Beranda / Lain / Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam. / Bab 59. Katakan Kalau Kau Cemburu, Iris!!

Share

Bab 59. Katakan Kalau Kau Cemburu, Iris!!

Penulis: Vee_nue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-28 23:58:06

"Iris, what the hell!!" Seru Evan kesal kepada Iris yang membuat keributan di depan rekan bisnisnya. "Hentikan," ujarnya marah.

Evan mencengkeram lengan langsing Iris dan menjauhkan wanitanya dari sang penari telanjang sebelum terjadi keributan yang lebih besar lagi.

"Si pelacur sialan itu duluan yang membuatku marah," sengit Iris tidak terima dengan ucapan Evan.

"Memangnya apa yang dilakukan oleh pegawaiku sampai membuatmu menggila seperti ini?" Tanya Evan dengan suara tegas.

"Wanita murahan itu ingin menggodamu dengan tubuh kotornya agar kau mau menidurinya," jawab Iris dengan nada tinggi sambil menunjuk sang penari telanjang yang sedang menutupi tubuhnya dengan selimut pemberian Simon.

Massimo berdiri dari tempat duduknya dan bermaksud melerai pertengkaran Evan dengan Iris, lelaki bertubuh atletis itu memegangi bahu Evan sambil berkata. "Evan, sebaiknya kau bawa pulang wanitamu dan selesaikan masalah kalian di rumah."

"Simon, bawa penari itu pergi dari sini," titah Evan sambil menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 60. Welcome, Biang Masalah!!

    "Evan, Evan!! Itu kepala Paul dan rekan bisnismu!!" Iris berteriak histeris sambil memeluk tubuh kekar dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Evan karena ia sangat ketakutakan melihat kepala Paul serta Massimo yang kini tergeletak di lantai balkon kamarnya."WHAT THE FUCK!!" Ujar Evan marah dengan tangan yang mengepal kuat. "PETER, SIMON, FREDD!!" Serunya kencang memanggil anak buahnya."Evan ...."Evan membawa Iris masuk ke kamar sambil menyambar kimono yang tergeletak di atas ranjang lalu memakaikannya ke tubuh Iris dan tepat setelah itu belasan pria masuk ke dalam kamar termasuk Peter dan Simon."Simon!! Antarkan Iris ke kamarnya dan suruh Bertha untuk menemani Iris," titah Evan kepada Simon."Baik, Tuan." Ucap Simon."Aku takut, Evan. Tolong jangan tinggalkan aku sendirian," pinta Iris mengiba."Aku akan menyusulmu setelah membereskan masalah ini. Ada Simon dan Bertha yang akan menemanimu selama aku pergi," ucap Evan. "Aku akan segera datang," lanjutnya kemudian untuk menenang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 61. Ucapan Jahat Claudia.

    "Lepaskan wanitaku atau aku tidak akan segan untuk menendang kau dan bibi keluar dari rumahku," ujar Evan emosi tak terima wanitanya diperlakukan kasar oleh sang bibi.Claudia dan Michael tersinggung dengan ucapan kasar Evan yang lebih memilih wanita asing ketimbang mereka berdua yang merupakan bagian keluarga Luciano, ibu dan anak itu kesal setengah mati karena tidak dihormati sama sekali oleh Evan sehingga mereka berencana memakai hak mereka sebagai senjata untuk menekan Evan agar mau menerima mereka di mansion megah Luciano."Jangan kurang ajar, Evan!! Aku adalah bibimu dan sudah sepantasnya mendapatkan penghormatan darimu," tuntut Claudia.Evan bersikap acuh dan memilih untuk menolong Iris daripada mendengarkan omelan bibinya. "Jangan harapkan penghormatan dariku kalau bibi tidak bisa menghormatiku dan juga wanitaku," sengitnya."Evan, aku sangat mengantuk. Bawa aku ke kamar manapun atau kalau perlu kamar pelayan juga tidak masalah asalkan aku bisa tidur," lirih Iris."Mana mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 62. Memergoki Michael Memperkosa Seorang Pelayan.

    "Freya pasti sangat sedih melihat kau sudah berpaling hati darinya dan ia pasti sangat kecewa karena ranjangnya kini telah ditiduri oleh seorang pelacur yang asal-usulnya tidak jelas," ujar Claudia yang seketika membuat darah Evan mendidih.Evan marah tapi ia mencoba untuk menahan amarahnya agar tidak meledak setelah mendengar ucapan bibinya yang membuat telinga dan hatinya panas, tanpa berbalik ataupun mau menatap wajah bibinya yang menjengkelkan ia berkata."Bukankah pekerjaan bibi dulu sebelum menikah dengan paman Tobias adalah seorang pelacur? Kalau bukan karena paman Tobias pastinya sekarang ini bibi masih bekerja menjadi pemuas birahi lelaki hidung belang," ujar Evan sambil tersenyum meledek bibinya."EVAN!! TUTUP MULUTMU, BERANI SEKALI KAU MENGHINAKU!! AKU INI ADALAH--""Kau adalah wanita yang dinikahi pamanku dan kau sudah mendapatkan harta peninggalan pamanku, lalu apa tujuanmu datang ke rumahku?" Sela Evan cepat dan kini ia membalikkan badannya agar ia bisa melihat wajah bib

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 63. Dampratan Evan!!

    "Kau memang gila!! Perbuatan yang kau lakukan kepada pelayan itu benar-benar bejat, aku tidak akan tinggal diam!! Akan kulaporkan perbuatanmu ini kepada Evan," ujar Iris."Bitch!!" Michael berjalan cepat mengejar Iris cepat lalu menangkap lengan langsing sang gadis yang kemudian ia dorong kasar sampai membentur dinding.Michael memelintir tangan Iris ke belakang tubuh yang membuat sang gadis meringis kesakitan, karena tak ingin ditendang dari mansion megah milik sepupunya sehingga mau tak mau ia harus bisa menutup mulut Iris seperti ia menutup mulut sang pelayan."Awwh, sakit!!" Pekik Iris sembari melakukan perlawanan."Jangan katakan apapun kepada Evan atau nyawamu dan pelayan itu akan melayang," ancam Michael."Aku tidak takut dengan ancamanmu!! Aku adalah Iris March--" Ucapan Iris seketika terhenti karena teringat kalau ia sudah bukan bagian dari keluarga Marchetti lagi. "Evan akan membunuhmu kalau dia melihat perlakuan kasarmu kepadaku," ralatnya cepat.Michael mengumpat tanpa sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 64. Perjalanan Ke Venice, Italia.

    "HENTIKAN, EVAN!! Kau tega sekali mengancam sepupumu dengan pistol," hardik Claudia yang langsung bertindak cepat melindungi putra kesayangannya dengan melompat di tengah Michael dan Evan yang tengah bersitegang."Oh, ayolah, Mama. Apa kau tidak tahu siapa Evan? Dia tidak akan berani menembakku," ucap Michael meremehkan Evan.Rahang Evan terlihat semakin mengeras dan ia ingin memberikan sebuah pelajaran untuk Michael agar tidak semakin melunjak, diarahkannya pistolnya ke paha sepupunya lalu ia menarik pelatuk pistol.DOR!! Timah panas melesat kencang ke paha Michael hingga pria bertubuh jangkung itu ambruk ke lantai dengan kaki yang bersimbah darah."Aaaakkkh, fuck!!" Teriak Michael dengan suara lantang.Claudia berteriak histeris melihat putra semata wayangnya ditembak Evan, ia terlihat sangat panik melihat darah segar mengucur deras di paha putranya. "MICHAEL!! MICHAEL," jeritnya sambil menangis."Aku peringatkan kalian berdua sekali lagi, kalau kalian masih ingin tinggal di rumahku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 65.

    "Iris, tetaplah di dekatku agar aku bisa melindungimu," ucap Evan yang langsung diangguki oleh Iris.Evan bergegas keluar dari mobil dan diikuti oleh Iris yang berjalan di belakangnya dengan kawalan beberapa bodyguard bertubuh kekasr, ia berjalan masuk ke dalam ruangan jenazah dan berniat untuk menemui keluarga Massimo akan tetapi di sana ia tidak menemukan satu pun keluarga mendiang Massimo."Peter, apakah prosesi pemakaman sudah selesai?" Tanya Evan."Tidak, mereka tidak memakamkan Massimo tapi mengkremasinya. Sekarang mereka ada di ruang kremasi," jawab Peter."Peter, kau tetap di sini dan jaga Iris. Biar aku dan Simon yang masuk ke ruangan kremasi," titah Evan."Tapi, Evan. Matteo tidak ingin melihatmu dan dia tidak mengizinkanmu untuk menghadirii acara kremasi sampai kau berhasil menghabisi semua orang yang terlibat dalam pembunuhan Massimo," ucap Peter."Omong kosong," ujar Evan sambil berlalu pergi tanpa mau mendengarkan ucapan Peter.Evan berjalan menuju ke ruangan kremasi dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 66. Serangan Musuh di Perahu Gondola.

    Tangan kekar Evan terjulur menangkap pergelangan tangan Iris lalu menariknya cepat hingga tubuh langsing wanita bermata besar itu seketika terhempas ke tubuh kekar. Evan memeluk erat tubuh Iris yang tengah gemetaran karena hampir terjatuh ke perairan."Apa kau baik-baik saja?" Tanya Evan seraya memegangi kedua lengan Iris dan menatap wajah cantik yang kini terlihat pucat pasi. "Kau sedang memikirkan apa? Kau ini sangat ceroboh, bagaimana kalau kau benar-benar terjatuh lalu terluka, hah?!" Omelnya kemudian."Maaf, aku tadi takut kalau kau tiba-tiba berubah pikiran padahal dari dulu aku ingin sekali naik gondola ini," lirih Iris dengan kepala tertunduk dan kakiknya menendangi tanah ."Dasar bodoh, isi di dalam kepalamu itu sepertinya harus dibersihkan lagi agar kau tidak berbuat ceroboh lagi," ujar Evan sembari melepaskan pelukan Iris lalu melompat ke atas gondola.Evan dan Iris saling berhadapan namun keduanya berada di pijakan yang berbeda. Manik biru Iris lekat menatap mata Evan seol

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 67. Aku Tidak Mau Kehilangan Iris!!

    "Evan ... Evan," lirih Iris sembari mengguncang pelan tubuh kekar Evan.Evan melenguh pelan dan matanya yang sempat terpejam sejenak kini perlahan mulai terbuka, ia mengumpulkan seluruh kekuatannya dan berusaha agar tetap sadar agar ia bisa melindungi Iris dari bahaya yang masih mengintai. Tangan kekar Evan bergerak mengeratkan rangkulan tangannya di kedua ketiak Iris, ia kembali berenang dan menarik Iris menuju ke rakit kayu yang terapung di tengah perairan."Iris, kau baik-baik saja?" Tanya Evan sembari berpegangan pada pinggiran rakit kayu dengan satu tangannya."Dadaku sakit sekali," jawab Iris."Apa kau bisa naik ke atas rakit?" Tanya Evan."Aku tidak mempunyai tenaga untuk naik ke atas rakit, aakkkkh." Erang Iris yang terus terus saja merintih kesakitan."Pegang tali rakit ini agar kau tidak hanyut," titah Evan, ia meletakkan tali di telapak tangan Iris dan memastikan wanitanya itu menggenggam tali tampar pengikat rakit dengan erat.Evan bergegas naik ke atas rakit dan langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11

Bab terbaru

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 100. Terima Kasih Karena Telah Menculikku Dan Manjadikanku Wanita Tawananmu (Tamat)

    "Aku sudah melamar Zoe, aku ingin hidup tenang dan menghabiskan sisa waktuku bersama dengannya karena itulah aku ingin mengundurkan diri dari dunia mafia," ucap Peter.Evan terkejut dan ia tidak bisa berkata-kata, tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Peter akan mengacapkan hal ini kepadanya. Meskipun ia tidak rela kehilangan Peter yang sudah dianggapnya sebagai saudara namun ia juga tidak memiliki hak untuk melarang Peter mencari kebahagiaan sendiri."Baik, aku hormati keputusanmu dan jika kau ingin kembali maka pintu rumahku selalu terbuka untukmu. Jaga Zoe baik-baik dan kau harus sering-sering datang mengunjungiku," ucap Evan."Terima kasih dan maafkan aku," ucap Peter yang kembali memeluk erat Evan.Klan Marchetti kini telah runtuh dan wilayah kekuasaan Evan semakin luas dan kuat setelah merampas semua harta kekayaan Julian. Dan sebagai tanda terima kasih karena sudah membantunya untuk mengalahkan Julian dan Kiyoka, Evan memberikan wilayah kekuasaan Kiyoka kepada Ruben sehingga m

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 99. Mengundurkan Diri Dari Dunia Mafia.

    Melihat Evan sudah tidak lagi bergerak Julian berpikir kalau dirinya sudah benar-benar menang dan bisa merebut semua yang menjadi milik Evan baik itu harta, kekuasaan, wilayah dan lain sebagainya. Julian bermimpi kalau dirinya bisa menguasai dunia setelah kematian musuh bebuyutannya hari dan tanpa mau membuang waktu untuk mengecxek kondisi lawannya, ia memutuskan untuk menghentikan peperangan dengan melakukan ikrar."EVAN TELAH MATI!! MULAI DETIK INI JUGA KLAN LUCIANO SUDAH TIDAK ADA LAGI, SEMUA YANG MASIH TERSISA ADALAH MILIKKU, MILIK KLAN MARCHETTI!!" Teriak Julian yang membuat semua orang terhenti.Simon yang tadinya sedang terpojok dan masih semangat untuk melakukan perlawanan sengit tiba-tiba terdiam mematung saat mendengarkan teriakan Julian yang menggema sampai ke seluruh penjuru arah. Simon masih tidak percaya dengan pengumuman yang disampaikan oleh Julian barusan kalau pemimpinnya yang kuat nan perkasa kini telah gugur dan nasibnya sebagai pengawal sang pimpinan Cosa Nostra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 98. Kekalahan Evan??!!

    Seorang pria tewas dan susul oleh beberapa pria lainnya yang kini mati tertembus peluru, samar-samar suara gelak tawa ditengah deru kebisingan deru suara baling-baling helikopter yang memekakkan telinga."Hey, whatssap, dok!!" Seru Kade sambil memakan wortel dan meniru tokoh kartun Bugs bunny yang membuat Peter dan Iris tercengang."Shit!! Dasar bodoh, kau membuatku kaget saja," gumam Peter yang terkejut sekaligus lega dengan kedatangan Kade yang tepat waktu.Bantuan memang telah datang akan tetapi masalah lain juga ikut datang karena anak buah Kiyoka dan Julian mulai menembaki helikopter dan menyulut emosi Kade yang tanpa pikir panjang langsung menyambar granat lalu melepaskan pin kemudian melemparkannya ke sebuah bangunan kecil yang biasa digunakan untuk gudang penyimpanan senjata.DHUUAAAR!! Bangunan kecil meledak dan helikopter yang ditumpangi Kade terbang meninggi agar tidak terkena dampak ledakan yang bisa menyebabkan masalah pada baling-baling saat serpihan-serpihan bangunan be

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 97. Misi Menyelamatkan Iris.

    Malam tiba, Peter dan beberapa anak buahnya bersembunyi di balik semak-semak yang berada di seberang mansion Marchetti untuk mengintai musuh serta mencari waktu yang tepat untuk menyerang akan tetapi hal aneh terjadi saat mobil-mobil hitam keluar dari gerbang mansion Marchetti termasuk mobil milik Julian."Apa-apaan ini? Mau kemana mereka semua?" Gumam Peter dengan ekspresi wajah yang tampak bingung.Drrtt drrt!! Ponsel salah satu anak buah Peter bergetar menerima sebuah pesan singkat dari mata-mata mereka di dalam mansion."Julian dan Kiyoka pergi menuju ke kediaman Luciano untuk melakukan penyerangan besar-besaran, mansion kosong hanya ada nona Iris yang dijaga 60 bodyguard." Ucap anak buah Peter yang membacakan pesan singkat dari mata-mata mereka."FUCK!! Jadi ... Julian dan Kiyoka bergerak menyerang Evan makanya mereka mengosongkan mansion?! Ini ... kenapa mereka bisa tiba-tiba merubah rencana seperti ini?!" Ujar Peter gusar. "Apakah Evan mengetahui rencana serangan ini?" Ucapnya

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 96. Lamaran dan Janji Terakhir Peter Untuk Zoe.

    "Kata perawat, besok siang aku akan menjalani tes pertamaku dan aku ingin kau berada di sampingku. Aku ingin kau yang menemaniku," ucap Zoe sembari memeluk erat pinggang Peter dari belakang.Tangan Peter yang sedang memegang ponsel merosot dan dengan gerakan jempol yang meraba-raba ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Jeremy, mulutnya terkatup rapat tak mampu mengiyakan permintaan Zoe meskipun ia telah berjanji untuk selalu berada di sisi sang model cantik saat sedang menjalani pengobatan."Zoe, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Ucap Peter seraya melepaskan tautan tangan Zoe yang melingkar di pinggangnya lalu berbalik ke belakang hingga ia dan Zoe saling berhadapan agar ia bisa berbicara dengan nyaman."Tentang apa?" Tanya Zoe sambil mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah Peter dengan sangat jelas.Ya, meskipun Zoe bertubuh tinggi akan tetapi masih kalah tinggi dengan tubuh Peter makanya setiap kali ia ingin menatap wajah lelaki pujaan hatinya maka ia harus mendong

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 95. Menemani Zoe atau Menyelamatkan Iris?

    "Jangan tendang!! Aku sedang hamil, tolong kasihani aku dan janin di dalam perutku, Kak. Aku mohon," pinta Iris sambil menahan kaki kakaknyta dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk melindungi perutnya agar tidak terkena tendangan kakaknya.Iris reflek mengaku bahwa ia sedang mengandung agar ia bisa melindungi janin yang sedang dikandungnya dari kemarahan sang kakak, mungkin ini terdengar sangat konyol mengingat kakaknya sangatlah membenci pria yang menanamkan benih di rahimnya akan tetapi sekarang ini keadaan sedang mendesak dan ia akan segera mencari cara untuk bisa meloloskan diri dari cengekeraman kakaknya setelah lolos dari siksaan yang ini tentunya."Apa? Hamil ...?!! Apa kau sudah gila, huh?!" Teriak Julian hingga urat-urat di lehernya mencuat ke permukaan kulitnya. "Aku tidak akan membiarkan hal ini!! Janin kotor itu harus mati sebelum hari pernikahanmu dengan Kiyoka," imbuhnya.Mata Julian melotot, wajahnya menjadi merah padam dengan bib

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 94. Jangan Siksa Lagi, Aku Sedang Hamil!!

    "Jangan sentuh aku, dasar berengsek!!" Seru Iris memaki Kiyoka."Ayolah, Iris. Aku adalah calon suamimu dan aku memiliki hak untuk menikmati tubuhmu sebelum hari pernikahan kita," ucap Kiyoka dengan entengnya.Dengan ekspresi wajah tidak bersalah, Kiyoka kembali melecehkan Iris untuk memuaskan hasratnya saat melihat kemolekan tubuh serta kecantikan paras sang calon istri. Lelaki bertubuh tinggi nan kekar itu melumat bibir lalu kembali melumat kasar puting payudara sintal yang sangat menggugah hasratnya tanpa mau mengindahkan rintihan atau jeritan kesakitan Iris."TOLONG, KAK JULIAN!! KAK JULIAAAN!! TOLONG," teriak Iris sejadi-jadinya.Tak ada pilihan lain bagi Iris selain selain berteriak dan meminta pertolongan kepada sang kakak yang pastinya tidak akan mau membelanya akan tetapi ia tidak mau begitu saja menyerah dan membiarkan tubuhnya dinikmati oleh pria berengsek macam Kiyoka.Terlebih sekarang ini Iris sedang berbadan dua dan ia tidak ingin terjadi hal buruk menimpa janin yang s

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 93. Aku Ingin Mencicipi Tubuh Indahmu!!

    "Kiyoka Kudou? Jadi sekarang ini Julian ingin memperkuat dan memperluas kekuasannya dengan cara menikahkan Iris dengan Kiyoka," gumam Peter dengan tangan mengepal kuat."Lalu apa yang akan anda lakukan untuk menebus kesalahan anda kepada tuan Evan?! Anda tidak akan pernah bisa merebut kembali nona Iris sekalipun anda harus mengorbankan nyawa," ketus Simon."TUTUP MULUTMU, SIMON!! Apa kau pikir tuan Peter tidak menderita dengan kejadian ini?!" Hardik Jeremy."Lalu bagaimana dengan tuan Evan?! Apa kau pikir tuan Evan tidak menderita, huh?! Setelah kehilangan nyonya Freya akhirnya tuan Evan bisa sedikit melupakan kesedihannya tapi dia malah menghancurkan kebahagiaan tuan Evan dengan pengkhianatan yang dia lakukan," sengit Simon sambil menunjuk Peter."Dasar kau berengsek!!" Jeremy mendorong dada Simon dengan sangat kasar hingga tubuh rekannya terdorong ke belakang beberapa langkah, ia benar-benar tidak terima dengan penghinaan Simon kepada orang yang sangat ia hormati makanya ia tidak ra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 92.

    "Jangan lakukan ini lagi, Zoe. Tubuhmu terlalu berharga untuk sia-siakan hanya untuk memuaskan hasrat pria-pria berengsek sepertiku," ucap Peter.Peter menarik tangannya dari payudara Zoe kemudian berjalan mendekati ranjang lalu menarik selimut yang ia gunakan untuk menutupi tubuh seksi yang model cantik yang telanjang bulat. Ia mengangkat tubuh Zoe lalu membawanya ke ranjang dan dengan sangat hati-hati ia merebahkan tubuh Zoe yang masih terbungkus selimut ke ranjang."Kau bukan lagi kupu-kupu malam yang harus menjual tubuhmu untuk membiayai pengobatanmu, Zoe. Kau adalah seorang wanita terhormat dan kau harus berjanji kepadaku untuk tidak lagi menggunakan tubuhmu hanya untuk membayar kebaikanku," ucap Peter seraya mengusap lembut pipi Zoe."Aku tidak sedang membayar kebaikanmu dengan menggunakan tubuhku, aku hanya ingin memberikan tubuhku untuk pria yang aku cintai," ungkap Zoe dengan sorot mata penuh cinta."Zoe ... ada yang harus aku sampaikan kepadamu tentang perasaanku terhadap se

DMCA.com Protection Status