Share

66 | Siuman

Revan terbangun setelah lama tertidur dengan lelapnya. Ia berada di rumah sakit dengan sebuah alat pembantu pernapasan yang menempel di mulut dan hidungnya. Matanya bergerak menyusuri ruangan yang ia tempati saat ini.

Tidak ada siapa pun.

Bahkan orang tuanya sendiri tidak ada saat dia seperti ini.

Terkadang Revan berpikir, apakah ada seseorang yang menginginkannya dalam hidup ini? Apakah ada yang menganggapnya berharga?

Lalu, kilasan masa lalunya berputar. Tentang seorang gadis yang mengejarnya sejak dulu, Seorang gadis yang berusaha membuatnya membalas perasaan tulusnya. Ia tidak lelah dan tidak mudah menyerah. Meski Revan sudah menolak dengan terang-terangan membawa gadis lain sebagai kekasihnya. Dia tetap tersenyum dan berjuang untuknya.

Air mata Revan menetes. Dia merasa begitu brengsek sebagai seorang laki-laki. Ia selalu mengharapkan seseorang yang tulus, tapi ia justru menyia-nyiakannya.

Jovanka, perempuan itu sudah terlalu sering ia beri luka dan rasa pahit. Tidak heran jika i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status