Share

Feeling Guilty

Bian mengakhiri percakapan, lalu menyimpan gawai. Matanya kemudian beralih pada Tatiana yang duduk di sebelahnya. Tatiana yang sadar dipandangi Bian mulai bersiap-siap kalau saja suaminya itu ingin menurunkannya atau menyuruh melanjutkan perjalanan sendiri ke rumah mertuanya dengan menggunakan taksi.

“Tia…,” Suara Bian terdengar lirih, berbeda dari biasanya.

“Ya.” Tatiana menjawab dengan nada biasa. Tubuhnya berada pada posisi stand by. Duduk dengan tegak dan tegap, tidak lagi bersandar seperti tadi.

“Gladys sakit.”

“Terus?”

“Aku harus ke sana sekarang.”

“Oh.”

“Kita ke sana ya?”

“Kita?”

“Iya, aku dan kamu.”

“Kalau gitu aku turun di sini. Aku naik taksi aja, atau kalau nggak biar kutelfon Rei dulu, siapa tau dia bisa menjemput,” ujar Tatiana sambil merogoh tasnya untuk mengambil ponsel.

“Nggak, nggak, nggak. Kamu ikut aku aja,” timpal Bian cepat, melarang Tatiana untuk bertindak di luar keinginannya. “Kamu ikut sama aku ke apartemen Gladys. Habis itu kita ke rumah Mami. Telat dikit ngg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Asri Widiastuti
lbh baik pisah aja, kmu sama Rei aja Tatiana, kmu akan bahagia krn Lala jg sayang kmu. biarkan Bian itu menyesal kehilangan hati berlian sprt kmu.
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
kamu g rugi apapun pisah sama bian tia.....tapi justru sebaliknya......dia yang rugi sudah nyia"in berlian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status