Share

What, My Husband the Billionaire not Millionaire
What, My Husband the Billionaire not Millionaire
Author: irma elchristine

Ketua Basket ♡ Ketua OSIS

last update Last Updated: 2022-03-21 02:38:55

SMA Pelita merupakan SMA favorit dikotaku. "Hai kenalkan namaku Hani Kartika aku kelas 11 atau SMA kelas 2. Seorang Ketua Osis di sekolahku. Han, Hani... Ya via jangan teriak-teriak donk. Abisan kamu jalannya cepet banget nggak kekejar kalau nggak diteriakin. biarin aja biar lari. Hahaha, ada apa shaaayy. Tadi aku abis dari kantin han, trus biasa dapat salam kamu dari Tirta. Nah itu dia han baru diomongin orangnya udah nongol."

"Hai han, Hai tirta. Mau kemana kayak buru-buru. Ini aku mesti rapat OSIS. Pulang sekolah nanti pulang sama aku ya. Loh bukannya kamu ada basket hari ini.?? Ada tapi jam 4 sore nanti, aku tunggu di parkiran ya. Ya udah aku buru-buru mau rapat sampai ketemu nanti ya. Hari ini ada rapat OSIS karena kami mau mengikuti kontes pelajaran antar sekolah dan semua harus di persiapkan secara matang. sebelum penyelenggara acara datang. "Semuanya, aku belum terlambat kan maaf ya tadi ada pop kuis biologi dadakan, ayo kita mulai rapatnya. Ucapku memulai rapat dengan semua pengurus dan anggota OSIS yang bersedia meluangkan waktunya untuk rapat." 2 Jam sudah kami akhirnya selesai rapat saat nya pulang. "Han, teriak tirta. Astagaaa aku sampai lupa janjian mau pulang bareng sama dia pikirku. "Hai, aku kira kamu sudah pulang. Aku nungguin kamu tapi ternyata masih rapat, Kamu ada waktu luang kan kita ke kafe depan situ ya ngobrol-ngobrol sambil makan siang. Ya udah tapi jangan sampai sore ya nanti orangtuaku nyariin. Iya nanti aku anterin pulang kok."

"Hani, pesan apa? aku nasi goreng aja sekalian sama es teh manis ya mbak. Saya juga mbak samain aja. Han, di genggamnya tanganku, sudah beberapa bulan ini aku merasakan getaran perasaan yang aneh saat aku lihat kamu apalagi pas ngobrol sama kamu. Hmmm. Han, aku lagi serius liat aku ya, aku mau nanya sesuatu kamu mau sama aku ndak?? kita pacaran ya??. Kasih aku waktu boleh?? aku lagi sibuk banget aku takutnya kamu kecewa karena kesibukanku di sekolah apalagi aku punya target nilai yang harus dicapai supaya beasiswaku tetap aktif. Aku siap kok asal kamu beneran waktunya untuk kesibukan sekolah. Apa kamu ndak nyesel nanti? kamu populer, kaya raya dan ketua tim basket. Please han, aku sayang sama kamu ijinkan aku menjadi pacarmu dan selalu menjagamu. Ya udah tapi janji ya jangan possessive apa lagi menghalangi kegiatanku. Iya aku janji, makasih ya sayang udah nerima aku." Kita makan dulu yuk aku udah lapar. Iya.

 

Sejak saat itu hari-hariku selalu ditemani mas tirta, bukan tak ada yang bikin pusing pacaran sama dia, setiap menemani dia main basket baik latihan atau pertandingan pasti ada aja gadis yang datang dan menggodanya mungkin karena ketua tim basket pikirku. Setiap pagi aku selalu dijemputnya kerumah supaya bisa berangkat bersama dan pulang pun aku diantarkannya kerumah. 

 

"Mas, kemarin Sofia nyamperin aku ke kelas, dia bilang kalian sudah ada hubungan apa benar mas? Ya ampun sayang setiap hari aku sama kamu cuma pas ada kelas aja kita nggak bareng, nanti pas di sekolah kita temuin dia bareng-bareng ya. Udah ndak usah mas kita lupain aja aku percaya kok sama kamu."

"Han, aku nanti latihan basket ya pas makan siang, ya udah ndak apa-apa aku mau rapat OSIS kok. Nanti pulangnya aja aku anterin ya. Hmmm mas, Boleh ndak hari ini aku pergi sama via dulu aku kangen ngobrol sama dia. Oohhh ya udah, mau dianterin nggak?? Udah ndak usah mas nanti jadi kelamaan kamu pulangnya mendingan kamu pulang istirahat hari minggu kan kamu sudah mulai pertandingan antar sekolah harus banyak istirahat supaya bisa fit disetiap pertandingan. Ya deh princess aku ikuti nasihat kamu tapi kalau mau dianterin apa dijemput kasih tau ya. Iya mas tenang aja kami perempuan mandiri kok. Ihhh beruntung banget sih aku jadi pacarmu cu* di kecupnya keningku."

“Han, nanti kita jadi nggak jalan bareng? tanya via menghampiriku ke kelas. Jadi donk aku tadi udah bilang kok sama mas tirta kalo kita mau jalan, nanti pulang sekolah kita ketemuan di depan gerbang sekolah ya sekarang masuk dulu udah bell masuk.”

Related chapters

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 2

    Hari-hari ku lalui bersama Tirta Dharmawangsa yang memintaku menjadi pacarnya setahun lalu, kini saatnya kami hampir mengakhiri masa remaja kami di SMA dan melangkah ke Univesitas. “Hani, Sayang kamu kemarin daftar kuliah dimana?? Aku Lanjutin di universitas Pelita, mas, kamu bagaimana?. Kemarin papi sama mami suruh aku kuliah di luar negeri tapi aku nggak mau ahh. Lah kenapa mas kan bagus untuk masa depanmu. Tapi aku ndak mau jauh dari kamu aku ikut kuliah di mana kamu daftar aja. Aku keterima beasiswa lagi disini mas, kalau daftar di tempat lain aku belum tentu bisa kuliah hasil panen bapak kan belum tentu dibayarkan besar saat panen dan kemarin aku udah ngelamar kerja dirumah makan ujung jalan itu lumayan kan mas buat biaya-biaya kuliah yang ndak dicover kampus. Han, ijinkan aku bantu bayar biaya-biaya yang nggak di cover sama beasiswa kamu. Jangan mas makasih, ndak perlu aku bisa usaha sendiri kok, aku pergi dulu ya aku harus rapat OSIS untuk persiapan acara

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 3

    "Hani, Sayang kamu selesai sekolah ada rapat OSIS nggak?? Ndak ada mas, kan guru-guru lagi pada rapat jadi ya kita semua dipulangkan. Kita jalan yuk han. Ya udah sebentar aku ke kelas ambil tas dulu ya kamu tunggu di parkiran aja ya.""Kita mau kemana mas kok naik tol sampai kesini. kita ke batu malang ya han cari udara segar. Apa ndak kejauhan ini mas. Sebentar aja han, sekali-kali kita jalan agak jauhan kan ndak apa-apa toh. Iya tapi jangan pulang kemalaman ya aku nanti dicariin bapak sama ibu. Iya kita beli makan dulu aja disitu ya, nanti kita makan di mobil aja mau ya. Iya boleh"."Han, ini sayang makanan buat kamu. Han nanti kamu ambil jurusan apa? Aku ambil jurusan Akutansi keuangan kayaknya mas, tapi kemarin daftar perpajakan juga sih liat nanti lah mas yang mana yang keterima aja. Kamu nanti jadi mas ikutan Pensi acara perpisahan ya, aku liat tadi edo daftarin band kamu. Iya band nya udah di daftarin nanti kamu nonton ya perform kami. Iya pastilah seti

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 4

    Hari Pelantikan Ketua OSIS baru berserta jajarannya akan segera dimulai aku dan semua jajaran OSIS ku bersiap ditempat yang sudah di tentukan sesuai latihan gladi bersih kemarin. Setelah ku serah terimakan jabatan ketua OSIS lega sudah rasanya, karena selesai aku mengemban beban tugas yang lumayan berat sebagainketua OSIS. Sekarang berlanjut acara pensi. "Han, kita nonton pensi dulu sebelah sini, itu tirta dan bandnya mau main. Oh ya via kemarin kamu dapat salam dari edo cieee ada yang naksir ucapku menggoda sahabatku sampai merah wajahnya.Test.. Test.. Check sound Gaes. Salam sehat semuanya ya sapa tirta kepada semua hadirin yang menonton.Intro ...Dan...Dan bila esok datang kembaliSeperti sedia kalaDi mana kau bisa bercandaDan...Perlahan kau pun lupakan akuMimpi burukmuDi mana telah kutancapkan duri tajamKau pun menangis, menangis sedihMaafkan akuDan...Bukan maksudku, bukan inginkuMelukaimuSad

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 5

    Tahun Ajaran baru perkuliahan sudah dimulai, beberapa bulan sudah kami sudah menjalani perkuliahan. Ternyata banyak juga teman seangkatan SMA ku yang tetap melanjutkan pendidikan di Universitas PELITA ini, bahkan ada yang satu kelas denganku dan via. Aku melanjutkan pendidikanku di jurusan perpajakan dan via pun mengambil jurusan yang sama denganku, berbeda dengan mas tirta dia mengambil jurusan Bisnis manajemen. "Han, hani panggil mas tirta. Kamu masih ada kelas han?? kita jalan yuk kalau kamu udah selesai. Nanti aja kalau aku dapat libur dari kerjaan ya mas kalau sekarang aku takut terlambat, aku masih perlu pekerjaan paruh waktu ini untuk membayar yang tidak di cover dari beasiswaku. Han, ijinkan aku bayar semua pengeluaranmu yang ndak di cover beasiswamu ya. Jangan mas, masih cukup kok gajiku walaupun kecil tapi bisa menutupi pengeluaranku. Ya kamu jangan marah donk sayang aku ndak ada maksud buruk kok. Iya aku tau, tapi aku harap kamu jangan bahas tentang ini lag

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 6

    Hani... hani kartika.. Ya kamu siapa ya, apa kita saling kenal?'.boleh kita bicara sebentar saya tidak akan menyita waktu mu lama-lama kok, ayo kita duduk dibangku kantin itu sebentar saja "Dengan anggukan ku berikan tanda persetujuan karena aku juga penasaran dengan maksud kedatangan ibu ini."Hani... Saya Ajeng Rahayu mama nya Tirta Darmawangsa, maksud saya kesini saya meminta kamu untuk menjauhi anak saya tirta, saya tidak mau kamu berpikir untuk bisa berhubungan dengan anak saya lebih jauh lagi. Karena tirta adalah anak laki-laki kami satu-satunya, dia nanti yang akan mewarisi seluruh harta dan usaha kami dan juga, dia sudah kami jodohkan dengan putri rekan bisnis kami, jadi saya minta kamu putus dengan anak saya hari ini juga!!.Mohon maaf tante, saya berhubungan dengan anak tante tirta bukan dengan tante. Jadi saya rasa saya hanya bisa menerima kata putus dari tirta bukan dari tante jadi silahkan tante bilang ke anak tante untuk memutuskan hubungann

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 7

    Tok..Tok Nduk Bangun… Iya buuu. Sudah pagi cepat-cepat ku mandi dan siap-siap pergi ketempat kerjaku walaupun paruh waktu tapi gajinya lumayan bisa membantu menutupi pengeluaranku setidaknya untuk biaya-biaya kuliahku ibu dan bapak tidak perlu memikirkannya lalu siang hari selesai kerja langsung ku laju sepedaku hasil tabunganku bekerja di rumah makan ini, terkadang dipinjam juga oleh lila untuk kesekolah. Pas sampai kampus ku rantai sepedaku di pohon jati parkiran kampus. lalu sedikit berlari aku menuju masuk kedalam kampus karena ada jadwal bimbingan skripsi takut dosennya sudah pulang karena beliau jarang sekali berlama-lama di kampus jadi kami anak bimbingannya harus cepat-cepat atau harus menunggu seminggu lagi untuk bimbingan. Tak terasa sudah berbulan-bulan aku ga ketemu sama mas tirta ada rasa rindu menghampiri namun ku abaikan saja, karena fokusku ingin segera selesai kuliah dan memulai karirku untuk membantu perekonomian keluargaku, bukan tak ada kabar darin

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 8

    Ku terduduk diam kini di kamar mungil yang sudah ku pilih sebagai tempat ku berteduh dan akhir nya ku pilih kamar 4x3m ini dengan harga 500 ribu rupiah ada kamar mandi didalam kamar juga itulah pertimbanganku karena aku tak mau berbagi privasiku dengan orang lain. Kamar ini di kostkan kosong, hanya di sediakan kasur itu pun tanpa dipan tak apalah lebih baik tempat biasa saja jadi aku bisa berhemat karena aku belum tau berapa nanti gaji yang akan ku terima, besok adalah hari yang panjang untuk ku semoga semuanya lancar ya Tuhan. Termenungku sendiri ada perasaan sepi di relung hati ini, biasanya di hari-hariku semenjak SMA ada kamu mas yang selalu mengisi dengan canda tawa namun sekarang semuanya sudah berakhir, semoga kamu bahagia disana karena disini aku pun mencoba untuk bertahan dengan sedikit kebahagian yang tersisa..Kriinnnnngg.."hallo iya buk. Nduk kamu sudah sampai nak? ibu khawatir kok kamu belum ada kabarin bapak atau ibu. Iya sudah bu tadi jam 7 kurang sudah sampa

    Last Updated : 2022-03-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 9

    "Hallo bu, sekarang kakak udah di jalan ya, nanti tolong sampein ke bapak untuk jemput kakak di stasiun bis seperti biasa. Sesampainya di malang Hari-hari ku kini kujalani dengan kegiatan ke rumah makan dan tempat ku bekerja lalu ke kampus untuk revisi skripsi, kini akhirnya guru pembimbingku menandatangani skripsi revisiku tinggal menunggu hari wisuda saja, setelah semua urusan skripsi selesai aku kembali lagi ke rumah makan tempat bekerjaku untuk mengundurkan diri. Selamat malam bos maaf saya minta waktunya sebentar "ya hani ada apa, ayo duduk disini atau mau diruangan saya saja biar lebih privasi ngobrolnya?." ya bos disini saja tidak apa-apa, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak untuk kesempatan yang diberikan kepada saya bekerja disini, tapi hari ini saya mau mengundurkan diri "alasannya apa hani gajinya kurang" ohh bukan saya sudah mendapatkan pekerjaan dijakarta dan mungkin saya akan melanjutkan kuliah saya disana juga saya datang untuk pamitan saja. jadi besok

    Last Updated : 2022-03-22

Latest chapter

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status