Share

BAB 4

Penulis: kiya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, hari dimana dilaksanakannya acara Pelatihan Tingkat Dasar yang diikuti oleh Aluna dan ketiga sahabatnya. Pagi ini Aluna berangkat ke kampus diantar oleh sang ayah, karena ia harus sudah tiba di kampus pukul lima pagi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kak Dipta, kakak fasilitator yang bertanggung jawab atas kelompoknya Aluna.

Sepanjang perjalanan, Aluna menguap sesekali. Gadis itu masih sedikit mengantuk karena ia tidur larut tadi malam dan harus sudah bangun pada pukul 03.30 pagi, untuk kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus pada pukul 04.00 pagi. Aluna tidur larut malam karena ia terus memikirkan akan seperti apa acara Pelatihan Tingkat Dasar ini, apakah akan sama seperti ketika ia mengikuti acara pelantikan ekskul paskibra dulu ketika ia masih SMP dan SMA. Aluna terus memikirkan hal itu sembari mengingat-ingat kembali pengalamannya di masa sekolah menengah dulu. Dalam benaknya, Aluna sudah menyiapkan dirinya untuk kemungkinan terburuk yang akan ia hadapi, dirinya masih mengingat betul bagaimana ketika ia dan teman-temannya dulu mengikuti pelantikan ekskul paskibra, bagaimana lelahnya mengikuti rangkaian acara mulai dari materi ruangan, berlanjut dengan materi lapangan dimana ia dan teman-temannya di tes terkait kekompakkan gerakan mereka sebagai satu pasukan, hingga akhirnya waktu makan malam tiba. Sebenarnya bisa dikatakan itu merupakan makan malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan Aluna seumur hidupnya, makan malam di lorong sekolah yang gelap, dimana hanya dengan cahaya senter yang diarahkan oleh senior-seniornya lah yang menjadi penerangan mereka selama makan malam, suasana sekolah yang sunyi berubah menjadi ramai akan teriakan-teriakan senior mereka sebagai backsound makan malam nan indah itu, mereka diharuskan untuk menghabiskan makanan dalam kurun waktu 5 menit dan harus bersih tanpa boleh menyisakan satu butir nasi, hingga tidak ada yang tersisa pada kertas nasi tempat mereka makan maupun yang berserakan di lantai. Mengingat kejadian itu, membuat Aluna bergidik ngeri dan hal inilah yang membuat ia sulit terlelap malam tadi.

Jalanan masih begitu lengang, mengingat memang masih sangat pagi bagi orang-orang untuk memulai aktivitas mereka. Sepanjang perjalanan, Aluna sesekali menaikkan bahunya untuk meredakan rasa pegal yang ia rasa akibat membawa beban berat pada punggungnya – yaitu tas yang berisi segala perlengkapan untuk acara Pelatihan Tingkat Dasar selama 3 hari 2 malam nanti.

Sejuknya udara di pagi hari dan semilir angin yang menerpa wajahnya membuat hawa kantuk melekat pada gadis itu, apalagi semalam ia tidak tidur dengan nyenyak akibat terlalu gelisah memikirkan hari ini.

“Jangan tidur ya, nanti jatuh.” Ayahnya mengingatkan, khawatir jika putri tunggalnya tiba-tiba tertidur ketika masih dalam perjalanan.

“Iya yah, Luna nggak tidur kok.” kilahnya, walau sebenarnya gadis itu sudah tak kuasa menahan kantuknya sejak tadi, alhasil sesekali Aluna memejamkan matanya walau sebentar, dan sepersekian detik kemudian Aluna tersadar jika ia masih berada diatas motor dan tidak ingin jika nantinya akan terjatuh atau terjungkal dari motor— akan jadi hal yang memalukan sekali bukan?

***

Sungguh tiga hari dua malam kebelakang adalah hari-hari yang melelahkan bagi Aluna, dan hari ini adalah hari terakhir rangkaian acara Pelatihan Tingkat Dasar. Sore ini, seluruh peserta sudah kembali ke kampus—karena kegiatan ini di laksanakan di salah satu villa di kawasan Puncak, Bogor. Saat ini, Aluna juga teman-temannya yang lain sedang berkumpul berbaris sesuai intruksi dari kakak-kakak panitia kegiatan, mereka duduk rapih sesuai dengan kelompoknya masing-masing lengkap dengan memakai atribut Pelatihan Tingkat Dasar seperti name tag juga pita penanda – bagi peserta yang sakit selama kegiatan berlangsung.

“Oke, sekarang kita akan umumin kelompok terbaik Pelatihan Tingkat Dasar tahun ini yeeeyyy” seru salah satu kakak tingkat dengan semangat sambil mengangkat tinggi-tinggi kotak hadiah bagi pemenang kelompok terbaik.

“Kira-kira kelompok siapa hayoo yang terpilih sebagai kelompok terbaik tahun ini??” kakak tadi kembali memancing semangat peserta Pelatihan Tingkat Dasar yang sebetulnya sudah sangat lelah namun masih harus menunggu di kampus sampai barang-barang lainnya – termasuk barang sitaan dan juga smartphone – mereka di kembalikan. – karena selama perjalanan, kendaraan untuk mengangkut barang dan peserta dipisah.

“Siapa yaa kak pemenang kelompok terbaik??” ujar salah satu kaka tingkat lain menimpali.

“Oke langsung aja kita umumin ya pemenangnya. Kelompok terbaik pada kegiatan  Pelatihan Tingkat Dasar tahun ini jatuh kepada kelompok….. SATU, yeeaayyy, selamat kepada kelompok satu, dimohon untuk ketua kelompoknya bisa maju ke depan buat ambil hadiahnya.”

Ketua kelompok 1 pun berdiri dan berjalan ke depan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kakak berkerudung navy tadi, penyerahan hadiah pun dilakukan dan tak lupa untuk di dokumentasikan.

“Selamat kepada kelompok satu, hadiahnya jangan lupa dibagi-bagi ke temen kelompoknya yaa. Selanjutnya, saya akan umumin peserta terbaik Pelatihan Tingkat Dasar tahun ini. Hayoo siapa coba kira-kira?” lagi-lagi kaka tadi kembali memancing semangat para peserta Pelatihan Tingkat Dasar.

“Pada penasaran nggak kira-kira siapa dia?”

“Penasaran kaakk” jawab para peserta kompak.

“Langsung aja ya kakak umumin pemenangnya, dan selamat kepada ananda Fazam Atalarik Kautsar yang terpilih sebagai peserta terbaik Pelatihan Tingkat Dasar tahun ini yeeyyy.” Seru kakak tadi dengan riang sambil bertepuk tangan, laki-laki yang bernama Fazam tadi pun berdiri dan menghampiri kakak tersebut untuk pemberian hadiah.

“Oh dia, ini kan si pimpinan sidang pas kegiatan simulasi sidang semalem itu..” Seru Aluna dalam hati sambil memperhatikan laki-laki bernama Fazam tadi dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

“hmm.. wajar aja sih kalo dia yang kepilih, emang pantes sebagai peserta terbaik, keliatan dari cara dia memimpin jalannya simulasi sidang.” Lanjut Aluna dalam hatinya sambil tersenyum.

Usai pemberian hadiah kepada kelompok juga peserta terbaik, kini saatnya penyampaian kesan dan pesan peserta selama mengikuti kegiatan Pelatihan Tingkat Dasar.

Aluna mengucap syukur sebanyak-banyaknya karena ternyata acara tersebut berjalan tidak semenakutkan yang ia bayangkan juga tidak semenyeramkan acara Pelantikan Ekstrakurikuler Paskibra nya dulu di SMA. Memang benar mereka tetap mendapat omelan-omelan dari kakak Komdis — komisi Disiplin – yang bertugas untuk mendisiplinkan para peserta selama kegiatan berlangsung, menggeledah isi tas untuk mencari dan menyita barang bawaan yang tidak seharusnya dibawa atau tidak sesuai dalam peraturan – termasuk smartphone – agar para peserta bisa fokus mengikuti jalannya acara.

Setelah beberapa perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesannya, barulah para panitia mengembalikan smartphone juga barang sitaan peserta melalui kakak fasilitator dari masing-masing kelompok agar tetap kondusif, mengingat hari yang semakin malam dan peserta sudah ingin cepat-cepat pulang, setelah memastikan tidak ada smartphone atau pun barang berharga peserta yang tertinggal, para peserta Pelatihan Tingkat Dasar diizinkan pulang dan beristirahat di rumah, untuk kembali mengikuti perkuliahan seperti biasa pada esok pagi.

Bab terkait

  • YOU   BAB 5

    Siang ini, selasar Pendidikan Ekonomi cukup ramai oleh para panitia acara EFest atau (Economic Festival) yang merupakan salah satu program kerja dari HIMPE. EFest sendiri merupakan sebuah acara yang melibatkan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi serta siswa-siswi SMA/K/MA, dimana acara ini terdiri dari beberapa perlombaan seperti lomba Akuntansi(MYOB), lomba Pemasaran dan lomba Administrasi Perkantoran yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMK serta lomba Debat untuk siswa-siswi SMA/MA dan dipenghujung acara ini diisi oleh kegiatan Seminar Nasional serta Expo untuk para Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di kampus Aluna. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, dimana pada hari pertama dan kedua di khususkan untuk perlombaan-perlombaan, sedangkan di hari ketiga diisi dengan seminar dan expo. EFest sendiri diadakan setiap tahun sekali di awal tahun dengan mengusung tema dan konsep yang berbeda-beda setiap tahunnya, dan hari ini, sebagian dari panitia EFest tengah sibuk m

  • YOU   BAB 6

    Hari-hari terus berlalu, dan hari ini adalah hari yang begitu dinanti-nantikan oleh Aluna, hari yang sangat spesial baginya, hari yang akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Xavier setelah 3 tahun mereka terpisahkan oleh lautan. Aluna tidak sabar ingin segera bertemu dengan Xavier, memeluk erat laki-laki itu serta bercerita banyak hal kepada laki-laki yang sudah menemaninya selama 8 tahun ke belakang. Sebetulnya, laki-laki itu sudah kembali ke rumah sejak 2 hari lalu, namun karena satu dan lain hal, mereka baru sempat bertemu hari ini, di tanggal 08 Januari, sesuai dengan janji Xavier kepada Aluna kala itu melalui chating.Aluna kembali memeriksa penampilannya di cermin, memastikan agar ia tidak terlihat aneh ketika bertemu Xavier nanti. Senyum manis selalu tersemat di wajahnya, membuat pola bulan sabit mini terlihat jelas di pipi kanan gadis itu. Spesial untuk hari ini, Aluna mengenakan gamis hitam serta kerudung hitam panjang yang menutup lekukan tubuhnya, ia kem

  • YOU   BAB 7

    Aluna sangat senang, karena akhirnya rindu yang selama ini ia simpan rapih di hatinya dapat terbayarkan dengan melihat sosok laki-laki pujaannya di depan mata. Jantungnya pun berdegub kencang, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut Aluna, wajahnya semakin memerah tatkala manik mata coklat tua milik Xavier menatapnya, sungguh euphoria yang tidak biasa ia rasakan dan kebahagiaan yang tidak dapat ia gambarkan.Melihat Aluna dan Xavier yang masih saling tatap, Dira pun mulai merasa bahwa keberadaannya dilupakan. “ekhem, mon maap nih yee mas, mbak ada orang lain loh di sini.” Dira yang merasa diacuhkan pun bersuara.“Oiya lupa ada orang ketiga hehehe, dan biasanya sih kalo ada cewe sama cowo lagi berduaan, yang ke tiga itu setan, Dir.”“Jadi maksud lo, gue setan gitu, Lun? Ngajak berantem nih anak ya lama-lama.”“Hahahahaha” Aluna tertawa mendengar perkataan sahabatnya, sedangkan Xavier

  • YOU   BAB 8

    Suasana di coffee shop semakin ramai, kursi-kursi yang sebelumnya kosong pun kini sudah mulai terisi oleh pengunjung yang mulai berdatangan. Sedangkan mereka yang sejak tadi masih sibuk dengan layar laptop dan sedang belajar pun masih tetap stay di kursi mereka masing-masing, membuat seluruh kursi-kursi di indoor area coffee shop penuh, hanya tersisa beberapa kursi kosong saja di outdoor area.Aluna, Xavier dan Dira sudah sejak tadi sibuk berbincang-bincang, Xavier pun menceritakan apa saja aktifitas kesehariannya di kapal selama dirinya pergi berlayar, dan Aluna pun menceritakan kesehariannya di rumah dan di kampus kepada Xavier. Hari itu mereka berbagi keluh kesah kesehariannya masing-masing dan bertukar rindu satu sama lain setelah sekian lama berpisah, sesekali bernostalgia ketika mereka berdua masih bersekolah di sekolah yang sama semasa Sekolah Menengah Pertama ditemani dengan cake dan minuman pesanan masing-masing. Dua Scarl

  • YOU   BAB 9

    Harapan dan angan mengecap kebahagiaan kini telah sirna,Digantikan dengan kecewa.Tak sadarkah kamu, bahwa aku terluka?Bukankah kamu rasakan hal yang sama?Lantas, mengapa kamu meminta menyudahi kisah kita? -Aluna Ocean AndromedaSesuai permintaan Aluna, malam ini Xavier bertandang ke rumah Aluna untuk menghadap kedua orang tuanya. Seperti biasa, kedatangan Xavier selalu disambut ramah oleh ayah dan ibu Aluna. Jika biasanya, Xavier datang untuk bersilaturahmi, sekadar main atau melepas rindu dengan Aluna dan ayah ibu nya setelah berlayar, kali ini kedatangannya malah membawa kabar yang kurang baik. Setelah dipersilakan masuk, mereka duduk bersama di ruang keluarga, lalu laki-laki itu meminta izin untuk mengutarakan maksud dan tujuannya datang kali ini. Xavier berusaha dengan tenang dan hati-hati menjelaskan inti percakapannya dengan Aluna yang terjadi di coffee shop siang tadi kepada ibu dan ayah. Aluna pun ikut memberikan

  • YOU   BAB 10

    Aluna baru saja turun dari angkutan perkotaan tepat di depan gerbang masuk kampusnya, disana ia sudah disambut oleh ketiga teman dekatnya yaitu Keyara, Nasyika dan Fahrunnisa. Hari ini para panitia E-Fest tengah disibukkan dengan kegiatan Technical Meeting perlombaan yang mana akan diadakan minggu depan di kampus Aluna. Sudah sejak satu minggu yang lalu mereka berempat menjadi lebih sibuk dari biasanya, Aluna, Nasyika dan Nissa yang bertugas pada divisi LO (Liaison Officer) pun sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah yang menjadi peserta pada perlombaan yang diselenggarakan di E-Fest nanti, sedangkan Keyara yang bertugas di divisi soal pun sudah menyusun dan menyiapkan soal-soal yang akan diperlombakan dengan teman-teman satu divisinya.“Tumben lo baru dateng.” Keyara berujar.“Ketinggalan Transjakarta pertama tadi, jadi naik bus yang ke dua deh.”“Almet lo pake, Lun.” Nasyik

  • YOU   BAB 11

    Adzan Subuh baru saja selesai berkumandang, Aluna sudah siap melaksanakan Sholat Subuh Ketika smartphone nya berdering tanda ada panggilan masuk. Gadis itu pun berjalan menuju tempat tidur dimana smartphone nya berada, layarnya menyala terang dan terdapat nama Fahrunissa di layar sebagai si pemanggil.Aluna mengangkat panggilan tersebut. “Assalamu’alaikum, kenapa Nis?”“Wa’alaikumussalam. Udah jalan belom lo, Ndut?”“Belum. Mau Sholat dulu abis itu jalan. Lo udah jalan emang?”“Udah. Lagi di Mushola terminal mau Sholat trus naik bus hijau yang jurusan kampus.”“Oalah oke, nanti kalo gue udah di Transjakarta, gue kabarin lo ya.”“Oke.”“Hati-hati di jalan, Nis.”“Iyaa. Lo juga yaa Ndut. Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumussalam.”Aluna meletakkan kembali smartphone hitamnya, Ia be

  • YOU   BAB 1

    Hari ini, sebuah babak baru dalam kehidupan akan segera di mulai, hari dimana ia resmi menjadi mahasiswi setelah melewati masa orientasi selama tiga hari. Gadis itu tersenyum senang menatap pantulan dirinya di cermin yang berada di dalam kamarnya, ia merapihkan kembali khimarnya agar terlihat sempurna, senyum manis menghiasi wajahnya hingga menampakkan lesung pipit di sebelah kanan pipinya. Setelah memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan penampilannya, gadis itu bergegas mengambil tas ransel berukuran sedang berwarna hitam di atas kasur yang memang sudah ia siapkan sejak tadi, ia menghampiri sang ibu yang berada di bawah untuk berpamitan."Luna berangkat kuliah dulu ya bu." Pamitnya sambil mencium punggung tangan ibunya itu dengan sopan."Iya, hati-hati ya Lun, di cek lagi barang-barangnya ada yang ketinggalan nggak? Kampus mu jauh loh sekarang, nggak kayak SMA mu yang tinggal nyebrang doang." Pesan sang ibu kepada putri semata wayangnya.Aluna mengangguk s

Bab terbaru

  • YOU   BAB 11

    Adzan Subuh baru saja selesai berkumandang, Aluna sudah siap melaksanakan Sholat Subuh Ketika smartphone nya berdering tanda ada panggilan masuk. Gadis itu pun berjalan menuju tempat tidur dimana smartphone nya berada, layarnya menyala terang dan terdapat nama Fahrunissa di layar sebagai si pemanggil.Aluna mengangkat panggilan tersebut. “Assalamu’alaikum, kenapa Nis?”“Wa’alaikumussalam. Udah jalan belom lo, Ndut?”“Belum. Mau Sholat dulu abis itu jalan. Lo udah jalan emang?”“Udah. Lagi di Mushola terminal mau Sholat trus naik bus hijau yang jurusan kampus.”“Oalah oke, nanti kalo gue udah di Transjakarta, gue kabarin lo ya.”“Oke.”“Hati-hati di jalan, Nis.”“Iyaa. Lo juga yaa Ndut. Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumussalam.”Aluna meletakkan kembali smartphone hitamnya, Ia be

  • YOU   BAB 10

    Aluna baru saja turun dari angkutan perkotaan tepat di depan gerbang masuk kampusnya, disana ia sudah disambut oleh ketiga teman dekatnya yaitu Keyara, Nasyika dan Fahrunnisa. Hari ini para panitia E-Fest tengah disibukkan dengan kegiatan Technical Meeting perlombaan yang mana akan diadakan minggu depan di kampus Aluna. Sudah sejak satu minggu yang lalu mereka berempat menjadi lebih sibuk dari biasanya, Aluna, Nasyika dan Nissa yang bertugas pada divisi LO (Liaison Officer) pun sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah yang menjadi peserta pada perlombaan yang diselenggarakan di E-Fest nanti, sedangkan Keyara yang bertugas di divisi soal pun sudah menyusun dan menyiapkan soal-soal yang akan diperlombakan dengan teman-teman satu divisinya.“Tumben lo baru dateng.” Keyara berujar.“Ketinggalan Transjakarta pertama tadi, jadi naik bus yang ke dua deh.”“Almet lo pake, Lun.” Nasyik

  • YOU   BAB 9

    Harapan dan angan mengecap kebahagiaan kini telah sirna,Digantikan dengan kecewa.Tak sadarkah kamu, bahwa aku terluka?Bukankah kamu rasakan hal yang sama?Lantas, mengapa kamu meminta menyudahi kisah kita? -Aluna Ocean AndromedaSesuai permintaan Aluna, malam ini Xavier bertandang ke rumah Aluna untuk menghadap kedua orang tuanya. Seperti biasa, kedatangan Xavier selalu disambut ramah oleh ayah dan ibu Aluna. Jika biasanya, Xavier datang untuk bersilaturahmi, sekadar main atau melepas rindu dengan Aluna dan ayah ibu nya setelah berlayar, kali ini kedatangannya malah membawa kabar yang kurang baik. Setelah dipersilakan masuk, mereka duduk bersama di ruang keluarga, lalu laki-laki itu meminta izin untuk mengutarakan maksud dan tujuannya datang kali ini. Xavier berusaha dengan tenang dan hati-hati menjelaskan inti percakapannya dengan Aluna yang terjadi di coffee shop siang tadi kepada ibu dan ayah. Aluna pun ikut memberikan

  • YOU   BAB 8

    Suasana di coffee shop semakin ramai, kursi-kursi yang sebelumnya kosong pun kini sudah mulai terisi oleh pengunjung yang mulai berdatangan. Sedangkan mereka yang sejak tadi masih sibuk dengan layar laptop dan sedang belajar pun masih tetap stay di kursi mereka masing-masing, membuat seluruh kursi-kursi di indoor area coffee shop penuh, hanya tersisa beberapa kursi kosong saja di outdoor area.Aluna, Xavier dan Dira sudah sejak tadi sibuk berbincang-bincang, Xavier pun menceritakan apa saja aktifitas kesehariannya di kapal selama dirinya pergi berlayar, dan Aluna pun menceritakan kesehariannya di rumah dan di kampus kepada Xavier. Hari itu mereka berbagi keluh kesah kesehariannya masing-masing dan bertukar rindu satu sama lain setelah sekian lama berpisah, sesekali bernostalgia ketika mereka berdua masih bersekolah di sekolah yang sama semasa Sekolah Menengah Pertama ditemani dengan cake dan minuman pesanan masing-masing. Dua Scarl

  • YOU   BAB 7

    Aluna sangat senang, karena akhirnya rindu yang selama ini ia simpan rapih di hatinya dapat terbayarkan dengan melihat sosok laki-laki pujaannya di depan mata. Jantungnya pun berdegub kencang, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut Aluna, wajahnya semakin memerah tatkala manik mata coklat tua milik Xavier menatapnya, sungguh euphoria yang tidak biasa ia rasakan dan kebahagiaan yang tidak dapat ia gambarkan.Melihat Aluna dan Xavier yang masih saling tatap, Dira pun mulai merasa bahwa keberadaannya dilupakan. “ekhem, mon maap nih yee mas, mbak ada orang lain loh di sini.” Dira yang merasa diacuhkan pun bersuara.“Oiya lupa ada orang ketiga hehehe, dan biasanya sih kalo ada cewe sama cowo lagi berduaan, yang ke tiga itu setan, Dir.”“Jadi maksud lo, gue setan gitu, Lun? Ngajak berantem nih anak ya lama-lama.”“Hahahahaha” Aluna tertawa mendengar perkataan sahabatnya, sedangkan Xavier

  • YOU   BAB 6

    Hari-hari terus berlalu, dan hari ini adalah hari yang begitu dinanti-nantikan oleh Aluna, hari yang sangat spesial baginya, hari yang akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Xavier setelah 3 tahun mereka terpisahkan oleh lautan. Aluna tidak sabar ingin segera bertemu dengan Xavier, memeluk erat laki-laki itu serta bercerita banyak hal kepada laki-laki yang sudah menemaninya selama 8 tahun ke belakang. Sebetulnya, laki-laki itu sudah kembali ke rumah sejak 2 hari lalu, namun karena satu dan lain hal, mereka baru sempat bertemu hari ini, di tanggal 08 Januari, sesuai dengan janji Xavier kepada Aluna kala itu melalui chating.Aluna kembali memeriksa penampilannya di cermin, memastikan agar ia tidak terlihat aneh ketika bertemu Xavier nanti. Senyum manis selalu tersemat di wajahnya, membuat pola bulan sabit mini terlihat jelas di pipi kanan gadis itu. Spesial untuk hari ini, Aluna mengenakan gamis hitam serta kerudung hitam panjang yang menutup lekukan tubuhnya, ia kem

  • YOU   BAB 5

    Siang ini, selasar Pendidikan Ekonomi cukup ramai oleh para panitia acara EFest atau (Economic Festival) yang merupakan salah satu program kerja dari HIMPE. EFest sendiri merupakan sebuah acara yang melibatkan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi serta siswa-siswi SMA/K/MA, dimana acara ini terdiri dari beberapa perlombaan seperti lomba Akuntansi(MYOB), lomba Pemasaran dan lomba Administrasi Perkantoran yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMK serta lomba Debat untuk siswa-siswi SMA/MA dan dipenghujung acara ini diisi oleh kegiatan Seminar Nasional serta Expo untuk para Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di kampus Aluna. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, dimana pada hari pertama dan kedua di khususkan untuk perlombaan-perlombaan, sedangkan di hari ketiga diisi dengan seminar dan expo. EFest sendiri diadakan setiap tahun sekali di awal tahun dengan mengusung tema dan konsep yang berbeda-beda setiap tahunnya, dan hari ini, sebagian dari panitia EFest tengah sibuk m

  • YOU   BAB 4

    Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, hari dimana dilaksanakannya acara Pelatihan Tingkat Dasar yang diikuti oleh Aluna dan ketiga sahabatnya. Pagi ini Aluna berangkat ke kampus diantar oleh sang ayah, karena ia harus sudah tiba di kampus pukul lima pagi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kak Dipta, kakak fasilitator yang bertanggung jawab atas kelompoknya Aluna.Sepanjang perjalanan, Aluna menguap sesekali. Gadis itu masih sedikit mengantuk karena ia tidur larut tadi malam dan harus sudah bangun pada pukul 03.30 pagi, untuk kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus pada pukul 04.00 pagi. Aluna tidur larut malam karena ia terus memikirkan akan seperti apa acara Pelatihan Tingkat Dasar ini, apakah akan sama seperti ketika ia mengikuti acara pelantikan ekskul paskibra dulu ketika ia masih SMP dan SMA. Aluna terus memikirkan hal itu sembari mengingat-ingat kembali pengalamannya di masa sekolah menengah dulu. Dalam benaknya, Aluna sudah menyiapkan dirinya untuk kemungkina

  • YOU   BAB 3

    Aluna terlihat begitu gelisah pagi ini, baru saja ia mendapat kabar dari Pembina Ekstrakurikuler Paskibra di SMP nya dulu untuk menyiapkan upacara Hari Guru yang akan dilaksanakan tanggal 25 November nanti. Selain sibuk kuliah, Aluna juga sibuk melatih ekskul paskibra di SMP nya dulu bersama dengan seorang teman, dan akhir-akhir ini mereka memang tengah disibukkan untuk menyiapkan upacara-upacara hari besar di bulan November, setelah mereka selesai mengurus upacara Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November kemarin, kini Aluna dan partner -nya dalam melatih paskibra harus kembali disibukkan untuk persiapan upacara Hari Guru.“Kenapa sih lo Lun, masih pagi udah ribet sendiri aja. Lagi ada masalah?” Keyara bertanya kepada Aluna, gadis itu bingung sendiri melihat kegelisahan yang muncul pada raut wajah sahabatnya.“Gue lagi bingung nih.”“Bingung kenapa?” Nasyika bertanya.“Pegangan sono lo nd

DMCA.com Protection Status