Share

World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist
World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist
Author: Blue Leviatan

Bab 1 : Taring Serigala

Author: Blue Leviatan
last update Last Updated: 2021-01-11 13:04:39

Sewaktu Dhika membuka pintu gerbang rumah taman obat, dia melihat Behemoth sedang diterkam secara bergantian oleh kedua monster kadal raksasa yang saat ini sudah tidak sabar untuk menyantap rasa dagingnya.

Dhika mencari keberadaan Yura dan Doni, dia sekarang melihat ke arah kanan dimana ada dua monster lain yang sedang berebutan untuk menggigit dan menarik tubuh dari salah satu temannya. Itu tubuh Yura, kadal itu menarik tubuhnya ke kiri dan ke kanan berharap mendapatkan bagian yang lebih besar. Ketika tubuh itu ditarik terlepaslah tubuh Yura menjadi dua bagian. Darah segar tercurah berhamburan ke sekitar mulut dua monster kadal raksasa tersebut.

Dua kadal raksasa itu mendongakkan kepala mereka ke atas untuk mempermudah mereka melahap habis tubuh Yura. Kedua monster itu terlihat sangat menikmati setiap bagian tubuh yang masuk ke dalam perut mereka.

Tidak mungkin, ini tidak mungkin pikirnya.

Dalam keputusasaan Dhika coba mencari Doni, tapi dia juga tidak bisa menemukan Doni dimanapun.

Dhika merasa mati rasa, tak ada lagi harapan yang tersisa di pikirannya.

*****

- Kejadian 5 tahun sebelumnya -

Sorak-sorai ratusan penggemar terdengar bergema di sekitar bulatan besar medan energi pelindung yang telah dirancang khusus untuk mengitari wilayah portal dimensi. Medan energi pelindung ini telah mencegah monster yang bermunculan keluar dari portal dimensi agar tidak dapat keluar dari dalam sana dan menyerang langsung manusia yang ada disekitarnya.

Sorak-sorai para penggemar diteriakan kepada seorang pemburu monster yang saat ini sedang bertarung sengit di dalam sebuah bulatan medan energi pelindung tersebut. Nama dari pemburu monster itu adalah Taring Serigala. Saat ini dia telah dikenal sebagai sebuah simbol kekuatan baru yang ada di negara ini.

Taring serigala adalah salah seorang pemburu monster yang telah berulang-kali menyelamatkan banyak kota dari para monster yang bermunculan dari dalam portal dimensi. Uniknya Taring Serigala tidak memiliki rekan guild seperti para pemburu monster lain pada umumnya. Dia dikenal selalu bekerja sendirian dan tidak pernah mengijinkan siapapun untuk mengganggunya.

Sesuai dengan nama panggilannya Taring Serigala selalu bertempur dengan menggunakan tunggangan monster serigala api raksasa yang setia menemaninya. Saat ini dia sedang bertarung dengan beberapa monster yang berwujud seperti manusia raksasa namun memiliki bentuk kepala seperti lembu jantan.

Monster ini terlihat sangat buas dan ganas siap memangsa seorang pemburu yang saat ini sedang berada di tengah-tengah mereka. Perbandingan besar tubuh dari monster ini dengan taring serigala terpaut 3 sampai 4 kali lipat lebih besar.

Taring serigala tidak bergeming sama sekali. Dia memerintahkan serigalanya untuk bergerak, dan mengeluarkan beberapa kali semburan nafas api. Sontak para monster itu meringis kesakitan, tubuh mereka terbakar dengan nafas api yang baru saja dikeluarkan oleh serigala itu.

Tak memberi kesempatan, pemburu itu segera memutarkan dan mengebaskan senjata tombak api miliknya seraya tunggangannya berlari kesana kemari mengikuti instruksi dari penunggangnya. Kebasan tombak api membara semakin panas ketika pria ini mengeluarkan kekuatan genetik terpendam yang ada pada tubuhnya.

Kecepatan langkah kaki serigala dan kecepatan tebasan tombak api dari pemburu itu memenggal seluruh monster yang sedang dilewati olehnya. Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu dibuat takjub tak berkata.

Para monster berkepala lembu jantan raksasa yang sebelumnya bermaksud untuk membunuh pemburu monster itu dibuat tak berdaya. Dalam waktu yang sangat singkat mereka semua yang berada di sebelah kiri dan kanannya terpenggal dan terbakar habis oleh lahar api yang ditebaskan tombak pemburu tersebut.

Melihat rekan-rekannya mati dalam seketika, monster lain yang tersisa merasakan ketakutan. Mereka menyadari perbedaan kekuatan yang dimiliki oleh pemburu monster itu terlampau jauh dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini. Rasa takut itu membuat mereka terdiam kaku, mereka ingin memberontak kabur dari tempat penjagalan itu.

Taring serigala tidak memperlihatkan rasa iba, dia melanjutkan pertarungannya dan membunuh siapa saja yang dia temui. Tebasan demi tebasan memotong secara sempurna tubuh monster yang ada di sebelah kiri dan kanannya.

Sekarang disana pria itu tidak terlihat seperti seorang manusia yang sedang berjuang melawan para monster, tapi dia sendirilah yang tampak seperti seekor monster buas yang sedang memangsa para raksasa yang ada dihadapannya.

Teriakan sorak-sorai terdengar semakin nyaring ketika mereka semua melihat bagaimana satu persatu monster yang ada di sekitar luar portal dimensi berhasil dia binasakan seluruhnya. Taring serigala melihat ke arah para penonton yang mendukungnya. Dia mengangkat tangan kanannya yang memegang tombak ke atas dan berteriak dengan lantang.

“Untuk masa depan kehidupan yang lebih baik!”

Para penonton berteriak histeris, mereka mengelu-elukan namanya seperti seorang dewa perang, idola, maupun penyelamat mereka.

“Taring serigala, Taring Serigala, Taring Serigala.”

Mengikuti iringan dukungan semangat yang diberikan oleh para penggemarnya, taring serigala memberi sinyal kepada tunggangannya untuk bergerak maju dengan cepat menuju portal dimensi. Suara sorak-sorai semakin bergemuruh keras, mereka tidak henti-hentinya meneriakan nama dari idola mereka yang hendak masuk ke dalam portal dimensi untuk membinasakan seluruh monster ganas lain yang berada di dalamnya.

Tepat ketika taring serigala masuk ke dalam portal dimensi, terdengar suara teriakan dari seorang anak berbadan gempal yang merasa sangat tidak puas dengan apa yang baru saja dilihatnya.

“Aaaahhhhh tidaakkk!”

“Reno? Kamu ini sedang apa sih?” seorang teman yang berada disampingnya merasa terganggu dengan suara teriakan tiba-tiba yang dibuat oleh Reno.

“Yah habis, kenapa sih selalu saja seperti ini, kenapa pembawa acara itu tidak masuk saja ke dalam sana dan memperlihatkan kepada kita secara langsung bagaimana taring serigala sedang beraksi di dalam sana,” sahut Reno bocah berumur 7 tahun yang tampak bodoh sedang asik menyantap burger berukuran jumbo kesukaannya.

“Dasar bocah. Makanya kamu tuh jangan suka makan makanan sampah seperti itu saja Reno. Burger itu hanya akan menambah bobot badan kamu, tapi untuk otak … bagaimana bilangnya yah, otak kamu itu tidak akan pernah bertambah pinternya tahu hahaha. Kenapa sih kamu selalu bodoh seperti ini?” ucap Yura seorang bocah lain yang terlihat arogan walau mereka berdua sebenarnya sama-sama masih berumur 7 tahun.

“Apa maksud kamu berkata seperti itu Yura, kamu pikir aku ini bodoh apa?” Balas Reno murka.

“Lho selama ini apa kamu tidak tahu? Kenapa pembawa acara itu tidak bisa meliput secara langsung pertarungan taring serigala sewaktu dia berada di dalam portal dimensi? Perlukah saya menjelaskan lagi alasannya? Hahaha.”

“Heiii heii tolong … bisakah kalian berdua hentikan keributan ini!” tegur Dhika yang tidak ingin tontonannya terganggu oleh suara dari mereka berdua. “Suara kalian berdua itu sangat berisik tahu, kita semua yang sedang menonton disini, jadi tidak bisa mendengarkan informasi apa saja yang telah dikatakan oleh Moutuber itu.”

“Nah itu dia, Dhika benar sekali, rasakan itu Yura, berhentilah berbicara dan tonton saja acaranya, makanya jangan suka ikut campur dengan apa yang orang lain sedang makan, kalau kamu memang mau tak perlu berbasa-basi seperti itu yah, bilang saja mau minta … tapi kalau minta pun, tetap saja tidak akan aku beri sih hahaha,” balas Reno meledek Yura sambil menikmati kembali gigitan besar pada burger berukuran jumbo kesayangannya.

Dhika menjadi geram setelah melihat tingkah laku mereka berdua yang tidak kunjung berhenti berbicara. Kali ini dia sudah tidak sabar lagi, dia memperlihatkan kekesalan pada kedua matanya dan memberikan isyarat yang lebih tegas untuk menghentikan keributan yang telah mereka berdua lakukan. Melihat Dhika murka, mereka berdua akhirnya menghentikan keributan.

Setelah suasana tenang, Dhika dan keempat temannya yang lain kembali memperhatikan informasi penting yang sedang disampaikan secara live oleh pembawa acara Moutuber langganannya. Dhika tidak sabar untuk mendengarkan kembali setiap detail informasi yang akan dia dapatkan.

Related chapters

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 2 : Tugas

    Doni yang memiliki tubuh paling pendek diantara mereka berlima saat ini sedang duduk santai di lantai dekat sofa besar sambil menikmati cemilan kacang bandung yang telah disediakan oleh Ibu Dhika. Sedangkan Wina satu-satunya anak perempuan yang ada di ruangan itu sedang menikmati menyedot minuman ringan yang ada di tangannya.Rupanya tidak

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 3 : Sejarah Dunia (bagian 1)

    “Dhik kok berhenti?” tanya Reno tak sabar mendengarkan hasil tugas kelompok mereka yang sedang dibacakan oleh Dhika.“Hahaha, bentar Ren, ini batrainya hampir habis, Win boleh lempar charger batrai yang ada disana kemari?” pinta Dhika kepadanya.

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 4 : Sejarah Dunia (bagian 2)

    “Setelah mereka mengetahui kekuatan apa yang ada di dalam genetik tubuh mereka dan membiasakan diri dengan itu selama tahun tersebut, maka pada tahun berikutnya orangtua beserta anak-anak harus memutuskan cabang materi pendidikan lanjutan apa yang akan mereka ambil. Apakah materi kelas pemburu monster, materi kelas pendukung pemburu monster, atau materi kelas umum yang tidak berhubungan sama sekali dengan pekerjaan pemburu monster.

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 5 : Dhika Satria

    Games Virtual Reality yang sedang dimainkan oleh Dhika saat ini adalah alat pelatihan virtual yang telah dikembangkan oleh developer games Dopanda bekerjasama dengan organisasi sekolah pemburu monster di seluruh dunia. Anak-anak yang belum memiliki ijin untuk bisa bertarung secara langsung dengan monster asli dari portal dimensi, bisa mel

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 6 : Di Sekolah

    “Karena itu Guild akan selalu menjadi seperti rumah kedua bagi para pemburu monster maupun kelas pendukung.” Dhika membacakan kata-kata terakhir dari hasil karya riset kelompoknya di depan kelas pak Yanto.“Nah itu dia yang bapak butuhkan, berikan applause untuk kelompok Berua

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 7 : Murid Terbaik

    “Wow gile Dhik, ternyata bisa yah kita melakukan trik-trik seperti itu. Pantas saja kamu bisa kalahkan bos ini seorang diri. Hahaha, tapi Dhika ini memang jago sih, bisa saja kamu menemukan letak kelemahan bos ini, padahal dia punya gerakan random tak beraturan seperti itu.”“Aaaaaaaahh senangnya, akhirnya hari ini Wina j

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 8 : Kemenangan

    “Taring serigala sekali lagi telah membuktikan kepada kita semua kalau dia memang layak disebut sebagai pemburu monster terkuat saat ini. Bayangkan hanya dalam waktu satu hari saja dia telah berhasil mengalahkan semua monster yang ada di dalam portal dimensi itu seorang diri,” sahut seorang komentator dari sebuah acara liputan live Moutuber langganan Dhika.

    Last Updated : 2021-01-11
  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 9 : Angka Kedewasaan

    “Bukan, bukan seperti itu maksudnya Reno,” jawab Yura. “Tapi ini yang menjadi alasan kenapa saya tidak pernah mau ikut pelatihan virtual sewaktu kita belum jelas kekuatan genetik seperti apa yang nantinya bisa kita miliki. Bayangkan seandainya Reno yang berlatih menjadi Tank, tapi pada saat hari sabtu nanti kemampuan genetik yang Reno miliki sebenarnya adalah tipe Assasin misalnya, bukankah itu akan menjadi sulit, untuk kita bisa membiasakan diri lagi.”

    Last Updated : 2021-01-11

Latest chapter

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 90 :

    “Tidak, ini tidak benar, mereka sudah berbohong Pak,” Tommy tidak terima kebohongan itu. Dia jadi semakin tidak terkendali.“Pak, pasti … pasti ada rekaman cctv yang bisa kita lihat secara langsung. Bapak bisa melihatnya dari video rekaman cctv. Kami berenam benar-benar tidak bersalah.”“Kami pihak guru bagian disiplin tentu saja sudah melakukannya Tommy, tapi menurut pernyataan dari petugas cctv, video rekaman untuk kamera D1045 mengalami kerusakan. Karena itu kami tidak bisa melihat hasil rekamannya dan untuk mengatasi masalah itu kami sudah meminta kedua saksi ini untuk memberikan keterangan.”“Tapi Pak pernyataan mereka berdua itu bohong, bukan seperti itu kejadiannya.”“Sudah hentikan, kalian ini sudah membuat keributan, sekarang kalian juga berniat untuk memfitnah saksi?”Tommy merasa sangat kesal, tapi dia

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 89 :

    “Pertarungaaann!!”Anak-anak berhamburan memperingatkan yang lain telah terjadi keributan di sekitar area ruang makan guild Demeter.Tommy menyerang pria yang baru saja menampar pipi kanan Evi.Billy bereaksi cepat menahan pria lain yang memiliki niat untuk menyerang Tommy dari belakang.Erlang bersama temannya yang lain datang mendekat untuk membantu, tapi Johan yang berbadan paling kekar menutup jalan mereka.Merasa terganggu dengan kehadiran Johan, Erlang langsung mengeluarkan serangan tinju kilat tanpa ragu ke arah perut bagian bawah Johan.Serangan itu begitu keras hingga mengeluarkan kilatan petir.Erlang menggunakan kekuatan genetiknya pada tinju yang dia lontarkan.Johan terlempar sejauh 2 meter bersamaan dengan meja dan kursi yang berada di sekitar lajurnya.Keadaan di sekitar

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 88 :

    “Hentikan, dasar pria kotor, apa yang kamu sentuh sekarang.”Dhika tidak sadar kalau sebagian dari pergelangan tangannya sudah menyenggol salah satu bagian paling besar dan sensitif milik gadis itu.Bulatannya terasa begitu padat tapi cukup empuk dan lembut saat pergelangan tangan Dhika langsung bersinggungan dengan bagian itu.Dhika tidak mengelak kalau dia sepertinya menyukai memeluk gadis itu, baru kali ini dia merasakan sesuatu yang membuatnya begitu nyaman.“Hei apa yang sedang kamu lakukan, cepat lepaskan saya!!”Gadis itu berteriak lantang berulang kali tapi Dhika tetap saja tidak mau mendengarkan perkataannya, dia tetap merangkul gadis itu dan membawanya menuju tepian kolam yang lebih aman.Tepat saat berada di tepian kolam gadis itu langsung memperagakan sebuah gerakan judo, dia mengarahkan tangannya ke belakang, meraih kepala

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 87 :

    “Dasar anak monster,” teriak Dimas saat jari tangannya digigit oleh Dhika yang terlihat masih berumur 1 tahun.“Dimas apa yang terjadi?” tanya Bunga dengan napas yang tersendat-sendat saat berlari menuju kamar Dhika.Dhika membuka kedua matanya, dia melihat jari tangan ayahnya terluka hingga meneteskan cairan darah yang cukup banyak.Dhika melihat di pojok ruangan kakaknya Darma yang berusia 11 tahun menangis ketakutan.‘Apa ini? Dimana saya? Papah? Mamah?’“Astaga Dimas tangan kamu sampai berdarah seperti ini, tunggu sebentar biarkan saya mengobati tangan kamu. Darma tolong bantu mamah ambilkan perban di sana.”Darma tidak bergeming, dia masih sangat ketakutan.“Argghh dasar monster, dia seharusnya tidak kita lahirkan, dia benar-benar sangat berbahaya untuk keluarga kita.”

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 86 :

    Dhika memasuki ruangan yang terlindungi dengan berbagai sistem keamanan.Prof Einheart menaruh kornea matanya pada sebuah alat pendeteksi, setelah itu dia menempelkan kedua telapak tangan dan menyebutkan suara sandi untuk membuka pintu ruang penelitian.“Dhika kemarilah ikuti saya, saya akan menunjukan kepada kamu projek penelitian seperti apa yang sudah dikerjakan oleh kedua orang tua kamu.”Mengikuti langkah prof Einheart, Dhika melihat ada banyak tabung-tabung berisi ranting pohon berwarna hitam yang sedang diteliti oleh para dokter berbaju putih.Beberapa dokter yang melihat kedatangan prof Einheart memberikan hormat kepadanya.Prof Einheart membalas mereka dengan sebuah senyuman singkat sambil mengajak Dhika melihat lebih dekat ke arah tabung-tabung penelitian tersebut.Alexander dan Arnold berjalan mengikuti mereka dari belakang.&nbs

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 85 :

    “Hei Dimas apakah kamu memperhatikan gadis baru itu?”“Ya saya tahu dia sangat cantik, memangnya kenapa kamu naksir sama gadis itu?” balas peneliti muda berusia 30 tahun bernama Dimas kepadanya.“Haha tentu saja saya sudah memperhatikan sejak dia masuk pusat penelitian ini 2 minggu yang lalu. Nama gadis itu Bunga, saya dengar dari prof Einheart dia adalah anak jenius yang sudah menyelesaikan gelar doktornya di usia 24 tahun.”“Saya dengar dia memang sangat pandai,” jawab Dimas datar tampak tidak terlalu berminat dengan topik pembicaraan ini.“Dimas, Dimas, hei sampai kapan kamu mau menjomblo seperti ini? Kamu itu sudah berumur 30 tahun, sudah saatnya kamu mencari pasangan hidup. Kalau saya masih belum berkeluarga, saya pasti sudah dekati gadis seperti dia, selain cantik dia sangat pintar. Bayangkan anak seperti apa yang akan lahir dari gadis secan

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 84 :

    “Tuan Alexander maaf, tapi sepertinya Tuan pasti sudah salah mengenal orang. Anak itu, dia pencuri barang-barang milik pemburu monster yang sudah mati. Tidak mungkin Tuan mencari anak seperti dia, pasti ada sebuah kekeliruan, saya pasti akan membantu Tuan mencari anak yang Tuan cari.”Erlang tidak percaya kalau Alexander datang ke asrama guild Demeter hanya karena ingin bertemu dengan Dhika.Dia juga sebenarnya tidak rela melihat Dhika yang bukan anak seorang bangsawan didekati oleh Alexander.Dhika hanyalah seorang Herbalist miskin yang tidak punya apa-apa, dia hanya seorang anak yatim piatu dari keluarga yang tidak terpandang.“Tuan tunggu! Dengarkan saya.”Erlang mulai merasa kesal karena kata-katanya tidak didengar sama sekali oleh Alexander.Saat Erlang hendak mendekati Alexander agar bisa berbicara lebih dekat dengannya, Arnold t

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 83 :

    “Hei lihat pria tampan berambut putih itu bukankah dia Alexander Fraudilant?” tanya seorang murid wanita dari guild Demeter.“Tidak mungkin untuk apa orang sepenting dia sampai datang ke asrama guild kita,” balas teman murid wanita itu kepadanya.“Tapi dia sangat tampan, seandainya saja dia adalah pacar saya, saya pasti akan memamerkannya kepada seluruh teman-teman saya.”Kedua murid itu saling tertawa memikirkan hal-hal menyenangkan apabila pria tampan tadi adalah pacar mereka.Selain mereka berdua, murid-murid lain yang sedang bersantai di sekitar aula depan pintu asrama pun tampak keheranan melihat sosok Alexander wakil ketua dari guild Chronos sedang berdiri di sana.Saat murid-murid yang lain sibuk berbisik, Erlang yang baru saja datang bersama teman-teman dari golongan bangsawan dari guild lain mendekat ke arah Alexander dengan percaya di

  • World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist   Bab 82 :

    “Awasssss,” teriak Reno kepada Gita dan Vivi.Tabung kaca tempat perawatan Dhika meledak menyambar siapa pun yang berada di sekitarnya.Kotak-kotak lampu juga peralatan-peralatan elektronik di sekitar membuat suara-suara ledakan yang menakutkan.Gita berteriak ketakutan.Reno bereaksi cepat, dia berubah wujud menjadi seekor beruang besar yang melindungi tubuh Gita dan Vivi dari ledakan ataupun percikan listrik di sekitar mereka.Reno benar-benar tidak menyangka Dhika memiliki kekuatan medan energi listrik yang sangat besar hingga mampu menghancurkan peralatan-peralatan medis di rumah sakit ini.Reno tahu Dhika merahasiakan beberapa kekuatan genetiknya, tapi dia belum pernah melihat kekuatan genetik yang seperti ini.Sekarang tubuh Dhika keluar dari dalam tabung, dia terlihat melayang sambil tetap mengeluarkan percikan-percikan

DMCA.com Protection Status