Share

Bukan Itu Alasannya

Angel berjalan mendekati Dylan dan Gendiz yang juga sudah selesai makan. “Lan, aku pulang bareng kamu aja ya? Boleh kan?”

Dylan dan Gendiz saling berpandangan. Sebenarnya Dylan keberatan kalau Angel ikut bersama mereka. Tapi rupanya tidak menjadi masalah bagi sang kekasih.

“Pasti boleh dong, Ngel, yuk!” Gendiz menjawab ramah lantas merangkul pinggang Angel membawanya keluar dari resto. Sementara itu Dylan berjalan sendiri di belakang mereka. Laki-laki itu tak habis pikir dengan sikap humble sang kekasih.

Melangkah pelan, Angel jadi risih sendiri karena Gendiz yang terus merangkulnya hingga mereka berada di mobil.

“Kita antar Gendiz dulu ke kantornya,” ujar Dylan setelah menyalakan mesin. Matanya menatap spion tengah guna melihat Angel yang duduk sendiri di jok belakang.

Angel diam saja. Percuma bicara. Toh dengan dia mengeluarkan suara tetap tidak akan mengubah apa pun. Dylan pasti tetap akan mengantar Gendiz. Padahal tadi seharusnya Gendiz bisa saja ikut dengan Davin karena mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status