Share

BAB 6 : Smartphone Lain

Penulis: poetri4
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kami kembali pulang dulu, kamu jaga Citra dengan baik!" titah Arya pada Demas. Tatapan pria tua itu masih garang. Hatinya masih marah pada menantunya yang tak berguna itu.

Demas hanya mengangguk pelan tanpa bicara. Seperti biasa, sikap dingin Demas selalu membuat Arya geram.

Orang-orang disekitar Arya selalu berusaha dekat dengannya, sibuk memuji dan menyenangkan hatinya. Namun satu-satunya pria yang menjadi menantunya, sama sekali tak melakukannya!

Alih-alih menyanjungnya, Demas malah bertindak acuh tak acuh. Bahkan terkadang bersikap sangat lancang.

Arya adalah pria yang gila akan sanjungan, Ia merasa dirinya pantas dan layak untuk menerima segala pujian. Dari harta dan status keluarga, tak usah diragukan lagi. Dia merasa ada di atas strata paling tinggi. Semua orang di dunia ini harus tunduk pada nya, begitu pikirnya!!

"CK!!" malas mengomeli sikap menantunya yang tak pernah berubah, Arya akhirnya mengajak istrinya untuk kembali pulang ke kotanya.

Rencananya, setelah mengurusi urusan dirumah dan perusahaan. Mereka akan kembali untuk memindahkan Citra ke rumah sakit yang lebih besar.

Menatap kepergian kedua mertuanya, Demas hanya mendengus pelan. Hatinya sedikit lega sekarang.

'Akhirnya dua orang yang merepotkan itu pergi juga!' batin Demas.

Demas duduk di kursi panjang di luar ruang ICU. Menatap kosong ke arah pintu ruang ICU.

Di dalamnya ada sepasang manusia dengan sebuah rahasia yang membuat Demas merasa begitu kebingungan.

Ia tidak pernah peduli pada kehidupan asmara istrinya sebelumnya. Karena Demas sadar bahwa ia hanyalah seorang suami di atas kertas. Yang tak memiliki hak untuk mengatur kehidupan pribadi Citra.

Namun sekarang itu sedikit berbeda, karena kisah asmara Citra berkaitan dengan Diah.

'Sebenarnya bagaimana?! Kenapa setelah lama berlalu, mereka kembali bertemu?!' batin Demas.

Ia mulai mengingat-ingat, apa yang terjadi belakangan ini pada Citra.

Sejak sebulan yang lalu, Citra telah bersikap sedikit aneh.

Citra memang jarang pulang, apalagi jika ada pemotretan atau syuting iklan. Bisa lima hari atau seminggu tidak pulang.

Tapi Citra akan selalu memberi kabar. Setidaknya saat orang tuanya tak bisa menghubunginya, Demas bisa mengabari orang tuanya.

Namun sejak sebulanan ini, Citra tak pernah melaporkan kegiatannya pada Demas. Demas yang tak ambil pusing juga tidak bertanya!! Tapi karena hal ini terjadi, mau tak mau Demas kembali memikirkannya.

'Apa yang dia lakukan terakhir kali sebelum bertingkah aneh?!' batin Demas.

Kalau tidak salah ingat, Demas pernah dikabari oleh Citra yang tengah menjalani pemotretan di K hotel yang baru dibangun di luar kota.

'Jangan bilang...' batin Demas. Ia mengingat perkataan Diah, bahwa Abian adalah asisten manager K hotel.

'Apa mereka bertemu disana?!' batin Demas. 'Mungkinkah mereka kembali menjalin hubungan setelah pertemuan itu?!'

'Tapi kenapa tidak ada percakapan lain dalam smartphone itu!?' Demas berpikir keras. 'Apa mungkin mereka menggunakan smartphone lain?!'

Seketika Demas mengingat gawai milik istrinya yang ia simpan dirumah. Ia tak mengecek sama sekali isinya dan hanya menyimpannya di dalam laci begitu saja.

Bergegas Demas hendak pulang ke rumah, mengecek barang-barang milik istrinya. Ia menjadi sangat penasaran dengan hubungan diantara Citra dan Abian!!!

Saat Demas hendak bangkit dari duduknya, ia dihampiri oleh Diah yang datang membawa satu kotak susu strawberry dan sebuah sandwich.

Menyodorkannya pada Demas, Diah berkata. "Makanlah! Sejak kemarin kamu belum makan!"

Demas terkesiap. Ia menatap Diah dengan tatapan tak percaya. Ia pikir dirinya tak akan pernah mendapatkan perhatian dari Diah, seperti ini lagi selamanya.

Setelah mereka putus, apalagi memperhatikan Demas, bertemu Demas saja Diah tidak mau!! Bahkan di saat mereka bertemu seperti di kantor polisi waktu itu, Diah bersikap dingin pada Demas.

"A-ah! Terimakasih!" ujar Demas gagap. Ia memperhatikan susu strawberry dan sandwich yang diberikan oleh Diah padanya.

Susu strawberry adalah minuman kesukaan Demas. Meski terdengar agak aneh bagi seorang pria dewasa menyukai susu rasa buah, namun Demas sangat menyukainya.

Begitupun dengan sandwich!! Berbeda dengan Diah yang menyukai segala macam hidangan manis, Demas lebih menyukai hidangan yang memiliki rasa gurih. Alih-alih makanan berat, Demas menyukai sandwich yang lebih ringkas dan praktis.

"Kau masih mengingat kesukaanku rupanya!" gumam Demas sendu.

Diah tersentak. Tanpa ia sadari, ia membelinya saat mengingat Demas yang tak makan seharian.

Karena kehadiran kedua mertuanya, Demas terlihat sangat tertekan. Ia jadi jarang makan dan tidak tenang setiap kali beristirahat.

Terutama kemarin, saat kondisi Citra dikabarkan telah lebih stabil dan hendak dipindahkan ke kamar rawat inap.

Perbedaan pendapat antara Arya dan Demas, membuat Arya terus saja memaki-maki Demas.

Meski Demas tak terlihat melawan dan marah, namun Demas menjadi lebih murung dan pendiam. Biasanya Demas akan mengobrol atau bertegur sapa dengan sesama keluarga pasien yang kebetulan ada disana.

Namun setelah kedatangan mertuanya, Demas lebih banyak diam dan tak berinteraksi dengan siapapun.

"A-aku hanya melakukannya untuk balas budi!" seru Diah, "Sebelumnya kau membelikanku roti dan jus!!"

Demas menyunggingkan senyum tipis mendengar Diah yang terus berusaha membuat alasan.

Memakan sandwich pemberian Diah, Demas berkata. "Masih lebih enak buatanmu!"

Dheg!

Diah tersentak. Dulu saat masih sama-sama kuliah, Diah sering memasak sesuatu untuk bekal mereka berdua. Salah satu yang paling suka ia buat, adalah sandwich. Selain karena Demas menyukainya, juga karena sandwich paling mudah untuk dibuat.

"Aku selalu merindukan sandwich yang kamu buat!" sambung Demas lagi.

Tercenung sejenak memikirkan masa lalu, Diah kemudian berkata.

"Jangan katakan itu, itu hanya masa lalu!" ucap Diah. Ia berusaha menarik batas pada Demas dan mengingatkan dirinya sendiri. Bahwa perasan itu hanyalah masa lalu.

Sekarang mereka telah sama-sama memiliki pasangan, mengingat momen itu kembali adalah dosa besar. Apalagi mengulanginya!!

Takut akan hatinya sendiri, Diah hendak melangkah pergi. Menjauh dari Demas.

Namun kata-kata Demas kemudian, membuat langkahnya terhenti.

"Citra sempat melakukan pemotretan di K hotel sebulan yang lalu!" ujar Demas.

Dheg!!

"Apa?!" tanya Diah.

"Citra sempat melakukan pemotretan di K hotel yang ada di kota sebelah, sebulan yang lalu!" ulang Demas.

Mendengar kata-kata Demas, Diah langsung teringat bahwa Abian juga mulai sering pergi ke luar kota sejak sebulan yang lalu.

Alasan nya karena ada pembukaan cabang baru K hotel di kota sebelah.

"Aku rasa mereka bertemu disana, dan kembali menjalin hubungan!" ujar Demas mengungkapkan dugaannya.

"Tapi kenapa tak ada percakapan baru lagi di ponsel itu?!" tanya Diah. Samar-samar ia juga menduga bahwa suaminya dan istri Demas kembali menjalin hubungan, makanya mereka bisa bersama-sama.

"Bisa saja mereka tak menggunakan ponsel itu lagi! Karena keduanya dipegang oleh Citra sebelumnya!" ujar Demas, mengemukakan pendapatnya, "Mungkin mereka berkomunikasi dengan ponsel pribadi mereka!"

"Apa kamu sudah memeriksa ponsel suamimu?!" tanya Demas. "Kita periksa barang-barang mereka dulu. Siapa tahu kita bisa menemukan petunjuk!"

Diah termangu. Ia tak ingat memeriksa barang-barang suaminya. Ia hanya meletakkannya begitu saja di lemari.

Suaminya yang tengah koma dan kekhawatirannya akan ibu mertuanya, membuat Diah melupakan segalanya.

"Kamu ingin tahu apa yang terjadi diantara mereka sebenarnya kan?!" ucap Demas.

Diah mengangguk! Meski Diah tahu akan merasa sakit hati setelah ini. Namun ia sudah kepalang basah! Ia akan mencari tahu kebenarannya hingga akhir.

"Ayo kita cek barang-barang mereka yang diserahkan oleh pihak kepolisian!" ucap Demas.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
cek dan cari petunjuk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 7 : Ancaman

    Kembali ke rumah untuk mengecek keadaan ibu mertuanya yang dirawat oleh Nila, Diah memeriksa barang-barang milik suaminya. Hanya ada beberapa peralatan yang biasa dibawa oleh suaminya saat pergi perjalanan dinas. Tidak ada yang aneh sedikitpun. Itu seperti barang-barang yang ia siapkan sebelumnya untuk Abian. Dalam smartphone suaminya yang retak dan dipenuhi oleh noda kehitaman darah yang mengering, tak ada panggilan atau pesan aneh. Itu hanya panggilan dari bos Abian dan beberapa teman-teman kantornya. Pesannya pun hanya mengacu pada pekerjaan. Dan beberapa pesan manis yang dialamatkan suaminya untuk dirinya. 'Tidak ada apapun!' batin Diah. Ia kemudian kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu, apa yang Demas dapatkan. Hampir sama dengan Diah, Demas juga kembali dengan tangan hampa. Ia tak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Smartphone Citra juga berisikan pesan-pesan singkat dari manager dan teman-temannya. 'Apa ini?! Kenapa aneh sekali!' batin Demas. Kenyataan bahwa A

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 8 : Ancaman 2

    "Ancaman?!!" Diah yang sejak tadi menguping dari balik pintu pun, akhirnya bersuara saking kagetnya. Ia awalnya ingin mengecek keadaan suaminya, namun saat ia membuka pintu. Ia mendengar Demas sedang berbicara dengan seseorang dan menyebut nama suaminya. Membuat Diah mematung di tempat. "Ancaman apa?!" tanya Diah lagi. Demas dan Renata serentak menatap ke arah Diah. Dengan pandangan penuh tanda tanya, Renata menatap Demas. Seolah mengirimkan sinyal, 'Siapa dia' pada Demas. Memahami tatapan Renata padanya, Demas berkata, "Dia istri pria itu, mbak! Diah Candra Dewi!" Renata terkesiap. Ia sekarang tambah bimbang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang buruk!"Tolong beritahu saya, apa yang sebenarnya terjadi antara suami saya dan Citra!" pinta Diah, "Saya benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi!"Diah akhirnya menangis. Air mata yang ia tahan sejak kemarin akhirnya meluap. "Saya bahkan tak bisa bertanya pada suami saya, saya benar-benar kebingungan!" ucap Diah. Ia terisak d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 9 : Menantu Sampah

    Meski bertemu, Diah dan Demas sama sekali tak bertegur sapa. Setelah kejadian saat itu, selama beberapa hari mereka bertingkah bagaikan orang yang tak saling mengenal. Sampai mertua Demas muncul dan membuat Demas terluka."Tak tahu diuntung!!" geram Arya. Arya menendang kaki Demas hingga ia tersungkur jatuh ke lantai. "Setelah semua yang kami lakukan padamu, begini caramu memperlakukan kami?!! Dasar menantu sampah tak berguna!!" sentak Arya sembari menendang-nendang tubuh Demas yang terjerembab di lantai.Demas merintih kesakitan, ia hanya bisa menelungkup. Berusaha menahan sakit yang diakibatkan oleh mertuanya. Diah yang kebetulan melihatnya, merasa sangat pilu. Ia ingin menolong Demas, namun ia takut kehadirannya malah mengacaukan segalanya. "Karena kau yang tidak becus, Citra jadi seperti ini kan?!" teriak Arya, "Sudah sepatutnya kau bertanggung jawab!! Lagipula kau adalah suami Citra, sudah sepantasnya kau membiayai istrimu!!"Arya terus menendang Demas hingga ia terengah-enga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 10 : Tas Mewah

    Demas berusaha meminjam uang ke semua kenalannya, namun sulit untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Demas menghela nafas berat. Tabungannya habis, setelah digunakan oleh Citra untuk membeli beberapa tas mewah sebelumnya. Apalagi untuk membayar perawatan rumah sakit Citra, untuk membayar gaji karyawannya bulan ini saja kurang. "Tunggu! Tas mewah...?!" Demas kemudian memiliki sebuah ide cemerlang di benaknya. Segera ia berlari menuju ke dalam kamar istrinya, membuka lemari kaca Citra yang dipenuhi dengan tas-tas mewah dan aksesoris mahal. Sebagian isinya, dibeli dari uang jerih payah Demas. Selama ini, Citra telah mengambil sebagian besar uang Demas dengan dalih hak sebagai seorang istri.Walaupun telah mendapatkan uang dari Demas untuk nafkah. Tapi Citra sering 'mencuri' uang Demas secara sembunyi-sembunyi. Namun alih-alih menggunakan uang yang diberikan Demas untuk kebutuhan sehari-hari, Citra selalu menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang bermerk ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 11: Rencana Tersembunyi

    Selama beberapa tahun terakhir, Demas tidak hanya berdiam diri saja. Ia tak hanya memasrahkan dirinya untuk menjadi bulan-bulanan keluarga istrinya. Demas juga menyusun rencana tersembunyi.Selain merekam semua penganiayaan yang telah ia terima selama ini. Ia juga mengumpulkan bukti, hal-hal ilegal yang dilakukan oleh mertuanya itu. Dari penggelapan dana, penyuapan hingga kekerasan terhadap para pekerja. Semuanya, ia kumpulkan dan ia simpan rapat-rapat.Demas awalnya tak berencana untuk menggunakan semua itu pada mertuanya. Mengingat, kebaikan Arya yang dulu pernah membantu ayahnya. Tapi sikap Arya sekarang sudah sangat keterlaluan. Sehingga Demas tak memiliki pilihan lain lagi. Ia harus bertindak tegas. "Ayah, Ibu! Selama ini saya masih sangat menghargai kalian sebagai orang yang telah membantu ayah saya. Tapi jika kalian terus menekan saya seperti ini, saya rasa saya tak memiliki pilihan lain!" ucap Demas, "Saya harap kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 12: Makan Malam

    Demas terpana. Netranya tak bisa lepas dari sosok cantik Diah di depannya. Bukan karena dimabuk kepayang oleh cinta lama yang masih tertinggal. Namun Diah memang benar-benar berpenampilan menawan malam ini. Terbukti dari banyaknya orang yang terpana, dan ikut melirik ke arah Diah."Kamu cantik sekali, Diah!" bisik Demas saat Diah sampai di depannya. Dengan jantung yang berdebar-debar, Demas menuntun Diah menuju ke mejanya. Yang telah ditata dengan romantis oleh para karyawannya. "Silahkan duduk, sayang..." bisik Demas. Diah tersentak kaget. Merasa asing dengan panggilan familiar Demas. Meski dulu Demas selalu memanggil Diah dengan sebutan 'sayang' yang mesra. Namun itu sudah lama berlalu. Belakangan ini, Abianlah orang yang memanggilnya dengan mesra begitu. Tapi alih-alih protes dengan panggilan Demas terhadapnya, Diah malah membalasnya. Mengingat suaminya, Diah juga mengingat bagaimana Abian memanggil Citra dengan sayang. Ia ingin melakukan hal yang sama juga. Ia sungguh ingin ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 13 : Simpati

    "Kau tahu aku bukan pria semacam itu kan?!" ucap Demas. Diah memalingkan wajahnya. Ia malu karena ketahuan memikirkan hal-hal aneh oleh Demas. Itu benar!! Demas bukanlah pria yang berlaku sembarangan pada wanita. Demas selalu saja menjaga batas kesopanan. Selama bertahun-tahun berhubungan dengan Diah, tak sekalipun Demas meminta hal-hal aneh. "Jadi bagaimana?! Kamu mau kan?!" tanya Demas lagi. Diah kemudian mengangguk. Ia juga rindu ingin bertamu ke rumah Demas. Meski Ayu selalu berlaku buruk padanya. Tapi rumah Demas menjadi saksi perjuangan mereka saat muda. Cinta yang bersemi diantara restu yang minim dari orang tua. Menjadikan cinta mereka semakin kuat dan kuat. Seperti kata orang, sesuatu yang terlarang akan semakin menyenangkan untuk dilakukan. Begitulah perasaan keduanya saat itu.Walaupun sulit, tapi hubungan mereka terasa sangat manis. "Iya.. Aku mau, Demas!" ucap Diah kemudian. Mendengar jawaban

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    Bab 1: Suami anda tidak sendiri

    "Apa anda sungguh tidak mengenalnya?!" tanya petugas kepolisian itu. "Siapa maksud anda?!" Diah mengernyit. Tujuannya ke kantor polisi hanyalah untuk mengambil barang-barang suaminya yang tercecer di TKP. Tapi kenapa dia malah dicecar pertanyaan, seolah-olah dia adalah seorang tersangka?!"Citra Buana!" tegas petugas polisi itu berkata, "Wanita yang berada di mobil suami anda, saat kecelakaan itu terjadi!""Apa?! Wanita?!" Diah terpekik. Seingatnya, suaminya dinas keluar kota sendirian. Tidak bilang-bilang kalau ada temannya yang ikut serta."Saat kecelakaan itu terjadi, suami anda tidak sendiri! Ada seorang penumpang yang ikut mengalami kecelakaan bersama dengannya!" terang petugas itu lagi. "Seorang wanita bernama Citra Buana!"Diah mengingat-ingat, apa ada wanita dengan nama Citra Buana yang merupakan teman suaminya?! Namun sekeras apapun ia berusaha mengingat, ia tidak menemukan nama tersebut dalam list teman suaminya. "Saya tidak tahu, pak!" sahut Diah kemudian. "Saya tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 13 : Simpati

    "Kau tahu aku bukan pria semacam itu kan?!" ucap Demas. Diah memalingkan wajahnya. Ia malu karena ketahuan memikirkan hal-hal aneh oleh Demas. Itu benar!! Demas bukanlah pria yang berlaku sembarangan pada wanita. Demas selalu saja menjaga batas kesopanan. Selama bertahun-tahun berhubungan dengan Diah, tak sekalipun Demas meminta hal-hal aneh. "Jadi bagaimana?! Kamu mau kan?!" tanya Demas lagi. Diah kemudian mengangguk. Ia juga rindu ingin bertamu ke rumah Demas. Meski Ayu selalu berlaku buruk padanya. Tapi rumah Demas menjadi saksi perjuangan mereka saat muda. Cinta yang bersemi diantara restu yang minim dari orang tua. Menjadikan cinta mereka semakin kuat dan kuat. Seperti kata orang, sesuatu yang terlarang akan semakin menyenangkan untuk dilakukan. Begitulah perasaan keduanya saat itu.Walaupun sulit, tapi hubungan mereka terasa sangat manis. "Iya.. Aku mau, Demas!" ucap Diah kemudian. Mendengar jawaban

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 12: Makan Malam

    Demas terpana. Netranya tak bisa lepas dari sosok cantik Diah di depannya. Bukan karena dimabuk kepayang oleh cinta lama yang masih tertinggal. Namun Diah memang benar-benar berpenampilan menawan malam ini. Terbukti dari banyaknya orang yang terpana, dan ikut melirik ke arah Diah."Kamu cantik sekali, Diah!" bisik Demas saat Diah sampai di depannya. Dengan jantung yang berdebar-debar, Demas menuntun Diah menuju ke mejanya. Yang telah ditata dengan romantis oleh para karyawannya. "Silahkan duduk, sayang..." bisik Demas. Diah tersentak kaget. Merasa asing dengan panggilan familiar Demas. Meski dulu Demas selalu memanggil Diah dengan sebutan 'sayang' yang mesra. Namun itu sudah lama berlalu. Belakangan ini, Abianlah orang yang memanggilnya dengan mesra begitu. Tapi alih-alih protes dengan panggilan Demas terhadapnya, Diah malah membalasnya. Mengingat suaminya, Diah juga mengingat bagaimana Abian memanggil Citra dengan sayang. Ia ingin melakukan hal yang sama juga. Ia sungguh ingin ba

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 11: Rencana Tersembunyi

    Selama beberapa tahun terakhir, Demas tidak hanya berdiam diri saja. Ia tak hanya memasrahkan dirinya untuk menjadi bulan-bulanan keluarga istrinya. Demas juga menyusun rencana tersembunyi.Selain merekam semua penganiayaan yang telah ia terima selama ini. Ia juga mengumpulkan bukti, hal-hal ilegal yang dilakukan oleh mertuanya itu. Dari penggelapan dana, penyuapan hingga kekerasan terhadap para pekerja. Semuanya, ia kumpulkan dan ia simpan rapat-rapat.Demas awalnya tak berencana untuk menggunakan semua itu pada mertuanya. Mengingat, kebaikan Arya yang dulu pernah membantu ayahnya. Tapi sikap Arya sekarang sudah sangat keterlaluan. Sehingga Demas tak memiliki pilihan lain lagi. Ia harus bertindak tegas. "Ayah, Ibu! Selama ini saya masih sangat menghargai kalian sebagai orang yang telah membantu ayah saya. Tapi jika kalian terus menekan saya seperti ini, saya rasa saya tak memiliki pilihan lain!" ucap Demas, "Saya harap kali

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 10 : Tas Mewah

    Demas berusaha meminjam uang ke semua kenalannya, namun sulit untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Demas menghela nafas berat. Tabungannya habis, setelah digunakan oleh Citra untuk membeli beberapa tas mewah sebelumnya. Apalagi untuk membayar perawatan rumah sakit Citra, untuk membayar gaji karyawannya bulan ini saja kurang. "Tunggu! Tas mewah...?!" Demas kemudian memiliki sebuah ide cemerlang di benaknya. Segera ia berlari menuju ke dalam kamar istrinya, membuka lemari kaca Citra yang dipenuhi dengan tas-tas mewah dan aksesoris mahal. Sebagian isinya, dibeli dari uang jerih payah Demas. Selama ini, Citra telah mengambil sebagian besar uang Demas dengan dalih hak sebagai seorang istri.Walaupun telah mendapatkan uang dari Demas untuk nafkah. Tapi Citra sering 'mencuri' uang Demas secara sembunyi-sembunyi. Namun alih-alih menggunakan uang yang diberikan Demas untuk kebutuhan sehari-hari, Citra selalu menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang bermerk ya

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 9 : Menantu Sampah

    Meski bertemu, Diah dan Demas sama sekali tak bertegur sapa. Setelah kejadian saat itu, selama beberapa hari mereka bertingkah bagaikan orang yang tak saling mengenal. Sampai mertua Demas muncul dan membuat Demas terluka."Tak tahu diuntung!!" geram Arya. Arya menendang kaki Demas hingga ia tersungkur jatuh ke lantai. "Setelah semua yang kami lakukan padamu, begini caramu memperlakukan kami?!! Dasar menantu sampah tak berguna!!" sentak Arya sembari menendang-nendang tubuh Demas yang terjerembab di lantai.Demas merintih kesakitan, ia hanya bisa menelungkup. Berusaha menahan sakit yang diakibatkan oleh mertuanya. Diah yang kebetulan melihatnya, merasa sangat pilu. Ia ingin menolong Demas, namun ia takut kehadirannya malah mengacaukan segalanya. "Karena kau yang tidak becus, Citra jadi seperti ini kan?!" teriak Arya, "Sudah sepatutnya kau bertanggung jawab!! Lagipula kau adalah suami Citra, sudah sepantasnya kau membiayai istrimu!!"Arya terus menendang Demas hingga ia terengah-enga

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 8 : Ancaman 2

    "Ancaman?!!" Diah yang sejak tadi menguping dari balik pintu pun, akhirnya bersuara saking kagetnya. Ia awalnya ingin mengecek keadaan suaminya, namun saat ia membuka pintu. Ia mendengar Demas sedang berbicara dengan seseorang dan menyebut nama suaminya. Membuat Diah mematung di tempat. "Ancaman apa?!" tanya Diah lagi. Demas dan Renata serentak menatap ke arah Diah. Dengan pandangan penuh tanda tanya, Renata menatap Demas. Seolah mengirimkan sinyal, 'Siapa dia' pada Demas. Memahami tatapan Renata padanya, Demas berkata, "Dia istri pria itu, mbak! Diah Candra Dewi!" Renata terkesiap. Ia sekarang tambah bimbang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang buruk!"Tolong beritahu saya, apa yang sebenarnya terjadi antara suami saya dan Citra!" pinta Diah, "Saya benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi!"Diah akhirnya menangis. Air mata yang ia tahan sejak kemarin akhirnya meluap. "Saya bahkan tak bisa bertanya pada suami saya, saya benar-benar kebingungan!" ucap Diah. Ia terisak d

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 7 : Ancaman

    Kembali ke rumah untuk mengecek keadaan ibu mertuanya yang dirawat oleh Nila, Diah memeriksa barang-barang milik suaminya. Hanya ada beberapa peralatan yang biasa dibawa oleh suaminya saat pergi perjalanan dinas. Tidak ada yang aneh sedikitpun. Itu seperti barang-barang yang ia siapkan sebelumnya untuk Abian. Dalam smartphone suaminya yang retak dan dipenuhi oleh noda kehitaman darah yang mengering, tak ada panggilan atau pesan aneh. Itu hanya panggilan dari bos Abian dan beberapa teman-teman kantornya. Pesannya pun hanya mengacu pada pekerjaan. Dan beberapa pesan manis yang dialamatkan suaminya untuk dirinya. 'Tidak ada apapun!' batin Diah. Ia kemudian kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu, apa yang Demas dapatkan. Hampir sama dengan Diah, Demas juga kembali dengan tangan hampa. Ia tak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Smartphone Citra juga berisikan pesan-pesan singkat dari manager dan teman-temannya. 'Apa ini?! Kenapa aneh sekali!' batin Demas. Kenyataan bahwa A

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 6 : Smartphone Lain

    "Kami kembali pulang dulu, kamu jaga Citra dengan baik!" titah Arya pada Demas. Tatapan pria tua itu masih garang. Hatinya masih marah pada menantunya yang tak berguna itu. Demas hanya mengangguk pelan tanpa bicara. Seperti biasa, sikap dingin Demas selalu membuat Arya geram. Orang-orang disekitar Arya selalu berusaha dekat dengannya, sibuk memuji dan menyenangkan hatinya. Namun satu-satunya pria yang menjadi menantunya, sama sekali tak melakukannya!Alih-alih menyanjungnya, Demas malah bertindak acuh tak acuh. Bahkan terkadang bersikap sangat lancang.Arya adalah pria yang gila akan sanjungan, Ia merasa dirinya pantas dan layak untuk menerima segala pujian. Dari harta dan status keluarga, tak usah diragukan lagi. Dia merasa ada di atas strata paling tinggi. Semua orang di dunia ini harus tunduk pada nya, begitu pikirnya!!"CK!!" malas mengomeli sikap menantunya yang tak pernah berubah, Arya akhirnya mengajak istrinya untuk kembali pulang ke kotanya. Rencananya, setelah mengurusi

  • Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku    BAB 5 : Menemukan Kebenaran

    Diah segera terperanjat saat melihat gambar dua orang yang saling berpelukan dan berciuman, terpampang di layar gawai itu!! Dirinya tak akan seterkejut itu, jika saja pria tersebut bukanlah orang yang dia kenal. Ya!! Pria yang tengah memeluk dan mencium pipi istri Demas adalah suaminya, Abian!!!Dheg!!Jantung Diah seolah berhenti berdetak. Tubuhnya meremang seketika, bahkan tangannya tiba-tiba lemas. Ia hampir saja melepaskan gawai itu dari genggamannya. Namun ia segera meletakkannya di atas pangkuannya. Baru saja membuka smartphone itu, ia sudah dibuat kelimpungan seperti ini. Bagaimana saat mengobrak-abrik isi di dalamnya?! Diah tidak bisa melanjutkannya!!"Sebuah kebenaran tidak akan menghilang meski kau menghindarinya, Diah!" suara bariton berat mengalun di telinganya. Diah menatap ke arah suara, dan menemukan Demas yang menatapnya lekat-lekat disana. "Terkadang lebih baik mengetahui kebenaran yang menyakitkan, ketimbang hidup dalam kebahagiaan palsu, Diah!" sambung Demas.

DMCA.com Protection Status