Share

BAB 78

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-15 06:47:16

"Kita ambil jalan masing-masing kan" ku ucap dengan lemah dan menatapnya kosong.

"Haalaaahhh" bilang aja kamu udah janjian sama dia di lobi biar bisa kembali bersama kan, ucapnya ketus.

Ku balikkan badanku dengan cepat ku gapai dirinya ku eratkan badannya di tubuhku mata kami bertatap langsung kini.

"Apa" ucap hani singkat dengan ketus.

Lalu ku lumat bibirnya dan ku kulum lidahnya, ku nikmati semua aroma tubuhnya yang masih belum terbungkus sehelai benang pun.

"Jangan kasar donk", ucapnya begitu menggoda dan sensual membuat jantungku berdetak dengan sangat kencang, ku perhatikan semua lekuk tubuhnya yang tak tertutup sehelai benangpun lalu di bukanya paksa kemejaku, sampai copot semua kancing.

"Kamu sudah nggak mau aku jadi istrimu lagi" katanya manja sambil tangannya meng kotak-kotak kan perutku, kamu sudah mau pergi tadi, apa kamu mau kembali dengan dia hmmm? Tanya hani dengan mengalungkan tangan nya di leher clark.

Ku buka belt dan celanaku, ku terbalikkan badannya hingga terlent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 79

    POV Hani...Kriiinng .... "Hallo" nanti malam datang kan clark"Iya kinanti", kami datang, sekarang kami sudah di paris kok, ungkap clark."Oohh" soalnya di group nggak nyaut-nyaut sih"Hmmm" lagi sibuk, ujar clark singkat dan dingin."Ciee manten baru biasanya paling aktif ngabsenin semua keluarga, ucap kinanti."Udah ya" nanti jam 5 sore kami kesana, bye. Lalu di putuskan clark panggilan telephone itu secara sepihak."Honey" kita mandi yuk sore ini kita mau kerumah kinanti ada acara family dinner."Ya sudah" aku atau kamu yang duluan mandi? tanyaku"Bareng aja", ayo kamu lama ahh ucap clark lalu menggendongku dengan tiba-tiba ke kamar mandi sehingga membuat aku terkejut dengan perlakuannya itu, dan entah untuk keberapa kalinya kami melakukan hubungan suami istri ini.Waktu mandi ku yang biasanya hanya memakan waktu 10 menit, setelah dia menjadi suamiku selalu selesai mandi selama 1 jam.Setiap kali aku menegur, bagi dia ucapanku hanya seperti hembusan nafas, masuk kuping kanan kelu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 80

    "Hani", panggil kakaknya clark."Iya" kak angela? jawabku."Kamu jangan kaku disini ya""Jangan juga baperan kalau lagi bercanda", titah kak angela."Ohh iya kak", jawabku.Astaga sedari awal pertemuan saja sudah di peringatkan begitu, memangnya saudara-saudari suami ku ini seperti apa ya kalau bercanda, aku jujur sedikit minder karena perbedaan antara aku dan mereka yang sangat mencolok, apalagi aku jarang sekali punya pergaulan orang kaya seperti mereka."Han, perkenalkan saya veronika, istrinya valentino sapupunya suami kamu". Menurut saya kamu beruntung dapat clark, dia laki-laki baik, saya lihat banyak wanita yang datang mendekati dia, meskipun 'penilaian aku nih ya' kebanyakan perempuan yang tidak tau malu yang mencoba mendekatinya, ucap veronika.Tetapi dia tidak pernah berlaku kasar atau melecehkan para wanita itu, dia selalu tetap diam dan menjauh dari para wanita yang mengejar cintanya, tidak seperti laki-laki pada umumnya yang akan merendahkan para wanita jika sudah merasa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 81

    Saat di lift hotel, clark pamit kepada orangtuaku untuk langsung naik ke atas supaya bisa langsung beristirahat dan tidak mengantar kan ke kamar orangtua dan adik-adik ku lagi."Sudah kalian istirahat saja biar cepat bapak punya cucu" ucap bapak."Siap pak mertua", saya pastikan full service putrinya. "Jaga baik-baik putri bapak ya clark", ucap bapak ku lagi."hmmm jangan sampai pingsan hahaha."Mendengar ucapan bapak ku itu, ibu dan adik-adikku tertunduk menahan tawanya dan muka ku pun sesaat memanas karena malu setelah mendengar pernyataan bapak, namun sebaliknya dengan suami ku dia malah menyambut candaan dari bapak.Memang tidak ada yang salah dari pernyataan bapak ku ini, aku menyadari karena aku anak pertama dan satu-satu nya anak orangtua ku yang sudah menikah, pastilah harapan mereka untuk menimang cucu secepat nya tertumpu pada ku.Namun aku belum terbiasa bercanda dengan orang tua ku, apalagi menyambut candaan tersebut seperti yang dilakukan clark.Setelah bapak, ibu dan ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-17
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 82

    "Honey" ditariknya tanganku."Kamu ngindarin aku hmm? Tanya clark sambil menatap erat mata indah istrinya."Kalau dulu aku diam setiap penolakanmu karena aku sadar diri aku belum jadi suami kamu", ucap clark tegas."Ssssttt apaan sih pagi-pagi udah ngajakin berantem" emang masih mau lagi hmm?? Tanya hani."Hee eehh angguknya". "Ya udah ayo jangan ngambek", ucap hani sambil menarik clark ke kamar mandi. Senyum lebar terurai di wajah clark, bak gayung bersambut permintaannya langsung di penuhi hani istrinya, padahal baru beberapa puluh menit tadi hani melayani suaminya itu, kini walau rasa lelah masih terasa di tubuhnya terpaksa hani menuruti hasrat clark yang seolah tak pernah terpuas kan."Bagaimanapun dia suamiku dosa aku kalau menyakitinya dengan penolakan", pikirku. Satu jam lewat akhirnya kami selesai mandi, lalu aku bergegas pakaian sebelum clark meminta melakukannya lagi kalau tak ada sehelai benang pun menempel di tubuh ku."Hmm casual saja ahh dengan celana jeans", pikirku

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 83

    "Kamu udah selesai belanjanya" kok dikit amat, ucap clark yang bingung karena hani hanya menenteng 2 kantong belanja saja."Kalo ninggalin kamu lama-lama bukan cuman satu perempuan yang datang, bisa semeja penuh perempuan yang nongkrong semeja dengan kamu", jawabku asal dengan sedikit kesal."Kalo lagi di luar kamar jangan ngomong pedes-pedes donk istriku" kan aku nggak bisa nge gas balik, ucap clark."Justru kalo dikamar yang bahaya mas" jawabku sambil mencubitnya."Hahahaha"Tawa kami bersama tanpa perduli dengan apa pendapat sekeliling kami yang mungkin bingung dengan apa yang kami tertawakan, dengan perbedaan bahasa yang kami ucap kan."Kita ke toko sebelah nggak" tanya clark."Iya pastinya, tapi aku mau ke kantin dulu ajak bapak sama ibu kesana", ujarku sambil menunjuk ke arah orang tua ku."Udah biarin aja bapak sama ibu istirahat makan disana Honey", aku aja yang nemenin kamu belanja ya, bujuk clark dengan tersenyum ke istri nya itu."Aku mau minta bapak duduk disebelah kamu, b

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-19
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 84

    "Awas kamu ya" kataku pelan sambil mencubitnya.Clark hanya diam tak mau menanggapi ku kali ini, setelah beberapa puluh menit perjalanan kami dari disneyland ke penginapan akhirnya kami sampai juga ke hotel.Driver membuka kan pintu mobil dan satu persatu kami pun keluar dari mobil dan berkumpul di lobby hotel menunggu clark yang sedang membicarakan sesuatu dengan driver mobil itu.Clark menghampiri kami setelah selesai berbincang dengan driver itu lalu mengajak aku dan semua keluarga untuk masuk ke restaurant dan makan malam bersama.Bahagianya aku masih bisa berkumpul dengan keluarga ku padahal kini status ku sudah menjadi seorang istri, namun suami ku tidak langsung membawa ku pergi jauh dari keluarga ku, bahkan dia memberikan rumah kepada orang tua ku tepat di sebelah rumah kami kelak.Setelah selesai makan malam, keluarga ku semua ikut naik ke kamar mau review kata adik-adik ku, untung saja kamar sudah dalam keadaan rapih padahal tadi berantakan sekali, pakaian bersih juga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-19
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 85

    "Honey sini duduk dipangkuanku biar aku pijit kamu sebentar", ajak clark sambil menepuk pahanya agar aku datang dan duduk di pangkuan nya."Dipijitnya kepala dan pundakku" terasa hangat dan mengurangi rasa berat dipundak dan kepala ku."Sayang", panggil hani lembut."Hmmm" jawab clark."Kenapa kita lama banget sih disini sampai 10 hari harusnya lima hari aja cukup kan? Tanya hani lagi"."Kan mau tahun baruan sayang", lagian pesawat kan juga di service dulu di jerman supaya nanti pas kita pulang sudah selesai di service dan bagus lagi deh mesin pesawatnya, ucap clark menerangkan kepada hani."Kamu bayar berapa untuk biaya maintenance pesawat begitu yank? Tanya hani lagi"."Lumayan lah" jawab clark."Hmm honey aku ada satu permintaan sebelum kita ke inggris memulai project pertama"."Apa" Tanya hani."Nanti kita ke manado dulu ya" bapak ibu dan adik-adik ikut saja nggak apa-apa."Emang kita mau kemana? tanyaku"."Ke hotel papi yang sekarang dikelola sama kembaranku clein".Kemarin waktu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 86

    "Uueeekk" kok mual banget, pikirku."Are you ok honey", ucap clark panik."le serveur puis-je obtenir de l'eau minérale s'il vous plaît ?."Honey minum dulu", ucap clark lalu memberikan sebotol air mineral kepada hani."Makasih ya" ucap hani pelan."Sekarang gimana kamu sudah lebih baik kan? Tanya clark"."Ya sayang" ucapku.Lalu clark membuka jas berwarna biru yang dipakai nya dan dipasangkannya di bahuku untuk menghangat kan tubuhku agar aku tidak terasa lagi mual katanya, lalu kami pun kembali ke tempat duduk dimana terdapat orang tua dan adik -adikku yang jelas terlihat khawatir di raut wajah mereka akan keadaan ku.Namun aku meyakinkan mereka bahwa aku sudah tidak ada masalah lagi dan sudah tidak merasakan mual itu lagi."Bapak, ibu", Dimas, lila dan diky pulangnya nanti aja ya, ucap dimas meminta ijin kepada orang tua ku agar diperbolehkan untuk tetap tinggal dan menghabiskan waktu dimenara yang terkenal seantero jagad raya itu."Mau ngapain lagi memangnya kalian? Tanya bapak."

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status