Share

HARAPAN YANG BELUM TERKABULKAN

Kembali pada pertemuan kami selanjutnya, kala aku mengiyakan ucapannya untuk segera memberitahukan dimana letak pohon harapan yang jujur saja sudah lama tidak kutengok dan kusinggahi. 

Aku mengadah di boncengan belakang sepeda onthel yang ditunggangi bersama Athala, laki-laki itu tetap bersikap tenang walau kadang bertanya kemana arah selanjutnya. 

"Setelah ini ke arah mana lagi, Lu?" tanyanya kembali masih dengan netra fokus ke jalanan di depan sana. 

Aku menoleh, mendonggak menatap topi putih yang dikenakannya. 

"Masih jalan lurus," jawabku tanpa berpaling dari pemandangan indah dari belakang kepalanya. 

Andalusia, entah untuk ke berapa kalinya kamu harus mengakui bilamana dirimu benar-benar jatuh sejatuh jatuhnya ke dalam pesona sang laki-laki yang secara tak sengaja berada di dalam jalur skenario yang sama buatan Tuhan, yakni Athala. 

Harusnya aku merasa bersyukur saja, tak perlu berlama-lama merasa bersedih dan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status