Share

Bab 100. Tidak mau.

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 23:35:40

"Kenapa, Mbak? Apa ada yang salah dengan yang aku tulis?” tanyaku pada Mbak Ning.

“Jadi, ini pelaris yang kamu pakai selama ini, Ta? Kamu mikir enggak sih, pakai otak kamu? Ini namanya bukan pelaris. Ita, pelaris yang aku maksud itu doa jampi-jampi dari orang pintar,” jawab Mbak Ning dari nadanya bicaranya dia sangat marah dan kesal padaku. Aku tersenyum saja menanggapi omelan mbak Ning.

“Iya, kan, dari awal tadi Mbak Ning, tanya waktu kita di depan situ aku sudah jawab bahwa aku tidak pakai apa pun, tapi Mbak Ningnya ngeyel makanya aku catat inilah pelarisku selama ini yang aku amalkan. Mas Danu pun mengamalkannya begitu. Mau enggak nih, usahanya berkah, ya, enggak usah pakai jampi-jampi yang enggak jelas. Berdoa langsung sama Allah minta langsung sama Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” jelasku. panjang lebar.

“Sudah si, Ta. Enggak usah ceramah segala kamu di depanku. Pusing deh, ternyata tidak sesuai harapanku sia-sia buang-buang waktu saja tahu enggak!” omel Mbak Ning lagi.

“Jadi, yakin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 101. Ulah Maya.

    Rasa kesal kepada Mbak Ning dan juga rasa kantuk yang menguasai mataku sirna begitu saja saat aku mendengar suara perempuan itu di HP suamiku.Ini Mas Danu yang ceroboh atau Mas Danu yang dengan sengaja memberikan ponselnya pada Maya atau malah Maya yang sengaja mengambil HP Mas Danu secara diam-diam?Akan tetapi, sepertinya itu tidak mungkin karena kalau mengambil diam-diam kan, ada CCTV dan pastinya Maya akan dituduh sebagai pencuri. Berarti ini memang benar-benar Mas Danu dalam keadaan sadar memberikan HP-nya pada Maya.Baru saja semalam di ruqyah saling meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi sesuatu perbuatan yang menyakiti hatiku ini sudah diulangi lagi, tapi kali ini aku tidak mau gegabah. Aku harus cari informasi lebih dulu.Aku segera mengganti pakaianku lalu berdandan sekedarnya mengoleskan bedak dan juga liptint ke bibirku.Lalu menyambar kunci motor aku akan segera datang ke toko membawakan makan siang pesanan Mas Danu.“Lho, Ita, kamu cantik sekali mau ke man

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 102. Muka badak.

    “Mas Danu dan yang lainnya lagi salat, ya? Kamu kenapa masih main HP. Kan, harusnya kamu salat juga. Orang itu kalau istirahat gunakan waktu semaksimal mungkin! Salat Zuhur, jadi nanti kalau ada ramai pelanggan kalian semua sudah salat,” tegurku pada Maya.“Anu, itu, Ta, aku lagi enggak salat makanya main HP,” jawab Maya. Dasar alasan saja kan, lebih baik dia makan siang dari pada main HP tidak guna begitu.“Ya, sudah kamu sana makan siang kalau nunggu nanti keburu toko rame!” titahku pada Maya.Dia terlihat kesal, tapi dia tetap mengambil kotak bekal di tasnya lalu memakannya tanpa menawariku.Amarahku masih kusimpan. Aku akan meluapkannya nanti ketika ada Mas Danu.Jadi, Mas Danu tidak bisa berdalih dengan alasan apa pun lagi dan aku ingin melihat ekspresi langsung dari keduanya.Waktu menunggu Mas Danu yang biasanya 20 menit terasa sangat cepat sekarang ini terasa sangat lama. Mungkin dikarenakan aku menahan amarah yang mengebu-gebu.“Assalamualaikum ... Masya Allah, Dik, kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 103. Karim.

    “Joko, ayo, cepetan kamu makannya! Aku sudah tidak betah lama-lama di sini!” ajak Maya pada Joko untuk segera kembali di toko ke dua kami."Sombong banget kamu, kalau kamu enggak betah di sini boleh kamu pergi dari sini! Enggak usah kerja lagi di sini. Astagfirullah ada ya manusia seperti kamu, Maya. Sekali lagi kamu berani macam-macam denganku, maka tidak ada toleransi apa pun lagi untukmu. Kamu, kupecat, paham kamu?!" bentakku pada Maya. Aku sudah benar-benar hilang kesabaran untuk menghadapi sikapnya yang absurd itu.“Bu—kan begitu maksudnya. Bukan enggak betah di sini. Maksudnya aku ingin cepat-cepat sampai ke toko aku ingin cepat-cepat istirahat,” jawab Maya terbata-bata.“Aku tidak pernah percaya lagi padamu, Maya. Jadi, apa pun yang kamu katakan masuk kuping kananku dan keluar kuping kiriku. Ingat, ya, sekali lagi kamu ngomong macam-macam di sini, maka tidak segan-segan akan memecat, camkan itu!”Maya mengangguk ketakutan lalu melirik pada Mas Danu kemudian dia duduk ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 104. Rayuan Danu.

    Kenapa mereka menertawakanku, harusnya mereka mendukungku. Untung saja aku ini baik hati kalau tidak sudah pastikan mereka akan kupotong gajinya.“Sudah jangan malu-malu begitu aku saja tahu kalau kamu itu takut kehilanganku, Dik. Sama seperti aku yang takut akan kehilangan kamu. Pokoknya cintaku padamu, Nyai, tak akan pernah luntur seperti sabun mandi. Cintaku kepadamu, Nyai, akan abadi sampai ke surganya nanti. Itulah doa-doa yang selalu aku panjatkan di setiap sujudku."Lagi-lagi mendengar pernyataan Mas Danu justru ketiga temannya itu makin tertawa terbahak-bahak dan juga mengaminkan ucapan Mas Danu. Aku sebenarnya tersanjung, tapi juga malu. Mas Danu merayuku di depan orang lain tentu saja ini membuatku semakin salah tingkah.“Danu, agaknya aku harus berguru sama kamu ini agar aku bisa merayu istriku di rumah. Biar istriku itu makin cinta juga padaku,” ucap Joko.“Loh, kenapa musti belajar padaku? Aku saja belajar pada Karim, tadi itu. Karim saja bisa merayu Maya yang notabene b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 105. Meringankan beban orang lain=investasi kebaikan untuk diri sendiri.

    Aku dan Mas Danu kembali tertawa terbahak-bahak karena ceritaku yang lucu. Sampai keluar air mata.“Terus gimana nasibnya Mbak Novi dan mobilnya, Dik?” tanya Mas Danu.“Mungkin pada akhirnya berhasil. Karena tadi aku tidak melihatnya sampai selesai. Aku hanya melihat sebentar sekali langsung pulang karena tadi Mamah Atik dan Novi sempat adu mulut sebentar.”“Semoga saja bisa diambil mobilnya karena sayang sekali itu kan, mobil baru kalau lecet sana-sini biaya perawatannya sangat mahal.”“Kalau mobil begitu biasanya kan, ada asuransinya, Mas. Jugaan masih masa garansi jadi aman-aman saja.”“Aamiin ... semoga saja begitu soalnya kasihan Mbak Novinya takutnya nanti pas suaminya pulang tiba-tiba tidak terima kalau mobil barunya nyungsep di got kan, yang ada malah mereka perang mulut.“Iya, semoga saja, begitu. Tadi itu pas kami pulang dari lihat mobil Novi yang kecemplung got, Mbak Asih sedang video call dengan Mas Roni. Mamah Atik sampai kesal jadinya aku tadi matiin Wi-Fi-nya. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 106. Selfi Maya.

    “Terus sekarang, Mbak Ning masih di rumah Mas, dia bilang padaku untuk menyampaikan salamnya padamu. Katanya MBak Ning pulangnya nanti nungguin kamu kalau sudah ada di rumah.”“Bagus itu. Alhamdulillah ... kalau Mbak Ning begitu semoga selamanya dia akan bersikap begitu kepada kita,” jawab Mas Danu dengan sungguh-sungguh mencerminkan bahwa dia adalah benar-benar orang baik yang tidak meminta apa pun pada orang lain.“Sebenarnya bukan hanya itu Mas, tapi ada sesuatu. Ada udang dibalik rempeyek itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan Mbak Ning.“Emang kenapa Mbak Ning, kok, ada udang dibalik rempeyek segala. Enak loh, Dik.”“Mas, jangan bercanda terus ini aku lagi serius rajukku.”“Ya, sudah, Mas, tidak bercanda. Ada apa dengan Mbak Ning. Coba ceritakan secara beruntun biar Mas ini tidak penasaran dan juga tidak suuzon pada dia.”“Mbak Ning, minta uang sangu padamu untuk anak-anaknya makanya dia rela pulang malam demi menunggu kedatangan kamu.”“Oh, kalau hanya itu Mas bisa kab

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 107. Berkunjung.

    "Ada apa nih, Dik, kenapa kelihatannya bete begitu?” tegur Mas Danu.“Bete, Mas. Jengah dengan kelakuan Maya. Lihat saja ini Maya, dia foto-foto pakai HP kamu, ada banyak sekali dengan berbagai gaya mana belahan dadanya rendah sampai kelihatan itu auratnya,” jawabku kesal seraya aku sodorkan HP Mas Danu“Aku tidak mau melihatnya, Dik, cepat hapus aja. Bukankah melihat aurat orang lain dengan disengaja itu adalah dosa? Apakah kamu mau suamimu ini terjerumus dalam dosa?” jawaban Mas Danu.Aku tersenyum lebar mendengarkan jawaban Mas Danu. Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan aku suami yang begitu baik. Semoga saja selamanya Mas Danu akan bersikap seperti ini.“Halah yang benar enggak mau lihat HPmu?” Ledekku pada Mas da Danu, meski sebenarnya hatiku kesal sekali.“Beneran. Apaan sih, Dik? Malah menggoda begitu sudah buruan hapus sebelum setan mempengaruhi pikiranku,” jawab Mas Danu lagi.Sekarang aku hapus semua foto yang ada di HP Mas Danu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 108. Kejadian di rumah Maya.

    Adiknya Maya seorang tuna wicara aku paham betul bagaimana seorang tuna wicara itu berteriak. Suaranya seperti mulut kita di bekap oleh orang lain, begitulah teriakannya.Takut terjadi sesuatu pada adiknya Maya, aku putuskan untuk masuk ke dalam. Lewat pintu depan dikunci, jadi aku mutar ke belakang untung saja pintu belakang sedikit terbuka.Pintu yang terbuat dari anyaman bambu itu segera aku geser untuk memberi ruang padaku masuk ke dalam.Aku lihat di sekeliling tidak ada siapa pun. Lalu suara tadi dari mana? Aku memutuskan untuk pergi lagi, tapi baru saja melangkahkan kaki beberapa langkah adiknya Maya berteriak lagi.Aku bergegas menuju kamar. Astagfirullah pemandangan yang sangat menjijikkan terjadi pada adiknya Maya. Dia sedang dipaksa oleh seseorang untuk melayani hawa nafsunya.Begitu melihat kedatanganku orang itu kaget lalu memakai celananya dan berusaha kabur. Orang itu berusaha untuk memukulku, tapi aku lebih gesit menghindar dan mengambil ganjalan pintu yang terbuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 168. Siapa?

    [Aku tidak peduli, pokoknya cepat kembalikan uangku! Aku sudah benar-benar marah padamu, aku sudah tidak percaya lagi padamu. Terserah kamu masih mau berteman denganku atau tidak karena itu sama sekali tidak membuatku rugi.][Iyalah baik, aku ke sana, tunggu!]Dengan senang hati aku menunggu kedatangan Novi, semoga saja kali ini dia tidak berbohong dan tidak banyak alasan. Kalau sampai dia tidak datang ke sini maka aku yang akan datang menghampiri ke rumahnya. Dia yang memulai, dia pun yang harus mengakhiri.Brak! tiba-tiba saja kacaku kembali dilempar oleh seseorang dengan batu yang sangat besar, kami yang sedang asyik bersantai di ruang TV pun bergegas lari ke depan.Tidak ada siapa-siapa hanya ada batu bata besar dengan bungkusan plastik hitam. Bapak lari ke jalan dan celingak-celinguk mencari apakah ada orang yang patut dicurigai.“Mbak Asih dari mana?" tanyaku pada Mbak Asih. Dia sepertinya dari minimarket karena menenteng plastik berlogo minimarket terkenal dengan segala isinya

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 167. Tak terima.

    Setelah selesai sarapan aku segera beres-beres rumah. Hari ini rencananya akan berbelanja untuk acara esok yang akan kami adakan 5 hari lagi.Ting!WA dari Novi.[Ita maksudmu apa nulis status begitu, kamu menyindirku?Kamu tidak ikhlas menolongku. Oke, aku, kembalikan uang kamu, tapi tolong dong, kamu nggak usah bikin status-status begitu! Kamu merendahkan sekali. Jadi manusia baru kaya begitu saja sudah sombong.][Sepertinya kamu harus berkaca pakai kaca yang besar, kalau tidak ada datanglah ke rumahku sini. Berkaca di sini kamu kan, yang memulainya duluan, Nov! Kamu update status menyinggung aku bahwa aku ini berutang padamu subuh-subuh padahal kan, kamu yang hutang sama aku, jadi manusia itu jangan suka memutarbalikkan fakta. Ingat dosa, ingat mati, memangnya aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku? Banyak orang yang laporan padaku.] balasku berapi-api, kalau dia benar-benar mengajak perang maka aku akan ladeni.[Eh, fitnah itu, siapa yang bilang begitu. Aku tidak ada u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 166. Nasihat.

    “Iya, Mah, Bu. Terima kasih sudah mengingatkan aku, tapi aku sudah kadung bikin status unek-unek di story WA.”“Ya, sudah tidak apa-apa biar kamu merasa puas kali ini Ibu maklum, tapi lain kali jangan kamu ulangi lagi, ya, Nak? Ibu tidak mau loh anak Ibu yang Ibu banggakan ini terpengaruh oleh lingkungan yang kotor.”“Astaghfirullahaladzim ... Iya, Bu, insya Allah aku tidak akan mengulangi lagi. Terima kasih Mama dan Ibu sudah selalu mmenasihatiku.”“Iya, kan, ini memang sudah tugas orang tua untuk selalu mengingatkan anaknya jika anaknya tersesat di jalan yang salah. Sudah kamu makan saja dulu. Lupakan masalahmu kalau kamu makan sambil mengingat-ingat kejadian yang bikin kamu emosi tidak akan pernah jadi daging makanan yang kamu telan itu,” jawab mamah Atik.“Iya, Mah. Terima kasih, ya, sudah masakin nasi goreng yang super enak ini kalau kita buka restoran dan ada menu nasi gorengnya, Mama wajib yang masak, rasanya enak banget. Pasti laris dan keuntungannya juga banyak,” pujiku pada

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 165. Balasan SW.

    [Dasar manusia tidak tahu diri, tidak bersyukur tidak tahu diuntung, sudah dibantu malah memutar balikan fakta. Semoga saja kamu tidak bertemu dengan orang yang sifatnya sama denganmu. Pagi-pagi datang memohon-mohon meminjam uang setelah dapat bukanya mengucapkan terima kasih malah mengatakan yang tidak-tidak tentang aku.]Kutulis status di WA-ku panjang lebar agar semua orang-orang yang ada di sini, tetangga-tetanggaku bisa membacanya. Aku sudah benar-benar gerah dengan sikap Novi Yang keterlaluan padaku.Kutinggalkan ponselku di atas nakas lalu membantu Mama Atik dan ibuku untuk masak. Sebentar lagi pasti Mas Danu akan pulang.“Kamu kenapa, Ta, kok senyum-senyum begitu?” tanya ibu penuh selidik.“Tidak apa-apa, Bu, hanya ingat kejadian lucu tadi di warung,” jawabku.“Kejadian apa itu? Ibu, jadi kepo, nih! Duh bahasanya sudah kayak Si Nopi saja kepo,” ujar ibu.“Jadi ceritanya, Bu, tadi pagi subuh-subuh Novi itu datang ke sini pinjam uang sama aku satu juta katanya uangnya untuk be

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 164. Mulut comberan.

    “Wak, aku, bukan tipe orang yang suka melupakan jasa orang lain. Ya, terserah awak saja mau percaya atau tidak. Yng jelas aku tidak ada uutang dengan Novi," jawabku kesal lalu ikut mengantri untuk belanja.“Nih, Wak, dimakan! Biar itu mulut nggak pedes kayak cabe setan!" sahut Ibuku lalu memasukkan segenggam cabe caplak jawa yang kata orang cabe setan ke mulut Wak Jum yang sedang menganga karena menertawakanku.“Apa-apaan sih, kamu, Wak, jelek-jelekin menantuku! Bibirmu itu lama-lama nanti double dan dosamu menumpuk. Ingat, dosa woi! Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Menantuku itu orang baik tidak mungkin dia berhutang kepada orang lain," bela ibu mertuaku.“Iya, betul tuh masih aja ada yang percaya sama mulutnya Novi. Dia itu kan, ember dan juga mulut comberan. PAgi-pagi sudah bikin orang ribut saja!" sahut Mbak Fitri yang ternyata dia ada di sini belanja sayuran juga.“Sudah jangan ribut perkara uutang orang lain nggak baik. Dasar itu aja mulutnya comberan mau ikut campur aja u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 163. Dicela.

    “Assalamualaikum permisi! Assalamualaikum permisi! berkali-kali kuulangi panggilan dan menggedor pintu Novi, tetapi tetap juga tidak dibukakan olehnya. Benar-benar memang dia sudah keterlaluan! Oke baiklah Novi aku akan pakai caramu!Dia benar-benar sudah tidak menghormati aku sebagai tetangga dan tidak menganggapku teman lagi. Padahal tadi pagi subuh-subuh dia memohon-mohon padaku untuk meminjamkan uang padanya. Lalu dia menyindirku lewat status WA. Aku datangi dia tidak berani nongol! Maunya apa? Kenapa dia bersikap seperti itu padaku? Padahal aku merasa tidak pernah punya salah pada dia.Bukankah seharusnya jika sudah mengenalku dari kecil, menganggapku teman, dan sekarang kami bertetanggaan, sikapnya harusnya lebih baik padaku bahkan menganggapku lebih dari saudara. Seperti aku menganggapnya begitu. Dasar saja Novi ternyata sifatnya sejak dulu tidak pernah berubah.Aku telusuri jalanan di depan rumahku dengan perasaan dongkol dan kesal. Astagfirullah pagi-pagi aku tidak boleh beg

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 162. Putar balik fakta.

    Astaghfirullahaladzim ... kubaca status WA-nya Novi.“Pagi-pagi buta sudah ada orang datang ke rumah pinjam uang. Kelihatannya sih, kaya raya, rumahnya gede, bagus, ke mana-mana naiknya mobil ternyata pagi-pagi sudah pinjam uang. Yaa, elah, berarti dia lebih miskin dari aku, dong!”Aku geram sekali membaca status WA-nya Novi. Kenapa dia memutarbalikkan fakta seperti itu? Ini orang pagi-pagi sudah membuat kepalaku mendidih.Apa iya, aku harus mengikuti saran Mbak Fitri untuk melabrak dia, tapi meskipun Novi nulis status WA begitu itu, tapi tidak ada orang yang percaya dengan status dia buktinya Mbak Fitri malah marah-marah pada dia. Kalau meladeni Novi tidak akan pernah habisnya dan itu sangat buang-buang waktuku.Hidupku bukan hanya untuk mengurusi urusan orang lain. Lebih dari itu, tapi kalau dia tidak dikasih pelajaran dia bakalan selamanya menginjak-nginjak harga diriku. Salah apa aku ini pada Novi? Perasaan aku sudah selalu berbuat baik padanya, tapi masih saja dia menjelek-jelek

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 161. Kurang kerjaan.

    “Mas, sepertinya dia ini manusia benar-benar tidak punya pekerjaan. Bayangkan saja dia meneror kita setiap hari, setiap waktu dengan kata-kata serupa, tapi dia tidak berani menunjukkan actionnya selain mengirimi kita makhluk-makhluk halus begitu ya, enggak sih, Mas?” ucapku kepada Mas Danu.“Iya, betul, Dik, itulah kenapa Mas, selalu berpesan padamu dan juga yang lainnya agar selalu hati-hati karena lawan kita tidak kasat mata. Jika manusia di depan kita hendak mencelakai, kita, bisa melawannya, tapi kalau makhluk halus begitu kita tidak melihat bagaimana kita akan melawan mereka selain dengan doa dan kehati-hatian kita. Kamu paham kan, maksudku?” ujar Mas Danu.“Iya, Mas, aku paham, maka dari itu aku pun selalu mewanti-wanti Ibu, Mama, Ibumu, untuk selalu waspada. Apalagi Mbak Asih kan, sekarang dia sudah bertaubat memperbaiki diri, menutup, aurat, banyak-banyak mendekatkan diri pada Allah. Intinya yang pasti sudah tidak ada lagi media yang bisa digunakan untuk menteror kita dengan m

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 160. Minta kerjaan.

    "Ada, Nov. Alhamdulillah ini aku kasih jangka waktu sampai suamimu gajian, ya? Oh, ya suamimu gajiannya tanggal berapa, Nov?” tanyaku seraya memberikan uang yang aku pegang kepada Novi.“Gajiannya akhir bulan, Ita, ini kan masih tanggal 5 masih lama. Ya, makanya aku harus hemat uang satu juta ini sampai tanggal 25 nanti, ya, sudah terima kasih ya, Ta, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti akan aku bayar,” ucap Novi senang.“Iya, Nov, santai aja pakai aja dulu pokoknya begitu suamimu gajian, kamu langsung aja datang ke rumah. Aku tidak mau menagih padamu, Nov, selain tidak enak aku juga menjaga privasimu takutnya pas aku lagi nagih, eh, ada tetangga kita atau yang lain atau ada teman kamu, jadi kan, mereka tahu kalau kamu punya utang. Jadi, aku minta tolong kamu cukup tahu diri aja ya, Nov. Kalau sudah gajian langsung ke rumah,” kataku to the point. Orang seperti Novi memang harus ditegasin. Kalau tidak dia akan menganggap remeh.“Oh, jelaslah itu. Kamu enggak usah khawatir. Ya, kalau

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status