Share

Tes DNA

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 11:16:16

Pagi ini Bian dan Tatiana sudah bersiap-siap akan pergi ke rumah sakit. Hari ini Bian akan menjalani tes DNA seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Bian merasa sedikit lega karena Kiano sudah menjamin semua akan baik-baik saja. Lama-lama dia mulai meragukan dirinya sendiri. Jangan-jangan dia lebih percaya pada Kiano daripada Tuhan.

Sebelum proses itu dimulai, petugas kesehatan yang bersangkutan memberi mereka penjelasan dan arahan. Dokter mengatakan bahwa untuk janin dalam kandungan, tes DNA dilakukan dengan mengambil cairan amnion atau air ketuban melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta. Namun, kedua jenis tes pada janin tersebut memiliki risiko membuat wanita hamil akan mengalami keguguran. Satu hal yang mengejutkan Bian dalam hal tersebut adalah saat dokter juga mengatakan bahwa tes DNA pada wanita hamil hanya bisa dilakukan saat usia kehamilan sudah mencapai tiga bulan.

Sontak Bian memandang Gladys. Jika meng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
orang g waras diladeni......buang"ludah.....dia yg murahan g nyaca ngatain orang se enak jidatnya.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Hasil Tes DNA

    Rumah itu terlihat megah. Pilar-pilar penopangnya menimbulkan kesan angkuh. Pintu yang tertutup rapat seolah hanya ingin terbuka pada siapa yang dia inginkan. Mungkin rumah ini bukanlah tempat yang memberikan perasaan nyaman pada sebagian orang yang mendatanginya. Terkadang kemewahan memang mengintimidasi.Itulah yang dirasakan Tatiana dulu saat pertama kali datang ke rumah Bian. Saat itu mereka baru saja menikah. Canggung. Itu perasaannya dulu. Tapi kini rumah ini adalah tempat ternyamannya bersama seseorang yang mencintainya. Meskipun hingga detik ini Tatiana masih belum yakin kalau dia juga mencintai orang itu.Sepi. Tidak ada suara lain, kecuali denging ritmis yang berasal dari air conditioner yang menyala. Bunyinya tidaklah keras, tapi seperti mencengkramnya erat hingga tidak bisa bergerak. Ingatannya kembali memutar satu demi satu cerita kehidupannya. Apa pun yang dialaminya membuat Tatiana merasa kalau hidupnya berputar dengan terlalu cepat. Tatiana merasa dipermainkan nasib.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Hanya Itu?

    “Selamat ya, Pak Bian, kami semuanya ikut senang dan bangga atas pencapaian perusahaan Bapak.”Bian tersenyum. Antara senang dan bangga. Bagaimana tidak. Perusahaannya baru saja mendapatkan penghargaan keselamatan migas “Patra Nirbhaya Karya”, yang merupakan penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Migas terhadap komitmen KKKS dan BU dalam menjamin kelangsungan keselamatan kerja di kegiatan usaha migas.“Terima kasih.” Kalimat itu meluncur lancar dari mulut Bian menanggapi ucapan yang dilontarkan wartawan media online di hadapannya.“Apa rencana Pak Bian berikutnya? Apa ada ekspansi usaha?”“Sebagai pebisnis sukses apa Bapak tidak ingin mencoba mengembangkan usaha ke bidang lain?”“Sekali-kali boleh dong, Pak, keluar dari zona nyaman.”Satu demi satu Bian menjawab rentetan pertanyaan orang-orang yang mewawancarainya dengan hati-hati. Bian tidak ingin salah bicara dan terkes

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berbagi Peluh

    Lima menit setelah percakapan singkatnya dengan Tatiana berakhir, Bian segera meninggalkan kantor. Lelaki itu ingin segera sampai di rumah. Kalau bisa rasanya Bian ingin terbang saja. Bukan karena chicken katsu-nya yang membuat Bian tidak tahan. Tapi sosok di belakang layarlah yang memanggil-manggilnya untuk datang.“Berhenti dulu di depan, Yo!” Bian memberi perintah pada Mario saat melihat plang dengan tulisan Garden Florist dengan rentang jarak beberapa meter di hadapan mereka.“Kita mau beli bunga dulu ya, Pak?” tanya mario bodoh.“Ya iyalah Mario, masa mau beli beras!”“Hehe…” Mario nyengir kuda. “Untuk Ibu Tia ya, Pak?” tanyanya lagi.“Memangnya kamu pikir untuk siapa? Untuk Bi Lina, begitu?”“Ya nggak sih, Pak. Tumben aja Bapak beli bunga. Biasanya kan Bapak beli bunga cuma buat Mbak Gladys doang.”Astaga! Kenapa Mario menyebut nama si yinying lagi? Padahal Bian sudah menghapus apa pun yang berhubungan dengan perempuan itu dari memorinya.“Kalau kamu masih betah bekerja denganku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Obrolan Di Atas Ranjang

    Keduanya sudah selesai mandi dan berendam air hangat setelah penyatuan diri tadi. Kalau amoeba sukanya membelah diri, maka kedua pasangan muda ini hobinya menyatukan diri. Kalau tidak ingat Tatiana sedang hamil, mungkin Bian akan menyambung dengan episode kedua malam ini.“Bi, kita makan sekarang ya,” ajak Tatiana. Perutnya sudah lapar dan meminta asupan. Akhir-akhir ini Tatiana sering merasa kelaparan. Porsi makannya juga terus meningkat. Mungkin karena pengaruh dari usia kehamilannya yang terus bertambah.Bian menggandeng Tatiana ke ruang makan. Lina yang ada di sana segera pergi karena Bian menyuruhnya. Perempuan itu juga tahu diri. Mungkin majikannya butuh privasi.Tatiana menyendokkan nasi putih ke piring Bian. Seperti biasa, setiap kali makan, nasinya pasti sedikit dibanding dengan lauknya.“Gimana rasanya, Bi?” Tatiana menanyakan pendapat Bian begitu potongan kecil chicken katsu yang sudah dilumurinya dengan saus barbeque lolos masuk ke dalam perutnya.“Hmm… yummy!” Bian mengac

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Makan Siang Terakhir

    “Kamu serius?” Rei menatap Tatiana tanpa kedip saat dia manyatakan keinginannya untuk resign.“Iya, Rei, aku serius.” Tatiana menunjukkan muka bersungguh-sungguh di hadapan Rei.“Bian yang maksa?” Tatapan Rei semakin dalam di wajah Tatiana. Dia mencoba mencari kejujuran di wajah perempuan itu.“Memang Bian yang minta aku untuk resign, tapi dia nggak maksa kok,” jawab Tatiana tanpa bermaksud membela suaminya.Rei menghela napas. Dengan siku tertumpu di atas meja, lelaki itu mencubit-cubit dagunya. Jujur, Rei tidak ingin melepas Tatiana meskipun dia tahu suatu saat Tatiana pasti akan mengundurkan diri karena alasan kehamilannya. Tapi Rei tidak menyangka kalau akan secepat ini. Tadi Rei berpikir kalau Tatiana akan cuti (bukan resign) saat kehamilannya sudah mencapai tujuh atau delapan bulan, atau minimal enam bulan. Nyatanya dia salah. Tatiana bukan hanya cuti, tetapi langsung mengundurkan diri.“Rei…,” panggil Tatiana pada Rei yang termangu.“Eh, iya.” Rei buru-buru membetulkan posisi d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Big Surprise

    “Spain? OMG!” Sepasang mata milik Sandra membesar dan melebar saat hari itu Tatiana datang berkunjung. Kakaknya itu bercerita padanya bahwa dia dan suaminya akan pergi babymoon sekaligus melaksanakan honeymoon mereka yang tertunda selama ini. “Aku kapan ya punya suami tajir, cakep, dan baik kayak Mas Bian?” tanya Sandra sambil berangan-angan sendiri.Tatiana tersenyum getir. Andai saja Sandra dan orang-orang tahu penderitaannya sebelum Bian berubah baik seperti sekarang. Tapi Tatiana pikir lebih baik hanya dirinya yang tahu. Orang lain cukup melihat mereka sebagai pasangan yang bahagia dan sempurna tanpa tahu cerita pahit di balik itu semua.“Iya, Tia, kamu beruntung. Kamu harus jaga Bian baik-baik ya… Kamu juga harus jadi yang terbaik buat dia.” Alya menimpali sambil mengusap punggung Tatiana.“Iya, Ma, aku akan berusaha,” janji Tatiana pada Alya, juga pada dirinya sendiri.Tatiana pulang dengan membawa sederet list oleh-oleh yang diinginkan Sand

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tidak Bersalah

    Tatiana terpaku di tempatnya duduk. Di hadapannya Bian terlihat lesu dengan kepala setengah tertunduk.Tidak hanya Tatiana, Camila, Jamie, Rei, dan Hotma-pengacara Bian, juga berada di sana. Saat ini mereka sedang berada di kantor polisi tempat Bian ditahan. Setelah malam itu, Bian ditangkap karena dialah satu-satunya yang berada di sana.“Yang, aku nggak bersalah, demi Tuhan!” ucap Bian meyakinkan Tatiana. Matanya bergantian menatap orang-orang yang berada di sana. “Mi, Pi, Rei, Pak Hotma, aku nggak bersalah, bukan aku pelakunya, tapi Gladys.” Bian meyakinkan semua yang ada di sana bahwa dia tidak terlibat sama sekali. “Bukan aku yang membunuh Darren, tapi Gladys yang membunuhnya dan kebetulan aku sedang berada di sana.”Tidak ada yang bersuara. Masalah Bian terlalu berat. Mereka semua juga shock mengetahui Darren meninggal dan Bian berada di dekatnya sambil memegang pisau yang berlumuran darah. Sekuat apa pun Bian membantah, tapi alibinya terpatahkan oleh ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Vonis Bian Dan Hukuman Untuk Gladys

    Tatiana memandang dua koper besar yang tergeletak pasrah di sudut kamar. Satu punyanya dan sebuah lagi milik Bian. Keduanya berisi pakaian mereka masing-masing. Masih terngiang di telinga Tatiana dan terbayang di matanya saat Bian dengan begitu menggebu-gebu mengajaknya honeymoon. Tapi sekarang rencana tinggal rencana yang tenggelam dan mengendap dalam angan-angan. Seharusnya saat ini mereka sedang bersenang-senang, nyatanya saat ini dia dan suaminya terpisah di tempat yang berbeda. Meskipun dirinya berada di rumah yang mewah bagaikan istana, tapi Tatiana merasa hatinya ikut terpenjara bersama Bian di balik sel berjeruji besiSemua terjadi begitu cepat. Tanpa terasa hari ini adalah persidangan terakhir Bian. Hakim akan membacakan keputusannya serta vonis untuk Bian. Meskipun Camila sudah menyiapkan tim pengacara yang handal, tapi sejauh ini Bian tetap berada pada posisi yang tidak diuntungkan karena sidik jarinya jelas-jelas menempel pada barang bukti yang tidak bisa dihilangkan.Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status