Share

Jangan-Jangan Hamil

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini Tatiana merasa badannya tidak seperti biasa. Tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Saat Tatiana memegang dahinya, dia merasakan hangat pada bagian itu. Tatiana tahu kondisi tubuhnya saat ini sedang menurun. Mungkin sebentar lagi dia akan demam. Hal itu diperkuat lagi dengan badannya yang meriang setelah mandi tadi.

Bian masih belum pulang hingga saat ini, dan Tatiana mencoba untuk mengabaikannya.

“Ibu Tia sakit? Muka Ibu pucat lho,” ujar Lina melihat wajah Tia yang agak pucat saat sarapan di ruang makan.

Tatiana memegang pipinya, seolah dengan begitu dia bisa membuktikan perkataan Lina.

“Nggak kok, Bi, saya nggak sakit,” sangkal Tatiana membantah.

Lina terlihat kurang percaya, tapi dia tidak ingin mengusik Tatiana yang pagi ini terlihat sedikit berbeda. Mungkin merasa sedih kalau boleh Lina nilai.

“Bi Lina, Pak Bian sering ya nggak pulang ke rumah?” tanya Tatiana tidak mampu lagi menyimpan sendiri rasa ingin tahunya.

“Kadang-kadang sih, Bu, kalau lagi sibuk.”

“Terus, apa dia k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Someone Special

    Mario sudah menunggu di dalam mobil ketika Bian muncul. Melihat Bian membawa koper, lelaki itu dengan sigap keluar dari mobil dan mengambil alih dari Bian setelah terlebih dahulu membukakan pintu mobil agar Bian bisa masuk.“Jadi kita langsung ke bandara, Pak?” tanya Mario mengonfirmasi sekali lagi. Tadi Bian memang mengatakan padanya tujuan itu. Saat ini juga Bian akan berangkat ke Sumatera demi meninjau sendiri lokasi proyek tempat kecelakaan kerja terjadi.“Iya, kita langsung ke sana,” kata Bian menegaskan, menjawab pertanyaan Mario.“Pak Bian, tadi Bi Lina bilang Bu Tia lagi sakit, benar begitu, Pak?” tanya Mario lagi sambil melirik Bian melalui spion.“Iya,” sahut Bian dari jok belakang.“Jadi gimana, Pak?” Mario bertanya bingung.“Apanya yang gimana?”“Apa kita jadi pergi, Pak? Ibu Tia kan sakit.” “Itu nggak ada pengaruhnya, Yo. Lagian dia cuma commond cold, bukan sakit yang gimana-gimana.”“Tapi common cold juga sakit kan, Pak?” Entah mengapa Mario tidak suka pada respon Bian

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sahabat Rasa Suami

    Healthy Hospital, 16.10“Ibu Tia baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan mungkin terlalu banyak pikiran. Nanti saya akan resepkan vitamin.” Pria muda dengan kumis tipis serta bersnelli putih berbicara sambil menuliskan sesuatu.Saat ini Tatiana memang sedang berada di ruang praktik dokter. Tidak sendiri, tapi berdua dengan Rei. Tadi, lelaki itu memang mati-matian membujuknya agar mau ke rumah sakit. Rei tidak tega melihat kondisi Tatiana yang lemah. Dan pada akhirnya Tatiana menyerah pada bujukan adik iparnya itu.“Terima kasih, Dok.” Rei mengambil kertas berisi resep obat yang disodorkan dokter padanya. Tatiana ikut berterima kasih, lantas keluar dari ruangan dokter.Rei mengajak Tatiana ke apotik dan memintanya duduk di kursi tunggu, sementara dirinya memberi resep obat tadi pada petugas apotik.“Tadi aku sudah telfon Bian.” Rei memberitahu setelah duduk disebelah Tatiana.“Terus?” timpal Tatiana tak bersemangat. Dia tidak ingin berharap apa pun. Tatiana tahu, Bian tidak akan p

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bercinta

    Bian berdiri sendiri di beranda dengan tangan terlipat di dada. Dia menunggu kedatangan Tatiana. Sudah dua puluh menit berlalu, tapi masih belum ada tanda-tanda kalau istrinya itu akan tiba. Pasti mereka mampir kemana-mana dulu. Tidak mungkin tidak. Bian menggeram sendiri menahan kesal dan membendung emosi.Bian mondar-mandir untuk membunuhh waktu. Kenapa hatinya segelisah ini? Rasanya Bian tidak bisa menerima sikap Tatiana yang bertindak semaunya. Harusnya tadi Tatiana minta izin dulu sama Bian. Meskipun Bian tidak sedang berada di rumah tapi setidaknya Tatiana bisa meneleponnya sekadar memberitahu kalau dia akan meninggalkan rumah. Walau itu pergi dengan adiknya sendiri.Deru mesin mobil membuat Bian memutar tubuh. Land Rover Discovery berwarna putih memasuki halaman rumahnya. Itu mobil Rei. Dan yang dinantinya sejak tadi akhirnya datang juga. Tatiana turun dari pintu depan sebelah kiri.“Dari mana saja kamu?” tanya Bian dingin dengan tatapan menyelidik.“Dari rumah sakit,” jawab Ta

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kapan Kamu Ceraikan Dia?

    Sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kaca kamar Gladys mengusik perempuan itu serta Bian yang tidur di sebelahnya. Gladys menyibak selimut dan melihat tidak satu pun kain menutup badannya serta pria di sampingnya.Gladys tersenyum puas membayangkan apa yang sudah terjadi semalam antara dirinya dan Bian. Meski berpisah selama apa pun, tapi Gladys selalu yakin kalau Bian pasti akan kembali padanya. Buktinya saat ini, Bian berada di pelukannya.Dalam diam Gladys memperhatikan Bian baik-baik. Hanya lelaki tampan ini yang membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Usia hubungan mereka memang belum bertahun-tahun. Tapi jangan tanya sedalam apa cinta Bian padanya. Bian yang keras, sedikit kasar dan temperamen, hanya Gladys yang tahu cara menaklukkannya. Gladys tahu persis kelemahan Bian. Salah satunya lelaki itu begitu mudah mengambil keputusan saat emosi. Contohnya saat mereka lost contact, tau-tau Bian mengambil keputusan bodoh itu. Menikah dengan Tatiana.Gladys beranjak dari te

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bullshit

    Ketiganya saling berpandangan penuh tanda tanya saat melihat kehadiran Darren yang muncul tiba-tiba. Elka dan Sofie langsung bersikap waspada. Mereka khawatir lelaki itu akan menyakiti sahabat mereka lagi. Elka maju beberapa langkah. “Mau apa ke sini? Mau jualan mouse? Atau keyboard?” Selain berprofesi sebagai karyawan Darren memang mempunyai usaha kecil-kecilan. Lelaki itu mempunyai lapak yang menjual aksesori komputer, tanpa komputernya, serta menyediakan jasa service atau perbaikan komputer, laptop, MacBook dan sejenisnya.Darren memandang sekilas pada Tatiana yang juga tengah menatapnya. “Elka, aku ke sini nggak jualan mouse atau pun keyboard. Aku mau ketemu sama Bapak Tanuwijaya, manajer perusahaan ini. Bisa kasih tahu yang mana ruangannya?”“Cari aja sendiri!” jawab Elka sinis.Darren tahu, sebagai sahabat Tatiana pasti Elka marah padanya. Dia mencoba memaklumi. Lelaki itu lalu keluar. Dia mencari sendiri ruangan yang dimaksud.“Ngapain dia ke sini?” tanya Sofie pada Elka. E

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mengulang Kenangan

    Darren sepertinya belum puas sebelum membuat Tatiana mendengar penjelasannya dan percaya padanya. Hari pertama dan kedua mungkin Tatiana bisa menghindar darinya. Tapi tepat di hari ketiga Darren tidak melepaskan Tatiana. Darren mengikuti Tatiana sampai ke toilet. Dengan berani dia ikut masuk. Tak peduli Tatiana yang akan marah padanya. Apapun risikonya, itu akan Darren pikirkan nanti. Yang jelas Tatiana harus mendengar dulu penjelasannya.Tatiana hampir saja menjerit saat keluar dari bilik toilet dan melihat Darren juga ada di tempat yang sama dengannya.“Kamu mau ngapain di sini? Sengaja ya mau buntutin aku? Awas! Aku mau lewat!” sergah Tatiana pada Darren yang menghalangi pintu.“Aku nggak akan biarin kamu keluar sebelum kamu dengar penjelasanku.” “Nggak ada yang perlu kamu jelasin lagi, Ren. Semua udah sangat jelas. Dan penjelasan kamu itu sama sekali nggak akan ngerubah apa pun.”“Tia, tolong dengarkan aku dulu, aku tau aku salah. Tapi semua nggak seperti yang kamu pikirin. Aku

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Menasbihkan Namanya

    Tatiana berjalan mendekat dan mencoba bersikap biasa. Mesti tatapan Bian terasa menekannya tapi tak perlu ada yang harus dia takutkan. Memangnya apa yang salah sehingga Tatiana harus takut? Dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Itu setahunya. Tapi tidak menurut Bian. Lelaki itu melayangkan tatapan dingin sejak Tatiana berjalan dari pagar hingga saat mencapai pintu masuk rumahnya. Sambil menggeleng-gelengkan kepala yang entah apa maksudnya, Bian melirik arloji.Tatiana pura-pura tidak peduli. Sampai di kamar, dia langsung masuk ke kamar mandi, mengganti baju dan mengeringkan rambut. Jaket Darren yang dipakainya tadi tak berhasil melindungi dari hujan sepenuhnya.Membuka pintu kamar mandi setelah selesai mengganti pakaian, Tatiana dikagetkan oleh Bian yang langsung menghadang di depannya.“Kemana saja kamu baru pulang jam segini?”“Aku dari kantor, lembur.”“Bohong!” tuding Bian tidak percaya. Tega-teganya Tatiana berdusta padanya. Sudah jelas-jelas tadi dia melihat Tatiana dengan Dar

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Wonder Woman

    Entah berapa kali Bian menyebut nama Gladys dalam tidurnya, Tatiana tidak tahu. Tatiana menulikan telinga dengan memasang headset dan mendengarkan musik. Bodoh, pikirnya. Meskipun dia perempuan, kali ini dia tidak ingin mendengar lagu-lagu melankolis. Tatiana memutar lagu-lagu hip hop untuk menghibur telinganya, atau lebih tepatnya, hatinya.Saat terbangun di pagi hari, Bian masih tertidur. Tatiana meliriknya sekilas, lalu keluar dari kamar. Dia melihat Lina sedang menyiapkan sarapan untuk mereka di ruang belakang.“Sudah bangun, Bu Tia?” sapa Lina begitu menyadari kehadiran istri majikannya, atau yang kini juga berstatus sebagai majikannya.“Sudah, Bi Lina,” jawab Tatiana. “Bi, ada yang mau saya tanyakan.”“Tanya apa, Bu? Tanya aja.”“Pak Bian biasanya kalau setelah mabuk dikasih apa, Bi?”“Pak Bian mabuk ya, Bu?” Lina balik bertanya.“Iya, semalam,” jawab Tatiana. Sepertinya dia harus beradaptasi dengan kehidupannya yang baru. Termasuk membiasakan diri dengan kebiasaan Bian yang m

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pergi

    Flo dan Kyle sama-sama terkejut saat melihat kedatangan Rei yang tiba-tiba dan tidak pernah disangka seperti ini. Naasnya lagi apa yang tengah terjadi sekarang bisa saja membuat Rei atau siapa pun menjadi salah paham. Itu bisa dipastikan. Terlebih saat melihat muka Rei yang menegang dan matanya yang memerah menahan emosi.“Rei…,” panggil Flo lirih setelah napasnya kembali normal.Rei menggelengkan kepalanya tidak percaya pada apa yang baru saja disaksikannya. Flo yang katanya cinta dan sangat menyayanginya bisa berbuat sehina ini? For god's sake, Rei tidak akan memaafkannya.“Lanjutkan saja.” Rei memutar tubuh meninggalkan Flo dan Kyle yang tidak siap menanggapi kejadian barusan.“Rei tunggu dulu, aku bisa jelaskan!” Flo berteriak dan berusaha untuk bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. Sehingga dia tetap berada di tempatnya.“Rei, aku bisa menjelaskannya padamu, semua tidak seperti yang kamu lihat!” Kyle segera mengejar Rei yang melangkah cepat meninggalkan ruangan Flo.“Aku tidak bu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Napas Buatan

    Seharian ini Rei dan Flo menghabiskan waktu di kamar. Mereka bercerita tentang apa saja dan berusaha mengenal satu sama lain. Ternyata selama ini mereka memang tidak saling mengenal sepenuhnya. Mereka mengambil keputusan kilat tuntuk menikah hanya atas dasar emosi sesaat. Keputusan bodoh, gila namun penuh hikmah.‘’Aku minta maaf atas sikapku yang dulu,” ujar Flo penuh rasa bersalah kala mengingat tingkahnya yang mengabaikan Rei sebagai suaminya.“Aku juga, Flo, aku minta maaf atas semua kesalahanku,” ucap Rei sambil membelai mesra rambut Flo. “aku sudah menciptakan jarak yang membuat kamu berpikir yang macam-macam.”Rei menyadari sekarang kalau kehadiran Clara sedikit banyak pasti menimbulkan dugaan negatif di antara mereka. Flo tidak berkata apa-apa dan memilih menyembunyikan mukanya di dada Rei. Flo bisa mendengar dengan jelas detak jantung Rei yang berpacu dengan degup jantungnya sendiri. Andai saja bisa Flo ingin begini selamanya. Berada dalam hubungan yang harmonis bersama Rei,

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Yang Ketiga

    “Papa… Mommy… Bangun….!” Lala mengetuk pintu kamar Rei karena tidak ada tanda-tanda papanya itu akan keluar kamar. “Papa… Mommy… Bangun, ini sudah pagi!” Lala menaikkan suaranya disertai dengan ketukan keras di pintu kamar Rei.Di dalam kamar, Rei dan Flo sama-sama menggeliatkan badan. Suara Lala membuat keduanya merasa terusik.“Astaga, sudah pagi!” Rei terkejut saat melihat sinar matahari yang menerobos masuk melalui kaca jendela. Bagaimana bisa dia terlambat seperti ini? Seingat Rei, ini adalah pertama kalinya dia terlambat bangun pagi dalam enam bulan terakhir.“Papa… sudah pagi, Pa!!! Papa tidak kerja?” Suara Lala terdengar lagi memanggil Rei.“Iya, La! Papa sudah bangun!” Rei menyahut dari dalam kamar. Rei menepis selimutnya sambil menutup mulut yang terus menguap. Dan sama seperti sebelumnya tidak ada kain lain yang melapisinya selain selimut itu sendiri. Rei ingat, dirinya dan Flo tertidur setelah serangan fajar yang entah siapa yang memulai duluan.“Rei, apa kita terlambat?”

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sakit Berujung Nikmat

    Jam tiga dini hari.Rei menggeliat ketika merasa ada yang menegang di bagian bawah tubuhnya. Saat membuka mata dia mendapati Flo berada dalam pelukannya. Wajahnya begitu tenang dalam tidurnya yang lelap. Dalam diam Rei mengagumi kecantikannya. Di mata Rei dia semakin terlihat seperti Tatiana dengan muka polos tanpa riasan seperti ini.‘Dia bukan Tia, dia Flo.’ Rei mengingatkan dirinya sendiri. Dia tidak boleh lagi dihantui bayang-bayang Tatiana. Karena tidak akan adil untuk Flo.Diusapnya rambut Flo dan dibelainya kepala perempuan itu penuh cinta. Adegan demi adegan percintaan mereka masih terbayang jelas di mata Rei. Bagaimana seorang Flo berhasil membangkitkan gairahnya yang sudah lama mati suri dan membahagiakannya sepenuh hati. Yang paling membuat Rei bersyukur Flo masih suci saat dimasukinya. Ternyata perempuan itu bisa menjaga dirinya dengan baik.Rei kembali tersentak ketika ada yang menyentaknya. Bukan istrinya, tapi berasal dari dirinya sendiri. Bagian bawahnya memberontak me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Duda Rasa Perjaka

    Rei berjalan mendekati pintu lantas menguncinya rapat-rapat. Sementara Flo duduk menunggu di tepi ranjang. Saat memutar tubuh Rei mendapati istrinya itu sedang menggigit bibirnya sendiri lalu membasahinya dengan lidah yang membuat tubuhnya gemetar. Rei tidak mengerti apa yang dimiliki Flo. Hanya dengan melihat gesturnya saja tapi berhasil membangunkan adik kecilnya.Rei mengambil langkah mendekati Flo lalu menempelkan telunjuk di bibirnya.“Kalau ada aku kenapa harus menggigit bibir sendiri? Aku bisa membantumu melakukannya.”Rei mengambil tempat di sebelah Flo lalu mengangkat tubuh istrinya itu dan mendudukkan di pangkuannya.Flo yang kini sudah duduk di atas paha Rei merasakan detak jantungnya yang memacu dengan kencang. Adik kecil Rei yang mengeras terasa menusuk-nusuk bagian bawah tubuh Flo.Dag… dig… dug… Flo mencengkram ujung bajunya. Dia sedikit khawatir degup jantungnya yang berdetak cepat akan terdengar sampai ke luar.Rei menopangkan dagu di pundak Flo setelah tangannya mel

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Malam Ini Dan Selamanya Aku Milikmu

    Flo baru saja pulang kerja dan masuk ke dalam rumah saat Lala menyongsongnya dan menyambut dengan riang. “Mommy, aku punya ini.”“Apa itu, La?” tanya Flo memerhatikan kotak yang berada dalam genggaman Lala. “Ini puding, Mom, aunty Clara yang kasih. Aku sudah coba satu slice, rasanya enak. Mommy juga harus mencobanya.”Rasanya kepala Flo langsung pusing. Dia baru saja pulang dan berharap bisa beristirahat dengan tenang tapi malah merasa semakin penat saat mendengar pujian Lala terhadap Clara.“Maaf, La, Mommy tidak suka puding, lagi pula Mommy baru saja selesai makan dan masih kenyang,” tolak Flo halus.“Tapi puding yang ini sangat enak, Mom. Mommy harus mencobanya.” Lala terus berusaha membujuk Flo agar mengikuti kemauannya.“Letakkan saja di kulkas dulu, nanti kalau Mommy lapar, Mommy akan memakannya,” tandas Flo dan segera masuk ke kamar.Rei baru saja selesai mandi dan keluar dari ruang basah itu dengan handuk putih yang menggantung rendah di pinggulnya.Tanpa sengaja mata Flo te

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Saling Mengagumi

    Setelah hujan reda Flo dan Kyle meninggalkan tempat berteduh mereka tadi. Keduanya langsung ke sekolah Lala. Tapi ternyata Lala sudah pergi.“Lala sudah dijemput papanya, Aunty,” beritahu Charlie—keponakan Kyle.Flo mendesah kecewa. Pasti Rei sengaja ingin membalasnya. Tapi tidak apa-apa. Lala kan anaknya, jadi dia lebih berhak atas gadis kecil itu.“Flo, aku duluan,” tegur Kyle pada Flo yang melamun.“Kyle, apa kamu mau bekerja di tempatku?” tanya Flo sebelum Kyle benar-benar pergi dari hadapannya.“Maksudmu?”“Tadi kamu bilang belum mendapat pekerjaan. Aku bisa membantumu. Memang gajinya tidak terlalu besar, tapi aku rasa jauh lebih baik daripada menjadi pengangguran.”“Jadi maksudmu aku menjadi wedding planner sepertimu?”“Iya, gimana?”Kyle diam dan tampak berpikir. Walaupun pekerjaan yang ditawarkan Flo bukanlah passion-nya, tapi mungkin akan lebih baik jika dia menerima dari pada menganggur seperti ini.“Oke, Flo, boleh. Jadi dokumen apa yang saja yang harus aku siapkan?"“Tidak

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Hujan dan Dingin

    “Tunggu apa lagi, Kyle?” tegur Flo karena Kyle termangu saat keduanya tepat berada di depan sepeda motor milik lelaki itu.Kyle tampak ragu mengajak Flo pergi dan tetap berdiri di tempatnya. “Flo, bukankah dia Rei suamimu? Kenapa kalian seperti tidak saling kenal?” tanya Kyle heran karena melihat sepasang suami istri itu tidak saling berteguran.“Di rumah dia memang suamiku tapi kalau di luar dia adalah artis.”“Hah? Bisa jelaskan padaku apa maksudnya?” Kyle semakin heran mendengar kata-kata Flo.“Nanti aku jelaskan, tapi sekarang bawa aku pergi dari sini,” desis Flo dengan geraham gemeretuk menahan jengkel.Tanpa banyak kata Kyle segera menyalakan mesin motornya. Flo langsung meloncat ke boncengannya dan memeluknya erat-erat. Kyle terkesiap saat merasakan tangan Flo yang melekat erat di tubuhnya. Kenapa Flo memeluknya?Kyle memacu motor sport 250 cc miliknya di jalan raya begitu melihat mendung hitam menggantung di langit. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun membasahi bumi. Baru s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pegang Pinggangku

    Belakangan ini Flo mengambil alih banyak tugas Rei. Seperti mengantar dan menjemput Lala ke sekolah, menemani belajar, hingga menyediakan apa pun kebutuhannya selengkap dan sedetail mungkin. Seperti saat ini. Di sela-sela kesibukannya Flo menyempatkan diri menjemput Lala ke sekolah karena tahu sendiri, Rei tidak akan bisa.Saat Flo tiba di sekolah Lala, anak itu masih berada di kelas. Gurunya mengatakan kalau Lala baru akan pulang tiga puluh menit lagi. Flo memutuskan menunggu di bangku di bawah pohon sambil menikmati semilir angin yang berembus.‘Sial, kenapa aku jadi memikirkan Rei terus?’ Flo mengumpat di dalam hati. Sejak mengetahui berita mengenai Rei dan Clara tadi pagi suasana hatinya memburuk sempurna. Ingin rasanya Flo berteriak keras-keras melampiaskan kekesalannya. Tapi yang bisa dilakukannya hanya berharap agar semua ini segera berlalu. Andai saja bisa, Flo ingin amnesia saja agar tidak mengetahui apa pun mengenai kedekatan Rei dan si kucing kecil itu.”Flo, kamu di sini

DMCA.com Protection Status