Share

12. Hati Yang Mulai Mencair

"Pulanglah, Patrice. Aku masih banyak pekerjaan." Regan membuang wajahnya ke arah berkas-berkas di depannya, mengabaikan Patricia yang terdiam di tempatnya.

"Baik, aku akan pergi," sahutnya setelah hening beberapa saat. "Tapi aku masih dan akan selalu menjadi istrimu, Regan! Tidak akan pernah kubiarkan jalangmu itu merebut posisiku!" Ucapnya emosi.

Namun tiba-tiba saja Patricia menjerit kencang ketika Regan berdiri dan mencengkram dagunya dengan keras. Jepitan jemari Regan yang kuat serasa mampu mematahkan tulang dagunya.

Regan menyeringai miring. "Jangan takut, Sayang. Kau akan selalu menjadi istriku," cetusnya dalam tawa pelan yang sinis. "Kau kan tahu betapa sayangnya Chelsea kepadamu." Lelaki itu melepaskan cengkeramannya di dagu Patricia. Kedua tangannya kini bersidekap dengan netra biru safirnya yang menusuk.

Jantung Patricia serasa mencelos mendengarnya. Ia tahu kalau alasan Regan masih menjadikannya istri dan tidak menceraikannya salah satunya adalah karena Chelsea, ibu kandun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status