Share

Undangan Makan Malam

last update Last Updated: 2024-09-01 17:19:19

Keduanya pun pulang dari rumah Rei.

Baru saja menyalakan mesin mobil Bian sudah langsung mencecar Tatiana.

“Tadi aku lihat dia pegang-pegang tangan kamu. Dia manfaatin banget kayaknya dekat-dekat sama kamu.”

“Pegang tangan? Kapan, Bi?”

“Waktu di belakang.”

“Oh, itu. Lengan baju aku kan panjang, jadi tadi aku ngerasa kurang nyaman, makanya aku minta tolong sama Rei.”

“Jadi dipegang-pegang gitu ya yang bikin kamu nyaman?” tuding Bian semakin emosi. Mata elangnya berkilat seperti ingin murka.

“Bukan gitu, Bi, tapi tangan aku yang lainnya lagi megang mixer, jadi gimana dong caranya kalau nggak minta tolong sama Rei?”

“Bukannya ada mixer yang nggak perlu dipegang? Apa itu namanya? Standing mixer ya?”

“Iya, Bi, tapi--“

“Tapi dia nggak punya, gitu kan? Aku nggak ngerti kenapa Rei kelakuannya kayak orang tipis. Blablabla…” Bian terus mengoceh sedangkan Tatiana diam mendengarkan sambil menahan napas.

Tatiana mulai menggunakan logikanya. Dia harus bisa menenangkan dan menaklukkan Bian. Pere
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ngidam Bvlgari

    “Rei, tunggu!” seru Tatiana memanggil Rei begitu turun dari mobil.Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, pagi ini Bian mengantar Tatiana ke kantornya.“Sayang banget si Reza dianggurin, Pak,” komentar Mario saat di mobil tadi.“Nanti dia saya rolling saja ke divisi keamanan, gantian sama Arya.” Begitu jawaban Bian saat Mario memprotes karena Reza hanya makan gaji buta.Rei yang sedang berjalan melintasi lobi berhenti begitu mendengar suara Tatiana. Rei menoleh ke belakang, menunggu Tatiana yang berjalan menyongsongnya. Rei lantas tersenyum melihat wajah manis Tatiana yang segar pagi itu.“Rei, kamu nggak jadi ke sekolah Lala?” tanya Tatiana heran. Bukankah acara ulang tahun si gadis kecil itu dilaksanakan pagi ini?“Jadi, sebentar lagi aku pergi,” jawab Rei kembali berjalan setelah Tatiana menyejajarkan langkah dengannya.“Tapi beneran nggak apa-apa kan, kalau aku nggak jadi ikut?” tanya Tatiana lagi. Tadi malam dirinya sempat berdebat dengan Bian. Tatiana curiga kalau Bianlah dalang dib

    Last Updated : 2024-09-01
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Memanjakanmu

    Diamonds are women’s best friend.Bian sangat hafal filosofi itu dari dulu sampai sekarang. Dan Tatiana bukanlah satu-satunya wanita yang dia manjakan dengan kemewahan. Pernah ada perempuan lain yang mendapatkan perlakuan istimewa itu. Tapi Bian bertekad Tatiana adalah wanita terakhir yang akan dia manjakan dengan apa pun yang dia miliki.Atas alasan itu kini mereka di tempat ini. Bvlgari Boutique.Identitas Bvlgari sebagai brand high-end terlalu kentara untuk menjadi nyata melalui eksterior dan interior bergaya kontemporer nan mewah. Di sini, filosofi desain klasik Veneziana berpadu dengan unsur modern dalam material dan garis desain yang kekinian.Jendela display bergaya Condotti di depan butik mengingatkan akan wajah butik-butik mewah di Roma dan Venesia. Gaya Venesia juga terasa di dalam area butik yang interiornya menghadirkan nuansa palazzo, namun dalam sentuhan yang lebih minimalis. Memasuki butik, pengunjung akan disambut oleh meja display berbentuk lingkaran yang memamerkan

    Last Updated : 2024-09-02
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Persaingan Antar Saudara

    Tatiana mematut diri di depan kaca. Little black dress yang membalut kulit kuning cenderung pekatnya bagaikan kekuatan magic yang membetot mata siapapun untuk memandang padanya. Belum lagi pemulas bibir berwarna merah terang seperti sebuah kekuatan yang membuatnya menjadi lebih percaya diri.“Cantik banget, sebelas dua belas sama Audrey Hepburn.” Suara Bian terdengar seperti bisikan lembut di telinganya. Saat ini Bian sedang memeluk Tatiana dari belakang.Tawa tatiana pecah mendengar pujian Bian yang terkesan berlebihan baginya.Keduanya lantas sama-sama memandang melalui cermin meja rias. Pujian Bian segera berganti menjadi kecupan di pundak, lantas merayap ke leher Tatiana.“Bi, kita harus pergi sekarang.” Tatiana segera mengingatkan saat bibir Bian mulai turun ke dadanya.Bian menghela napas, lantas menjauhkan muka dari dada istrinya itu.'Sabar, Bi, masih banyak waktu.’ Bian mengingatkan dirinya sendiri. Nanti setelah dinner dia akan segera mengeksekusi Tatiana, tentu saja di ruma

    Last Updated : 2024-09-02
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Saling Menyakiti

    Melihat Gladys masih berdiri di tempatnya, Tatiana pun berdiri."Kamu apa kabar? Sehat kan?” Dalam sekejap keduanya sudah berpelukan. Gladys masih berusaha mencerna kata-kata Tatiana ketika tiba-tiba saja Tatiana mengecup pipinya kanan kiri layaknya dua saudara yang saling menyayangi dan mengasihi.Bian yang menyaksikan itu semua tercekat oleh salivanya sendiri. Apa-apaan ini? Apa yang dilakukan Tatiana? Kenapa mereka terlihat begitu akrab?Wiryawan yang melihat itu semua pada awalnya kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin mereka bisa seakrab itu? Namun kemudian senyumnya merekah sempurna. Lelaki itu jadi takjub sendiri melihat kedua putri beda tempat penyemaian itu tampak akur seperti sekarang. Mereka baru tahu kalau bersaudara, itu pun hanya saudara tiri, tapi sudah sedekat ini. Ah, indahnya.“Eh, tapi kamu nggak lagi sakit kan, Dys? Aku ngeliat kamu kayak yang pucat gitu. Atau jangan-jangan karena kamu kangen sama Bian ya?” celetuk Tatiana setelah melepas pelukan dan mengamati

    Last Updated : 2024-09-02
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Misi Dimulai

    Setelah memapah Gladys menaiki tangga menuju lantai dua, Tatiana membantu membaringkan Gladys di tempat tidur. Gladys yang masih meringis membuat Tatiana berpikiran kalau kakak tirinya itu benar-benar sakit. Tatiana menepis pikiran buruk bahwa saat ini Gladys sedang berpura-pura.Tatiana bingung apa yang harus dia lakukan. Perempuan itu lantas berpikir pertolongan pertama apa yang harus dia berikan. Saat matanya beradu dengan dispenser, Tatiana langsung bergerak. Mungkin Gladys butuh segelas air putih.“Dys, minum dulu yuk!”Tidak membantah, Gladys pun duduk seraya menyandarkan kepala ke headboard.“Ambilin obat aku di sana,” katanya kemudian sambil menunjuk kotak obat di atas meja.Ingin membantu, Tatiana melangkah mendekati meja. Banyak sekali obat-obatan Gladys tersimpan di sana, Tatiana mengambil semuanya.Melihat muka Gladys yang pucat, serta keringat yang menyembul di dahinya, Tatiana menjadi kasihan. Ini artinya Gladys benar-benar sakit.

    Last Updated : 2024-09-02
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Jadikan Aku Yang Kedua

    Daun pintu pun terbuka. Gladys yang melihat kehadiran Bian langsung duduk, bangun dari tidurnya. Segaris senyum tipis terbit di bibirnya. Tapi tidak dengan Bian. Sejauh ini dia masih menahan langkah walaupun Tatiana menarik tangannya.Merasakan langkah Bian yang berat, Tatiana menoleh ke belakang. “Ayo, Bi, cuma sebentar kok.”Bian menatap istrinya itu lekat-lekat. Bian tidak mengerti dengan sikap Tatiana yang seperti ingin mendekatkannya dengan Gladys. Tidak mungkin tidak ada apa-apa meskipun Tatiana bilang seperti itu. Bian yakin Tatiana akan atau sedang merencanakan sesuatu, hanya saja tidak mau memberitahu entah karena alasan apa. Tapi Bian akan mengikuti permainan Tatiana. It’s okay. Apa pun itu Bian akan mengikutinya.“Dys, ini Bian.” Tatiana menarik pelan tangan Bian agar berdiri di sebelahnya. Sementara dirinya sendiri berangsur mundur ke belakang.Bian yang merasakan Tatiana pelan-pelan menjauh lekas mencekal lengannya agar tidak pergi dari sana. Lelaki itu lantas berbisik pa

    Last Updated : 2024-09-03
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tatiana Mulai Nakal

    Di luar, Tatiana sedang menerima telepon dan berbicara dengan Alya.“Kamu di mana, Tia?” Alya langsung bertanya saat Tatiana menyapanya.“Di rumah papa, Ma.”“Apa? Maksud kamu apa? Papa mana?” “Ehm, maaf, Ma, aku salah ngomong, maksudnya Pak Wiryawan.” Tatiana buru-buru meralat kata-katanya. Tapi rupanya Alya tidak menerima begitu saja. Tadi telinganya jelas-jelas mendengar Tatiana menyebut Wiryawan dengan sebutan papa.“Tia, Mama nggak ngerti deh. Bisa kamu bantu jelasin dengan lengkap?”“Ma, aku dan Bian sekarang sedang berada di rumah Pak Wiryawan. Dia mengundang kami makan malam, Ma.” Tatiana tidak tahu apa dampak kejujurannya pada Alya nanti, tapi dia sudah terlanjur keceplosan.“Jadi maksud kamu sudah menerima dia? Kamu sudah memaafkan dia?” Alya rasanya tidak terima kalau sampai hal itu terjadi. Penderitaan selama dua puluh tahun tidak akan pernah terbayar hanya dengan seuntai kata maaf.“Bukan begitu, Ma. Mama jangan salah paham dulu. Selamanya aku nggak akan pernah maafin di

    Last Updated : 2024-09-03
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   I Love You

    Bian dan Tatiana langsung menjauhkan diri saat mendengar suara Mario. Tatiana terbatuk-batuk kecil, sedangkan Bian berdeham berkali-kali. “Kamu kenapa kalau ngomong selalu ngagetin?” sergah Bian pada Mario yang membuatnya dan Tatiana sama-sama terperanjat.“Maaf, Pak, saya nggak sengaja.” Mario rasa tadi dia sudah berbicara dengan pelan dan dengan nada biasa. “Sudah, Bi, ayo kita turun.” Tatiana mengusap pundak Bian, melunakkannya.Masih dengan muka kesal Bian keluar dari mobil sambil membanting pintu keras-keras. Mario hanya geleng-geleng kepala. Perasaan, dia tidak salah apa-apa, tapi kenapa Bian marah padanya?“Kamu kenapa marah sama Mario, Bi? Dia kan nggak salah apa-apa,” tegur Tatiana mengingatkan sikap Bian tadi.Bian menghela napas sambil mengunci pintu kamar. “Sudahlah, nggak usah dibahas,” ujarnya lantas merebahkan tubuh di pembaringan. Bian rasa butuh waktu untuk beristirahat, tapi dia harus menuntaskan dulu urusannya yang lain.Bian memiringkan tubuh mengarah pada Tati

    Last Updated : 2024-09-03

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status