Share

Pamer Kemesraan

last update Last Updated: 2024-10-05 11:11:11

Angel memberengut saat pagi itu Dylan datang menjemputnya dan mengajak berangkat bareng ke kantor. Malahan lelaki itu juga sarapan pagi bersama mereka layaknya dua pasang pasangan harmonis.

“Ngel, mulai hari ini Dylan yang akan mengantar jemput kamu kemana-mana.” Bian membuka obrolan sebelum keempatnya memulai sarapan.

“Maksud Papi apa?” Angel yang sedang menyesap susunya tiba-tiba berhenti mendengar kata-kata Bian.

“Dari pada berangkat sendiri mendingan kamu sama Dylan. Lagian kamu juga nggak mau disupirin kan?”

“Pi, please, aku bukan anak kecil lagi. Aku nggak perlu diantar siapa-siapa, Pi.”

“Mengertilah, Ngel, kamu itu perempuan. Nanti kalau kamu sudah jadi orang tua pasti akan tahu gimana rasanya jadi Papi dan amy.” Bian memberikan pengertian.

Tatiana yang duduk di dekat putrinya ikut mendukung pernyataan sang suami. “Iya, Sayang, terima aja ya… Yang Amy dan papi lakukan itu semuanya untuk kebaikan kamu kok.”

Angel merasa kesal, tapi sulit baginya untuk membantah kalau sudah Tatia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Cemburukah?

    Entah kenapa sepanjang hari itu mood Angel memburuk. Sejak pagi hingga siang gadis itu terus memasang tampang cemberut. Apa pun yang dilihat dan didengarnya hari itu tidak satu pun yang membuatnya merasa jauh lebaih baik. Semua serba salah. Angel memang moody-an, tapi rasanya belum pernah sampai separah ini. Entah kenapa. Lagi pula ini bukan jadwal tamu bulanannya yang membuatnya PMS.Dylan yang masuk ke ruangannya membuat Angel semakin jengkel.“Nggak bisa ya sebelum masuk ke ruangan orang ketuk pintu dulu?”“Aku mau ajak kamu makan siang.” Lelaki itu berucap ringan tanpa menanggapi Angel yang cemberut dan memprotes ulahnya.“Aku bisa makan siang sendiri.” Angel menolak. “Tapi papi yang menyuruh biar kita selalu bareng-bareng.”“Oh, jadi ternyata kamu beneran robot yang mau-maunya didikte sama papi? Jangan-jangan kalo papi suruh kamu mati sekarang kamu juga nggak akan menolak. Dasar kacung!” Angel memutar bola matanya sembari bersedekap. Dylan sama sekali tidak terpancing meskipun

    Last Updated : 2024-10-05
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Skill Merayu Perempuan

    “Ngel, kenapa cuma minum?” tegur Tere yang melihat Angel tidak menyentuh makanannya.“Aku udah kenyang, Ter.”“Kenyang? Cuma minum air doang bisa kenyang?” Tere terlihat heran. Angel mana pernah begini sebelumnya. “Kamu nggak lagi diet kan, Ngel?” tanyanya lagi. Dari dulu sampai sekarang badan Angel memang ramping tanpa perlu usaha ekstra. Dia tidak pernah membatasi porsi makannya dan mengatur polanya.“Nggak, memang pernah ya aku diet?” “Ya, siapa tahu kan?” Tere mengangkat bahu. “Nggak perlu disuapin sama Davin kan makannya?”“Apa sih?” Angel kemudian buru-buru menyentuh sendok dan menyuap nasi agar Tere tidak semakin curiga dan terus-terusan bertanya.Davin tersenyum di sela-sela kunyahan. Dari dulu sampai sekarang, Tere selalu saja menyodor-nyodorkannya dengan cewek mana pun. Hingga saat ini Davin memang masih sendiri. Dia masih betah dengan kesendiriannya itu karena belum menemukan yang benar-benar pas di hatinya.

    Last Updated : 2024-10-05
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bukan Itu Alasannya

    Angel berjalan mendekati Dylan dan Gendiz yang juga sudah selesai makan. “Lan, aku pulang bareng kamu aja ya? Boleh kan?”Dylan dan Gendiz saling berpandangan. Sebenarnya Dylan keberatan kalau Angel ikut bersama mereka. Tapi rupanya tidak menjadi masalah bagi sang kekasih. “Pasti boleh dong, Ngel, yuk!” Gendiz menjawab ramah lantas merangkul pinggang Angel membawanya keluar dari resto. Sementara itu Dylan berjalan sendiri di belakang mereka. Laki-laki itu tak habis pikir dengan sikap humble sang kekasih.Melangkah pelan, Angel jadi risih sendiri karena Gendiz yang terus merangkulnya hingga mereka berada di mobil. “Kita antar Gendiz dulu ke kantornya,” ujar Dylan setelah menyalakan mesin. Matanya menatap spion tengah guna melihat Angel yang duduk sendiri di jok belakang.Angel diam saja. Percuma bicara. Toh dengan dia mengeluarkan suara tetap tidak akan mengubah apa pun. Dylan pasti tetap akan mengantar Gendiz. Padahal tadi seharusnya Gendiz bisa saja ikut dengan Davin karena mereka

    Last Updated : 2024-10-06
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Menjadi Obat Nyamuk

    “Baju aku udah nggak ada lagi yang bagus, temani aku belanja sekarang.” Angel muncul tiba-tiba di ruangan Dylan lima menit sebelum jam lima sore.Dylan yang sedang fokus memeriksa kertas-kertas di atas meja mengangkat wajahnya. Di hadapannya Angel berdiri dengan muka bossy.Lelaki itu lantas menghela nafas. Seperti yang sudah direncanakannya tadi, sore ini dia dan Gendiz sudah ada janji kencan. Mereka akan quality time bareng yang jarang-jarang keduanya lakukan. Lalu bagaimana bisa Angel datang dan tiba-tiba ingin merusak rencananya?Eh, tapi tumben-tumbenan gadis itu mengajaknya. Apa dia tidak sedang bermimpi?“Ngel, sorry, tapi aku sudah ada janji sama Gendiz, kamu tadi dengar sendiri kan?” ujar Dylan mengingatkan. Dia tahu pasti Angel tidak akan lupa hal itu. Masalahnya, Angel langsung mendengarnya tadi.“Iya, aku tahu, tapi kamu harus ingat, papi udah suruh kamu buat antar aku kemana-mana.” Angel mengunci Dylan agar tidak bisa berkilah lagi.“Pasti, pasti aku akan antar kamu pulan

    Last Updated : 2024-10-06
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Forbidden Love

    “Lho, kenapa kamu pulang pake taksi? Dylan mana?” Baru saja Angel tiba di rumah, dia sudah ditodong Tatiana dengan pertanyaan.“Dia sama pacarnya, My,” sahut Angel lesu. Tanpa membuka sepatunya dia masuk ke dalam rumah. Angel langsung menghempaskan tubuhnya di kasur yang empuk sambil memeluk guling kesayangannya. Peristiwa di bioskop tadi terekam dengan jelas di benaknya dan sekarang membayang di depan matanya dengan teramat gamblang. Seharusnya dia tidak begini. Seharusnya dia tetap tenang. Nyatanya saat ini hatinya begitu gelisah. Angel tidak tahu kenapa perasaannya jadi galau begini.‘Pacar? Sejak kapan Dylan punya pacar?’Merasa penasaran, Tatiana menyusul masuk ke kamar Angel. Dilhatnya putrinya itu sedang berbaring membelakang ke arahnya. Perempuan itu lantas mendekat dan duduk di tepi ranjang. Dengan lembut diusapnya rambut anak kesayangannya itu.“Sayang, kenapa? Kamu ada masalah?” tanya Tatiana hati-hati. Tidak biasanya Angelica berl

    Last Updated : 2024-10-06
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Cinta Membuatku Kenyang

    Entah sudah berapa kali Angel membolak-balikkan tubuh di atas kasurnya. Berganti-ganti posisi sudah dia lakukan. Mulai dari berbaring miring, telentang sampai menelungkup, tapi matanya tetap tidak mau terpejam. Padahal malam-malam sebelumnya, jam segini biasanya Angel sudah tertidur. Entah apa yang terjadi malam ini. Saat memandang langit-langit kamar yang ada hanya wajah Dylan. Begitu pun saat Angel memindahkan mata ke arah lain, yang dia lihat hanya Dylan, Dylan dan Dylan. Dia ada di setiap sudut di dalam kamarnya.Oh my! Angel lantas bangun dari tidurnya dan duduk menyandarkan tubuh ke headboard. Gadis itu mengusap muka dan mengucek matanya berkali-kali.‘Kenapa wajah si bangke itu terus yang kebayang?’Angel menjangkau gawai yang tergeletak di sisi kiri permukaan kasur. Tidur bersamaan handphone bukanlah kebiasaan yang baik, tapi tadi dia butuh benda itu untuk mendengarkan musik dari sana sebagai distraksi agar otaknya tidak kemana-mana. Lagu-lagu mellow sudah dia dengarkan untuk

    Last Updated : 2024-10-07
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Dave Gonna Be Bastard

    Dylan menunjukkan ruangan yang akan ditempati Angel serta mengenalkannya sebagai sekretaris yang baru pada seluruh pegawai Danner Property. Mereka semua menyambut baik, karena apa pun kebijakan perusahaan, mereka hanya bisa menerima dan menjalankan.Angel mengamati ruangannya yang baru. Tidak begitu berbeda dengan ruangannya yang lama. Mungkin satu-satunya yang tidak sama adalah letak ruangannya ini lebih dekat dengan Dylan. Sebut saja namanya ruangan di dalam ruangan. Karena hanya ada satu pintu sebagai akses untuk masuk bagi mereka berdua.“Ada yang mau kamu tanyain, Ngel?” Dylan sudah berada di dekat Angel saat gadis itu masih mengamati dan membaca situasi tempatnya berada kini.“Nggak.” Angel menggeleng. Tadi setelah memperkenalkannya pada seluruh staff, Dylan memang sudah memberitahu dan menjelaskan padanya tentang apa saja job desc-nya.“Kamu yakin?”“Ya,” sahut Angel, seperti tidak tertarik untuk bicara.“Ngel, sebentar lagi kita keluar, ada meeting jam sepuluh.” Dylan memberit

    Last Updated : 2024-10-07
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Butterfly In My Stomach

    Acara penyiksaan batin (baca: meeting) itu pun berakhir. Selama meeting berlangsung Angel tidak bisa fokus. Bahkan dia tidak tahu materi apa yang dibahas. Bukan karena bodoh tapi keberadaan Dylan dan Gendiz yang duduk tepat di seberangnya membuyarkan konsentrasinya.“Angel, kebetulan aku ada perlu sebentar sama Gendiz, kamu nggak apa-apa kan balik ke kantor pake taksi?” ujar Dylan pada Angel. Di sebelahnya Gendiz tersenyum manis padanya.Angel menahan nafas. Jadi ternyata begini? “Nggak apa-apa,” sahut Angel mengizinkan meskipun hatinya merasa berat. Bahkan, kalau pun Angel mengatakan tidak, Dylan pasti tetap pergi meninggalkannya.“Duluan ya, Ngel.” Gendiz meninggalkan senyum. “Dave, aku keluar sebentar sama Dylan,” lambainya pada Davin yang dijawabnya dengan anggukan tanda setuju.Angel mengetuk-ngetukkan buku jari di atas meja. Dirinya dan Davin adalah dua orang terakhir yang masih berada di ruangan meeting setelah satu demi satu peserta meeting lainnya pergi meninggalkan ruangan.

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status