Share

Bab 15. Ternyata Maya?

Selimut kusibak dan kubuang ke lantai. Mataku terbelalak kaget.

Di kasur yang tertutup selimut ada ponsel Maya yang sedang memperlihatkan video blue film yang tidak bersuara. Di sebelahnya ada sayuran terong ungu sebesar tangan balita dan juga hand body.

Maya ketakutan dia langsung mengamankan ponselnya.

Aku masih berpikir keras untuk apa semua ini.

“Astaghfirullah, Maya! Kamu!”

Maya hanya menunduk saja. Dia seperti malu atau marah. Kulit wajahnya langsung memerah.

Aku ingin berkata tidak, tapi yang kutemukan mengarah ke sana. Otakku langsung berpikir jorok.

Dasar Maya! Perempuan kok, bisa melakukan hal seperti ini? Apa kemaluannya tidak sakit? Pantas saja desahan Maya seperti sedang bercinta. Tak tahunya dia melakukannya sendiri. Apa dia ada kelainan seks? Aku lagi-lagi bergidik ngeri membayangkannya.

“Katakan May, apa yang aku pikirkan ini benar?” tanyaku konyol.

Maya diam saja dia terus saja menunduk.

“May, jika kamu tidak bisa menahan hasrat seksualmu lebih baik kamu puasa atau ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status