   BAB 4

    Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, hari dimana dilaksanakannya acara Pelatihan Tingkat Dasar yang diikuti oleh Aluna dan ketiga sahabatnya. Pagi ini Aluna berangkat ke kampus diantar oleh sang ayah, karena ia harus sudah tiba di kampus pukul lima pagi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kak Dipta, kakak fasilitator yang bertanggung jawab atas kelompoknya Aluna.Sepanjang perjalanan, Aluna menguap sesekali. Gadis itu masih sedikit mengantuk karena ia tidur larut tadi malam dan harus sudah bangun pada pukul 03.30 pagi, untuk kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus pada pukul 04.00 pagi. Aluna tidur larut malam karena ia terus memikirkan akan seperti apa acara Pelatihan Tingkat Dasar ini, apakah akan sama seperti ketika ia mengikuti acara pelantikan ekskul paskibra dulu ketika ia masih SMP dan SMA. Aluna terus memikirkan hal itu sembari mengingat-ingat kembali pengalamannya di masa sekolah menengah dulu. Dalam benaknya, Aluna sudah menyiapkan dirinya untuk kemungkina

  • YOU   BAB 5

    Siang ini, selasar Pendidikan Ekonomi cukup ramai oleh para panitia acara EFest atau (Economic Festival) yang merupakan salah satu program kerja dari HIMPE. EFest sendiri merupakan sebuah acara yang melibatkan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi serta siswa-siswi SMA/K/MA, dimana acara ini terdiri dari beberapa perlombaan seperti lomba Akuntansi(MYOB), lomba Pemasaran dan lomba Administrasi Perkantoran yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMK serta lomba Debat untuk siswa-siswi SMA/MA dan dipenghujung acara ini diisi oleh kegiatan Seminar Nasional serta Expo untuk para Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di kampus Aluna. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, dimana pada hari pertama dan kedua di khususkan untuk perlombaan-perlombaan, sedangkan di hari ketiga diisi dengan seminar dan expo. EFest sendiri diadakan setiap tahun sekali di awal tahun dengan mengusung tema dan konsep yang berbeda-beda setiap tahunnya, dan hari ini, sebagian dari panitia EFest tengah sibuk m

  • YOU   BAB 6

    Hari-hari terus berlalu, dan hari ini adalah hari yang begitu dinanti-nantikan oleh Aluna, hari yang sangat spesial baginya, hari yang akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Xavier setelah 3 tahun mereka terpisahkan oleh lautan. Aluna tidak sabar ingin segera bertemu dengan Xavier, memeluk erat laki-laki itu serta bercerita banyak hal kepada laki-laki yang sudah menemaninya selama 8 tahun ke belakang. Sebetulnya, laki-laki itu sudah kembali ke rumah sejak 2 hari lalu, namun karena satu dan lain hal, mereka baru sempat bertemu hari ini, di tanggal 08 Januari, sesuai dengan janji Xavier kepada Aluna kala itu melalui chating.Aluna kembali memeriksa penampilannya di cermin, memastikan agar ia tidak terlihat aneh ketika bertemu Xavier nanti. Senyum manis selalu tersemat di wajahnya, membuat pola bulan sabit mini terlihat jelas di pipi kanan gadis itu. Spesial untuk hari ini, Aluna mengenakan gamis hitam serta kerudung hitam panjang yang menutup lekukan tubuhnya, ia kem

  • YOU   BAB 7

    Aluna sangat senang, karena akhirnya rindu yang selama ini ia simpan rapih di hatinya dapat terbayarkan dengan melihat sosok laki-laki pujaannya di depan mata. Jantungnya pun berdegub kencang, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut Aluna, wajahnya semakin memerah tatkala manik mata coklat tua milik Xavier menatapnya, sungguh euphoria yang tidak biasa ia rasakan dan kebahagiaan yang tidak dapat ia gambarkan.Melihat Aluna dan Xavier yang masih saling tatap, Dira pun mulai merasa bahwa keberadaannya dilupakan. “ekhem, mon maap nih yee mas, mbak ada orang lain loh di sini.” Dira yang merasa diacuhkan pun bersuara.“Oiya lupa ada orang ketiga hehehe, dan biasanya sih kalo ada cewe sama cowo lagi berduaan, yang ke tiga itu setan, Dir.”“Jadi maksud lo, gue setan gitu, Lun? Ngajak berantem nih anak ya lama-lama.”“Hahahahaha” Aluna tertawa mendengar perkataan sahabatnya, sedangkan Xavier

  • YOU   BAB 8

    Suasana di coffee shop semakin ramai, kursi-kursi yang sebelumnya kosong pun kini sudah mulai terisi oleh pengunjung yang mulai berdatangan. Sedangkan mereka yang sejak tadi masih sibuk dengan layar laptop dan sedang belajar pun masih tetap stay di kursi mereka masing-masing, membuat seluruh kursi-kursi di indoor area coffee shop penuh, hanya tersisa beberapa kursi kosong saja di outdoor area.Aluna, Xavier dan Dira sudah sejak tadi sibuk berbincang-bincang, Xavier pun menceritakan apa saja aktifitas kesehariannya di kapal selama dirinya pergi berlayar, dan Aluna pun menceritakan kesehariannya di rumah dan di kampus kepada Xavier. Hari itu mereka berbagi keluh kesah kesehariannya masing-masing dan bertukar rindu satu sama lain setelah sekian lama berpisah, sesekali bernostalgia ketika mereka berdua masih bersekolah di sekolah yang sama semasa Sekolah Menengah Pertama ditemani dengan cake dan minuman pesanan masing-masing. Dua Scarl

  • YOU   BAB 9

    Harapan dan angan mengecap kebahagiaan kini telah sirna,Digantikan dengan kecewa.Tak sadarkah kamu, bahwa aku terluka?Bukankah kamu rasakan hal yang sama?Lantas, mengapa kamu meminta menyudahi kisah kita? -Aluna Ocean AndromedaSesuai permintaan Aluna, malam ini Xavier bertandang ke rumah Aluna untuk menghadap kedua orang tuanya. Seperti biasa, kedatangan Xavier selalu disambut ramah oleh ayah dan ibu Aluna. Jika biasanya, Xavier datang untuk bersilaturahmi, sekadar main atau melepas rindu dengan Aluna dan ayah ibu nya setelah berlayar, kali ini kedatangannya malah membawa kabar yang kurang baik. Setelah dipersilakan masuk, mereka duduk bersama di ruang keluarga, lalu laki-laki itu meminta izin untuk mengutarakan maksud dan tujuannya datang kali ini. Xavier berusaha dengan tenang dan hati-hati menjelaskan inti percakapannya dengan Aluna yang terjadi di coffee shop siang tadi kepada ibu dan ayah. Aluna pun ikut memberikan

  • YOU   BAB 10

    Aluna baru saja turun dari angkutan perkotaan tepat di depan gerbang masuk kampusnya, disana ia sudah disambut oleh ketiga teman dekatnya yaitu Keyara, Nasyika dan Fahrunnisa. Hari ini para panitia E-Fest tengah disibukkan dengan kegiatan Technical Meeting perlombaan yang mana akan diadakan minggu depan di kampus Aluna. Sudah sejak satu minggu yang lalu mereka berempat menjadi lebih sibuk dari biasanya, Aluna, Nasyika dan Nissa yang bertugas pada divisi LO (Liaison Officer) pun sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah yang menjadi peserta pada perlombaan yang diselenggarakan di E-Fest nanti, sedangkan Keyara yang bertugas di divisi soal pun sudah menyusun dan menyiapkan soal-soal yang akan diperlombakan dengan teman-teman satu divisinya.“Tumben lo baru dateng.” Keyara berujar.“Ketinggalan Transjakarta pertama tadi, jadi naik bus yang ke dua deh.”“Almet lo pake, Lun.” Nasyik

  • YOU   BAB 11

    Adzan Subuh baru saja selesai berkumandang, Aluna sudah siap melaksanakan Sholat Subuh Ketika smartphone nya berdering tanda ada panggilan masuk. Gadis itu pun berjalan menuju tempat tidur dimana smartphone nya berada, layarnya menyala terang dan terdapat nama Fahrunissa di layar sebagai si pemanggil.Aluna mengangkat panggilan tersebut. “Assalamu’alaikum, kenapa Nis?”“Wa’alaikumussalam. Udah jalan belom lo, Ndut?”“Belum. Mau Sholat dulu abis itu jalan. Lo udah jalan emang?”“Udah. Lagi di Mushola terminal mau Sholat trus naik bus hijau yang jurusan kampus.”“Oalah oke, nanti kalo gue udah di Transjakarta, gue kabarin lo ya.”“Oke.”“Hati-hati di jalan, Nis.”“Iyaa. Lo juga yaa Ndut. Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumussalam.”Aluna meletakkan kembali smartphone hitamnya, Ia be

Latest chapter

  • YOU   BAB 11

    Adzan Subuh baru saja selesai berkumandang, Aluna sudah siap melaksanakan Sholat Subuh Ketika smartphone nya berdering tanda ada panggilan masuk. Gadis itu pun berjalan menuju tempat tidur dimana smartphone nya berada, layarnya menyala terang dan terdapat nama Fahrunissa di layar sebagai si pemanggil.Aluna mengangkat panggilan tersebut. “Assalamu’alaikum, kenapa Nis?”“Wa’alaikumussalam. Udah jalan belom lo, Ndut?”“Belum. Mau Sholat dulu abis itu jalan. Lo udah jalan emang?”“Udah. Lagi di Mushola terminal mau Sholat trus naik bus hijau yang jurusan kampus.”“Oalah oke, nanti kalo gue udah di Transjakarta, gue kabarin lo ya.”“Oke.”“Hati-hati di jalan, Nis.”“Iyaa. Lo juga yaa Ndut. Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumussalam.”Aluna meletakkan kembali smartphone hitamnya, Ia be

  • YOU   BAB 10

    Aluna baru saja turun dari angkutan perkotaan tepat di depan gerbang masuk kampusnya, disana ia sudah disambut oleh ketiga teman dekatnya yaitu Keyara, Nasyika dan Fahrunnisa. Hari ini para panitia E-Fest tengah disibukkan dengan kegiatan Technical Meeting perlombaan yang mana akan diadakan minggu depan di kampus Aluna. Sudah sejak satu minggu yang lalu mereka berempat menjadi lebih sibuk dari biasanya, Aluna, Nasyika dan Nissa yang bertugas pada divisi LO (Liaison Officer) pun sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah yang menjadi peserta pada perlombaan yang diselenggarakan di E-Fest nanti, sedangkan Keyara yang bertugas di divisi soal pun sudah menyusun dan menyiapkan soal-soal yang akan diperlombakan dengan teman-teman satu divisinya.“Tumben lo baru dateng.” Keyara berujar.“Ketinggalan Transjakarta pertama tadi, jadi naik bus yang ke dua deh.”“Almet lo pake, Lun.” Nasyik

  • YOU   BAB 9

    Harapan dan angan mengecap kebahagiaan kini telah sirna,Digantikan dengan kecewa.Tak sadarkah kamu, bahwa aku terluka?Bukankah kamu rasakan hal yang sama?Lantas, mengapa kamu meminta menyudahi kisah kita? -Aluna Ocean AndromedaSesuai permintaan Aluna, malam ini Xavier bertandang ke rumah Aluna untuk menghadap kedua orang tuanya. Seperti biasa, kedatangan Xavier selalu disambut ramah oleh ayah dan ibu Aluna. Jika biasanya, Xavier datang untuk bersilaturahmi, sekadar main atau melepas rindu dengan Aluna dan ayah ibu nya setelah berlayar, kali ini kedatangannya malah membawa kabar yang kurang baik. Setelah dipersilakan masuk, mereka duduk bersama di ruang keluarga, lalu laki-laki itu meminta izin untuk mengutarakan maksud dan tujuannya datang kali ini. Xavier berusaha dengan tenang dan hati-hati menjelaskan inti percakapannya dengan Aluna yang terjadi di coffee shop siang tadi kepada ibu dan ayah. Aluna pun ikut memberikan

  • YOU   BAB 8

    Suasana di coffee shop semakin ramai, kursi-kursi yang sebelumnya kosong pun kini sudah mulai terisi oleh pengunjung yang mulai berdatangan. Sedangkan mereka yang sejak tadi masih sibuk dengan layar laptop dan sedang belajar pun masih tetap stay di kursi mereka masing-masing, membuat seluruh kursi-kursi di indoor area coffee shop penuh, hanya tersisa beberapa kursi kosong saja di outdoor area.Aluna, Xavier dan Dira sudah sejak tadi sibuk berbincang-bincang, Xavier pun menceritakan apa saja aktifitas kesehariannya di kapal selama dirinya pergi berlayar, dan Aluna pun menceritakan kesehariannya di rumah dan di kampus kepada Xavier. Hari itu mereka berbagi keluh kesah kesehariannya masing-masing dan bertukar rindu satu sama lain setelah sekian lama berpisah, sesekali bernostalgia ketika mereka berdua masih bersekolah di sekolah yang sama semasa Sekolah Menengah Pertama ditemani dengan cake dan minuman pesanan masing-masing. Dua Scarl

  • YOU   BAB 7

    Aluna sangat senang, karena akhirnya rindu yang selama ini ia simpan rapih di hatinya dapat terbayarkan dengan melihat sosok laki-laki pujaannya di depan mata. Jantungnya pun berdegub kencang, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut Aluna, wajahnya semakin memerah tatkala manik mata coklat tua milik Xavier menatapnya, sungguh euphoria yang tidak biasa ia rasakan dan kebahagiaan yang tidak dapat ia gambarkan.Melihat Aluna dan Xavier yang masih saling tatap, Dira pun mulai merasa bahwa keberadaannya dilupakan. “ekhem, mon maap nih yee mas, mbak ada orang lain loh di sini.” Dira yang merasa diacuhkan pun bersuara.“Oiya lupa ada orang ketiga hehehe, dan biasanya sih kalo ada cewe sama cowo lagi berduaan, yang ke tiga itu setan, Dir.”“Jadi maksud lo, gue setan gitu, Lun? Ngajak berantem nih anak ya lama-lama.”“Hahahahaha” Aluna tertawa mendengar perkataan sahabatnya, sedangkan Xavier

  • YOU   BAB 6

    Hari-hari terus berlalu, dan hari ini adalah hari yang begitu dinanti-nantikan oleh Aluna, hari yang sangat spesial baginya, hari yang akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Xavier setelah 3 tahun mereka terpisahkan oleh lautan. Aluna tidak sabar ingin segera bertemu dengan Xavier, memeluk erat laki-laki itu serta bercerita banyak hal kepada laki-laki yang sudah menemaninya selama 8 tahun ke belakang. Sebetulnya, laki-laki itu sudah kembali ke rumah sejak 2 hari lalu, namun karena satu dan lain hal, mereka baru sempat bertemu hari ini, di tanggal 08 Januari, sesuai dengan janji Xavier kepada Aluna kala itu melalui chating.Aluna kembali memeriksa penampilannya di cermin, memastikan agar ia tidak terlihat aneh ketika bertemu Xavier nanti. Senyum manis selalu tersemat di wajahnya, membuat pola bulan sabit mini terlihat jelas di pipi kanan gadis itu. Spesial untuk hari ini, Aluna mengenakan gamis hitam serta kerudung hitam panjang yang menutup lekukan tubuhnya, ia kem

  • YOU   BAB 5

    Siang ini, selasar Pendidikan Ekonomi cukup ramai oleh para panitia acara EFest atau (Economic Festival) yang merupakan salah satu program kerja dari HIMPE. EFest sendiri merupakan sebuah acara yang melibatkan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi serta siswa-siswi SMA/K/MA, dimana acara ini terdiri dari beberapa perlombaan seperti lomba Akuntansi(MYOB), lomba Pemasaran dan lomba Administrasi Perkantoran yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMK serta lomba Debat untuk siswa-siswi SMA/MA dan dipenghujung acara ini diisi oleh kegiatan Seminar Nasional serta Expo untuk para Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di kampus Aluna. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, dimana pada hari pertama dan kedua di khususkan untuk perlombaan-perlombaan, sedangkan di hari ketiga diisi dengan seminar dan expo. EFest sendiri diadakan setiap tahun sekali di awal tahun dengan mengusung tema dan konsep yang berbeda-beda setiap tahunnya, dan hari ini, sebagian dari panitia EFest tengah sibuk m

  • YOU   BAB 4

    Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, hari dimana dilaksanakannya acara Pelatihan Tingkat Dasar yang diikuti oleh Aluna dan ketiga sahabatnya. Pagi ini Aluna berangkat ke kampus diantar oleh sang ayah, karena ia harus sudah tiba di kampus pukul lima pagi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kak Dipta, kakak fasilitator yang bertanggung jawab atas kelompoknya Aluna.Sepanjang perjalanan, Aluna menguap sesekali. Gadis itu masih sedikit mengantuk karena ia tidur larut tadi malam dan harus sudah bangun pada pukul 03.30 pagi, untuk kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus pada pukul 04.00 pagi. Aluna tidur larut malam karena ia terus memikirkan akan seperti apa acara Pelatihan Tingkat Dasar ini, apakah akan sama seperti ketika ia mengikuti acara pelantikan ekskul paskibra dulu ketika ia masih SMP dan SMA. Aluna terus memikirkan hal itu sembari mengingat-ingat kembali pengalamannya di masa sekolah menengah dulu. Dalam benaknya, Aluna sudah menyiapkan dirinya untuk kemungkina

  • YOU   BAB 3

    Aluna terlihat begitu gelisah pagi ini, baru saja ia mendapat kabar dari Pembina Ekstrakurikuler Paskibra di SMP nya dulu untuk menyiapkan upacara Hari Guru yang akan dilaksanakan tanggal 25 November nanti. Selain sibuk kuliah, Aluna juga sibuk melatih ekskul paskibra di SMP nya dulu bersama dengan seorang teman, dan akhir-akhir ini mereka memang tengah disibukkan untuk menyiapkan upacara-upacara hari besar di bulan November, setelah mereka selesai mengurus upacara Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November kemarin, kini Aluna dan partner -nya dalam melatih paskibra harus kembali disibukkan untuk persiapan upacara Hari Guru.“Kenapa sih lo Lun, masih pagi udah ribet sendiri aja. Lagi ada masalah?” Keyara bertanya kepada Aluna, gadis itu bingung sendiri melihat kegelisahan yang muncul pada raut wajah sahabatnya.“Gue lagi bingung nih.”“Bingung kenapa?” Nasyika bertanya.“Pegangan sono lo nd

DMCA.com Protection Status