Lily sudah rapi dan berganti pakaian saat bergabung bersama saudarinya untuk ikut menyambut kedatangan Duke of Greenock.
Jelas Brandon terkejut saat mendapati gadis muda itu sudah berbaris bersama saudarinya, bahkan dengan gaun baru yang sudah rapi. Lily hanya tersenyum dan ikut memberi salam hormat bersama kedua kakaknya. Brandon segera beralih memperhatikan Lucy yang berdiri di sebelah kakanya Cecil.
"Selamat buat Anda Lady. "
"Terima kasih Your Grace, " Lucy tersenyum tulus saat kemudian menatap David yang sudah mengulurkan tangannya.
"Mari kita bicara di dalam saudaraku."
Henry membawa Lucy untuk ikut bersama mereka.
"Jangan terlalu tegang Cecil," kata Lily setelah mereka tinggal berdua.
"Sungguh aku tidak menyangka harus melihatnya lagi," bisik Cecil masih sambil memperhatikan punggung Brandon Lington.
"Lucy akan menikah dengan Adik laki-lakinya, sebaiknya biasakan dirimu," Lily coba mengusir ketegangan Cecil yang
George menang mengundang beberapa keluaraga dan teman dekatnya untuk mengumumkan berita bahagia mengenai pernikahan putri mereka yang akan dilaksanakan satu minggu lagi.Lily dan Cecil sudah bergabung bersama ibu dan neneknya untuk ikut menyaksikan Lucy dan David yang dibawa oleh ayahnya untuk di perkenalkan di hadapan semua tamunya."Kau benar, Lucy sangat cantik," bisik Lily pada kakak perempuannya."Kau juga akan secantik kakak mu, " kali ini Mia yang berbisik di telinga putrinya."Lihatlah mereka begitu serasi.""Aku tau David mencintai Lucy, Maam.""Ya, aku juga tau sayang," Mia membelai pipi Putrinya yang merona kemerahan," nanti kau juga akan menemukan pangeranmu.""Kurasa tidak harus pangeran, Maam," canda Lily menggoda ibunya."Siapapun itu dia harus mencintaimu lebih besar dari pada kami," Mia setengah menarik Lily kedalam pelukannya dan menatap George yang kembali ikut tersenyum bersama mereka meski dari jauh tempatn
Dua hari sebelum pernikahan Lucy kediaman Harrington sudah cukup ramai dengan beberpa tamu yang sudah datang, keluarga dari Yorkshire pun sudah datang sejak kemarin sore. Pagi ini mereka sengaja mengisi waktu untuk sebuah permainan, Nathan Haris sedang menunjukkan keahliannya bermain polo ala peternakan, para tamu bersorak kagum dengan keahlian Koboy muda itu dalam mengendalikan kudanya.Dari balkon kamarnya, Lily memperhatikan para laki-laki yang sedang bermain di halaman, tanpa sengaja matanya kembali bertemu dengan sosok Brandon Lington yang hanya berdiri di sisi lapangan, seperti tak terlalu berminat untuk bergabung karena dia hanya terlibat obrolan bersama adik Laki-lakinya Henry yang baru datang pagi tadi bersama orang tuanya. Lily hanya tersenyum jahil saat Duke of Greenock juga tak sengaja melihat kearahnya, sepertinya gadis itu masih mengejek kekalahannya kemarin, Brandon pun segera membuang muka meski diam-diam juga mulai menertawakan kebodohannya sendiri. Henry sem
"Aku tidak tau apa kau tersesat mencari jalan kembali ke Manor ?" sambut Henry yang ternyata sudah lebih dulu sampai di manor, Henry hanya heran mendapati Brandon bisa sampai basah kuyuh seperti itu.Seperti biasa Brandon tak banyak bicara, dia langsung pergi untuk melepas pakaian basahnya dan hanya ingin segera berendam air dingin untuk meredam panas tubuhnya atau dia benar-benar tidak akan bisa tidur malam ini. Sebenarnya dirinya bisa membawa beberapa wanita bukannya malah melampiaskan hasratnya pada gadis muda tak berdosa seperti tadi.Hujan di luar semakin deras sepertinya di sertai badai ringan sampai tengah malam.Lily kembali menyentuh garis bibirnya, merasakan kembali sensasi asing yang bergelayar menuruni perutnya. Lily benar-benar tidak tau jika akan ada perasaan seperti ini, Lily mulai percaya jika seorang pria dengan begitu singkat bisa meracuni dunia seorang gadis polos seperti dirinya. Selama ini dia hanya sering mendengar teriakan-teriakan kotor m
Setelah pernikahan Lucy yang berjalan lancar, semua keluarga nampak ikut gembira menikmati puncak pesta perjamuan yang di adakan keluarga Harrington selama hampir satu minggu berturut-turut.Lily terlihat serasi dengan gaun pucatnya yang senada dengan rompi keemasan yang di kenakan Henry, pemuda itu menuntunnya ke lantai dansa dengan gerakan lembut. Sikap periang Lily yang dikombinasikan dengan humor ringan Henry membuat pasangan muda itu terlihat paling bersinar di antara para tamu, senyum Lily seolah tidak pernah pudar saat pemuda itu mengecup punggung tangannya berulang kali.Seperti yang di katakan Cecil, Henry adalak"Sosok lembut yang mau belajar", gambaran itu memang begitu tepat menggambarkan seorang Henry Stanley, begitulah pemuda itu selalu sabar saat mendengarkan dan memikirkan tiap perkataan sepele Lily yang kadang kurang masuk akal. Mungkin mereka memang akan bahagia jika kelak akan hidup bersama, Lily sempat merasa tenang dengan pemikiran itu samp
Dengan mengabaika pertanyaan Lily yang tersaruk-saruk mengikuti langkah lebarnya, ternyata Brandon membawa gadis itu kembali ke manor, kebetulan manor khusus tamu itu sedang sangat sepi karena semua orang masih mengikuti pesta di rumah utama."Oh tidak !" pekik Lily sudah sangat terlambat karena Brandon sudah mengangkat tubuhnya, dan melempar kannya ke atas ranjang. Ranjang tersebut sampai ikut berdencit ketika Brandon ikut merangkak naik untuk menciun Lily dengan caranya."Seharusnya Anda tidak mengajarkan seorang gadis untuk berbuat seperti ini," Lily masih mencengkram kemeja Brandon yang sebagian sudah berhasil ia buka, Lily masih tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukannya."Lakukan saja," Brandon justru mempersilahkan Lily untuk melanjutkannya."Mungkin tidak akan lagi untuk selamanya," akhirnya Lily bisa bicara dengan tegas sambil segera membenahi gaunnya sendiri kemudian menarik pita hiasan di pinggang untuk mengikat rambut gelapnya dengan asa
Lima bulan setelah pernikahannya, David membawa lucy berkunjung ke Scotland, Lucy juga membawa kedua saudarinya Cecil dan Lily dalam rangka kunjungan keluarga tersebut. Lady Merry sebenarnya juga ingin ikut tapi kondisi kesehatannya sangat tidak memungkinkan, penyakit rematik yang sering dirasakannya lima tahun belakangan ini menjadikannya mustahil untuk melakukan perjalanan di akhir tahun, apa lagi cuaca di utara bisa berubah sangat ekstrim tiap kali memasuki musim dingin.Lily juga membawa anjingnya ikut bersama mereka, jangan heran jika akhirnya Cecil jadi ikut kerepotan mengurusinya. Mereka membawa dua kereta, satu kereta untuk Lucy dan suaminya, sementara Lily satu kereta dengan Cecil. Karena Lord Harrington juga membawa sang Countess dalam perjalanan bisnisnya ke Amerika Utara, akhirnya hanya tinggal Lily dan Cecil yang bisa ikut bersama Lucy dan David untuk mengunjungi keluarganya.Lily melihat keluar jendela di mana keretanya serasa berjalan lebih lambat, andai
Lady Lily dan Cecil masing-masing medapatkan pelayan sendiri-sendiri, sepertinya Duke of Greenock memang sudah mengatur kamar untuk setiap tamunya. Lily mendapatkan sebuah kamar yang menghadap kearah Lock, gadis itu sempat terpesona oleh pemandangan dari jendela besar kamarnya."Semoga Anda suka Lady," kata pelayan yang memgantarkannya."Ini indah.""Ya, Anda sangat beruntung dulu ini adalah kamar Lady Annelies.""Oh, apa ini tidak berlebihan, Bibi? ""Panggil saja saya Huliet, my Lady.""Terimakasih, Bibi Huliet, sepertinya Anda sudah lama bekerja di sini? ""Anda benar, aku sudah mengurus Lady Anneliess sejak kecil tiap kali sang Lady berkunjung kemari.""Ya, Lady Annelies yang cantik jelita, sebenarnya aku lebih sering mendengar tentang sang Lady dari kakak laki-lakiku," Lily masih ingat seluar biasa apa wanita yang di cintai Williamnya itu, meski sampai saat ini Lily belum terlalu berani berlama-lama memikirkan William.
*****Lily sedang menemani Lucy dan coba mengupaskan buah untuk saudarinya yang terus memuntahkan makanan sepanjang pagi. Mereka sengaja duduk di beranda untuk mendapat udara segar bagi Lucy, Cecil sudah berulang kali mengingatkan Lucy agar memikirkan hal lain tiap kali perutnya terasa mual, namun sepertinya saran itu selalu berakhir sia-sia.David baru kembali bersama Brandon yang juga baru turun dari punggung kudanya, kedua pria itu masih berjalan menyebrangi halaman saat Lucy menatap suaminya. David melambai kepadanya kemudian memukul bahu Brandon yang ikut tersenyum. Bukanya memperhatikan David yang bersemangat mendatangainya, Lucy justru memperhatikan Duke of Greenock yang terlihat lebih ceria dengan senyum paginya yang langka. Brandon memang tidak ikut menghampiri mereka, tapi bagi Lucy hal itu tetap aneh."Kenapa dia tersenyum ?" komentar Lucy saat menoleh Cecil yang duduk di sampingnya,"itu sangat aneh !" Lucy menyuarakan isi kepalanya.Cecil