POV Clark .....Sesampainya di hotel ada pengacara lagi yang datang, ternyata rekanan om jocky untuk mendampingiku dalam pidana hukum di kota ini sebab dia harus segera kembali ke jakarta, lalu kami berbincang di tempat duduk yang ada di lobby hotel."Loh om Dharmawangsa""Tirta," kata istriku terkejut melihat kedatangan dua orang pria ke arah kami."Itu hani duduk disebelah sana pi", ucap tirta."Ayo kita kesana" ajak pak dharmawangsa."Hani", ada apa ini kenapa tirta dituntut oleh seseorang bernama Angel clark."Siapa dia"? tanya pak dharmawangsa."Ya itu saya pak", saya suami dari Hani kartika, anda siapa?? tanyaku. "Saya Dharmawangsa papinya tirta" jawabnya."Ada kasus apa sampai anda menuntut anak saya" ucap pak dharmawangsa."Oohhh" Anak bapak mengganggu istri saya yang sedang hamil, lihat tangannya ini bukti pemaksaan, karena hal ini saya ajar dia untuk lebih menghargai wanita."Biar saya yang mengajar dia", saya rasa hal ini bisa diselesaikan dengan jalan damai saja ya, bera
"Honey sayang" ayo kita naik kamu bisa jalan atau harus aku gendong, ucap clark."Hmmm" jalan saja pa, kami baik-baik aja kok jawab hani.Lalu kami berlalu naik ke atas. "Aaaawwww" papaaaa teriak hani terkejut saat tiba-tiba ku gendong dia ala bridal style. Sesampainya di dalam lift aku turunkan ia perlahan, namun tetap ku rangkul erat tubuhnya hingga kami memasuki kamar hotel tempat kami menginap beberapa hari kedepan."Honey, Besok aja kita belanja furniture ya" sekarang kamu istirahat dulu aku masih menunggu untuk penandatangan surat perjanjian itu, ucap clark kepada istrinya hani."Pa, Kenapa ndak di polisikan saja sih dia itu, biar kapok", keluh hani."Aku kasih dia maaf kali ini", ya kita lihat saja setelah ini apa dia masih berani berbuat macem-macem sama kamu, ujar clark."Baik banget suami ku ini" aku pikir kamu ga akan kasih ampun kalau belum masuk kan penjara dia itu, ucap hani sambil memeluk suaminya dari belakang."Aku mau kirim design dulu ke clein sebentar ya", kasian
Pov TirtaLonceng jam berdentang dengan kencang di sebuah rumah nan megah di kawasan perumahan elite di kota malang, tempat dimana tirta tinggal bersama keluarga orang tua dan adiknya."Tirta" setelah semua kejadian ini papi harap kamu menyadari kesalahanmu besok papi akan mengaudit semua keuangan perusahaan mu, ucap pak dharmawangsa tegas kepada tirta sebagai suatu konsekuensi atas perbuatannya yang telah menyebabkan banyak kerugian."Iya pi" ucap tirta sambil bersungut - sungut mengatakannya dengan membuang mukanya seperti tak ingin melihat wajah papinya dan ingin segera mengakhiri semua drama ini."Kamu harus ganti kerugian papi sebesar 1.5 Trilliun", kamu harus sangat bekerja keras untuk membayarnya sampai sen terakhir, kali ini perbuatab konyolmu sudah melampaui batas.Lain kalo kalau bermasalah dengan orang cari tau dulu siapa lawanmu, dari segi fisik saja sudah kalah, makanya sekarang kamu babak belur seperti itu apalagi dari segi keuangan ya pantas saja hani lebih memilih dia
"Aaaarrrghhhhhhhh" selamat tinggal dunia, ucap tirta dan semua pun menjadi gelap dari pandangan tirta dan dia terjatuh tak sadarkan diri tergeletak di lantai kamarnya.Mendengar teriak kesakitan dari tirta, tiara langsung spontan berdiri dari meja belajarnya dan menutup buku pelajaran kuliahnya yang sedang dipelajarinya karena minggu depan akan ada ujian test kenaikan semester di kampusnya.Dengan cepat tiara berlari ke luar, dan menggedor kamar tirta serta mencoba membuka kunci pintu kamarnya."Mas.. mas.. mas tirta" bangun mas, jerit tiara sang adik dengan menggedor keras kamar tirta."Mami... papiii.." kesinii cepetan liat mas tirta, teriak tiara kepada kedua orangtuanya dengan panik.Mendengar teriakan putrinya, pak dharmawangsa berdiri dari tempat duduknya dan meletakkan koran hari ini yang belum sempat dibacanya dari pagi hari karena perkara hukum putra sulungnya yang hampir mencoreng nama baik keluarganya.Papi tirta langsung berlari mengambil kunci cadangan semua ruangan dirum
Pov Tirta ...Bangun mas, ijinkan aku bisa memelukmu dan menciummu, meredakan semua amarah di hatimu, pleassee bangun mas jangan diam dalam tidurmu, aku yakin kita juga bisa bahagia, bisik via lembut di telinga tirta yang masih belum sadarkan diri.Via meletakkan tangan tirta di dadanya, "aku harap kamu bisa merasakan debaran jantungku yang tak kuasa berdetak pelan jika kamu sedang ada di dekat ku mas", ucap via."cup""Di kecup lembut lagi pipinya tirta tak kuasa via menahan sedih melihat keadaannya seperti ini, besar harapanku kamu terbangun, aku janji kali ini akan ku ungkapkan cintaku meskipun bukan dengan kata-kata kepadamu mas", ucap via lalu diciumnya punggung tangan laki-laki yang dicintai nya kemudian via menggenggam erat jemari tirta.Dengan semua perlakuan dan ucapan via, membuat tirta sadarkan diri, dengan perlahan dia mulai menggerakkan jemari nya yang masih di gebggam erat oleh via dan mulai membuka suaranya."Hmmmm",,"Han",,"Han",,Mendengar tirta mulai sadar dan mem
POV Tirta ....Pagi menjelang, matahari mulai menyinari permukaan bumi, sinarnya menyelinap masuk melalu jendela yang tirainya telah di buka oleh via agar bisa menyinari seluruh isi ruang kamar rawat ini, kemudian via pamit ke kantor kepada pasien dadakannya, tirta."Mas, aku pamit ngantor dulu ya", nanti pulang kerja aku ke langsung kesini kok, tadi aku sudah dikabarin tiara kalau mereka sudah otw kesini, ujar via lalu mencium punggung tangan tirta untuk berpamitan."Iya nggak apa-apa" sudah kamu jalan aku udah enak kan kok, kamu hati-hati di jalan ya aku tunggu nanti sore kamu datang lagi jagain aku kalau perawat nya lembut kayak kamu mah betah aku, ucapku tersenyum menggodanya."Aduuuuh kok doyan banget nyubit sih vi" sakit tau ucapku menggodanya yang tersipu malu sambil menggenggam tangannya yang mencubitku. "Ya sudah aku jalan ya", nanti aku datang lagi sore, byeKemudian via meninggalkan tirta sendirian, namun sebelumnya via memang sudah berkomunikasi dengan tiara dan via memin
Pov Tirta ...Perlahan matahari mulai tenggelam dan warna jingga cerah kini menjadi pemandangan indah di langit, malam hari hampir datang namun sebelum menyambut kehadiran bulan dan bintang, via telah datang ke ruang rawat tirta, sepulangnya dari kantor dia langsung datang untuk menjaga pasien dadakannya itu."Selamat sore" sapa via lalu mencium tangan kedua orang tuaku. "Ehhh mbak via" sudah datang mbak, udah ditungguin pasiennya dari tadi, goda tiara yang mampu membuat pipi via menjadi merah merona."Bagaimana mas tirta keadaannya ?? Tanya via lembut"Sudah lebih baik vi" sekarang sudah lepas infus, kata dokter kalau bisa bertahan tanpa pakai infus besok sudah boleh pulang, jawab tirta."Ooohh syukurlah", ucap via."Hmmm mas tirta, mbak via", sekarang tiara, papi sama mami mau pulang dulu ya, kan sudah datang perawat cantik yang di tunggu-tunggu, ucap tiara sambil merangkul via."Mbak, nitip mas tirta lagi ya kalau dia nakal jewer aja", ucap tiara lagi. "Nggak lah wong lagi sakit
POV Tirta ...Kondisi tirta telah berangsur pulih bahkan kini dokter telah mengijinkannya pulang, luka di denyut nadinya untungnya masih bisa diselamatkan, ada secercah penyesalan dalam hatinya, namun dia berjanji pada dirinya sendiri akan berubah dan tidak akan mengulanginya lagi."Selamat Pagi", sapa mamiku sambil memasuki ruang rawat inap ku."Pagi" Jawab kami semua serempak yang ada di ruangan ini."Bagaimana dok keadaan anak saya ini sekarang? Tanya papi kepada dokter yang merawatku"."Keadaan pasien sudah pulih" jadi pasien sudah bisa dibawa pulang kerumah namun saya anjurkan agar jangan bekerja terlalu banyak dulu agar tidak menjadi beban pikiran lagi, ujar dokter."Baik bapak, ibu jika sudah tidak ada yang ingin ditanyakan lagi kami permisi dulu ya" nanti silahkan mengurus administrasi agar segera bisa keluar dari R.S hari ini, ucap tenaga medis lainnya."Baik terimakasih untuk perawatan anak saya selama beberapa hari ini" Ucap papi sambil mengantar semua tenaga medis ke depa