Share

Dia Yang Selalu Menemani

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 19:00:26

Seperti permintaan Davin, Dylan kembali ke tempat tadi. Lelaki itu mencari-cari keberadaan keluarga Davin, tapi tak menemukannya. Yang ditemukannya hanya Gendiz.

“Ndiz, tolong ambilin baju Davin di mobil atau bisa aku pinjam kuncinya biar aku yang ambil sendiri?”

“Kuncinya nggak sama aku, sama papi,” sahut Gendiz memberitahu.

“Bisa tolong kamu mintain kuncinya ke papi kamu?”

Gendiz memandang Dylan setengah mengernyit. Tiba-tiba saja dia merasa kesal oleh sikap Dylan yang seperti pengecut. Kenapa harus pakai perantara? Kenapa bukan Dylan saja sendiri yang memintanya pada Kiano?

“Memangnya kamu nggak bisa ambil sendiri? Tinggal ngomong sama papi apa salahnya?”

“Ndiz, kamu kok langsung ngegas gitu? Nggak bisa ya ngomongnya baik-baik?” ucap Dylan sedikit keras.

“Gimana aku nggak ngegas, sikap kamu itu ngejengkelin banget, tahu nggak? Lagian sejak kapan kamu bisa kasar kayak gini sama aku, Lan?” Gendiz tentu saja terkejut me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Nggak Pernah Sesayang Ini Sama Orang

    Nana—perwakilan dari wedding organizer, tiba-tiba menelepon saat Angel dan Dylan sedang berada di mobil dalam perjalanan menuju tempat mereka akan bertemu. Perempuan itu mengatakan kalau dia tiba-tiba saja berhalangan hadir dan akan digantikan oleh rekannya.“Namanya Riza, Mbak Angel. Orangnya pakai baju putih, rambutnya ikal, sama pakai kacamata. Nanti saya akan send nomor handphonenya.” Informasi itu yang paling diingat Angel. Namun hingga Angel tiba di tempat yang dimaksud, dia masih belum menerima nomor handphone yang dijanjikan Nana.Angel berdiri di pintu masuk. Matanya mengedar menjelajahi setiap sudut kafe untuk mencari orang dengan ciri-ciri yang disebutkan Nana.“Mana ya dia?” gumam Angel masih mencari-cari karena kafe siang itu lumayan ramai.“Yang itu kali,” tunjuk Dylan dengan dagunya saat melihat perempuan berbaju putih, berkacamata dengan rambut ikal melambaikan tangan ke arah mereka.Angel ikut memandang ke arah pandangan Dylan. Dan begitu netranya bertemu dengan per

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mabuk

    Ruangan itu redup dan temaram. Lampu warna-warni yang menerpa akan membuat siapa saja yang tidak terbiasa menjadi sakit kepala. Musik yang menghentak semakin kencang menambah crowded suasana.Dari salah satu sudut ruangan, Tere melambaikan tangannya pada Angel yang baru saja tiba bersama Dylan. Angel melempar senyum pada Tere yang duduk bersama teman-temannya yang lain. Hanya dia satu-satunya perempuan di sana di antara empat lelaki lainnya.“Davin mana?” tanya Tere saat Angel dan Dylan sudah berada di dekatnya.“Lho, bukannya dia udah di sini?” Angel balik bertanya. Tadi Davin bilang mereka berangkat sendiri-sendiri saja dan menyuruh Angel bareng Dylan. Nyatanya hingga saat ini Davin masih belum menampakkan batang hidungnya.“Nggak ada tuh. Dia belum datang. Memangnya kalian nggak janjian?” Tere menatap heran pada Angel.“Davin bilang sih dia bakal datang sendiri,” jawab Angel lesu. Padahal tadi dia sudah berharap saat datang ke sini akan langsung bertemu Davin. Angel merindukan tun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Dave Si Penyelamat

    Sampai di pelataran parkir, Angel merogoh tas guna mengambil kunci mobil, tapi tak menemukannya. Angel baru sadar kalau tadi menggunakan mobil Dylan, bukan mobilnya. Jadi sudah pasti kuncinya Dylan yang pegang.Angel memandang Dylan yang dia sandarkan ke sisi mobil. Lelaki itu terlihat tidak berdaya. Entah kesadarannya masih utuh atau tidak.“Lan, kunci mobil mana?”“Hmm…Ya…hmm…” Dylan hanya mengeluarkan gumaman kecil dan racauan tidak jelas dari mulutnya dengan mata terpejam.“Lan, kunci mobil mana? Biar aku antar kamu pulang.” Angel menepuk-nepuk pipi Dylan agar lelaki itu membuka mata.“Hmm…,” gumam Dylan sekali lagi diiringi suara-suara tidak jelas. Angel yang tidak tahu Dylan mengatakan apa lalu berinisiatif merogoh saku celana sepupunya itu. Gadis itu agak kesulitan melakukannya karena sebelah tangannya harus menopang badan Dylan.Sedikit gemetar jari-jari Angel menari-nari mencari yang dibutuhkannya di dalam saku celana Dylan. Ini adalah kali pertama dia menyentuh bagian tubu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tidur Bertiga

    Seakan baru saja ditampar kesadaran Davin lantas berhenti tepat di sisi pintu apartemen Dylan. Dia tidak mungkin meninggalkan Angel sendirian di sana. Davin lalu menoleh ke belakang. “Aku antar kamu pulang,” ucapnya dingin.Angel yang berurai air mata berjalan mendekati Davin dengan langkah lunglai. Ingin rasanya memeluk Davin dan menumpahkan air matanya di dada lelaki itu serta menceritakan segalanya, tapi Angel takut Davin akan menolak dan mengabaikannya lagi seperti beberapa saat yang lalu. Alhasil, Angel hanya bisa berjalan di samping Davin sambil menahan air matanya yang terus meleleh.Kebetulan yang sangat kebetulan karena saat itu hanya ada mereka berdua di dalam lift. Biasanya di saat seperti ini mereka akan bemesraan dengan berpelukan dan berpagutan. Tapi yang terjadi sekarang keduanya saling menjaga jarak. Davin tegak di depan memunggungi Angel yang berdiri kaku di belakangnya.Davin masih seperti biasa. Membukakan pintu mobil untuk Angel dan menutupkannya kembali setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Rencana Bertemu

    “Dave, bangun, Dave, udah pagi!” Suara lembut Adizty terasa membelai gendang telinga Davin. Lelaki itu menggeliat dan mengeluarkan gumaman masih dengan mata tertutup. Rasanya baru beberapa jam dia tidur dan sekarang dipaksa untuk membuka mata.“Dave, udah pagi, Dave…” Adizty mengulang kata-katanya.“Aku masih ngantuk, Mi…”“Biarin aja dia dulu, Yang,” kata Kiano melihat Davin yang masih meringkuk di bawah selimut.Adizty menuruti permintaan suaminya lalu keluar dari kamar. Di ruang makan Gendiz sudah menunggu.“Davin mana, Mi?”“Masih tidur,” sahut Adizty sambil mengambil cangkir teh yang masih mengepulkan uap panas kemudian menyesapnya pelan-pelan.“Tumben, Mi?” ujar Gendiz lagi. Biasanya Davin selalu bangun pagi. Dan jam segini mereka semua sudah berkumpul di meja makan.“Mungkin dia terlalu capek. Biar aja dulu, nanti juga pasti bangun.”Kiano yang sejak tadi hanya diam sambil menyesap kopinya lalu angkat bicara. “Ndiz, apa di kantor kamu nggak ada koordinasi sama Davin? Jangan bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Masih Utuh Untukmu

    “Ya ampun! Kamu kenapa, Lan?” tanya Tatiana shock saat melihat Dylan muncul di rumahnya sore itu. Muka Dylan yang memar akibat pukulan Davin kemarin malam membuat Tatiana khawatir.“Oh, ini bekas jatuh, My,” jawab Dylan berbohong sembari memegang mukanya.“Jatuh? Jatuh di mana? Kenapa bisa jatuh?” Berondongan pertanyaan Tatiana membuat Dylan berpikir keras. Dari kantor tadi Dylan sudah menyiapkan skenario tapi tiba-tiba saja dia menjadi gugup ketika Tatiana tidak melepaskan mata dari wajahnya.“Eh, ini jatuh kesandung di apartemen, My. Aku nggak tahu, tiba-tiba aja nabrak pintu terus jatuh ke lantai.”Tatiana menatap Dylan kurang yakin. “Masa sih? Tapi kayak habis diegebukin orang gitu.”Dylan memasang senyum untuk menutupi kebohongannya. “Amy ada-ada aja. Memang siapa yang mau mukul aku?”“Ya, siapa tahu kan? Kali aja kamu lagi punya masalah sama seseorang.”“Nggak kok, My. Amy tenang aja. Oh ya, My, gimana Angel? Masih sakit?” Tadi pagi Tatiana memang sudah mengabari kalau hari in

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Nakalnya Kan Cuma Sama Kamu

    Lama menghabiskan waktu di Green café dan bicara dari hati ke hati mengenai perasaan masing-masing serta hal-hal yang membuat sesak dada mereka, Angel dan Davin pun meninggalkan tempat itu. Davin menelepon bawahannya dan menyuruh membawa mobil Angel pulang. Sedangkan Angel ikut bersamanya.“Aku kira kita udah kenal dekat, ternyata belum, aku malah nggak tahu kalo kamu suka ngegame juga,” celetuk Angel setelah mereka masuk ke mobil.Davin tersenyum menanggapi. Dia juga berpikiran yang sama. Ternyata mereka memang belum benar-benar saling mengenal satu sama lain.“Eh, Dave, ini kenapa setelan tempat duduknya udah berubah? Kamu bawa cewek lain ya pas kita marahan?” tanya Angel curiga saat akan memasang seat belt dan merasa ada yang berbeda dengan setelan jok tempat dia duduk.“Iya, Dek. Tadi siang aku bawa cewek lain, jadi dia nyetel tempat duduknya sesuai yang dia mau,” sahut Davin ringan tanpa memandang Angel.Wajah Angel berubah pias. Baru saja mereka berbaikan tapi Davin sudah membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Hangat, Lembut, dan Mesra

    Karena kemarin malam tidak menemukannya, maka hari ini Dylan mendatangi Davin ke kantornya. Resepsionis Delta Group yang sudah mengenal siapa Dylan mempersilakan lelaki itu langsung menuju ruangan Davin.“Ya, silakan masuk!” sahut Davin dari dalam ruangannya. Pintu lalu terbuka bersamaan dengan seraut wajah yang menyembul sesudahnya.Davin yang sedang bersama Gendiz di ruangannya tentu saja kaget melihat kedatangan Dylan. Davin pikir tadi yang mengetuk pintu adalah salah satu dari pegawainya, nyatanya dia salah.Wajah Gendiz seketika berubah. Tadi dia dan Davin sedang membicarakan proyek pembangunan apartemen. Dia masih bisa berkonsentrasi saat mendengar ketukan pintu. Tapi begitu mengetahui kalau yang datang adalah sang mantan kekasih, fokusnya pecah saat itu juga. Mau apa Dylan ke sini? Gendiz bertanya-tanya sendiri di dalam hati.Dylan yang tidak menyangka akan bertemu dengan Gendiz di ruangan Davin menahan langkahnya di sisi pintu. Andai saja memungkinkan dia ingin memutar tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status