Share

Pencuri Kecupan

Author: Zizara Geoveldy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sudah sejak tadi Bian duduk di beranda sendiri. Berbatang-batang rokok pun sudah bertransformasi menjadi puntung dan teronggok di menggunung di dalam asbak bulat yang berada di atas meja. Hatinya yang galau serta perasaannya yang kacau terlukis di wajahnya yang terlihat gusar.

Bagaimana tidak gusar. Sudah jam sembilan malam, tapi Tatiana belum juga pulang. Bian sudah meneleponnya berkali-kali. Memang tersambung, tapi tidak dijawab. Semua itu membuat Bian bertambah jengkel. Lebih baik bagi Bian Tatiana mematikan ponselnya saja daripada terhubung tapi tidak dijawab seperti ini.

Deru mesin mobil yang semakin mendekat dan akhirnya masuk ke halaman rumah membuat Bian bangkit dari duduknya dan langsung berdiri. Lelaki itu dengan tidak sabar menunggu Mario keluar dari mobil. Tadi Bian memang menyuruh supirnya itu ke kantor Rei dan membawa Tatiana pulang. Nyatanya dia harus kecewa begitu mengetahui tidak ada siapa pun yang turun dari mobil melainkan Mario sendiri.

“Gimana, Yo? Mana Tatiana?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Grogi

    Saat bangun pagi ini Bian tidak menemukan Tatiana di sebelahnya. Mungkin dia di kamar mandi, pikir Bian. Lelaki itu kembali memejamkan matanya dan berniat menyambung tidur. Dia butuh waktu, minimal dua puluh menit lagi agar kantuknya benar-benar hilang. Semalam entah jam berapa Bian baru bisa tidur. Pikirannya melayang kemana-mana dan tidak tentu arah. Bian tersentak dua puluh menit kemudian ketika alarm yang tadi dia snooze berbunyi nyaring. Terpaksa dibukanya lagi mata yang masih terasa berat. Begitu melihat dunia, Bian masih belum menemukan sosok Tatiana di kamarnya. Apa mungkin dia mandi selama itu?Malas-malasan Bian turun dari tempat tidur, lalu mengayun langkah kecil menuju kamar mandi. “Tia!” panggil Bian di depan pintu, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Apa mungkin percikan air shower mengganggu pendengaran Tatiana sehingga tidak mendengar suaranya? Ah, rasanya tidak mungkin.“Tatiana…!” panggil Bian lebih keras agar istrinya itu bisa mendengarnya. Karena masih hening,

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Khawatir

    “Kamu bisa nyetir nggak sih?” sergah Bian pada Mario yang menekan pedal rem secara mendadak sehingga tubuhnya terhuyung ke depan dengan tiba-tiba.“Maaf, Pak Bian, di depan ada motor nyalip, Pak,” ujar Mario memberitahu. Sejak dari rumah tadi dia mengemudi di atas batas kecepatan biasanya. Bian yang menyuruh, dan kini dirinya yang disalahkan.“Udah salah masih aja ngeles!” omel Bian lagi. Sejak tadi ada saja yang membuatnya kesal. Dan semua itu penyebabnya hanya satu itu. Tatiana.Mengetahui suasana hati sang atasan yang memburuk, Mario memilih diam. Dia tidak akan membuka mulut kalau Bian tidak mengajaknya bicara. Salah-salah bisa kena sembur lagi.Bian mengutak-ataik ponselnya dan mencoba menghubungi Tatiana. Ini entah sudah ke berapa kalinya dia menelepon istrinya itu, tapi hasilnya tetap sama. Tatiana tidak merespon. Entah apa maksudnya. Tidak mungkin Tatiana tidak tahu atau tidak mendengar. Dia pasti sengaja. Ya, sengaja. Bisa saja. Entah untuk alasan apa. Langkah kaki Bian ter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Cemburu Menguras Hati

    Tatiana dan Rei sedang berada di sekolah Lala. Harusnya cuma ada Tatiana saja, tapi Lala bersikeras agar Rei tidak pergi dulu dan menemaninya di sana. “Papa nanti aja pulangnya ya …”“Tapi Papa harus kerja, nak… Lala sama Aunty Tia dulu ya …”Lala memberengut, menunjukkan harapan yang terpatahkan. Tangannya berpegangan erat di lengan Rei.Tatiana yang melihat semua itu memberi kode agar Rei tetap bertahan. Setidaknya agak sepuluh atau dua puluh menit.Mengerti tanda dari Tatiana, Rei akhirnya pun mengiyakan. Sejenak dia melupakan pikiran tentang pekerjaan yang sudah menunggu hari ini. “Ya sudah, Papa akan di sini dulu.”“Yeaayy…!” Lala bersorak kegirangan. Anak itu berjalan di tengah-tengah di antara Rei dan Tatiana. Kedua tangannya menggamit lengan Rei dan Tatiana.“Lala, itu mama baru kamu ya?” Seorang anak dengan poni selamat datang menghadang dengan pertanyaan lugunya.Lala tersenyum manis. “Bukan, ini namanya Aunty Tia. Cantik kan? Kamu tau nggak, Aunty Tia yang bikin semua na

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Begini Karena Kamu

    Dengan matanya sendiri Bian menyaksikan Tatiana dan Rei duduk berdampingan. Begitu dekat dan tanpa jarak di mata Bian. Udah gitu mereka terlihat akrab satu sama lain. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Tatiana nampak bahagia saat bersama Rei. Bian bahkan tidak pernah melihat Tatiana tertawa selepas itu saat bersamanya. Jangankan tertawa, senyum pun jarang. Seolah dia begitu tertekan saat berada di rumah.Tidak tahan lagi, Bian berjalan mendekati Tatiana yang sampai saat ini masih belum menyadari kehadiran Bian di tempat yang sama dengannya.“Tatiana, pulang!” Tatiana yang sedang mengobrol dengan Rei terang saja kaget saat lengannya ditarik dengan tiba-tiba.Perempuan itu menoleh dan mendapati suaminya yang kini mencekal tangannya. “Bian …,” desisnya kaget.“Pulang sekarang, Tia!” Suara Bian memang tidak keras, tapi Tatiana menangkap ada nada memaksa di sana.“Kenapa, Bi? Aku masih ada acara,” jawab Tatiana menolak.“Aku suami kamu, Tia, kamu harus dengar semua yang aku katakan.”“

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Dasar Banci

    Tatiana ikut melihat ke arah pintu. Di sana, Gladys berdiri tegak memandang mereka berdua. Matanya berlarian gelisah melihat Bian dan Tatiana.Bian yang semula kaget segera mengendalikan diri.“Kenapa nggak ketuk pintu dulu sebelum masuk?” Itu satu-satunya pertanyaan yang berhasil keluar dari mulutnya.“Maaf, aku nggak tahu kalau ada tamu.”Tamu? Tatiana tertawa dalam hati mendengar Gladys menyebutnya sebagai tamu. Lo kali yang tamu! Rutuknya sebal.“Pak, maaf, saya sudah larang Mbak Gladys, tapi dia nggak peduli, Pak.” Kania yang datang kemudian memberitahu.Bian mengangguk pelan, tapi hatinya menggeram kesal. Kania yang sadar situasi segera pergi.“Duduk, Dys,” suruh Bian pada Gladys yang masih berdiri.“Aku mau duduk di mana?” tanya Gladys seraya melirik pada Tatiana.“Kamu duduk di sini aja, aku udah mau pergi kok,” jawab Tatiana seraya berdiri dan menyampirkan tasnya ke bahu.“Tia!” seru Bian melarang agar istrinya itu tidak meninggalkannya.“Ya, kenapa, Bi?” sahut Tatiana santai

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Reza

    Rei menghilang setelah makan siang dan mengantar Tatiana ke kantor. Itu Tatiana ketahui setelah dia masuk ke ruangan Rei karena butuh sesuatu. Tatiana kemudian mendatangi ruangan Franda untuk menanyakan keberadaan sang atasan. Begitu Tatiana menyebutnya saat mereka berada di kantor.Sebelum Tatiana sempat bicara, Franda sudah terlebih dulu bertanya. “Kamu mencari Pak Rei ya?”“Iya, kamu tahu dia ada di mana?”Franda mengedikkan bahu. Dia juga sedang mencari atasannya itu. “Aku juga sedang mencari dia. Ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani.” Franda menunjuk tumpukan kertas di atas meja dengan dagunya.“Apa biasanya dia suka menghilang kayak gini?”“Nggak, biasanya kalau mau keluar dia kasih tahu kok. Aneh aja sekarang dia menghilang tiba-tiba.”“Oh, ya udah, aku ke ruangan dulu.” Tatiana memutar tubuh, tapi belum membalik sempurna, Franda mencegahnya pergi.“Tia, kenapa sih buru-buru? Nggak mau ghibah dulu?”Tatiana sontak tertawa mendengar celetukan Franda. Istilah itu dulu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mulai Perhatian

    Bian masuk ke kamar setelah berbicara dengan Reza. Akhirnya dia terpaksa menerima lelaki itu untuk menjadi supir Tatiana karena tidak ada pilihan lain. Biarlah. Baginya saat ini yang penting bisa mengawasi gerak-gerik istrinya itu. Bian bisa saja menyuruh Mario yang menyupiri Tatiana. Tapi rasanya terlalu riskan jika dia menggantikan Mario dengan orang lain, apalagi masih baru. Selama ini Mario memegang banyak rahasianya. Dan Bian tidak akan bertindak bodoh dengan mengganti Mario dengan orang lain, apalagi si Reza itu."Mulai besok kamu pulang pergi sama Reza. Pokoknya ke mana pun kamu pergi dia yang akan mengantar kamu," titah Bian pada Tatiana."Iya," jawab Tatiana patuh. Dia sedang tidak ingin berdebat yang hanya akan membuang-buang energinya."Kamu udah mandi?" tanya Bian lagi seraya mengamati Tatiana dari atas kepala sampai telapak kaki."Belum, rencananya aku mau bantu Bi Lina masak untuk makan malam.""Nggak usah," larang Bian cepat. "Kamu itu nyonya rumah, bukan pembantu. Itu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Feeling Guilty

    Bian mengakhiri percakapan, lalu menyimpan gawai. Matanya kemudian beralih pada Tatiana yang duduk di sebelahnya. Tatiana yang sadar dipandangi Bian mulai bersiap-siap kalau saja suaminya itu ingin menurunkannya atau menyuruh melanjutkan perjalanan sendiri ke rumah mertuanya dengan menggunakan taksi.“Tia…,” Suara Bian terdengar lirih, berbeda dari biasanya.“Ya.” Tatiana menjawab dengan nada biasa. Tubuhnya berada pada posisi stand by. Duduk dengan tegak dan tegap, tidak lagi bersandar seperti tadi.“Gladys sakit.”“Terus?”“Aku harus ke sana sekarang.”“Oh.”“Kita ke sana ya?”“Kita?”“Iya, aku dan kamu.”“Kalau gitu aku turun di sini. Aku naik taksi aja, atau kalau nggak biar kutelfon Rei dulu, siapa tau dia bisa menjemput,” ujar Tatiana sambil merogoh tasnya untuk mengambil ponsel.“Nggak, nggak, nggak. Kamu ikut aku aja,” timpal Bian cepat, melarang Tatiana untuk bertindak di luar keinginannya. “Kamu ikut sama aku ke apartemen Gladys. Habis itu kita ke rumah Mami. Telat dikit ngg

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Love You Till The End of Time

    Rei membuka pintu rumah dan menemukan Clara ada di rumah bersama anak perempuannya.“Rei, kamu akhirnya pulang juga.” Clara yang sedang membantu Lala mengerjakan PR sontak berdiri menyambut kedatangan Rei.“Astaga, Clara, ternyata kamu yang membawa Lala pulang, Aku sudah khawatir karena tidak menemukannya di sekolah,” ucap Rei memberitahu. Tadi dia sudah menjemput Lala ke sekolah tapi gurunya mengatakan kalau Lala sudah dijemput oleh tantenya. “Sorry, Rei, aku lupa memberitahumu, tapi aku hanya ingin membantumu,” jawab Clara sedikit merasa bersalah saat melihat raut khawatir lelaki itu.“Lain kali tolong beritahu aku dulu kalau ingin menjemput Lala atau ingin membawanya ke mana pun,” kesal Rei.“Iya, Rei, baik.”Rei mengembuskan napas lantas duduk di sofa. Dia ingin beristirahat sejenak. Diambilnya remot lantas menyalakan televisi dan memilih-milih saluran. Tapi ternyata tidak ada satu pun yang berhasil menarik minatnya. Pada akhirnya Rei mematikan kembali televisinya. Matanya lantas

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bertemu Kamu

    “Jenis kelaminnya laki-laki. Kondisinya sehat dan normal.”Flo melebarkan bibirnya mendengar keterangan dari dokter. Matanya ikut memindai monitor USG yang menampilkan hasil gerakan serta kondisi janin di dalam rahimnya. Tanpa terasa ini adalah bulan kelima Flo mengandung buah cintanya bersama Rei. Dan selama itu dia benar-benar putus komunikasi dengan sang suami. Flo tidak ingin berharap lagi untuk kembali. Apalagi dari kabar yang dia dengar hubungan Rei dan Clara semakin menjadi.Flo keluar dari ruangan dokter setelah dibekali nasehat-nasehat mengenai kesehatan dia dan calon bayinya. Selanjutnya langkah Flo tertuju ke arah apotik. Dia harus menebus obat-obatan ataupun vitamin yang diresepkan untuknya. Kali ini Flo datang sendiri karena ibu dan adik tirinya tidak bisa menemani.Sambil menunggu namanya dipanggil, Flo duduk di kursi tunggu apotik sembari mengelus-elus perutnya. Di dalam sana sedang tumbuh buah cintanya dengan lelaki yang dia sayangi. Andai saja Rei tahu pasti dia akan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sudah Bercerai

    “Hal ini biasa saja terjadi pada wanita hamil. Namanya juga hamil muda, nanti mual dan muntahnya akan hilang setelah lewat bulan ketiga,” jelas dokter yang memeriksa Flo sore itu. “Tapi kandungan saya baik-baik saja kan, Dok?” tanya Flo khawatir. Seluruh badannya terasa lemas karena sejak tadi sudah muntah berkali-kali. Dan dia rasa hari ini adalah puncaknya. Rasanya Flo tidak kuat.Dokter mengangguk meyakinkan. “Kandungannya sehat dan ibu tidak perlu khawatir. Setelah ini saya beri resep obat yang harus ditebus di apotik. Nanti petugas di sana akan menerangkan aturan dan cara pakainya.”Anne yang menemani Flo sore itu ke dokter kandungan menerima resep dari dokter lalu menuntun Flo keluar dari ruangan dokter. Sedikit pun adik tirinya itu tidak melepaskan pegangan tangannya dari Flo. Dia khawatir kalau sekali saja melepaskan tangannya maka Flo akan jatuh saking lemasnya. Padahal dalam keadaan normal sebenarnya Flo adalah seorang wanita yang kuat.“Tunggu di sini dulu, Flo, biar aku u

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bersembunyi

    Sudah hari kelima Flo menghilang. Rei sudah mencarinya ke mana saja, tapi nihil. Istrinya itu tidak ada di mana-mana. Rei sempat berpikir untuk melapor ke kantor polisi atas kasus orang hilang. Tapi setelah dipikir lagi, rasanya itu tidak perlu. Rei rasa Flo pasti berada di suatu tempat dan dia bersembunyi di sana. Mungkin pada saatnya nanti Flo akan menunjukkan diri.“Mommy Flo mana, Pa?” tanya Lala keheranan saat Rei yang menjemputnya ke sekolah setelah summer camp selesai.Rei terbatuk. Seharusnya dia sudah memperkirakan kemungkinan ini sebelumnya dan menyiapkan jawabannya. Putrinya itu pasti tidak akan tinggal diam. Nyatanya Rei malah gelagapan. Tidak tahu harus menjawab apa.“Mommy, mommy pergi, La,” jawabnya kemudian.“Pergi ke mana, Pa?” tanya Lala ingin tahu.“Mommy ke luar kota.”“Ke luar kota? Mommy kerja ya, Pa?” Kening Lala berkerut dalam.Rei terpaksa berbohong lagi. “Iya, Sayang. Mommy diutus kantornya dan harus melaksanakannya.”“Sayang sekali ya, Pa, padahal aku ingin

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mencarimu

    Pagi hari saat Rei terbangun dia tidak menemukan Flo di sebelahnya. Diedarkannya pandangan melalui matanya yang berat dan belum terbuka sempurna ke setiap penjuru ruangan, tapi tetap tidak ada Flo di sana. Begitu pun saat dia melongok ke kamar mandi, hasilnya sama saja.Lantas Rei teringat apa yang terjadi semalam. Saat itu dia terlibat pertengkaran kecil dengan Flo. Dan… dia teringat akan kalimat terakhirnya.Astaga! Jangan-jangan Flo benar-benar pergi.Rei membuka lemari dan tidak menemukan baju-baju Flo di sana. Begitu dia melihat tempat penyimpanan tas, koper Flo juga sudah lenyap. Jadi benar dugaannya. Flo sudah pergi. Rei membatu di tempatnya. Ternyata begitu cara Flo menghadapi masalah. Flo childish. Bisanya main kabur, kecam Rei kecewa. Maunya Rei, apapun masalah mereka, Flo tetap bertahan di rumah. Karena dirinya pun tidak kemana-mana saat mereka terlibat perselisihan seperti ini.Lama Rei termangu sendiri sambil memikirkan apa yang terjadi. Sebelah tangannya menggenggam han

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pergi

    Flo dan Kyle sama-sama terkejut saat melihat kedatangan Rei yang tiba-tiba dan tidak pernah disangka seperti ini. Naasnya lagi apa yang tengah terjadi sekarang bisa saja membuat Rei atau siapa pun menjadi salah paham. Itu bisa dipastikan. Terlebih saat melihat muka Rei yang menegang dan matanya yang memerah menahan emosi.“Rei…,” panggil Flo lirih setelah napasnya kembali normal.Rei menggelengkan kepalanya tidak percaya pada apa yang baru saja disaksikannya. Flo yang katanya cinta dan sangat menyayanginya bisa berbuat sehina ini? For god's sake, Rei tidak akan memaafkannya.“Lanjutkan saja.” Rei memutar tubuh meninggalkan Flo dan Kyle yang tidak siap menanggapi kejadian barusan.“Rei tunggu dulu, aku bisa jelaskan!” Flo berteriak dan berusaha untuk bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. Sehingga dia tetap berada di tempatnya.“Rei, aku bisa menjelaskannya padamu, semua tidak seperti yang kamu lihat!” Kyle segera mengejar Rei yang melangkah cepat meninggalkan ruangan Flo.“Aku tidak bu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Napas Buatan

    Seharian ini Rei dan Flo menghabiskan waktu di kamar. Mereka bercerita tentang apa saja dan berusaha mengenal satu sama lain. Ternyata selama ini mereka memang tidak saling mengenal sepenuhnya. Mereka mengambil keputusan kilat tuntuk menikah hanya atas dasar emosi sesaat. Keputusan bodoh, gila namun penuh hikmah.‘’Aku minta maaf atas sikapku yang dulu,” ujar Flo penuh rasa bersalah kala mengingat tingkahnya yang mengabaikan Rei sebagai suaminya.“Aku juga, Flo, aku minta maaf atas semua kesalahanku,” ucap Rei sambil membelai mesra rambut Flo. “aku sudah menciptakan jarak yang membuat kamu berpikir yang macam-macam.”Rei menyadari sekarang kalau kehadiran Clara sedikit banyak pasti menimbulkan dugaan negatif di antara mereka. Flo tidak berkata apa-apa dan memilih menyembunyikan mukanya di dada Rei. Flo bisa mendengar dengan jelas detak jantung Rei yang berpacu dengan degup jantungnya sendiri. Andai saja bisa Flo ingin begini selamanya. Berada dalam hubungan yang harmonis bersama Rei,

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Yang Ketiga

    “Papa… Mommy… Bangun….!” Lala mengetuk pintu kamar Rei karena tidak ada tanda-tanda papanya itu akan keluar kamar. “Papa… Mommy… Bangun, ini sudah pagi!” Lala menaikkan suaranya disertai dengan ketukan keras di pintu kamar Rei.Di dalam kamar, Rei dan Flo sama-sama menggeliatkan badan. Suara Lala membuat keduanya merasa terusik.“Astaga, sudah pagi!” Rei terkejut saat melihat sinar matahari yang menerobos masuk melalui kaca jendela. Bagaimana bisa dia terlambat seperti ini? Seingat Rei, ini adalah pertama kalinya dia terlambat bangun pagi dalam enam bulan terakhir.“Papa… sudah pagi, Pa!!! Papa tidak kerja?” Suara Lala terdengar lagi memanggil Rei.“Iya, La! Papa sudah bangun!” Rei menyahut dari dalam kamar. Rei menepis selimutnya sambil menutup mulut yang terus menguap. Dan sama seperti sebelumnya tidak ada kain lain yang melapisinya selain selimut itu sendiri. Rei ingat, dirinya dan Flo tertidur setelah serangan fajar yang entah siapa yang memulai duluan.“Rei, apa kita terlambat?”

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sakit Berujung Nikmat

    Jam tiga dini hari.Rei menggeliat ketika merasa ada yang menegang di bagian bawah tubuhnya. Saat membuka mata dia mendapati Flo berada dalam pelukannya. Wajahnya begitu tenang dalam tidurnya yang lelap. Dalam diam Rei mengagumi kecantikannya. Di mata Rei dia semakin terlihat seperti Tatiana dengan muka polos tanpa riasan seperti ini.‘Dia bukan Tia, dia Flo.’ Rei mengingatkan dirinya sendiri. Dia tidak boleh lagi dihantui bayang-bayang Tatiana. Karena tidak akan adil untuk Flo.Diusapnya rambut Flo dan dibelainya kepala perempuan itu penuh cinta. Adegan demi adegan percintaan mereka masih terbayang jelas di mata Rei. Bagaimana seorang Flo berhasil membangkitkan gairahnya yang sudah lama mati suri dan membahagiakannya sepenuh hati. Yang paling membuat Rei bersyukur Flo masih suci saat dimasukinya. Ternyata perempuan itu bisa menjaga dirinya dengan baik.Rei kembali tersentak ketika ada yang menyentaknya. Bukan istrinya, tapi berasal dari dirinya sendiri. Bagian bawahnya memberontak me

DMCA.com Protection Status