Home / Romansa / Womenizer / Deska Harus Diselidiki

Share

Deska Harus Diselidiki

last update Last Updated: 2022-01-04 14:04:27

Radit mulai mengumpulkan bukti-bukti tentang jati diri Deska berdasarkan opini dari teman se-gengnya. Dia menyelidiki tentang pinjaman online terlebih dahulu. Tentu saja dia butuh koneksi untuk mengungkit hal ini.

Akhirnya, Radit memanfaatkan Serafina untuk membantunya mencari informasi terkait jasa pinjaman tersebut. Serafina yang notabenenya memiliki banyak kenalan itu pun dengan mudah menemukan orang yang diinginkan Radit.

Radit berterima kasih kepada Serafina karena sudah membantunya lagi untuk menyelesaikan masalahnya. Semua keinginan Serafina akan Radit penuhi sebagai balas jasa yang telah dilakukan kekasihnya itu.

Ternyata memang benar. Jasa pinjaman online itu hanya bisa dilakukan oleh orang kalangan atas. Radit bertanya kepada “orang dalam” di tempat jasa pinjaman itu. Katanya, pada tanggal Radit menerima paket tidak ada transaksi peminjaman uang dari negara Indonesia. Tidak ada juga transaksi pengembalian uang pinjaman pad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Womenizer   Jati Diri Sebenarnya

    “Lo nipu gue, ya?” tukas Radit.Deska mengerutkan dahi sebentar sebelum membalas, “Nipu kakak? Maksudnya gimana, ya?”“Nggak usah pura-pura nggak tahu, deh,” tuduh Radit lagi hingga menyudutkan Deska.Deska masih bergeming melihat Radit yang sedang kesal padanya. “Lo manipulasi struk pembelian ponsel dan itu bukan ponsel yang baru aja lo beli. Melainkan ponsel yang dibeli bulan lalu sama lo, ‘kan?” tebak Radit.Deg!Jantung Deska seolah berhenti sejenak barusan. Bagaimana bisa Radit menyadarinya secepat itu? Memang benar Radit bukan orang bodoh. Tapi, tidak mungkin juga dia sepintar itu untuk mengetahuinya dalam waktu sehari semalam saja.“Dih, ditanyain malah bengong. Jawab atuh, yang sejujurnya!” perintah Radit seolah tak ingin dibantah.Merasa dirinya sudah berada di ujung tanduk, akhirnya Deska memilih untuk mengatakan yang sebenarnya. “E-emang aku yang memani

    Last Updated : 2022-01-04
  • Womenizer   Serafina atau Deska?

    Radit terpesona melihat penampilan baru Deska saat ini. Dia tidak menyangka, jika Deska akan berubah menjadi lebih cantik dan menawan dibandingkan dengan sebelumnya. Bak langit dan bumi, perbedaannya terlalu jauh sehingga sulit dicerna akal. Dari sekian banyak mahasiswa yang ada di kampus sekarang, hanya Radit yang menyadari bidadari di depannya adalah Deska.Sebelumnya, Radit pernah melihat sosok Deska tanpa kacamata tempo hari. Itu pun karena Radit melakukannya dengan paksa. Meski tak mau mengakui kebenarannya, Radit tahu pasti bahwa dihadapannya sosok asli dari gadis yang sering dicibirnya dekil dan lusuh.“Cantik,” puji Radit setelah berhasil mengembalikan kesadarannya seperti semula.Deska yang tiba-tiba dipuji oleh Radit merasa kikuk. “Eh … ma-makasih, Kak.”Deska memutar bola matanya, sebal. Dia benci situasi seperti ini. Sebelum tidak bisa mengendalikannya, dia memilih untuk segera pergi dari hadapan Radit. Namun, la

    Last Updated : 2022-01-05
  • Womenizer   Preman Picisan

    “Hai, Des!” sapa Radit sok akrab. Ketika dia melihat Deska melewatinya di koridor kampus.Deska mengernyitkan dahi, mau ngapain si mahasiswa abadi itu mendekatinya? gerutu Deska dalam hati. Dia tidak suka jika seniornya yang genit itu memanggil-manggil namanya.“Deska!” panggil Radit. “Tungguin aku dong!” Radit menyusulnya. Sejenak, Deska terdiam lalu menoleh ke arahnya.“Aku?” cibir Deska. Radit senyum-senyum sendiri, tebar pesona di depan Deska.Deska tersenyum dengan nada mengejek. Biasanya, ngomongnya gue elo. Kenapa sekarang tiba-tiba Radit jadi ramah dan sopan banget sama Deska? Deska menemukan kejanggalan itu dari sikap Radit yang mulai menunjukkan gejala preman picisan.“Ada apa?” tanya Deska tak sabaran. Dia tidak mau membuang-buang waktunya dengan Radit. Sesekali, dia melirik jam digital di layar ponselnya. Dia hampir terlambat masuk kelas. Terpaksa, dia harus meladeni Radit dahu

    Last Updated : 2022-01-07
  • Womenizer   Stalker

    “Serafina?” ujar Radit. Dia terkejut dengan kedatangan Serafina di apartemennya.“Aku tanya, barusan kamu ngomong apa?” ulang Serafina. Kali ini terdengar seperti perintah.“Nggak ada,” bual Radit. Dia sengaja menutup-nutupinya.“Bohong! Aku tadi dengar kamu menggumam,” tebak Serafina.“Ah, masa sih? Kamu salah dengar kali,” sangkal Radit.“Kamu yakin, Dit?” Serafina tetap menaruh curiga pada Radit. Sepertinya, kekasih berondongnya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah apa.“Aku nggak bilang apa-apa kok. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri. Kalau ada yang lebih cantik, pintar, kaya raya, masa depannya lebih cerah dan bersinar dibandingkan denganmu, kenapa enggak?” gurau Radit.“Apa-apaan ini? Kamu bercanda, kan, Dit?” Serafina geram. Dia merasa tersinggung dengan ucapan Radit barusan. Itu sama saja dengan mengejeknya.

    Last Updated : 2022-01-11
  • Womenizer   Pertimbangan

    “Kalau gitu beri aku waktu, Kak,” tawar Deska.Radit tampak berpikir sejenak, “Hmm... gimana, ya? Aku nggak suka sih buang-buang waktu. Tapi, kalau itu yang kamu mau, mungkin bisa kupertimbangkan lagi.”Deska menghela napas lega. Dia tak menyangka Radit menyetujui permintaannya. Deska berencana mengulur waktu sembari menyusun rencana agar Radit tak dapat mengganggunya dan Dinda lagi.“Tapi ingat! Semakin lama kamu menunda jawabanmu, Dinda akan semakin menderita di tanganku.” Kali ini ucapan Radit benar-benar membuat Deska bergidik ngeri.“Kali ini kamu nggak akan bisa menang, Deska. Semua siasatmu sudah terbaca. Jadi, lebih baik segera akhiri permainan ini. Karena hasilnya sudah terlihat jelas sekarang,” batin Radit senang dengan situasi saat ini.***Hati Dinda belum tenang. Dia masih memikirkan nasib sahabatnya yang tadi di

    Last Updated : 2022-01-14
  • Womenizer   Niat Berbaikan

    Deska sudah membuat rencana. Ada banyak hal yang kini menjadi pertimbangannya. Berani sekali Radit mengusik ketenangan Dinda di kampus. Deska tidak akan tinggal diam. Ada harga yang harus Radit bayar saat dia membagunkan singa yang tertidur lelap di sarangnya.Perhitungan Radit pun salah besar menurut Deska. Ekspektasinya terlalu melambung tinggi, yang menginginkan Deska menjadi kekasihnya. Untuk menggantikan posisi Serafina. Kini, si polos Deska pun mulai bertindak. Dia tidak segan-segan lagi membuat Radit menyesal telah mengenalnya.Deska bertekad, jika Radit memilihnya untuk menjadi kekasihnya, dia akan membuat hidup playboy kampret itu sengsara. Sebaliknya, jika Radit bisa memanfaatkan kesempatan dengan cara, dia bisa mendekatkan lagi hubungan Deska dan Dinda, maka kesalahannya akan termaafkan. Deska berjanji pada dirinya sendiri.“Inilah yang dinamakan dengan senjata makan tuan,” gumam Deska.&nbs

    Last Updated : 2022-01-14
  • Womenizer   Masa Lalu

    “Jadi?” desak Dinda mulai tak sabar menunggu Deska yang tak kunjung berbicara.Setelah mereka selesai menghabiskan kue bersama, Deska masih diam seribu bahasa. Dinda bisa memakluminya saat makan tadi. Mungkin, mereka bisa menyelesaikan acara makannya sebelum berbicara serius. Tetapi, ini sudah 10 menit sejak mereka menghabiskan kue. Keduanya belum ada yang memulai pembicaraan. Kenapa mereka saling diam?“Ng… Din!” Deska memanggilnya sangat pelan. Segan.“Ya, Des?” sahut Dinda. “Ada apa?” tanyanya.“Gue bingung nih harus mulai ceritanya dari mana dulu,” gumam Deska dengan mata yang tak berani menatap Dinda.Bukan karena Dinda menakutkan, tetapi karena dia harus mengungkit kenangan menyakitkan yang terjadi di masa lalunya. Dinda menyadari itu dari raut wajah Deska. Sudah terbaca dengan jelas sebelum mereka memakan k

    Last Updated : 2022-01-17
  • Womenizer   Dibelikan Mobil Baru

    “Bukannya mereka lagi marahan?” Radit heran. Dia melihat Deska dan Dinda yang sudah jalan bersama-sama lagi. Secepat itukah mereka rujuk?Deska sempat menoleh ke arah Radit. Pandangan mereka pun tak sengaja beradu. Deska buru-buru mengalihkan perhatiannya ke Dinda lagi. Dia hanya sesekali curi-curi pandang melihat Radit.“Ah, sialan! Padahal, cewek itu bisa gue manfaatin buat deketin Deska. Sayang sekali, mereka udah akur lagi,” Radit nampak kecewa. Lantas, dia pergi meninggalkan kampus duluan. Karena sudah ada janji dengan Serafina.“Dit!” panggil salah seorang teman sekelasnya. Dia menghampiri Radit sambil menepuk bahunya. “Mau ke mana lo? Masih siang udah cabut aja.”“Gue ada urusan,” sahut Radit.“Urusan apa? Cewek, ya?” tebaknya. Temannya yang satu itu ingin tahu. Dia juga mesam-mesem sendiri sambil meny

    Last Updated : 2022-01-18

Latest chapter

  • Womenizer   Serafina Mencurigakan

    “Ada hubungan apa antara kamu dan Radit?” tanya Deska to the point. Dengan suara lantang, dia menantang ibu sambungnya. Bahkan, Deska sudah tidak lagi memanggil Serafina dengan sebutan ‘Mama’.“Lancang sekali kamu! Dasar anak kecil!” Serafina balas menantangnya lagi. Dia menyunggingkan senyum liciknya pada Deska.Deska tidak takut. Mumpung tidak ada papa di rumah, dia berani melawan mama tirinya. Tidak terima dengan sikap Deska yang makin hari makin kurang ajar kepadanya, Serafina pun tak tinggal diam.Serafina memperingatkan Deska untuk berhati-hati dengannya. Karena dia akan melawan Deska jika terbukti anaknya itu bertindak semena-mena dikala papanya tidak ada di rumah. Selama ini, Serafina menahan diri. Karena tidak mungkin dia mengeluarkan kata-kata kasar atau bersikap tidak baik di depan suaminya.“Kutanya sekali lagi, kenapa kamu ikut campur urusanku de

  • Womenizer   Cerita Ciuman Pertama

    “Kepastian?” ulang Deska bergumam bingung.Apanya yang harus mendapat kepastian? Maksudnya soal hubungan asmaranya yang pura-pura itu? Hah, Radit mulai banyak menuntut ini itu pada Deska sekarang. Karena lelaki itu takut jika sewaktu-waktu Deska direbut lelaki lain.Radit tidak akan pernah rela, jika Deska yang merupakan tambang emas baginya itu dimiliki lelaki lain. Dia bisa memastikannya sendiri. Tidak akan pernah ada lelaki lain yang bisa mendapatkan perhatian atau pun kasih sayang dari Deska. Camkan itu! Radit bersumpah pada dirinya sendiri. Dia tidak akan sampai membiarkan hal buruk itu terjadi dalam hidupnya.“Kak Radit ini kenapa sih? Jelas-jelas hubungan kita itu hanya sandiwara. Kenapa sekarang Kak Radit menuntutku harus memberikan kepastian dan meresmikan hubungan kita?” Deska mengernyit. “Aneh banget orang satu ini. Kepedean banget sih kalau gue bakalan mau pacaran sama dia?&rdquo

  • Womenizer   Radit Cemburu

    “Astaga! Si mahasiswa abadi nan reseh kenapa datang ke mari sih?” gerutu Deska sembari menundukkan kepala.“Sayang, kamu lagi apa sih? Tadi aku telponin kamu nggak dijawab terus. Sibuk ya?” tanya Radit sambil mengelus-elus rambut Deska, sok akrab.“Sayang?” Defri mengernyit. Disusul dengan Aldo dan Dinda. Keduanya saling beradu pandang. Kemudian, Aldo mengangkat bahu di depan Dinda.Radit menoleh, “Deska itu pacarku sekarang. Jadi, kamu jangan macam-macam dengannya!” Ancaman Radit membuat Defri skakmat. Dia tak lagi banyak bicara. Seolah-olah, dia patuh begitu saja pada Radit.Teman-teman Radit terbelalak mendengar ucapannya barusan. Karena baru kali ini Radit mengumumkannya secara resmi di hadapan teman-temannya.“Des, lo yakin pacaran sama dia?” Dinda tak percaya. Deska menghela napas panjang sambil memasang muka pasra

  • Womenizer   Ingin Pengakuan

    “Aaarrrrrggghhh!” Deska berteriak. Seraya menutup wajah dengan kedua tangannya.“Astaga, Deska!” Radit buru-buru mengambil handuknya dan membalikkan tubuh membelakangi Deska.Ups! Deska tidak sengaja barusan. Sumpah. Dia tidak bermaksud melorotin handuk Radit. Itu kecelakaan yang tak terduga dan tangannya refleks membuka handuk yang dikenakan Radit. Ketika pria itu hendak menindih tubuhnya.“Maaf, Kak Radit. Aku nggak sengaja tadi,” sesal Deska. Dia masih memejamkan matanya di depan Radit.Radit berkacak pinggang sambil mendengus kesal. “Kamu pasti sengaja, ya?” tuduh Radit. Deska langsung membuka matanya.“Apa? Sengaja?” Deska berubah sewot. Setelah mendengar tuduhan Radit seenaknya. “Kalau aku sengaja mana mungkin aku langsung merem tadi? Lagi pula, wajahku juga kututupi pakai tangan. Jangan asal menuduh tanpa bu

  • Womenizer   Penyelidikan Deska

    “Kak Radit?!” Deska membelalak kaget. Radit mengernyit.“Aku kaget banget, Kak. Barusan,” ujar Deska. Seraya mengelus dadanya saking terkejut melihat Radit sudah berdiri di hadapannya.“Kamu terkejut kenapa?” Radit heran.“Ah, bukan apa-apa kok, Kak,” sangkal Deska sebisanya. Dia agak kikuk lantaran Radit menatapnya dengan sorot mata penuh selidik.Terang saja Radit jadi curiga. Karena ini kali pertama Deska datang ke apartemennya. Tanpa tujuan yang jelas. Itu kan membuat Radit sampai harus mengerutkan kening melihat kedatangan Deska yang tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan sebelumnya.“Ya udah, santai aja lagi. Nih, minum dulu milkshakenya. Aku buatin khusus buat kamu tuh!” Radit menyerahkan minuman buatannya pada Deska.“Thanks ya, Kak,” ucap Deska. Seraya meraih gelas milkshakenya dar

  • Womenizer   Ada yang Cemburu

    “Jangan ikut campur! Itu urusan mereka,” cegah Tuan Leo ketika Serafina hendak melabrak Radit dan Deska.Serafina geram sekali dan hampir saja hilang kendali. Dia dibutakan cinta dan sangat cemburu melihat kedekatan Deska dan Radit. Untung saja, Tuan Leo segera mencegahnya. Sebelum Serafina mempermalukan dirinya sendiri di tengah-tengah pesta yang sedang berlangsung. Gara-gara cinta butanya itu pada Radit.“Aku tidak suka melihat mereka,” ketus Serafina. “Kenapa kamu diam saja melihat Deska pacaran dengan Radit?” tanyanya pada Tuan Leo.“Aku tidak ingin menghancurkan senyum bahagia putriku saat ini. Jadi, aku akan membiarkannya sementara. Lagi pula, mereka juga tidak berbuat macam-macam, kan?” sahut Tuan Leo.Tuan Leo benar. Radit dan Deska memang tidak melakukan sesuatu yang membuat kedua orang tuanya curiga. Keduanya justru menampilkan peran yang cuku

  • Womenizer   Ketahuan

    “Radit, apa-apaan ini? Kenapa kamu dan Deska…” Serafina tidak bisa melanjutkan lagi kata-katanya. Dia terlanjur syok mengetahui jika pria yang dimaksud pacar Deska adalah Radit.“Kalian saling mengenal?” Deska mengernyitkan dahi. Lalu, dia menoleh ke arah Radit dan Serafina secara bergantian. Ada yang aneh dengan mereka. Sepertinya ada cerita tersembunyi antara Serafina dan Radit, pikir Deska.“Ah, itu…” Serafina gelagapan saat Deska menyudutkannya dengan pertanyaan yang membuatnya gugup setengah mati. Tidak mungkin Serafina mengatakan di depan putri sambungnya jika Radit adalah kekasih gelapnya.“Selamat malam Radit!” sapa Tuan Leo.Tuan Leo bersikap sewajarnya di depan Radit dan Deska. Tidak seperti Serafina yang kebakaran jenggot karena pria yang dikenalkan Deska sebagai kekasihnya adalah pria yang selama ini menghangatkan ranjangnya.

  • Womenizer   Pesta Dimulai

    Radit memasuki pusat perbelanjaan dengan frustasi. Meski Deska kini menjadi kekasihnya. Tetapi tidak sesuai seperti yang dia inginkan. Dia tak ingin status pacar pura-pura yang hanya semalam saja. Tidak. Radit harus memikirkan rencana lain untuk mendapatkan hati Deska.“Kalau begitu, paling tidak, gue harus buat Deska menyesal telah menjadikan gue pacar pura-puranya aja,” gumam Radit setelah berhasil memilih setelan jas yang bagus di sebuah pusat perbelanjaan.Radit sebenarnya memiliki setelan jas di lemarinya. Namun, itu setelan yang biasa saja. Jika ingin membuat Deska terpana dia harus memiliki setelan lain yang lebih memukau.Radit menyeringai kala selesai menemukan setelan itu. “Gue harus bikin Deska klepek-klepek sama pesona gue.”Tak lupa Radit juga membeli pernak-pernik lain seperti jam tangan dan sepatu berkualitas tinggi. Baginya, jika ingin membuat seseorang terpuka

  • Womenizer   Pacar Semalam

    Usai makan malam, Deska masuk ke kamarnya. Dia melirik ke arah ponselnya sebentar dan mendapati Dinda mengiriminya pesan beruntun. Deska langsung teringat bahwa dia belum selesai mengetikkan balasan pada Dinda. Segera dia buka pesan dari Dinda.“Dih langsung off.”“Padahal, tadi gue liat masih mode mengetik. Kenapa sekarang tetiba hilang tanpa kabar?”“Nih anak hobi banget sih bikin penasaran orang.”[Deska! Lo udah tidur?]Deska segera membalas pesan Dinda.[Sorry baru bales. Tadi makan malam dulu.][Oke. Untuk kali ini gue maafin. Sekarang lanjutin yang tadi.][Kita telponan aja yuk! Bakalan panjang kalau gue ngetik di sini.]Saat bunyi telepon sudah terangkat Dinda langsung bertanya, “Jadi gimana rasanya makan malam sama keluarga yang komplit?”

DMCA.com Protection Status