Share

BAB 5 : Menemukan Kebenaran

Penulis: poetri4
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Diah segera terperanjat saat melihat gambar dua orang yang saling berpelukan dan berciuman, terpampang di layar gawai itu!!

Dirinya tak akan seterkejut itu, jika saja pria tersebut bukanlah orang yang dia kenal.

Ya!! Pria yang tengah memeluk dan mencium pipi istri Demas adalah suaminya, Abian!!!

Dheg!!

Jantung Diah seolah berhenti berdetak. Tubuhnya meremang seketika, bahkan tangannya tiba-tiba lemas. Ia hampir saja melepaskan gawai itu dari genggamannya. Namun ia segera meletakkannya di atas pangkuannya.

Baru saja membuka smartphone itu, ia sudah dibuat kelimpungan seperti ini. Bagaimana saat mengobrak-abrik isi di dalamnya?!

Diah tidak bisa melanjutkannya!!

"Sebuah kebenaran tidak akan menghilang meski kau menghindarinya, Diah!" suara bariton berat mengalun di telinganya.

Diah menatap ke arah suara, dan menemukan Demas yang menatapnya lekat-lekat disana.

"Terkadang lebih baik mengetahui kebenaran yang menyakitkan, ketimbang hidup dalam kebahagiaan palsu, Diah!" sambung Demas.

Diah menunduk. Menatap gawai di pangkuannya dengan bimbang. Ia menimbang di dalam hatinya, apakah ia harus melihatnya lagi atau tidak!?

Lama Diah hanya terdiam, mematung dengan tatapan kosong. Pikirannya menjadi semakin rumit!

Hati nurani dan logikanya beradu!!

Namun kemudian Diah memutuskan!! Ia meraih gawai itu dan membukanya dengan pelan.

Menggulirkan tangannya dengan cepat, ia memeriksa isi galeri di dalamnya. Dan menemukan ribuan foto-foto mesra suaminya dan istri Demas disana.

Semakin lama ia memeriksanya, semakin sesak dadanya. Sepertinya, hubungan diantara keduanya jauh dari hanya sekadar kenalan.

Meski berusaha untuk menyangkalnya, Diah memahami bahwa Abian dan istri Demas memiliki hubungan spesial.

"Bukalah pesannya, Diah!" titah Demas.

Diah menatap Demas dengan bingung.

"Bukalah! Kau akan menemukan kebenarannya!" ucap Demas lagi.

Ucapan Demas memprovokasi Diah!! Ia kemudian menyentuh menu dengan tulisan pesan. Dan menemukan satu riwayat pesan yang masih tersisa disana.

'Sayang' nama kontak tersebut.

Menelan salivanya, Diah menyentuh pelan pesan tersebut. Pesan panjang yang dimulai tiga tahun lalu, membentang di netra Diah.

Dari pesan-pesan yang dibacanya. Diah mengetahui bahwa pemilik gawai itu bukanlah suaminya. Melainkan istri Demas.

Diah mendapati bahwa 'Sayang' di kontak itu adalah Abian. Dari beberapa gambar yang ia kirimkan pada Citra, itu adalah gambar-gambar dirinya sendiri saat beraktifitas setiap hari.

Dengan melihat pesan itu, Diah tak lagi bisa memungkiri kenyataan bahwa suaminya dan istri Demas telah berselingkuh!!

Tepatnya sebulan setelah pernikahan mereka!! Abian dan istri Demas mulai berhubungan!

Hati Diah hancur berkeping-keping. Buliran bening di sudut matanya menetes jatuh membentur kulit tangannya yang bak pualam.

Isak tangis Diah tak tertahan.

Beberapa orang yang lalu lalang bahkan tertarik untuk menoleh. Namun tak berani mendekati Diah, sebab ditatap tajam oleh Demas.

Demas menyodorkan sapu tangan putih berinisial 'D' yang ia punya.

"Jangan menangis!" ujar Demas. Hati Demas perih melihatnya.

Menolak sapu tangan dari Demas, Diah mengusap kasar air matanya dengan tangan kosong. Ia kembali membaca pesan itu dengan cepat.

Pesan itu terhenti dua tahun lalu!!

"Apa ini?! Sebenarnya apa yang terjadi?!' batin Diah tidak mengerti. Jika pesan itu terhenti dua tahun silam. Lalu kenapa mereka bisa bertemu dan bersama beberapa hari lalu?!!

Melihat Diah yang kebingungan, Demas kemudian berkata "Aku rasa kamu sudah tau, itu bukanlah milik suamimu! Itu smartphone milik istriku!"

Demas kemudian menyodorkan benda pipih serupa dengan yang ada di genggaman Diah.

"Ini adalah milik suamimu, Diah!"

Diah meraihnya dan berusaha memeriksanya.

Bukan hanya tanpa password. Bahkan tak ada apapun di dalam smartphone itu, nihil! Kosong seolah baru!

"Tidak ada apa-apa di dalam smartphone suamimu, Diah!" ujar Demas kemudian. "Kau tak akan menemukan apapun!"

Diah mengernyit, "Jika tidak ada apapun ... bagaimana kau bisa tahu kenyataan diantara mereka!?"

"Aku mengetahuinya saat tanpa sengaja menemukan dua smartphone itu, di dalam tas yang disimpan oleh Citra beberapa bulan lalu!" ungkap Demas.

Demas sedang mencari-cari kemejanya saat menemukan tas aneh yang tersimpan di bagian dalam lemarinya. Demas bingung karena itu bukanlah miliknya.

Saat Demas memeriksanya, ia terperanjat mengetahui bahwa itu adalah gawai milik istrinya. Dan milik seorang pria yang di duga merupakan kekasih istrinya.

"Aku tidak tahu jika kekasih Citra adalah suamimu!" ujar Demas. Ia melihat foto-fotonya, tapi tak mengetahui bahwa pria dalam foto itu adalah suami Diah.

"Aku hanya tahu bahwa pria itulah yang menghamili Citra dan membuatnya terpaksa menikahiku!" ujar Demas.

"Meng-menghamili is-istrimu?!" Diah tergagap. Ia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Demas mengangguk. Ia yakin bahwa Abian lah yang telah mengahamili Citra.

"Mereka berpisah sekitar dua tahun yang lalu. Aku dan Citra juga menikah sekitar waktu itu, dalam keadaan Citra hamil muda!" ujar Demas.

Hati Diah seolah terkoyak-koyak mendapati kenyataan itu!

"Mas Bian menghamili istrimu?!" gumam Diah linglung.

"Aku yakin begitu!!" sahut Demas. Melihat waktu mereka berpisah dan kehamilan Citra. Demas berasumsi bahwa Abian tidak mau bertanggung jawab pada kehamilan Citra. Tapi sepertinya Citra tak pernah melupakan Abian, terlihat dari bagaimana Citra menyimpan dan menghargai gawai itu.

****

Berbeda dengan keadaan Abian yang masih belum stabil, keadaan Citra berangsur-angsur stabil. Menurut keterangan dokter, Citra sudah bisa ditempatkan di ruang rawat inap.

Namun ayahnya yang khawatir, masih tak menyetujui putrinya itu di pindahkan dari ruang ICU.

"Ayah kenapa sih?! Katanya menunggu sampai Citra stabil lalu mau pindah rumah sakit!" ujar Jannah, "Ini kenapa sudah stabil dan boleh dipindahkan, ayah malah tak mau pindahkan?!"

"Tunggu dulu lah Bu!" sentak Arya, "Ayah kemarin mimpi buruk! Takut-takut habis pindah, anak kita bukannya membaik malah jadi memburuk kondisinya!"

"Alaah.. takhayul!! Mimpi itu cuma bunga tidur, yah!" Jannah tidak percaya. "Kita pindahkan saja Citra ke rumah sakit yang lebih besar, Yah!"

Arya menggeleng. Ia bersikeras!

Ia percaya bahwa mimpinya itu adalah sebuah pertanda. Dahulu saat orangtuanya kecelakaan dan meninggal dunia, Arya pernah bermimpi begitu buruk. Namun mengabaikannya.

"Itu, pria yang disebelah saja masih kritis! Bagaimana Citra sudah bisa dipindahkan?!" bisik Arya, "Kita tunggulah beberapa hari lagi, buk!"

Melirik pria yang berbaring di sebelah ranjang anaknya, Jannah teringat akan perkataan menantunya tempo hari.

'Pria koma yang dirawat di sebelahnya! Citra bersama pria itu'

Penasaran dengan identitas pria itu, Jannah bergerak mendekat ke ranjang sebelah. Jannah memperhatikan wajah penuh luka pria itu dengan seksama.

Merasa tak asing, Jannah berpikir keras menggali ke dalam ingatannya. Dimana kiranya ia pernah melihat wajah itu?!!

"Bu!!" bisik Arya, memanggil istrinya yang tengak-tengok ke arah pasien sebelah.

"Ngapain kamu, buk!?" ucap Arya.

"Kok kayaknya aku kenal dia ya yah?!" gumam Jannah. Ia memanggil suaminya.

Mendengar kata-kata istrinya, suaminya ikut memperhatikan wajah anak muda itu.

Namun sebanyak apapun ia memikirkannya, ia tak pernah tahu pria itu.

"Siapa buk?! Ayah tidak kenal!" ucap Arya, "Ibu salah ingat kali!"

Jannah tercenung. 'Apa aku salah ingat ya?! Tapi kok sepertinya memang aku pernah liat! Tapi dimana?!'

Tepat saat kedua orang tua itu sedang memperhatikan Abian, Diah masuk untuk mengecek keadaan suaminya.

Ia tersentak kaget saat kedua orang tua itu terpekik karena kehadirannya.

"Ehh.. maaf! maaf!" ujar Jannah canggung.

Diah tidak menjawab, ia hanya mengangguk singkat sebagai tanggapan.

Namun melihat wajah Diah, Jannah kembali merasa seperti pernah melihat Diah.

'Siapa gadis ini?! Kenapa seperti kenal juga?!' batin Jannah. Ia berpikir keras. Berusaha untuk mengingat, dimana kiranya ia melihat kedua orang itu.

Tapi sekuat apapun ia mencoba, Jannah tak bisa mengingatnya sama sekali!

Bab terkait

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 6 : Smartphone Lain

    "Kami kembali pulang dulu, kamu jaga Citra dengan baik!" titah Arya pada Demas. Tatapan pria tua itu masih garang. Hatinya masih marah pada menantunya yang tak berguna itu. Demas hanya mengangguk pelan tanpa bicara. Seperti biasa, sikap dingin Demas selalu membuat Arya geram. Orang-orang disekitar Arya selalu berusaha dekat dengannya, sibuk memuji dan menyenangkan hatinya. Namun satu-satunya pria yang menjadi menantunya, sama sekali tak melakukannya!Alih-alih menyanjungnya, Demas malah bertindak acuh tak acuh. Bahkan terkadang bersikap sangat lancang.Arya adalah pria yang gila akan sanjungan, Ia merasa dirinya pantas dan layak untuk menerima segala pujian. Dari harta dan status keluarga, tak usah diragukan lagi. Dia merasa ada di atas strata paling tinggi. Semua orang di dunia ini harus tunduk pada nya, begitu pikirnya!!"CK!!" malas mengomeli sikap menantunya yang tak pernah berubah, Arya akhirnya mengajak istrinya untuk kembali pulang ke kotanya. Rencananya, setelah mengurusi

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 7 : Ancaman

    Kembali ke rumah untuk mengecek keadaan ibu mertuanya yang dirawat oleh Nila, Diah memeriksa barang-barang milik suaminya. Hanya ada beberapa peralatan yang biasa dibawa oleh suaminya saat pergi perjalanan dinas. Tidak ada yang aneh sedikitpun. Itu seperti barang-barang yang ia siapkan sebelumnya untuk Abian. Dalam smartphone suaminya yang retak dan dipenuhi oleh noda kehitaman darah yang mengering, tak ada panggilan atau pesan aneh. Itu hanya panggilan dari bos Abian dan beberapa teman-teman kantornya. Pesannya pun hanya mengacu pada pekerjaan. Dan beberapa pesan manis yang dialamatkan suaminya untuk dirinya. 'Tidak ada apapun!' batin Diah. Ia kemudian kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu, apa yang Demas dapatkan. Hampir sama dengan Diah, Demas juga kembali dengan tangan hampa. Ia tak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Smartphone Citra juga berisikan pesan-pesan singkat dari manager dan teman-temannya. 'Apa ini?! Kenapa aneh sekali!' batin Demas. Kenyataan bahwa A

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 8 : Ancaman 2

    "Ancaman?!!" Diah yang sejak tadi menguping dari balik pintu pun, akhirnya bersuara saking kagetnya. Ia awalnya ingin mengecek keadaan suaminya, namun saat ia membuka pintu. Ia mendengar Demas sedang berbicara dengan seseorang dan menyebut nama suaminya. Membuat Diah mematung di tempat. "Ancaman apa?!" tanya Diah lagi. Demas dan Renata serentak menatap ke arah Diah. Dengan pandangan penuh tanda tanya, Renata menatap Demas. Seolah mengirimkan sinyal, 'Siapa dia' pada Demas. Memahami tatapan Renata padanya, Demas berkata, "Dia istri pria itu, mbak! Diah Candra Dewi!" Renata terkesiap. Ia sekarang tambah bimbang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang buruk!"Tolong beritahu saya, apa yang sebenarnya terjadi antara suami saya dan Citra!" pinta Diah, "Saya benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi!"Diah akhirnya menangis. Air mata yang ia tahan sejak kemarin akhirnya meluap. "Saya bahkan tak bisa bertanya pada suami saya, saya benar-benar kebingungan!" ucap Diah. Ia terisak d

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 9 : Menantu Sampah

    Meski bertemu, Diah dan Demas sama sekali tak bertegur sapa. Setelah kejadian saat itu, selama beberapa hari mereka bertingkah bagaikan orang yang tak saling mengenal. Sampai mertua Demas muncul dan membuat Demas terluka."Tak tahu diuntung!!" geram Arya. Arya menendang kaki Demas hingga ia tersungkur jatuh ke lantai. "Setelah semua yang kami lakukan padamu, begini caramu memperlakukan kami?!! Dasar menantu sampah tak berguna!!" sentak Arya sembari menendang-nendang tubuh Demas yang terjerembab di lantai.Demas merintih kesakitan, ia hanya bisa menelungkup. Berusaha menahan sakit yang diakibatkan oleh mertuanya. Diah yang kebetulan melihatnya, merasa sangat pilu. Ia ingin menolong Demas, namun ia takut kehadirannya malah mengacaukan segalanya. "Karena kau yang tidak becus, Citra jadi seperti ini kan?!" teriak Arya, "Sudah sepatutnya kau bertanggung jawab!! Lagipula kau adalah suami Citra, sudah sepantasnya kau membiayai istrimu!!"Arya terus menendang Demas hingga ia terengah-enga

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 10 : Tas Mewah

    Demas berusaha meminjam uang ke semua kenalannya, namun sulit untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Demas menghela nafas berat. Tabungannya habis, setelah digunakan oleh Citra untuk membeli beberapa tas mewah sebelumnya. Apalagi untuk membayar perawatan rumah sakit Citra, untuk membayar gaji karyawannya bulan ini saja kurang. "Tunggu! Tas mewah...?!" Demas kemudian memiliki sebuah ide cemerlang di benaknya. Segera ia berlari menuju ke dalam kamar istrinya, membuka lemari kaca Citra yang dipenuhi dengan tas-tas mewah dan aksesoris mahal. Sebagian isinya, dibeli dari uang jerih payah Demas. Selama ini, Citra telah mengambil sebagian besar uang Demas dengan dalih hak sebagai seorang istri.Walaupun telah mendapatkan uang dari Demas untuk nafkah. Tapi Citra sering 'mencuri' uang Demas secara sembunyi-sembunyi. Namun alih-alih menggunakan uang yang diberikan Demas untuk kebutuhan sehari-hari, Citra selalu menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang bermerk ya

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 11: Rencana Tersembunyi

    Selama beberapa tahun terakhir, Demas tidak hanya berdiam diri saja. Ia tak hanya memasrahkan dirinya untuk menjadi bulan-bulanan keluarga istrinya. Demas juga menyusun rencana tersembunyi.Selain merekam semua penganiayaan yang telah ia terima selama ini. Ia juga mengumpulkan bukti, hal-hal ilegal yang dilakukan oleh mertuanya itu. Dari penggelapan dana, penyuapan hingga kekerasan terhadap para pekerja. Semuanya, ia kumpulkan dan ia simpan rapat-rapat.Demas awalnya tak berencana untuk menggunakan semua itu pada mertuanya. Mengingat, kebaikan Arya yang dulu pernah membantu ayahnya. Tapi sikap Arya sekarang sudah sangat keterlaluan. Sehingga Demas tak memiliki pilihan lain lagi. Ia harus bertindak tegas. "Ayah, Ibu! Selama ini saya masih sangat menghargai kalian sebagai orang yang telah membantu ayah saya. Tapi jika kalian terus menekan saya seperti ini, saya rasa saya tak memiliki pilihan lain!" ucap Demas, "Saya harap kali

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 12: Makan Malam

    Demas terpana. Netranya tak bisa lepas dari sosok cantik Diah di depannya. Bukan karena dimabuk kepayang oleh cinta lama yang masih tertinggal. Namun Diah memang benar-benar berpenampilan menawan malam ini. Terbukti dari banyaknya orang yang terpana, dan ikut melirik ke arah Diah."Kamu cantik sekali, Diah!" bisik Demas saat Diah sampai di depannya. Dengan jantung yang berdebar-debar, Demas menuntun Diah menuju ke mejanya. Yang telah ditata dengan romantis oleh para karyawannya. "Silahkan duduk, sayang..." bisik Demas. Diah tersentak kaget. Merasa asing dengan panggilan familiar Demas. Meski dulu Demas selalu memanggil Diah dengan sebutan 'sayang' yang mesra. Namun itu sudah lama berlalu. Belakangan ini, Abianlah orang yang memanggilnya dengan mesra begitu. Tapi alih-alih protes dengan panggilan Demas terhadapnya, Diah malah membalasnya. Mengingat suaminya, Diah juga mengingat bagaimana Abian memanggil Citra dengan sayang. Ia ingin melakukan hal yang sama juga. Ia sungguh ingin ba

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 13 : Simpati

    "Kau tahu aku bukan pria semacam itu kan?!" ucap Demas. Diah memalingkan wajahnya. Ia malu karena ketahuan memikirkan hal-hal aneh oleh Demas. Itu benar!! Demas bukanlah pria yang berlaku sembarangan pada wanita. Demas selalu saja menjaga batas kesopanan. Selama bertahun-tahun berhubungan dengan Diah, tak sekalipun Demas meminta hal-hal aneh. "Jadi bagaimana?! Kamu mau kan?!" tanya Demas lagi. Diah kemudian mengangguk. Ia juga rindu ingin bertamu ke rumah Demas. Meski Ayu selalu berlaku buruk padanya. Tapi rumah Demas menjadi saksi perjuangan mereka saat muda. Cinta yang bersemi diantara restu yang minim dari orang tua. Menjadikan cinta mereka semakin kuat dan kuat. Seperti kata orang, sesuatu yang terlarang akan semakin menyenangkan untuk dilakukan. Begitulah perasaan keduanya saat itu.Walaupun sulit, tapi hubungan mereka terasa sangat manis. "Iya.. Aku mau, Demas!" ucap Diah kemudian. Mendengar jawaban

Bab terbaru

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 13 : Simpati

    "Kau tahu aku bukan pria semacam itu kan?!" ucap Demas. Diah memalingkan wajahnya. Ia malu karena ketahuan memikirkan hal-hal aneh oleh Demas. Itu benar!! Demas bukanlah pria yang berlaku sembarangan pada wanita. Demas selalu saja menjaga batas kesopanan. Selama bertahun-tahun berhubungan dengan Diah, tak sekalipun Demas meminta hal-hal aneh. "Jadi bagaimana?! Kamu mau kan?!" tanya Demas lagi. Diah kemudian mengangguk. Ia juga rindu ingin bertamu ke rumah Demas. Meski Ayu selalu berlaku buruk padanya. Tapi rumah Demas menjadi saksi perjuangan mereka saat muda. Cinta yang bersemi diantara restu yang minim dari orang tua. Menjadikan cinta mereka semakin kuat dan kuat. Seperti kata orang, sesuatu yang terlarang akan semakin menyenangkan untuk dilakukan. Begitulah perasaan keduanya saat itu.Walaupun sulit, tapi hubungan mereka terasa sangat manis. "Iya.. Aku mau, Demas!" ucap Diah kemudian. Mendengar jawaban

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 12: Makan Malam

    Demas terpana. Netranya tak bisa lepas dari sosok cantik Diah di depannya. Bukan karena dimabuk kepayang oleh cinta lama yang masih tertinggal. Namun Diah memang benar-benar berpenampilan menawan malam ini. Terbukti dari banyaknya orang yang terpana, dan ikut melirik ke arah Diah."Kamu cantik sekali, Diah!" bisik Demas saat Diah sampai di depannya. Dengan jantung yang berdebar-debar, Demas menuntun Diah menuju ke mejanya. Yang telah ditata dengan romantis oleh para karyawannya. "Silahkan duduk, sayang..." bisik Demas. Diah tersentak kaget. Merasa asing dengan panggilan familiar Demas. Meski dulu Demas selalu memanggil Diah dengan sebutan 'sayang' yang mesra. Namun itu sudah lama berlalu. Belakangan ini, Abianlah orang yang memanggilnya dengan mesra begitu. Tapi alih-alih protes dengan panggilan Demas terhadapnya, Diah malah membalasnya. Mengingat suaminya, Diah juga mengingat bagaimana Abian memanggil Citra dengan sayang. Ia ingin melakukan hal yang sama juga. Ia sungguh ingin ba

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 11: Rencana Tersembunyi

    Selama beberapa tahun terakhir, Demas tidak hanya berdiam diri saja. Ia tak hanya memasrahkan dirinya untuk menjadi bulan-bulanan keluarga istrinya. Demas juga menyusun rencana tersembunyi.Selain merekam semua penganiayaan yang telah ia terima selama ini. Ia juga mengumpulkan bukti, hal-hal ilegal yang dilakukan oleh mertuanya itu. Dari penggelapan dana, penyuapan hingga kekerasan terhadap para pekerja. Semuanya, ia kumpulkan dan ia simpan rapat-rapat.Demas awalnya tak berencana untuk menggunakan semua itu pada mertuanya. Mengingat, kebaikan Arya yang dulu pernah membantu ayahnya. Tapi sikap Arya sekarang sudah sangat keterlaluan. Sehingga Demas tak memiliki pilihan lain lagi. Ia harus bertindak tegas. "Ayah, Ibu! Selama ini saya masih sangat menghargai kalian sebagai orang yang telah membantu ayah saya. Tapi jika kalian terus menekan saya seperti ini, saya rasa saya tak memiliki pilihan lain!" ucap Demas, "Saya harap kali

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 10 : Tas Mewah

    Demas berusaha meminjam uang ke semua kenalannya, namun sulit untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Demas menghela nafas berat. Tabungannya habis, setelah digunakan oleh Citra untuk membeli beberapa tas mewah sebelumnya. Apalagi untuk membayar perawatan rumah sakit Citra, untuk membayar gaji karyawannya bulan ini saja kurang. "Tunggu! Tas mewah...?!" Demas kemudian memiliki sebuah ide cemerlang di benaknya. Segera ia berlari menuju ke dalam kamar istrinya, membuka lemari kaca Citra yang dipenuhi dengan tas-tas mewah dan aksesoris mahal. Sebagian isinya, dibeli dari uang jerih payah Demas. Selama ini, Citra telah mengambil sebagian besar uang Demas dengan dalih hak sebagai seorang istri.Walaupun telah mendapatkan uang dari Demas untuk nafkah. Tapi Citra sering 'mencuri' uang Demas secara sembunyi-sembunyi. Namun alih-alih menggunakan uang yang diberikan Demas untuk kebutuhan sehari-hari, Citra selalu menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang bermerk ya

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 9 : Menantu Sampah

    Meski bertemu, Diah dan Demas sama sekali tak bertegur sapa. Setelah kejadian saat itu, selama beberapa hari mereka bertingkah bagaikan orang yang tak saling mengenal. Sampai mertua Demas muncul dan membuat Demas terluka."Tak tahu diuntung!!" geram Arya. Arya menendang kaki Demas hingga ia tersungkur jatuh ke lantai. "Setelah semua yang kami lakukan padamu, begini caramu memperlakukan kami?!! Dasar menantu sampah tak berguna!!" sentak Arya sembari menendang-nendang tubuh Demas yang terjerembab di lantai.Demas merintih kesakitan, ia hanya bisa menelungkup. Berusaha menahan sakit yang diakibatkan oleh mertuanya. Diah yang kebetulan melihatnya, merasa sangat pilu. Ia ingin menolong Demas, namun ia takut kehadirannya malah mengacaukan segalanya. "Karena kau yang tidak becus, Citra jadi seperti ini kan?!" teriak Arya, "Sudah sepatutnya kau bertanggung jawab!! Lagipula kau adalah suami Citra, sudah sepantasnya kau membiayai istrimu!!"Arya terus menendang Demas hingga ia terengah-enga

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 8 : Ancaman 2

    "Ancaman?!!" Diah yang sejak tadi menguping dari balik pintu pun, akhirnya bersuara saking kagetnya. Ia awalnya ingin mengecek keadaan suaminya, namun saat ia membuka pintu. Ia mendengar Demas sedang berbicara dengan seseorang dan menyebut nama suaminya. Membuat Diah mematung di tempat. "Ancaman apa?!" tanya Diah lagi. Demas dan Renata serentak menatap ke arah Diah. Dengan pandangan penuh tanda tanya, Renata menatap Demas. Seolah mengirimkan sinyal, 'Siapa dia' pada Demas. Memahami tatapan Renata padanya, Demas berkata, "Dia istri pria itu, mbak! Diah Candra Dewi!" Renata terkesiap. Ia sekarang tambah bimbang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang buruk!"Tolong beritahu saya, apa yang sebenarnya terjadi antara suami saya dan Citra!" pinta Diah, "Saya benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi!"Diah akhirnya menangis. Air mata yang ia tahan sejak kemarin akhirnya meluap. "Saya bahkan tak bisa bertanya pada suami saya, saya benar-benar kebingungan!" ucap Diah. Ia terisak d

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 7 : Ancaman

    Kembali ke rumah untuk mengecek keadaan ibu mertuanya yang dirawat oleh Nila, Diah memeriksa barang-barang milik suaminya. Hanya ada beberapa peralatan yang biasa dibawa oleh suaminya saat pergi perjalanan dinas. Tidak ada yang aneh sedikitpun. Itu seperti barang-barang yang ia siapkan sebelumnya untuk Abian. Dalam smartphone suaminya yang retak dan dipenuhi oleh noda kehitaman darah yang mengering, tak ada panggilan atau pesan aneh. Itu hanya panggilan dari bos Abian dan beberapa teman-teman kantornya. Pesannya pun hanya mengacu pada pekerjaan. Dan beberapa pesan manis yang dialamatkan suaminya untuk dirinya. 'Tidak ada apapun!' batin Diah. Ia kemudian kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu, apa yang Demas dapatkan. Hampir sama dengan Diah, Demas juga kembali dengan tangan hampa. Ia tak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Smartphone Citra juga berisikan pesan-pesan singkat dari manager dan teman-temannya. 'Apa ini?! Kenapa aneh sekali!' batin Demas. Kenyataan bahwa A

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 6 : Smartphone Lain

    "Kami kembali pulang dulu, kamu jaga Citra dengan baik!" titah Arya pada Demas. Tatapan pria tua itu masih garang. Hatinya masih marah pada menantunya yang tak berguna itu. Demas hanya mengangguk pelan tanpa bicara. Seperti biasa, sikap dingin Demas selalu membuat Arya geram. Orang-orang disekitar Arya selalu berusaha dekat dengannya, sibuk memuji dan menyenangkan hatinya. Namun satu-satunya pria yang menjadi menantunya, sama sekali tak melakukannya!Alih-alih menyanjungnya, Demas malah bertindak acuh tak acuh. Bahkan terkadang bersikap sangat lancang.Arya adalah pria yang gila akan sanjungan, Ia merasa dirinya pantas dan layak untuk menerima segala pujian. Dari harta dan status keluarga, tak usah diragukan lagi. Dia merasa ada di atas strata paling tinggi. Semua orang di dunia ini harus tunduk pada nya, begitu pikirnya!!"CK!!" malas mengomeli sikap menantunya yang tak pernah berubah, Arya akhirnya mengajak istrinya untuk kembali pulang ke kotanya. Rencananya, setelah mengurusi

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 5 : Menemukan Kebenaran

    Diah segera terperanjat saat melihat gambar dua orang yang saling berpelukan dan berciuman, terpampang di layar gawai itu!! Dirinya tak akan seterkejut itu, jika saja pria tersebut bukanlah orang yang dia kenal. Ya!! Pria yang tengah memeluk dan mencium pipi istri Demas adalah suaminya, Abian!!!Dheg!!Jantung Diah seolah berhenti berdetak. Tubuhnya meremang seketika, bahkan tangannya tiba-tiba lemas. Ia hampir saja melepaskan gawai itu dari genggamannya. Namun ia segera meletakkannya di atas pangkuannya. Baru saja membuka smartphone itu, ia sudah dibuat kelimpungan seperti ini. Bagaimana saat mengobrak-abrik isi di dalamnya?! Diah tidak bisa melanjutkannya!!"Sebuah kebenaran tidak akan menghilang meski kau menghindarinya, Diah!" suara bariton berat mengalun di telinganya. Diah menatap ke arah suara, dan menemukan Demas yang menatapnya lekat-lekat disana. "Terkadang lebih baik mengetahui kebenaran yang menyakitkan, ketimbang hidup dalam kebahagiaan palsu, Diah!" sambung Demas.

DMCA.com Protection Status