Share

Ketahuan

Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu Angel memandang langit-langit kamar dengan sorot mata kosong. Mungkin pandangan matanya hanya sebatas itu, tapi pikirannya menerawang jauh.

Angel merasa sendirian sekarang. Dia telah kehilangan tiga orang sekaligus. Dylan yang jelas-jelas memilih Gendiz, Davin yang kini menjauh, dan yang terakhir Teresia, sahabatnya sendiri yang menurut pikirannya sudah bahagia dengan Davin. Sungguh perempuan yang beruntung.

Berkali-kali Angel mencoba menghubungi Davin, tapi sekalipun Davin tidak meresponnya. Angel lantas berusaha melupakan orang-orang itu, tapi yang ada Angel melihat mereka hampir di setiap sudut ke mana pun matanya memandang.

Gadis berkulit putih itu mengusap sudut matanya yang mengembun. Pandangannya pun memburam bersamaan dengan bulir-bulir air mata yang turun tanpa mampu ditahan.

Saat ini Angel rindu ingin bertengkar dengan Dylan. Dia juga kangen mendengar Davin memanggilnya dengan sebutan mbak blonde. Mungkin dulu dia akan marah, tapi seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status