Share

Mabuk

Ruangan itu redup dan temaram. Lampu warna-warni yang menerpa akan membuat siapa saja yang tidak terbiasa menjadi sakit kepala. Musik yang menghentak semakin kencang menambah crowded suasana.

Dari salah satu sudut ruangan, Tere melambaikan tangannya pada Angel yang baru saja tiba bersama Dylan.

Angel melempar senyum pada Tere yang duduk bersama teman-temannya yang lain. Hanya dia satu-satunya perempuan di sana di antara empat lelaki lainnya.

“Davin mana?” tanya Tere saat Angel dan Dylan sudah berada di dekatnya.

“Lho, bukannya dia udah di sini?” Angel balik bertanya. Tadi Davin bilang mereka berangkat sendiri-sendiri saja dan menyuruh Angel bareng Dylan. Nyatanya hingga saat ini Davin masih belum menampakkan batang hidungnya.

“Nggak ada tuh. Dia belum datang. Memangnya kalian nggak janjian?” Tere menatap heran pada Angel.

“Davin bilang sih dia bakal datang sendiri,” jawab Angel lesu. Padahal tadi dia sudah berharap saat datang ke sini akan langsung bertemu Davin. Angel merindukan tun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status