Pov clark..Setelah keluar dari kamar, clark menaiki lift untuk turun ke lobby dan clark melihat clein sudah dibawah dengan seseorang, lalu clark menghampiri kembarannya itu dan seorang perempuan yang berdiri di sebelah kembarannya."Siapa itu ya" ucap clark dalam hati, dari jauh jelas terlihat itu bukan istrinya karena perempuan itu berperawakan ke barat - baratan."Cleeiiinn""Clein" sapaku dengan tangan terangkat". "Katanya cuma 1 jam, ini udah lewat bro" saut clein sambil menunjuk ke jam tangannya."Ya maklumlah hamil anak pertama", manjanya ampun-ampun, ucap clark."Olivia", please introduce my twin brother clark. "Hi clark nice to meet you" seru olivia"Hi Olivia nice to meet you too", jawab Clark"Ok Now let started our meeting", ucap clein dan mempersilahkan kami duduk di round table yang ada di dekat kami.Dibawah meja kurasakan seperti ada sesuatu yang menyentuh kakiku yang lama - lama terasa seperti belaian yang naik ke pangkal paha ku, lalu aku ambil handphone dan ku mas
"Ya ampun banyak banget kamu beli berapa?? Tanya hani heran."Cuma 500rb kok aku beli, kan kalian makannya berempat", jawab clark santai."Haaa" disini yang ada kan cuma aku sama ibu, ucap hani bingung mendengar penuturan suaminya itu."Anak-anak harus dihitung juga donk hon", ujar clark serius."Hahaha, tawa ibu mertuaku pecah, sudah kalian begini saja di perdebatkan", ujar ibu."Ya setiap hari begini bu dia mana bisa kalah", ucap hani pelan."Sudah han", suamimu kan juga memikirkan cucu ibu, kalau kenyang kita simpan saja lagi, kalau hamil kan memang harus selalu punya camilan karena laparnya sering tapi ndak bisa masuk banyak. "Iya bu bener". kalau kebanyakan aku mual."Lah iya" maka dari itu kamu harus selalu menyiapkan camilan - camilan untuk di rumah atau di perjalanan, apalagi tengah malam nanti kamu akan terbangun kelaparan bingung kan mau cari dimana makanan kalau sudah tengah malam, ujar ibu."Iya bu" mulai sekarang aku akan selalu menyiapkan camilan kalaupun pergi aku akan
Pov Clark.."Sayang" aku pesenin kamu steak ya sama milkshake mau ya? tanya istriku."Hmmm feel free aja honey", jawabku.Setelah selesai menulis menu hidangan yang dipesan hani langsung berdiri dan berpamitan ke belakang sebentar."Aku permisi sebentar ya ke toilet kebelet pipis", pamit hani."Aku temenin ya han", biar aku aja yang nemenin istrinya ya mas clark, mas nya tenang aja disini ya. ujar via."Hmm" sautku dan ku lanjutkan lagi pekerjaanku.Pukul 11.30 mereka tadi ke toilet sudah 30 menit mereka pergi perkiraanku, hmmm wanita kalau sudah bertemu sampai di sudut ruangan pasti menggosip, pikirku.Tapi sepertinya aku lihat mantan pacarnya istriku, tirta yang berdiri di depan lorong arah ke toilet, tapi apa aku salah lihat apa nggak ya, baru saja aku beranjak berdiri dari tempat duduk ku namun hani dan via muncul dari lorong itu membuat kekhawatiran ku menghilang seketika.Namun entah mengapa setelah dari sana, aku lihat keceriaan mereka menghilang hmmm jangan-jangan tirta mengh
Buuugh .. buuugh kupukul wajah dan badannya beberapa kali dan dia mencoba untuk bangkit dan mendorongku namun tak mampu dia berdiri."Let's fight you coward", ucap clark.Saat sudah berdiri dia, langsung di pukulnya sekali wajahku buugh.. "What, cuma segitu doank ohhh come on" tertawaku mengejek lemahnya tinjunya."bugghh buggghhh bugggghhh hajarku berkali-kali", seperti itu kalau memukul, makanya olahraga bro jangan bisanya hanya mengancam - ancam istri orang, teriak clark tegas.Ditengah perkelahian ku dan tirta lalu datang security menengahi kami dan menahan kami agar menghentikan perkelahian yang sudah di tonton semua pengunjung kafe ini."Kalau belum punya banyak pengalaman hidup setidaknya belajar dulu menghargai wanita hamil" ucapku sambil menunjuk mukanya lalu aku pergi meninggalkannya dan melewati semua kerumunan untuk kembali ke tempat istriku duduk menunggu ku.Saat kembali ku lihat istriku sudah menangis, lalu ku ambil uang 500rb di dompetku, dan kuletakkan di meja lalu k
POV Clark .....Sesampainya di hotel ada pengacara lagi yang datang, ternyata rekanan om jocky untuk mendampingiku dalam pidana hukum di kota ini sebab dia harus segera kembali ke jakarta, lalu kami berbincang di tempat duduk yang ada di lobby hotel."Loh om Dharmawangsa""Tirta," kata istriku terkejut melihat kedatangan dua orang pria ke arah kami."Itu hani duduk disebelah sana pi", ucap tirta."Ayo kita kesana" ajak pak dharmawangsa."Hani", ada apa ini kenapa tirta dituntut oleh seseorang bernama Angel clark."Siapa dia"? tanya pak dharmawangsa."Ya itu saya pak", saya suami dari Hani kartika, anda siapa?? tanyaku. "Saya Dharmawangsa papinya tirta" jawabnya."Ada kasus apa sampai anda menuntut anak saya" ucap pak dharmawangsa."Oohhh" Anak bapak mengganggu istri saya yang sedang hamil, lihat tangannya ini bukti pemaksaan, karena hal ini saya ajar dia untuk lebih menghargai wanita."Biar saya yang mengajar dia", saya rasa hal ini bisa diselesaikan dengan jalan damai saja ya, bera
"Honey sayang" ayo kita naik kamu bisa jalan atau harus aku gendong, ucap clark."Hmmm" jalan saja pa, kami baik-baik aja kok jawab hani.Lalu kami berlalu naik ke atas. "Aaaawwww" papaaaa teriak hani terkejut saat tiba-tiba ku gendong dia ala bridal style. Sesampainya di dalam lift aku turunkan ia perlahan, namun tetap ku rangkul erat tubuhnya hingga kami memasuki kamar hotel tempat kami menginap beberapa hari kedepan."Honey, Besok aja kita belanja furniture ya" sekarang kamu istirahat dulu aku masih menunggu untuk penandatangan surat perjanjian itu, ucap clark kepada istrinya hani."Pa, Kenapa ndak di polisikan saja sih dia itu, biar kapok", keluh hani."Aku kasih dia maaf kali ini", ya kita lihat saja setelah ini apa dia masih berani berbuat macem-macem sama kamu, ujar clark."Baik banget suami ku ini" aku pikir kamu ga akan kasih ampun kalau belum masuk kan penjara dia itu, ucap hani sambil memeluk suaminya dari belakang."Aku mau kirim design dulu ke clein sebentar ya", kasian
Pov TirtaLonceng jam berdentang dengan kencang di sebuah rumah nan megah di kawasan perumahan elite di kota malang, tempat dimana tirta tinggal bersama keluarga orang tua dan adiknya."Tirta" setelah semua kejadian ini papi harap kamu menyadari kesalahanmu besok papi akan mengaudit semua keuangan perusahaan mu, ucap pak dharmawangsa tegas kepada tirta sebagai suatu konsekuensi atas perbuatannya yang telah menyebabkan banyak kerugian."Iya pi" ucap tirta sambil bersungut - sungut mengatakannya dengan membuang mukanya seperti tak ingin melihat wajah papinya dan ingin segera mengakhiri semua drama ini."Kamu harus ganti kerugian papi sebesar 1.5 Trilliun", kamu harus sangat bekerja keras untuk membayarnya sampai sen terakhir, kali ini perbuatab konyolmu sudah melampaui batas.Lain kalo kalau bermasalah dengan orang cari tau dulu siapa lawanmu, dari segi fisik saja sudah kalah, makanya sekarang kamu babak belur seperti itu apalagi dari segi keuangan ya pantas saja hani lebih memilih dia
"Aaaarrrghhhhhhhh" selamat tinggal dunia, ucap tirta dan semua pun menjadi gelap dari pandangan tirta dan dia terjatuh tak sadarkan diri tergeletak di lantai kamarnya.Mendengar teriak kesakitan dari tirta, tiara langsung spontan berdiri dari meja belajarnya dan menutup buku pelajaran kuliahnya yang sedang dipelajarinya karena minggu depan akan ada ujian test kenaikan semester di kampusnya.Dengan cepat tiara berlari ke luar, dan menggedor kamar tirta serta mencoba membuka kunci pintu kamarnya."Mas.. mas.. mas tirta" bangun mas, jerit tiara sang adik dengan menggedor keras kamar tirta."Mami... papiii.." kesinii cepetan liat mas tirta, teriak tiara kepada kedua orangtuanya dengan panik.Mendengar teriakan putrinya, pak dharmawangsa berdiri dari tempat duduknya dan meletakkan koran hari ini yang belum sempat dibacanya dari pagi hari karena perkara hukum putra sulungnya yang hampir mencoreng nama baik keluarganya.Papi tirta langsung berlari mengambil kunci cadangan semua ruangan dirum
Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m
Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir
Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh
Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l
Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t
Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me
Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men
Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te
Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya