Beranda / Lain / Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam. / Bab 27. Aku Ingin Kau Menjadi Wanitaku, Iris!!

Share

Bab 27. Aku Ingin Kau Menjadi Wanitaku, Iris!!

Penulis: Vee_nue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-09 23:57:07

"Sssshh, awwh!!" Iris terbangun di pagi hari dengan tubuh yang terasa remuk dan tak henti meringis kesakitan merasakan perih di punggungnya yang terluka.

Manik biru bulat indah tampak sibuk memindai seluruh ruangan untuk mencari keberadaan pria kejam yang telah mengurungnya selama beberapa bulan di mansion megah, kamar yang ia tempati kini terasa sunyi dan ia merasa sangat lega karena tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Evan di kamar. Iris bangkit perlahan dari ranjang lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi setelah ia mengunci rapat pintu kamarnya agar Evan atau siapapun tidak bisa masuk ke dalam saat ia sedang mandi.

Iris melepas satu per satu pakaian yang menempel di tubuhnya seksinya lalu ia berdiri di bawah guyuran pancuran air shower yang hanya membasahi tubuh bagian depannya saja karena luka di punggungnya masih belum boleh terkena air, tubuhnya yang terasa penat dan sakit berangsur membaik berkat air dingin yang membasahi tubuh moleknya.

Iris membasuh wajahnya dan tidak lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yeo
Thor update yaa Hari ini
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
buat mendesah sm buat iris jatuh cinta sm dirimu jelas jauh brbeda Evan . si iris mendesah krn udh reflek tubuh, beda urusan sm perasaan . dr awal udh prlakuin iris dgn kasar n' semena mena, gmn ceritanya iris bsa gampang jatuh cinta .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 28. Jangan Kabur, Iris!!

    "Aku bisa membuatmu mendesah dengan sangat mudah apalagi membuatmu jatuh cinta," ucap Evan sambil menatap manik biru indah yang masih banjir air mata."Kalian semua mengerikan ... kau, paman Henry dan kak Julian. Kalian semua jahat dan aku sangat membenci kalian," ujar Iris."Iris--""Jangan panggil namaku dengan mulut kotormu, Evan!! Aku sangat membencimu," potong Iris dengan nada suara meninggi, ia membuang muka ke samping karena sudah muak melihat wajah Evan."Aku tahu," ucap Evan. " Aku hanya ingin mengatakan bahwa dunia mafia memang sangat gelap dan kejam, semua orang bisa saling mengkhianati bahkan keluarga sekalipun. Kau dan Freya adalah korban dari kekejaman orang-orang bangsat seperti kami," jelasnya.Evan memegang dagu Iris lalu memutar kepala sang gadis ke arahnya agar ia bisa melihat mata biru yang selalu memancarkan sorot kesedihan serta ketakutan setiap kali ia menatapnya."Sekarang kau sendirian, Iris. Kau tidak memiliki rumah untuk kembali pulang ataupun keluarga yang a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 29.

    "SHIT!! IRIS!!" Evan kehilangan Iris dan tidak berhasil menyeret tawanannya yang kini telah berhasil keluar dari celah tembok."Simon dan kalian semua berpencar, cari Iris sampai dapat!!" Titah Peter cepat."Baik, Tuan." Simon dan puluhan orang lainnya langsung berlari menuju gerbang belakang mansion yang menuju ke hutan dan mereka juga membawa anjing-anjing pelacak yang terlatih untuk mengejar Iris.Evan marah besar bahkan wajahnya terlihat merah padam dengan rahang yang mengeras, tangannya meremas sepatu flat yang Iris yang berhasil ia raih. "FUCK!! Kenapa bisa ada celah sebesar itu di taman bunga?!" Makinya."Aku tidak tahu, Evan. Nanti akan aku tanyakan kepada penjaga taman," jawab Peter asal."Berengsek!!" Maki Evan sambil membanting sepatu milik Iris ke tanah, ia berjalan cepat menuju ke hutan menyusul anak buahnya yang sudah terlebih dahulu mengejar ke sana.Evan memulai pencariannya dengan menyusuri jalan yang terlihat tidak pernah dilalui manusia, ia berjalan mengikuti feelin

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 30. Menguras Uang Julian.

    "Selidiki si tua bangka itu, aku ingin tahu apa yang sedang direncanakannya bersama dengan keluarga Fabrisio," titah Julian kepada anak buahnya. "Jalan," titahnya kemudian."Baik, Tuan."Saat mobil Julian hendak berjalan pergi, gerbang rumah kediaman Fabrisio terbuka dan mobil Porche merah berjalan meninggalkan rumah megah. Julian sekilas melihat Stella yang mengendarai mobil mewah tersebut dan ia seketika berubah pikiran."Ikuti mobil itu," titah Julian.Mobil Julian langsung berputar arah mengejar mobil Stella yang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke tengah kota."Hadang mobil Porche itu," titah Julian kepada sang sopir."Baik, Tuan."Mobil Cadillac CTS-V melaju kencang mendahului mobil Porche yang dikendarai Stella dan tiba-tiba berhenti dengan posisi melintang menghalangi jalan yang kebetulan sedang sepi, Julian terlihat sangat tenang meski mobil Porche melaju kencang ke arahnya dan tidak mengurangi kecepatan sama sekali hingga ....CKKIIIIIIIIT!! Mobil Porche berhenti tepat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 31. Kekejian Henry Marchetti.

    Fuck!! Henryyyy!! Akan kuhancurkan kepala tua bangka itu," maki Julian sambil merusak mobil Stella untuk melampiaskan kemarahannya."Akkkhh!! Kau benar-benar gila!! Akan kuadukan kau kepada kakakku dan kau pasti akan mati," semprot Stella yang tidak terima dengan perlakuan kasar Julian.Julian yang sedang emosi langsung memegang dagu Stella lalu menghempaskannya kasar sampai tersungkur ke aspal karena ia sangat terganggu dengan ocehan Stella yang memekakkan telinganya makanya ia reflek berbuat kasar pada sang wanita."Bawa wanita sialan itu!! Kita pulang sekarang juga," titahnya kepada anak buahnya."Baik, Tuan."Kedua lengan Stella diapit dua pria bertubuh kekar lalu diseret masuk ke dalam mobil sedangkan mobil Porche miliknya dibiarkan begitu saja di bahu jalan, ia terus memberontak saat kedua tangannya diikat kemudian hidungnya dibekap dengan menggunakan sapu tangan yang telah ditetesi obat bius sampai akhirnya ia tidak sadarkan diri saat dibawa ke kediaman Marchetti.Sementara itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 32. Terjebak!!

    "Freya!! Freya ...." Dengan langkah kaki gemetaran, Evan berjalan mendekati kantong plastik berisi tulang belulang Freya lalu ia terjatuh bersimpuh te[at di depan tulang sang istri dengan hati yang hancur dan tercabik-cabik.Dengan tangan yang gemetaran dan , Peter melepas jas yang ia kenakan lalu meletakkannya di tanah dan ia mengambil satu per satu tulang Freya kemudian meletakkannya di atas jas miliknya."Evan, sebaiknya kita kuburkan saja Freya di sini agar tidak ada lagi yang bisa mengusiknya dan ... agar Freya bisa beristirahat dengan tenang," ucap Peter dengan suara bergetar.Evan hanya mengangguk lemas seraya mengambil tulang istrinya lalu memeluknya erat, bendungan air matanya jebol tak bisa menahan emosinya yang bercampur aduk. Kemarahan, dendam dan rasa bersalahnya yang ia pendam di dalam dadanya seperti bom waktu yang siap meledak menghancurkan semua musuhnya yang telah membuat hidupnya bagai di neraka."Peter, tolong persiapkan semuanya," titah Evan."Ya," jawab Peter.Ev

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 33.

    "Simon!! Cepat kejar mobil Henry, Evan di bawah kolong mobil dan dia akan mati terseret kalau kita tidak segera menolongnya," ujar Peter sambil berlarian keluar dari parkiran VVIP klab malam milik pimpinan mafia Ndrangheta.Simon dan Peter masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu di luar gedung dan mereka bersiap mengejar mobil Henry yang sudah terlebih dahulu meninggalkan parkiran VVIP. Mobil Mercedez Benz hitam itu melaju dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan raya tapi ...CKIIIIIITT!! Mobil berhenti mendadak hingga tubuh Peter dan Simon sampai terpelanting ke depan membentur jok kursi yang berada di depan mereka."Aaaakkhhh!!" Pekik Peter dan Simon, keduanya mendesis kesakitan karena ulah sang sopir yang mengerem mobil secara dadakan."What the hell!! Apa yang kau lakukan?! Apa kau ingin bunuh diri, huh?! Kenapa kau berhenti mendadak?!" Maki Peter."Apa yang kau lakukan? Cepat kejar mobil Henry untuk menyelamatkan tuan Evan," titah Simon yang terlihat geram karena ulah sang sopir

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 34. Puaskan Hasratku dan Aku Akan Mengabulkan Permintaanmu!!

    "Jangan berbicara omong kosong, Bitch!! Aku tidak akan membiarkan Evan mendapatkan apa yang diinginkannya," ujar Julian kesal."Tapi kau juga tidak bisa menghentikan Evan, bukan? Buktinya kau tidak berani menyerang Evan untuk merebut kembali adikmu," hina Stella sambil tersenyum sinis.Emosi Julian kembali terpancing hingga ia memegang dagu Stella kencang seakan ingin meremukkan wajah cantik sang wanita yang selalu berhasil membuat darahnya mendidih. Harga dirinya selalu direndahkan dan diinjak-injak oleh Stella setiap kali wanita itu berbicara sampai kesabarannya yang setipis rambut dibelah 7 mencapai batas."Rendahkan aku sekali lagi dan wajahmu yang cantik ini akan kuhancurkan dan kubuat cacat seumur hidup," ancam Julian yang membuat nyali Stella seketika menciut."Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak bisa melakukan apapun saat ini," tanya Stella."Bersumpahlah kalau kau akan melakukan semua yang aku perintahkan dan aku akan memberikan banyak keuntungan untuk keluargam

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 35.

    "Kau ... serahkan tubuhmu dan puaskan hasratku setiap kali aku sedang bergairah maka aku dengan senang hati akan mengabulkan satu permintaanmu," ujar Evan yang membuat mata Iris membelalak.Iris tidak menyangka kalau Evan menjadi semakin gila dengan memberikan syarat yang menurutnya sangatlah merugikannya sebagai seorang wanita, ia menyadari betapa kejamnya dunia mafia yang digeluti oleh sang kakak sehingga kini dirinyalah yang harus menanggung semua perbuatan Julian dan membuatnya semakin tersiksa."Kau benar-benar keterlaluan!! Apa kau tidak takut dengan hukum karma? Bagaimana kalau hal yang menimpaku sekarang ini juga akan menimpa anak perempuanmu di kemudian hari?" Ucap Iris dengan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Aku tidak akan pernah membiarkan hal buruk itu menimpa anak-anakku, tidak akan pernah!! Kalau perlu, aku akan membunuh semua musuh-musuhku agar anak-anakku bisa hidup dengan aman termasuk kakakmu, Julian." Timpal Evan."Kalian boleh saling serang dan sal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21

Bab terbaru

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 100. Terima Kasih Karena Telah Menculikku Dan Manjadikanku Wanita Tawananmu (Tamat)

    "Aku sudah melamar Zoe, aku ingin hidup tenang dan menghabiskan sisa waktuku bersama dengannya karena itulah aku ingin mengundurkan diri dari dunia mafia," ucap Peter.Evan terkejut dan ia tidak bisa berkata-kata, tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Peter akan mengacapkan hal ini kepadanya. Meskipun ia tidak rela kehilangan Peter yang sudah dianggapnya sebagai saudara namun ia juga tidak memiliki hak untuk melarang Peter mencari kebahagiaan sendiri."Baik, aku hormati keputusanmu dan jika kau ingin kembali maka pintu rumahku selalu terbuka untukmu. Jaga Zoe baik-baik dan kau harus sering-sering datang mengunjungiku," ucap Evan."Terima kasih dan maafkan aku," ucap Peter yang kembali memeluk erat Evan.Klan Marchetti kini telah runtuh dan wilayah kekuasaan Evan semakin luas dan kuat setelah merampas semua harta kekayaan Julian. Dan sebagai tanda terima kasih karena sudah membantunya untuk mengalahkan Julian dan Kiyoka, Evan memberikan wilayah kekuasaan Kiyoka kepada Ruben sehingga m

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 99. Mengundurkan Diri Dari Dunia Mafia.

    Melihat Evan sudah tidak lagi bergerak Julian berpikir kalau dirinya sudah benar-benar menang dan bisa merebut semua yang menjadi milik Evan baik itu harta, kekuasaan, wilayah dan lain sebagainya. Julian bermimpi kalau dirinya bisa menguasai dunia setelah kematian musuh bebuyutannya hari dan tanpa mau membuang waktu untuk mengecxek kondisi lawannya, ia memutuskan untuk menghentikan peperangan dengan melakukan ikrar."EVAN TELAH MATI!! MULAI DETIK INI JUGA KLAN LUCIANO SUDAH TIDAK ADA LAGI, SEMUA YANG MASIH TERSISA ADALAH MILIKKU, MILIK KLAN MARCHETTI!!" Teriak Julian yang membuat semua orang terhenti.Simon yang tadinya sedang terpojok dan masih semangat untuk melakukan perlawanan sengit tiba-tiba terdiam mematung saat mendengarkan teriakan Julian yang menggema sampai ke seluruh penjuru arah. Simon masih tidak percaya dengan pengumuman yang disampaikan oleh Julian barusan kalau pemimpinnya yang kuat nan perkasa kini telah gugur dan nasibnya sebagai pengawal sang pimpinan Cosa Nostra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 98. Kekalahan Evan??!!

    Seorang pria tewas dan susul oleh beberapa pria lainnya yang kini mati tertembus peluru, samar-samar suara gelak tawa ditengah deru kebisingan deru suara baling-baling helikopter yang memekakkan telinga."Hey, whatssap, dok!!" Seru Kade sambil memakan wortel dan meniru tokoh kartun Bugs bunny yang membuat Peter dan Iris tercengang."Shit!! Dasar bodoh, kau membuatku kaget saja," gumam Peter yang terkejut sekaligus lega dengan kedatangan Kade yang tepat waktu.Bantuan memang telah datang akan tetapi masalah lain juga ikut datang karena anak buah Kiyoka dan Julian mulai menembaki helikopter dan menyulut emosi Kade yang tanpa pikir panjang langsung menyambar granat lalu melepaskan pin kemudian melemparkannya ke sebuah bangunan kecil yang biasa digunakan untuk gudang penyimpanan senjata.DHUUAAAR!! Bangunan kecil meledak dan helikopter yang ditumpangi Kade terbang meninggi agar tidak terkena dampak ledakan yang bisa menyebabkan masalah pada baling-baling saat serpihan-serpihan bangunan be

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 97. Misi Menyelamatkan Iris.

    Malam tiba, Peter dan beberapa anak buahnya bersembunyi di balik semak-semak yang berada di seberang mansion Marchetti untuk mengintai musuh serta mencari waktu yang tepat untuk menyerang akan tetapi hal aneh terjadi saat mobil-mobil hitam keluar dari gerbang mansion Marchetti termasuk mobil milik Julian."Apa-apaan ini? Mau kemana mereka semua?" Gumam Peter dengan ekspresi wajah yang tampak bingung.Drrtt drrt!! Ponsel salah satu anak buah Peter bergetar menerima sebuah pesan singkat dari mata-mata mereka di dalam mansion."Julian dan Kiyoka pergi menuju ke kediaman Luciano untuk melakukan penyerangan besar-besaran, mansion kosong hanya ada nona Iris yang dijaga 60 bodyguard." Ucap anak buah Peter yang membacakan pesan singkat dari mata-mata mereka."FUCK!! Jadi ... Julian dan Kiyoka bergerak menyerang Evan makanya mereka mengosongkan mansion?! Ini ... kenapa mereka bisa tiba-tiba merubah rencana seperti ini?!" Ujar Peter gusar. "Apakah Evan mengetahui rencana serangan ini?" Ucapnya

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 96. Lamaran dan Janji Terakhir Peter Untuk Zoe.

    "Kata perawat, besok siang aku akan menjalani tes pertamaku dan aku ingin kau berada di sampingku. Aku ingin kau yang menemaniku," ucap Zoe sembari memeluk erat pinggang Peter dari belakang.Tangan Peter yang sedang memegang ponsel merosot dan dengan gerakan jempol yang meraba-raba ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Jeremy, mulutnya terkatup rapat tak mampu mengiyakan permintaan Zoe meskipun ia telah berjanji untuk selalu berada di sisi sang model cantik saat sedang menjalani pengobatan."Zoe, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Ucap Peter seraya melepaskan tautan tangan Zoe yang melingkar di pinggangnya lalu berbalik ke belakang hingga ia dan Zoe saling berhadapan agar ia bisa berbicara dengan nyaman."Tentang apa?" Tanya Zoe sambil mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah Peter dengan sangat jelas.Ya, meskipun Zoe bertubuh tinggi akan tetapi masih kalah tinggi dengan tubuh Peter makanya setiap kali ia ingin menatap wajah lelaki pujaan hatinya maka ia harus mendong

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 95. Menemani Zoe atau Menyelamatkan Iris?

    "Jangan tendang!! Aku sedang hamil, tolong kasihani aku dan janin di dalam perutku, Kak. Aku mohon," pinta Iris sambil menahan kaki kakaknyta dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk melindungi perutnya agar tidak terkena tendangan kakaknya.Iris reflek mengaku bahwa ia sedang mengandung agar ia bisa melindungi janin yang sedang dikandungnya dari kemarahan sang kakak, mungkin ini terdengar sangat konyol mengingat kakaknya sangatlah membenci pria yang menanamkan benih di rahimnya akan tetapi sekarang ini keadaan sedang mendesak dan ia akan segera mencari cara untuk bisa meloloskan diri dari cengekeraman kakaknya setelah lolos dari siksaan yang ini tentunya."Apa? Hamil ...?!! Apa kau sudah gila, huh?!" Teriak Julian hingga urat-urat di lehernya mencuat ke permukaan kulitnya. "Aku tidak akan membiarkan hal ini!! Janin kotor itu harus mati sebelum hari pernikahanmu dengan Kiyoka," imbuhnya.Mata Julian melotot, wajahnya menjadi merah padam dengan bib

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 94. Jangan Siksa Lagi, Aku Sedang Hamil!!

    "Jangan sentuh aku, dasar berengsek!!" Seru Iris memaki Kiyoka."Ayolah, Iris. Aku adalah calon suamimu dan aku memiliki hak untuk menikmati tubuhmu sebelum hari pernikahan kita," ucap Kiyoka dengan entengnya.Dengan ekspresi wajah tidak bersalah, Kiyoka kembali melecehkan Iris untuk memuaskan hasratnya saat melihat kemolekan tubuh serta kecantikan paras sang calon istri. Lelaki bertubuh tinggi nan kekar itu melumat bibir lalu kembali melumat kasar puting payudara sintal yang sangat menggugah hasratnya tanpa mau mengindahkan rintihan atau jeritan kesakitan Iris."TOLONG, KAK JULIAN!! KAK JULIAAAN!! TOLONG," teriak Iris sejadi-jadinya.Tak ada pilihan lain bagi Iris selain selain berteriak dan meminta pertolongan kepada sang kakak yang pastinya tidak akan mau membelanya akan tetapi ia tidak mau begitu saja menyerah dan membiarkan tubuhnya dinikmati oleh pria berengsek macam Kiyoka.Terlebih sekarang ini Iris sedang berbadan dua dan ia tidak ingin terjadi hal buruk menimpa janin yang s

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 93. Aku Ingin Mencicipi Tubuh Indahmu!!

    "Kiyoka Kudou? Jadi sekarang ini Julian ingin memperkuat dan memperluas kekuasannya dengan cara menikahkan Iris dengan Kiyoka," gumam Peter dengan tangan mengepal kuat."Lalu apa yang akan anda lakukan untuk menebus kesalahan anda kepada tuan Evan?! Anda tidak akan pernah bisa merebut kembali nona Iris sekalipun anda harus mengorbankan nyawa," ketus Simon."TUTUP MULUTMU, SIMON!! Apa kau pikir tuan Peter tidak menderita dengan kejadian ini?!" Hardik Jeremy."Lalu bagaimana dengan tuan Evan?! Apa kau pikir tuan Evan tidak menderita, huh?! Setelah kehilangan nyonya Freya akhirnya tuan Evan bisa sedikit melupakan kesedihannya tapi dia malah menghancurkan kebahagiaan tuan Evan dengan pengkhianatan yang dia lakukan," sengit Simon sambil menunjuk Peter."Dasar kau berengsek!!" Jeremy mendorong dada Simon dengan sangat kasar hingga tubuh rekannya terdorong ke belakang beberapa langkah, ia benar-benar tidak terima dengan penghinaan Simon kepada orang yang sangat ia hormati makanya ia tidak ra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 92.

    "Jangan lakukan ini lagi, Zoe. Tubuhmu terlalu berharga untuk sia-siakan hanya untuk memuaskan hasrat pria-pria berengsek sepertiku," ucap Peter.Peter menarik tangannya dari payudara Zoe kemudian berjalan mendekati ranjang lalu menarik selimut yang ia gunakan untuk menutupi tubuh seksi yang model cantik yang telanjang bulat. Ia mengangkat tubuh Zoe lalu membawanya ke ranjang dan dengan sangat hati-hati ia merebahkan tubuh Zoe yang masih terbungkus selimut ke ranjang."Kau bukan lagi kupu-kupu malam yang harus menjual tubuhmu untuk membiayai pengobatanmu, Zoe. Kau adalah seorang wanita terhormat dan kau harus berjanji kepadaku untuk tidak lagi menggunakan tubuhmu hanya untuk membayar kebaikanku," ucap Peter seraya mengusap lembut pipi Zoe."Aku tidak sedang membayar kebaikanmu dengan menggunakan tubuhku, aku hanya ingin memberikan tubuhku untuk pria yang aku cintai," ungkap Zoe dengan sorot mata penuh cinta."Zoe ... ada yang harus aku sampaikan kepadamu tentang perasaanku terhadap se

DMCA.com Protection Status