Share

Mulai Perhatian

Author: Zizara Geoveldy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bian masuk ke kamar setelah berbicara dengan Reza. Akhirnya dia terpaksa menerima lelaki itu untuk menjadi supir Tatiana karena tidak ada pilihan lain. Biarlah. Baginya saat ini yang penting bisa mengawasi gerak-gerik istrinya itu. Bian bisa saja menyuruh Mario yang menyupiri Tatiana. Tapi rasanya terlalu riskan jika dia menggantikan Mario dengan orang lain, apalagi masih baru. Selama ini Mario memegang banyak rahasianya. Dan Bian tidak akan bertindak bodoh dengan mengganti Mario dengan orang lain, apalagi si Reza itu.

"Mulai besok kamu pulang pergi sama Reza. Pokoknya ke mana pun kamu pergi dia yang akan mengantar kamu," titah Bian pada Tatiana.

"Iya," jawab Tatiana patuh. Dia sedang tidak ingin berdebat yang hanya akan membuang-buang energinya.

"Kamu udah mandi?" tanya Bian lagi seraya mengamati Tatiana dari atas kepala sampai telapak kaki.

"Belum, rencananya aku mau bantu Bi Lina masak untuk makan malam."

"Nggak usah," larang Bian cepat. "Kamu itu nyonya rumah, bukan pembantu. Itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Feeling Guilty

    Bian mengakhiri percakapan, lalu menyimpan gawai. Matanya kemudian beralih pada Tatiana yang duduk di sebelahnya. Tatiana yang sadar dipandangi Bian mulai bersiap-siap kalau saja suaminya itu ingin menurunkannya atau menyuruh melanjutkan perjalanan sendiri ke rumah mertuanya dengan menggunakan taksi.“Tia…,” Suara Bian terdengar lirih, berbeda dari biasanya.“Ya.” Tatiana menjawab dengan nada biasa. Tubuhnya berada pada posisi stand by. Duduk dengan tegak dan tegap, tidak lagi bersandar seperti tadi.“Gladys sakit.”“Terus?”“Aku harus ke sana sekarang.”“Oh.”“Kita ke sana ya?”“Kita?”“Iya, aku dan kamu.”“Kalau gitu aku turun di sini. Aku naik taksi aja, atau kalau nggak biar kutelfon Rei dulu, siapa tau dia bisa menjemput,” ujar Tatiana sambil merogoh tasnya untuk mengambil ponsel.“Nggak, nggak, nggak. Kamu ikut aku aja,” timpal Bian cepat, melarang Tatiana untuk bertindak di luar keinginannya. “Kamu ikut sama aku ke apartemen Gladys. Habis itu kita ke rumah Mami. Telat dikit ngg

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Suhunya Bangsul

    Bian berjalan mengikuti perawat yang mendorong brankar. Pun dengan Tatiana. Di atas brankar itu Gladys berbaring dengan wajah meringis sambil memegang perutnya. Mata perempuan itu berlarian gelisah mencari Bian. Sedangkan tangannya bergerak-gerak resah berharap Bian akan menggenggamnya. Nyatanya pria itu malah berjalan bersisian dengan sang istri.Tatiana menunggu di luar, sedangkan Bian ikut ke dalam mendampingi dokter yang memeriksa Gladys. Tatiana sengaja tidak ikut masuk karena tahu pasti Gladys tidak nyaman dengan kehadirannya. Lebih dari sepuluh menit dia menunggu tapi belum ada tanda-tanda seseorang akan keluar dari ruangan itu.‘Apa mungkin aku pulang aja sekarang?’Mungkin lebih baik begitu. Untuk apa lagi dirinya berada di sana? Kehadirannya tidak akan berarti apa-apa. Malahan hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Gladys.Tatiana yang tadi bersandar di tiang koridor rumah sakit, kini menarik diri dan mengayun langkah pelan meninggalkan tempat itu. Dia akan memesan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bekas Sejuta Umat

    “Oh iya, kalau kamu ngapain di sini? Siapa yang sakit? Istri?” Kiano bertanya balik.“Bukan,” jawab Bian sambil tersenyum kikuk.“Jadi siapa?”Bian terbatuk-batuk kecil sambil berdeham. Dan Kiano terus memerhatikannya. “Kamu mau minum nggak, Bi? Aku kasihan ngeliat kamu batuk-batuk kayak gitu. Yang, ada air mineral yang masih segel nggak?” tanya Kiano pada Adizty. Tadi mereka memang membeli dua botol.“Ada, Pi, ini.” Adizty menjawab sambil mengeluarkan air mineral dari dalam tas lantas memberikannya pada Kiano.“Ini, Bi, coba kamu minum dulu.” Kiano memberikan botol air pada Bian. Lelaki itu lalu meneguknya sampai tersisa setengah botol.“Gimana, Bi? Udah tenang?”Bian mengangguk pelan. “Makasih.”“Iyaa… slow, Broo… Oh iya, tadi kamu belum jawab siapa yang sakit?” tanya Kiano lagi.“Gladys,” jawab Bian akhirnya dengan lidah kelu.“Gladys?” ulang Kiano kaget. “Maksudnya Gladys yang script writer itu? Yang bekasan Darrel?”“Iya,” jawab Bian pahit. “Yang temannya Giselle,” tukasnya menam

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Perempuan Hebat

    Ternyata Bian tidak pulang malam itu. Dan dia tidak memberi kabar apa pun. Tatiana memang sudah menduga sebelumnya. Mungkin saja saat ini dia sedang menemani Gladys di apartemennya. Menjaga perempuan itu dari malam hingga pagi. Tatiana memiringkan badan, melirik ke sisi kanannya. Di sebelah itu biasanya Bian tidur. Tapi sekarang tidak ada siapa pun. Hanya ada permukaan kasur yang kosong dan dingin. Sama seperti hari-hari sebelumnya.Masih berbaring, Tatiana menjangkau ponsel yang dia letakkan di atas nakas. Mungkin dia perlu distraksi dan lari sejenak dari kehidupan nyata. Tatiana tidak memiliki banyak teman di media sosial. Dia hanya akan menggonfirmasi orang-orang yang dia kenal. Tapi Tatiana bukanlah golongan anti social.Menggulirkan jari, Tatiana melihat unggahan para temannya yang lewat di feed sosmednya. Semua memamerkan kebahagiaan. Rata-rata menunjukkan kemesraan bersama pasangan. Entah itu pasangan sah atau pun milik orang lain. Seperti Bian dan Gladys.Iseng-iseng Tatiana

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Impass

    Bian keluar dari ruangan dokter dengan tubuh lunglai. Cukup lama dia berada di sana dengan lelaki yang menangani Gladys itu. Mereka membicarakan kondisi kesehatan Gladys. Dokter menerangkan pada Bian dengan sejelas dan sedetail mungkin. Dari A sampai Z. Dari mayor hingga minor. Dari makro hingga mikro. Dan fakta yang diketahui Bian setelah itu membuatnya sakit sendiri. “Itu nggak mungkin, Dok,” bantah Bian setelah dokter menjelaskan padanya hasil diagnosa penyakit Gladys.“Maaf, Pak Bian, tapi memang begitu faktanya. Sabar ya, Pak.”Bian menggeleng-gelengkan kepala, menolak menerima kebenaran yang baru saja dia dengar. Vonis dokter atas penyakit Gladys membuat hatinya tersayat-sayat. Lelaki itu kemudian masuk ke ruang rawat Gladys. Sang kekasih melempar senyum hampa padanya dengan wajah yang pucat. Bian mencoba membalas senyuman itu, tapi bibirnya begitu berat untuk digerakkan.“Bi, kapan kita pulang?”“Belum hari ini ya, Dys, dokter belum kasih izin soalnya.”“Jadi kapan dong? Aku

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Panggil Aku 'Mama'

    Tatiana menjauhkan handphone dari telinga lantas melihat ke layar. Ternyata panggilan sudah terputus secara sepihak. Bian mematikannya tiba-tiba. Aneh.Tatiana lalu menyimpan kembali ponselnya. Dia tidak ambil pusing kenapa Bian bersikap begitu padanya. Tatiana sudah terbiasa dengan tingkahnya yang absurd, aneh, atau apa pun namanya.“Bian yang telfon,” ujarnya sebelum Rei bertanya.“Kemajuan nih kayaknya,” sindir Rei lalu tertawa. Tatiana ikut tertawa seraya merenungi tindakan Bian barusan. Untuk apa Bian sok-sok perhatian gitu padanya? Biasanya mau Tatiana sampai jungkir balik sekali pun dia tidak akan peduli. Karena di matanya yang terlihat hanya Gladys, Gladys, dan Gladys.“Gimana keadaan Gladys?” celetuk Rei kemudian setelah menyimpan tawanya kembali.Tatiana mengedikkan bahu. “Aku nggak tau.”“Mungkin masih belum sehat kali ya?” Rei mengira-ngira sendiri.“Entahlah, Rei. Mau udah sehat atau belum hasilnya akan sama aja. Ya tetap saja si Bian nggak akan berubah. Iya kan?”“Jad

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kinda Possessive

    “Aunty Tia!” Lala menyongsong Tatiana yang baru saja turun dari mobil Rei.Tatiana tersenyum dan balas menyapa. “Lala sudah mandi?” tanyanya melihat rambut panjang anak itu yang setengah basah.“Sudah, Nty.” Lala menggandeng tangan Tatiana, mengajaknya masuk ke dalam rumah.“La... Aunty bawa ini lho buat kamu.” Tatiana memberikan kantong dalam jinjingan.“Apa itu, Nty?” “Coba deh kamu lihat sendiri.”Lala membuka kantong itu dan mengeluarkan isinya. “Aunty kok tau sih kalau aku suka ini?” Binar di mata Lala semakin nyata saat melihat vannila pana cotta di dalam jar yang dibawa Tatiana. “Pasti papa yang bilang kan?”“Nggak… Aunty tau sendiri kok. Gimana, kamu suka?”“Suka banget, Aunty…”“Ya udah, kalau gitu mending dimakan sekarang aja.”Lala mengangguk cepat, lalu menyuap dessert yang tadi dibeli Tatiana di toko kue.“Rei, kamu nggak mau sekalian?” Tatiana menawarkan.“Ntar aja deh, aku mau mandi dulu.” Rei menolak. Badannya sudah menuntut untuk dibersihkan terlebih dulu.‘’Tapi nan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pilih Aku Atau Dia?

    Bian tidak bisa lagi untuk tetap tenang dan diam mendengarkan aksi roman picisan atau pun drama murahan yang dimainkan oleh orang-orang yang menamakan dirinya dengan sebutan mama, papa, serta Lala itu. Kesabaran tidak akan pernah cukup untuk membuatnya terus bertahan. Langkahnya pun terayun kasar. “Tatiana!” sergahnya dengan nada suara yang sungguh tidak bisa ditahannya lagi agar tetap terdengar wajar.Keluarga cemara wanna be itu sontak melihat ke sumber suara. Di sana, di sisi pintu, Bian berdiri dengan angkuh. Rahangnya mengeras, sedangkan tangannya terkepal erat.“Hei, Bi, duduk dulu!” sapa Tatiana tanpa peduli pada muka tegang sang suami.“Aku menjemputmu. Ayo pulang sekarang, Tatiana!” perintah Bian tegas. Lelaki itu tidak menghiraukan tatapan keberatan keponakannya, atau pun mata kurang senang adik kandungnya.“Kenapa pake dijemput segala sih? Aku belum bisa pulang sekarang. Lagian nanti Rei bakal ngantar aku kok.”Tanggapan santai Tatiana rupanya membuat Bian ingin menyeretny

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Love You Till The End of Time

    Rei membuka pintu rumah dan menemukan Clara ada di rumah bersama anak perempuannya.“Rei, kamu akhirnya pulang juga.” Clara yang sedang membantu Lala mengerjakan PR sontak berdiri menyambut kedatangan Rei.“Astaga, Clara, ternyata kamu yang membawa Lala pulang, Aku sudah khawatir karena tidak menemukannya di sekolah,” ucap Rei memberitahu. Tadi dia sudah menjemput Lala ke sekolah tapi gurunya mengatakan kalau Lala sudah dijemput oleh tantenya. “Sorry, Rei, aku lupa memberitahumu, tapi aku hanya ingin membantumu,” jawab Clara sedikit merasa bersalah saat melihat raut khawatir lelaki itu.“Lain kali tolong beritahu aku dulu kalau ingin menjemput Lala atau ingin membawanya ke mana pun,” kesal Rei.“Iya, Rei, baik.”Rei mengembuskan napas lantas duduk di sofa. Dia ingin beristirahat sejenak. Diambilnya remot lantas menyalakan televisi dan memilih-milih saluran. Tapi ternyata tidak ada satu pun yang berhasil menarik minatnya. Pada akhirnya Rei mematikan kembali televisinya. Matanya lantas

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bertemu Kamu

    “Jenis kelaminnya laki-laki. Kondisinya sehat dan normal.”Flo melebarkan bibirnya mendengar keterangan dari dokter. Matanya ikut memindai monitor USG yang menampilkan hasil gerakan serta kondisi janin di dalam rahimnya. Tanpa terasa ini adalah bulan kelima Flo mengandung buah cintanya bersama Rei. Dan selama itu dia benar-benar putus komunikasi dengan sang suami. Flo tidak ingin berharap lagi untuk kembali. Apalagi dari kabar yang dia dengar hubungan Rei dan Clara semakin menjadi.Flo keluar dari ruangan dokter setelah dibekali nasehat-nasehat mengenai kesehatan dia dan calon bayinya. Selanjutnya langkah Flo tertuju ke arah apotik. Dia harus menebus obat-obatan ataupun vitamin yang diresepkan untuknya. Kali ini Flo datang sendiri karena ibu dan adik tirinya tidak bisa menemani.Sambil menunggu namanya dipanggil, Flo duduk di kursi tunggu apotik sembari mengelus-elus perutnya. Di dalam sana sedang tumbuh buah cintanya dengan lelaki yang dia sayangi. Andai saja Rei tahu pasti dia akan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sudah Bercerai

    “Hal ini biasa saja terjadi pada wanita hamil. Namanya juga hamil muda, nanti mual dan muntahnya akan hilang setelah lewat bulan ketiga,” jelas dokter yang memeriksa Flo sore itu. “Tapi kandungan saya baik-baik saja kan, Dok?” tanya Flo khawatir. Seluruh badannya terasa lemas karena sejak tadi sudah muntah berkali-kali. Dan dia rasa hari ini adalah puncaknya. Rasanya Flo tidak kuat.Dokter mengangguk meyakinkan. “Kandungannya sehat dan ibu tidak perlu khawatir. Setelah ini saya beri resep obat yang harus ditebus di apotik. Nanti petugas di sana akan menerangkan aturan dan cara pakainya.”Anne yang menemani Flo sore itu ke dokter kandungan menerima resep dari dokter lalu menuntun Flo keluar dari ruangan dokter. Sedikit pun adik tirinya itu tidak melepaskan pegangan tangannya dari Flo. Dia khawatir kalau sekali saja melepaskan tangannya maka Flo akan jatuh saking lemasnya. Padahal dalam keadaan normal sebenarnya Flo adalah seorang wanita yang kuat.“Tunggu di sini dulu, Flo, biar aku u

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bersembunyi

    Sudah hari kelima Flo menghilang. Rei sudah mencarinya ke mana saja, tapi nihil. Istrinya itu tidak ada di mana-mana. Rei sempat berpikir untuk melapor ke kantor polisi atas kasus orang hilang. Tapi setelah dipikir lagi, rasanya itu tidak perlu. Rei rasa Flo pasti berada di suatu tempat dan dia bersembunyi di sana. Mungkin pada saatnya nanti Flo akan menunjukkan diri.“Mommy Flo mana, Pa?” tanya Lala keheranan saat Rei yang menjemputnya ke sekolah setelah summer camp selesai.Rei terbatuk. Seharusnya dia sudah memperkirakan kemungkinan ini sebelumnya dan menyiapkan jawabannya. Putrinya itu pasti tidak akan tinggal diam. Nyatanya Rei malah gelagapan. Tidak tahu harus menjawab apa.“Mommy, mommy pergi, La,” jawabnya kemudian.“Pergi ke mana, Pa?” tanya Lala ingin tahu.“Mommy ke luar kota.”“Ke luar kota? Mommy kerja ya, Pa?” Kening Lala berkerut dalam.Rei terpaksa berbohong lagi. “Iya, Sayang. Mommy diutus kantornya dan harus melaksanakannya.”“Sayang sekali ya, Pa, padahal aku ingin

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mencarimu

    Pagi hari saat Rei terbangun dia tidak menemukan Flo di sebelahnya. Diedarkannya pandangan melalui matanya yang berat dan belum terbuka sempurna ke setiap penjuru ruangan, tapi tetap tidak ada Flo di sana. Begitu pun saat dia melongok ke kamar mandi, hasilnya sama saja.Lantas Rei teringat apa yang terjadi semalam. Saat itu dia terlibat pertengkaran kecil dengan Flo. Dan… dia teringat akan kalimat terakhirnya.Astaga! Jangan-jangan Flo benar-benar pergi.Rei membuka lemari dan tidak menemukan baju-baju Flo di sana. Begitu dia melihat tempat penyimpanan tas, koper Flo juga sudah lenyap. Jadi benar dugaannya. Flo sudah pergi. Rei membatu di tempatnya. Ternyata begitu cara Flo menghadapi masalah. Flo childish. Bisanya main kabur, kecam Rei kecewa. Maunya Rei, apapun masalah mereka, Flo tetap bertahan di rumah. Karena dirinya pun tidak kemana-mana saat mereka terlibat perselisihan seperti ini.Lama Rei termangu sendiri sambil memikirkan apa yang terjadi. Sebelah tangannya menggenggam han

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pergi

    Flo dan Kyle sama-sama terkejut saat melihat kedatangan Rei yang tiba-tiba dan tidak pernah disangka seperti ini. Naasnya lagi apa yang tengah terjadi sekarang bisa saja membuat Rei atau siapa pun menjadi salah paham. Itu bisa dipastikan. Terlebih saat melihat muka Rei yang menegang dan matanya yang memerah menahan emosi.“Rei…,” panggil Flo lirih setelah napasnya kembali normal.Rei menggelengkan kepalanya tidak percaya pada apa yang baru saja disaksikannya. Flo yang katanya cinta dan sangat menyayanginya bisa berbuat sehina ini? For god's sake, Rei tidak akan memaafkannya.“Lanjutkan saja.” Rei memutar tubuh meninggalkan Flo dan Kyle yang tidak siap menanggapi kejadian barusan.“Rei tunggu dulu, aku bisa jelaskan!” Flo berteriak dan berusaha untuk bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. Sehingga dia tetap berada di tempatnya.“Rei, aku bisa menjelaskannya padamu, semua tidak seperti yang kamu lihat!” Kyle segera mengejar Rei yang melangkah cepat meninggalkan ruangan Flo.“Aku tidak bu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Napas Buatan

    Seharian ini Rei dan Flo menghabiskan waktu di kamar. Mereka bercerita tentang apa saja dan berusaha mengenal satu sama lain. Ternyata selama ini mereka memang tidak saling mengenal sepenuhnya. Mereka mengambil keputusan kilat tuntuk menikah hanya atas dasar emosi sesaat. Keputusan bodoh, gila namun penuh hikmah.‘’Aku minta maaf atas sikapku yang dulu,” ujar Flo penuh rasa bersalah kala mengingat tingkahnya yang mengabaikan Rei sebagai suaminya.“Aku juga, Flo, aku minta maaf atas semua kesalahanku,” ucap Rei sambil membelai mesra rambut Flo. “aku sudah menciptakan jarak yang membuat kamu berpikir yang macam-macam.”Rei menyadari sekarang kalau kehadiran Clara sedikit banyak pasti menimbulkan dugaan negatif di antara mereka. Flo tidak berkata apa-apa dan memilih menyembunyikan mukanya di dada Rei. Flo bisa mendengar dengan jelas detak jantung Rei yang berpacu dengan degup jantungnya sendiri. Andai saja bisa Flo ingin begini selamanya. Berada dalam hubungan yang harmonis bersama Rei,

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Yang Ketiga

    “Papa… Mommy… Bangun….!” Lala mengetuk pintu kamar Rei karena tidak ada tanda-tanda papanya itu akan keluar kamar. “Papa… Mommy… Bangun, ini sudah pagi!” Lala menaikkan suaranya disertai dengan ketukan keras di pintu kamar Rei.Di dalam kamar, Rei dan Flo sama-sama menggeliatkan badan. Suara Lala membuat keduanya merasa terusik.“Astaga, sudah pagi!” Rei terkejut saat melihat sinar matahari yang menerobos masuk melalui kaca jendela. Bagaimana bisa dia terlambat seperti ini? Seingat Rei, ini adalah pertama kalinya dia terlambat bangun pagi dalam enam bulan terakhir.“Papa… sudah pagi, Pa!!! Papa tidak kerja?” Suara Lala terdengar lagi memanggil Rei.“Iya, La! Papa sudah bangun!” Rei menyahut dari dalam kamar. Rei menepis selimutnya sambil menutup mulut yang terus menguap. Dan sama seperti sebelumnya tidak ada kain lain yang melapisinya selain selimut itu sendiri. Rei ingat, dirinya dan Flo tertidur setelah serangan fajar yang entah siapa yang memulai duluan.“Rei, apa kita terlambat?”

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sakit Berujung Nikmat

    Jam tiga dini hari.Rei menggeliat ketika merasa ada yang menegang di bagian bawah tubuhnya. Saat membuka mata dia mendapati Flo berada dalam pelukannya. Wajahnya begitu tenang dalam tidurnya yang lelap. Dalam diam Rei mengagumi kecantikannya. Di mata Rei dia semakin terlihat seperti Tatiana dengan muka polos tanpa riasan seperti ini.‘Dia bukan Tia, dia Flo.’ Rei mengingatkan dirinya sendiri. Dia tidak boleh lagi dihantui bayang-bayang Tatiana. Karena tidak akan adil untuk Flo.Diusapnya rambut Flo dan dibelainya kepala perempuan itu penuh cinta. Adegan demi adegan percintaan mereka masih terbayang jelas di mata Rei. Bagaimana seorang Flo berhasil membangkitkan gairahnya yang sudah lama mati suri dan membahagiakannya sepenuh hati. Yang paling membuat Rei bersyukur Flo masih suci saat dimasukinya. Ternyata perempuan itu bisa menjaga dirinya dengan baik.Rei kembali tersentak ketika ada yang menyentaknya. Bukan istrinya, tapi berasal dari dirinya sendiri. Bagian bawahnya memberontak me

DMCA.com Protection Status