Home / Romansa / Wanita Sang Milyarder / Kejutan yang tidak diharapkan

Share

Kejutan yang tidak diharapkan

Author: Aryani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dengan tekad penuh, Darla dan Juli mendatangi Kristin di ruang kerjanya. Setelah bicara dengan salah satu pelayan, mereka diterima Kristin di ruang kerjanya dan secara kebetulan di ruangan tersebut ada 2 orang wanita dengan penampilan yang sangat luar biasa dan terlihat kesan sebagai wanita terhormat.

“Selamat siang, Nyonya, saya Darla dan keponakan saya Juli, ingin bicara dengan Kristin.”

“Darla? Apakah kalian pengusaha catering yang akan memasak hidangan penutup?” 

Marisa memperhatikan Darla dan Juli yang lebih banyak menunduk untuk menghormati mereka secara bergantian begitu juga dengan wanita muda yang duduk di kursi yang ada di depannya.

“Benar, Nyonya. Kami dari perusahaan catering itu.”

“Ada apa?”

Dengan singkat dan lugas, Darla menyampaikan keluhannya dan dia sempat melihat wajah wanita yang lebih muda terlihat memandangi mereka dengan curiga.

“Apakah kalian sengaja mengatakannya karena permintaanku terlalu tinggi?” tanyanya.

“Bukan maksud kami seperti itu, Nona. Setiap kali saya menerima pekerjaan maka semuanya kami dokumentasikan sehingga tidak ada kesalahan yang terjadi. Sama seperti percakapan yang kami sampaikan pada Kristin dan Nashwa,” beritahu Darla. 

Tidak ada celah sedikitpun yang membuat Darla harus mengalami kerugian akibat kesalahan yang tidak dia lakukan sehingga semuanya kembali seperti yang sudah disepakati mereka.

Bukan sekali atau 2 kali setiap pekerjaan yang diterima Darla mendapatkan kendala dan dia selalu berhasil melewatinya sama seperti yang terjadi sekarang.

Setelah melakukan beberapa perubahan dan Destiana tidak sempat lagi meminta yang aneh-aneh akhirnya semuanya bisa diselesaikan tepat waktu.

Hari yang dinantikan semua orang akhirnya tiba. Suasana pesta sudah terasa di rumah Alexander Thorne sementara yang punya hajat masih berada di gereja melakukan pemberkatan atas pernikahan antara Alex dengan Destiana.

“Juli, semuanya sudah selesai, kan?”

Darla sudah berulang kali bertanya pada Juli. Dia tidak mau ada kesalahan walaupun sekecil apa pun. Kalau perlu noda setipis kulit ari pun dia tidak mau. Darla dan Juli sadar bahwa acara pernikahan Alex adalah awal dari semua mimpi yang akan menjadi kenyataan mereka.

Sementara itu di dalam gereja milik keluarga Thorne, suasana begitu hening meskipun seluruh kursi yang ada sudah penuh oleh para tamu undangan yang khusus diundang untuk menyaksikan pemberkatan pernikahan.

Disinilah Alexander Thorne berada sekarang. Dalam balutan setelan jas berwarna putih mutiara untuk kedua kalinya dia berdiri di hadapan pendeta dalam peristiwa penting di dalam hidupnya. Tetapi kini dia menikah dengan seorang wanita yang tidak dia cintai karena kewajiban semata sebagai kepala keluarga dan pimpinan perusahaan yang terkenal.

Alex menghirup napas dalam-dalam menenangkan diri berharap semuanya hanya mimpi.

Meski begitu ada yang berbeda dengan pernikahan yang pernah dia lakukan sebelumnya. Alih-alih menghadirkan tamu yang jumlahnya tidak kurang dari 50 orang, kali ini keluarganya mengundang hampir seluruh penduduk kota dan para pejabat daerah dan pusat semuanya hadir, berkumpul dengan para pengusaha yang sudah dikenal dan mengenalnya.

Alex melirik wanita yang berdiri di sampingnya dengan gaun pengantin paling mewah yang bisa dia siapkan untuk Destiana, wanita cantik yang berasal dari keluarga terpandang, putri seorang diplomat yang pernah ditemui Alex dalam kunjungannya ke luar negeri dan juga adik kelasnya saat kuliah.

Wanita yang begitu cantik dengan senyum yang paling menarik yang membuatnya terpaksa menerimanya. Alex terpaksa menerima Destiana setelah 5 tahun menanti dalam ketidakpastian akan cinta yang dia miliki pada wanita yang pernah menjadi istrinya.

Sementara pendeta melanjutkan upacara pernikahannya, Alex menyerap pemandangan di depannya ketika dia dan Destiana berdiri berhadapan. Seorang wanita tersenyum padanya dengan penuh keraguan.

Destiana begitu cantik dan Alex tidak bisa mengingkarinya. Wanita itu mengenakan gaun panjang hingga menyapu lantai. Melekat dengan sempurna di tubuhnya yang melekuk indah hingga semua pandangan mata tertuju padanya.

Gaun tersebut berpotongan sederhana sesuai dengan mode yang sedang trend tetapi tidak bisa menyembunyikan bahwa gaun tersebut adalah gaun paling mewah yang pernah ada. Destiana beruntung bisa menikahi Alex, seorang lelaki kaya dan juga terkenal.

“Apakah Anda bersedia menerima wanita ini?”

Suara pendeta mengembalikan perhatian Alex dari pikirannya tentang Destiana. “Apakah aku yakin dengan Destiana? Apakah aku benar-benar bisa menerima Destiana di dalam hidupku? Mengapa aku merasa ada yang salah?”

Apakah utusan Tuhan itu mendengar suara hati kecilku? Mengetahui keraguanku dan terutama bisa melihat bayangan yang selama ini mengikuti? Batin Alex bertanya-tanya dalam kehampaan. Dia ingin menerima Destiana bukan hanya sekedar memenuhi kewajibannya tetapi juga agar dirinya tidak mengecewakan wanita yang sudah menemaninya selama 5 tahun ini.

Sang pendeta merendahkan kepalanya lalu berbisik, “Tuan Thorne?”

Alex mengenyahkan segenap keraguan di dalam hatinya saat dia menjawab dengan yakin, “Ya, Saya bersedia.”

“Dan Destiana Duarte, apakah Anda menerima pria ini sebagai suami? Untuk mencintai, menghormati dan mematuhi….”

Destiana mengangkat sebelah alisnya saat pendeta mengucapkan kata ‘mematuhi’.

Apakah Destiana akan menjawab ‘Ya’ setelah pendeta menyelesaikan pertanyaannya? Tanpa bisa menahan diri Alex menyeringai ke arah Destiana. Wanita itu bukan wanita bodoh yang rela meninggalkan sangkar emas yang diimpikannya meskipun dia harus menjadi budak dan selalu harus berkata ‘ya’ dengan semua keinginan Alex karena dia sudah menerima untuk mematuhi apa katanya.

Hanya wanita bodoh yang rela pergi begitu saja setelah berusaha selama 5 tahun untuk terus berada di sisi Alex walaupun dia tahu Alex tidak pernah bisa memberikan janji untuk mencintainya dengan sepenuh hati dan jiwanya.

Destiana menatap Alex lurus-lurus. Ada tantangan yang tidak bisa dia lepaskan dan Destiana akan membuat Alex mencintainya walaupun dia harus bersaing dengan orang yang sudah mati.

“Ya, saya bersedia.”

Alex tidak lagi mendengar ucapan pendeta. Dadanya serasa mau meledak. Mempelai wanitanya, istrinya. Bayangan hitam menghampirinya samar-samar bergantian dengan sosok wanita yang begitu cantik dengan gaun berwarna birunya terlihat samar, begitu menggelisahkan. Tetapi Alex memeranginya, memerangi bayangan yang sudah sekian lama menemaninya. Dia harus bisa melanjutkan hidup bersama dengan wanita yang selalu ada untuknya, wanita yang kini menjadi istrinya.

Dengan takzim Alex membuka cadar yang menutupi wajah mempelainya wanitanya, “Istriku,” bisik Alex saat dia menunduk dan mencium bibir Destiana dengan lembut.

Destiana begitu menggoda tetapi Alex sadar bahwa dia harus membawa mempelainya keluar agar semua orang bisa melihat Nyonya Alexander Thorne yang cantik dan anggun.

Alex menggandeng tangan Destiana dan membimbing wanita itu melewati para kerabat dan kenalan menuju halaman tempat pesta resepsi sudah disiapkan dengan bantuan pengusaha catering ternama yang disewa oleh Marisa, ibunya.

Namun, ada yang salah! Alex tiba-tiba menghentikan langkahnya dan tanpa sadar dia melepaskan gandengan tangannya saat di depannya seorang wanita memakai gaun biru selutut melintas di depannya dengan tangan membawa baki minuman.

“Helena….”

Nama itu keluar begitu saja dari mulut Alex membuat Destiana yang berada di sampingnya bergidik ngeri. Mengapa Alex harus menyebut nama wanita yang sudah meninggal? Apakah Helena, wanita itu hadir untuk menyaksikan pernikahannya?

“Alex, apakah Helena ada disini? Aku yakin dia merestui pernikahan kita,” bisik Destiana.

Related chapters

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan sekedar mimpi

    Mungkinkah? Mengapa bayangan tersebut begitu nyata kalau memang yang dia lihat adalah bayangan? Tetapi mengapa baru sekarang dia bisa melihat bayangan Helena setelah 5 tahun berlalu dalam kesunyian yang sepi.“Alex, ayo, mereka semua sudah menunggu!” ajak Destiana.Destiana berusaha tenang dan sabar. Walaupun hatinya sakit karena nama pertama yang keluar dari mulut Alex adalah nama Helena tetapi Destiana sedikit lega karena nama tersebut sudah tidak memiliki bentuk lagi tetapi Destiana juga sadar bahwa dia harus berusaha lebih keras lagi untuk memenangkan hati Alex.Tidak ada ketenengan di dalam diri Alex setelah dia melihat bayangan Helena. Matanya selalu mencari diantara banyaknya pelayan catering yang memakai seragam sama seperti yang dia lihat pada Helena. Para pelayan mondar-mandir membawa berbagai macam minuman serta makanan yang sangat lezat tetapi Alex tidak melihat lagi pelayan yang dia cari. Satu-satunya yang dia temukan adalah wajah mertuanya yang sangat berseri-seri seola

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan wanita biasa

    Helena adalah wanita manja yang selalu membutuhkan pelayan untuk membantunya. Semua orang terkejut ketika Alex, seorang lelaki muda yang baru mulai membuktikan kepada keluarganya bahwa dia mambu meneruskan perusahaan sangat terkejut begitu mengetahui dia menikahi Helena Roland, wanita manja yang dia kenal sejak kecil.Apa yang menarik dari Helena? Helena memang wanita cantik tetapi dia tidak bisa menjadi istri yang baik. Yang dilakukan Helena hanya bersenang-senang tetapi Alex tetap mencintai dan terus membelanya pada saat Marisa menyuruhnya menceraikannya.“Mungkinkah Helena kembali begitu dia tahu Alex sudah tidak mengenangnya lagi? Dasar perempuan tidak tahu diri. Aku yakin dugaanku benar bahwa dia memang sengaja menghilang bersama kekasihnya setelah bosan menjadi isrinya Alex. Aku tidak akan membiarkan Alex menemuinya lagi bahkan untuk membuktikan kalau dia adalah Helana.”Marissa berdiri bersama Kristin sebagai pengamat dan bersama dengan semua mata yang memandangai kejadian ters

  • Wanita Sang Milyarder   Menolak ditinggalkan

    Penolakan Darla dengan memberikan surat perjanjian membuat Marisa tidak bisa mengusir Juli tetapi bisa melarangnya keluar dan cara tersebut yang mereka lakukan sampai pesta resepsi tersebut selesai setelah 3 hari berlalu walaupun sudah tidak ada pengantin prianya.Setelah 3 hari berlalu, Destiana mendatangi Alex di rumah pantai. Bulan purnama menerangi pantai dengan semburat cahaya remang-remang. Meskipun Destiana tidak sabar menghampiri Alex, Destiana dengan tenang mendekati lelaki yang kini lebih mirip patung batu yang menjaga pantai saat ombak menghantam.Dengan lengan bersilang di dada, kedua kaki terentang dan rahang kaku, Alex bahkan tidak melirik sedikitpun pada saat Destiana sudah berdiri di sampingnya.“Ternyata dugaanku tepat bahwa aku bisa menemukanmu di sini,” ujar Destiana sambil lalu.“Kenapa kau mencariku? Apakah pesta tersebut sudah selesai?” Destiana tidak mengerut mendengar suara Alex. Bukan dirinya yang langsung lari begitu mendengar suara tajam dan dingin yang dim

  • Wanita Sang Milyarder   Bayqng masa lalu

    Tidak seperti dugaan Marisa maupun Desnita yang berpikir Alex bergegas pergi menemui Juli. Alex justru kembali ke rumah mewahnya yang berada di pusat kota London.Ia perlu waktu untuk sendiri untuk merenung tanpa gangguan dari Destiana atau siapa pun juga.“Setelah sekian lama, kenapa dia harus muncul sekarang.” Alex menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang empuk.“Kenapa dia baru muncul sekarang?” Alex bertanya pada dirinya sendiri."Lima tahun aku menanti tetapi tidak ada kabar berita darinya sampai hari ini. Aku tidak percaya kalau dia bukan Helena,” katanya sambil memejamkan mata. Ia sudah punya masa depan bersama dengan Destianat dan ia tidak akan menukarnya dengan hidup dalam bayangan Helena kembali.“Seharusnya aku tidak perlu memikirkannya lagi … tapi, aku tetap tidak bisa.” Alex mengeluh dan ia seperti bukan dirinya.Tubuhnya bergetar menahan marah. Emosi bergolak di dalam dadanya saat cerita tentang Helena disampaikan oleh orang-orang terdekatnya.Helena bukan oran

  • Wanita Sang Milyarder   Tarik ulur keinginan

    Rombongan pelayan yang sejak awal sudah menerima perintah dari Marisa saling berpandangan. Mereka seolah ragu karena semua orang tahu selama ini Marisa yang berkuasa di rumah besar tersebut "Aku tidak menyuruh kalian menolak perintah ibuku tetapi, sekarang kalian harus ingat bahwa di rumah ini sudah ada perempuan lain yang bisa memiliki kekuasaan tersebut,” ujar Alex tegas.“Sekarang pergilah dan lakukan yang aku perintahkan. Tidak ada alasan lagi kecuali kalian memang sudah tidak berminat kerja disini,” kata Alex.“Mereka pasti patuh pada perintahmu tetapi tidak pada perempuan manja yang kau jadikan sebagai istrimu.”Suara perempuan terdengar dari belakang Alex dan Helena menyela perintah Alex.Tidak perlu berbalik untuk melihat siapa yang baru saja bicara karena Alex sangat mengenal suara ibunya.“Memang sudah selayaknya. Bagaimanapun penilaian Mama, Helena adalah istriku dan aku tidak mau keberadaannya di rumah ini diabaikan,” cetus Alex.Tidak ada tawaran kompromi karena Alex buk

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan perempuan sempurna

    Sudah sehari Alex pergi meninggalkan Helena bersama dengan Marisa setelah 4 bulan pernikahan mereka.Helena baru saja keluar dari kamarnya ketika suara seorang pelayan menyambutnya."Selamat pagi, Nyonya. Nyonya besar pesan agar Anda menemuinya di ballkon samping," beritahu pelayan."Baiklah. Dan tolong bawa teh untukku ke sana," perintah Helena.Pelayan itu hanya mengangguk. Ia adalah pelayan baru di rumah besar itu dan ia tidak pernah mendengar ucapan kasar dari Helena yang katanya suka bicara keras.Helena tidak tahu apalagi yang diinginkan oleh ibu mertuanya. Kemarin, Marisa sudah menyuruhnya menyiapkan makan siang yang seharusnya bisa dilakukan oleh pelayan dengan alasan agar Helena mengerti tugas istri yang sebenarnya."Pagi, Mah," sapa Helena."Pagi. Sudah sarapan?" tanya Marisa."Belum. Aku tadi minta pelayan membawa teh ke sini," beritahu Helena.Marisa mengangkat wajahnya dan ia menatap Helena cukup lama seolah baru mengenalnya."Apa yang sudah kau ketahui tentang Alex?" tan

  • Wanita Sang Milyarder   Selalu ada alasan

    Sebagai menantu Helena sadar dirinya tidak bisa membantah ucapan Marisa tetapi ia juga bosan bila terus-terusan tidak dianggap sehingga Helena berencana untuk bekerja.Helena menunggu kesempatan bicara dengan Alex saat suaminya sudah kembali ke rumah dan kesempatan tersebut ia peroleh ketika mereka sudah berada di atas tempat tidur.“Alex, boleh aku minta sesuatu?” bisik Helena.“Katakan saja,” balas Alex dengan tangan terulur menyentuh pipi Helena.“Kau tahu bahwa mama tidak menyukaiku,” ujar Helena mengadu.“Lalu? Kau tidak bermaksud menyuruhku menegurnya, kan?” cetus Alex tertawa.“Tentu saja tidak. Aku hanya ingin kau memperbolehkan aku bekerja. Aku tidak ingin mama terus-terusan sakit hati setiap kali melihatku di rumah,” jawab Helena memberikan alasan.“Bekerja? Kerja dimana?” Alex mengerutkan keningnya.Dia adalah pengusaha kaya dan sangat tidak masuk akal bila istrinya bekerja. Bekerja buat apa? “Aku belum tahu. Aku berencana mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu y

  • Wanita Sang Milyarder   Serangan pagi

    Juli terbangun dengan sakit kepala yang membuatnya merintih pelan. Sudah lama Juli tidak merasakan sakit pada kepalanya tetapi setelah semalam, Juli memutuskan pagi ini dia harus ke dokter agar bisa mendapatkan obat untuk sakit kepalanya.Dan kepalanya semakin bertambah sakit ketika pesawat telepon di mejanya memperdengarkan bunyi yang memekakkan telinga.“Halo.”“Juli, kau tidak akan percaya!”Juli duduk di atas kursi mendengar suara bibiknya yang sangat nyaring. “Aku memang sudah lama tidak percaya, Bik. Tidak percaya sejak kapan bibik bisa bersuara lembut dan merdu setiap kali bicara di telepon.”“Tidak pernah,” bibiknya mengaku. “Tetapi aku tidak peduli apalagi kalau kau tahu mengapa aku meneleponku sekarang!”“Bik, kepalaku saat ini begitu sakit dan aku tidak bisa menebak mengapa bibik telepon sepagi ini,” keluhnya.Juli mengangkat sebelah tangannya untuk memberikan pijitan yang diperlukan pada keningnya. “Dengar, Juli! Kita akan dapat untung besar dan aku pastikan kita tidak ak

Latest chapter

  • Wanita Sang Milyarder   Selalu ada alasan

    Sebagai menantu Helena sadar dirinya tidak bisa membantah ucapan Marisa tetapi ia juga bosan bila terus-terusan tidak dianggap sehingga Helena berencana untuk bekerja.Helena menunggu kesempatan bicara dengan Alex saat suaminya sudah kembali ke rumah dan kesempatan tersebut ia peroleh ketika mereka sudah berada di atas tempat tidur.“Alex, boleh aku minta sesuatu?” bisik Helena.“Katakan saja,” balas Alex dengan tangan terulur menyentuh pipi Helena.“Kau tahu bahwa mama tidak menyukaiku,” ujar Helena mengadu.“Lalu? Kau tidak bermaksud menyuruhku menegurnya, kan?” cetus Alex tertawa.“Tentu saja tidak. Aku hanya ingin kau memperbolehkan aku bekerja. Aku tidak ingin mama terus-terusan sakit hati setiap kali melihatku di rumah,” jawab Helena memberikan alasan.“Bekerja? Kerja dimana?” Alex mengerutkan keningnya.Dia adalah pengusaha kaya dan sangat tidak masuk akal bila istrinya bekerja. Bekerja buat apa? “Aku belum tahu. Aku berencana mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu y

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan perempuan sempurna

    Sudah sehari Alex pergi meninggalkan Helena bersama dengan Marisa setelah 4 bulan pernikahan mereka.Helena baru saja keluar dari kamarnya ketika suara seorang pelayan menyambutnya."Selamat pagi, Nyonya. Nyonya besar pesan agar Anda menemuinya di ballkon samping," beritahu pelayan."Baiklah. Dan tolong bawa teh untukku ke sana," perintah Helena.Pelayan itu hanya mengangguk. Ia adalah pelayan baru di rumah besar itu dan ia tidak pernah mendengar ucapan kasar dari Helena yang katanya suka bicara keras.Helena tidak tahu apalagi yang diinginkan oleh ibu mertuanya. Kemarin, Marisa sudah menyuruhnya menyiapkan makan siang yang seharusnya bisa dilakukan oleh pelayan dengan alasan agar Helena mengerti tugas istri yang sebenarnya."Pagi, Mah," sapa Helena."Pagi. Sudah sarapan?" tanya Marisa."Belum. Aku tadi minta pelayan membawa teh ke sini," beritahu Helena.Marisa mengangkat wajahnya dan ia menatap Helena cukup lama seolah baru mengenalnya."Apa yang sudah kau ketahui tentang Alex?" tan

  • Wanita Sang Milyarder   Tarik ulur keinginan

    Rombongan pelayan yang sejak awal sudah menerima perintah dari Marisa saling berpandangan. Mereka seolah ragu karena semua orang tahu selama ini Marisa yang berkuasa di rumah besar tersebut "Aku tidak menyuruh kalian menolak perintah ibuku tetapi, sekarang kalian harus ingat bahwa di rumah ini sudah ada perempuan lain yang bisa memiliki kekuasaan tersebut,” ujar Alex tegas.“Sekarang pergilah dan lakukan yang aku perintahkan. Tidak ada alasan lagi kecuali kalian memang sudah tidak berminat kerja disini,” kata Alex.“Mereka pasti patuh pada perintahmu tetapi tidak pada perempuan manja yang kau jadikan sebagai istrimu.”Suara perempuan terdengar dari belakang Alex dan Helena menyela perintah Alex.Tidak perlu berbalik untuk melihat siapa yang baru saja bicara karena Alex sangat mengenal suara ibunya.“Memang sudah selayaknya. Bagaimanapun penilaian Mama, Helena adalah istriku dan aku tidak mau keberadaannya di rumah ini diabaikan,” cetus Alex.Tidak ada tawaran kompromi karena Alex buk

  • Wanita Sang Milyarder   Bayqng masa lalu

    Tidak seperti dugaan Marisa maupun Desnita yang berpikir Alex bergegas pergi menemui Juli. Alex justru kembali ke rumah mewahnya yang berada di pusat kota London.Ia perlu waktu untuk sendiri untuk merenung tanpa gangguan dari Destiana atau siapa pun juga.“Setelah sekian lama, kenapa dia harus muncul sekarang.” Alex menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang empuk.“Kenapa dia baru muncul sekarang?” Alex bertanya pada dirinya sendiri."Lima tahun aku menanti tetapi tidak ada kabar berita darinya sampai hari ini. Aku tidak percaya kalau dia bukan Helena,” katanya sambil memejamkan mata. Ia sudah punya masa depan bersama dengan Destianat dan ia tidak akan menukarnya dengan hidup dalam bayangan Helena kembali.“Seharusnya aku tidak perlu memikirkannya lagi … tapi, aku tetap tidak bisa.” Alex mengeluh dan ia seperti bukan dirinya.Tubuhnya bergetar menahan marah. Emosi bergolak di dalam dadanya saat cerita tentang Helena disampaikan oleh orang-orang terdekatnya.Helena bukan oran

  • Wanita Sang Milyarder   Menolak ditinggalkan

    Penolakan Darla dengan memberikan surat perjanjian membuat Marisa tidak bisa mengusir Juli tetapi bisa melarangnya keluar dan cara tersebut yang mereka lakukan sampai pesta resepsi tersebut selesai setelah 3 hari berlalu walaupun sudah tidak ada pengantin prianya.Setelah 3 hari berlalu, Destiana mendatangi Alex di rumah pantai. Bulan purnama menerangi pantai dengan semburat cahaya remang-remang. Meskipun Destiana tidak sabar menghampiri Alex, Destiana dengan tenang mendekati lelaki yang kini lebih mirip patung batu yang menjaga pantai saat ombak menghantam.Dengan lengan bersilang di dada, kedua kaki terentang dan rahang kaku, Alex bahkan tidak melirik sedikitpun pada saat Destiana sudah berdiri di sampingnya.“Ternyata dugaanku tepat bahwa aku bisa menemukanmu di sini,” ujar Destiana sambil lalu.“Kenapa kau mencariku? Apakah pesta tersebut sudah selesai?” Destiana tidak mengerut mendengar suara Alex. Bukan dirinya yang langsung lari begitu mendengar suara tajam dan dingin yang dim

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan wanita biasa

    Helena adalah wanita manja yang selalu membutuhkan pelayan untuk membantunya. Semua orang terkejut ketika Alex, seorang lelaki muda yang baru mulai membuktikan kepada keluarganya bahwa dia mambu meneruskan perusahaan sangat terkejut begitu mengetahui dia menikahi Helena Roland, wanita manja yang dia kenal sejak kecil.Apa yang menarik dari Helena? Helena memang wanita cantik tetapi dia tidak bisa menjadi istri yang baik. Yang dilakukan Helena hanya bersenang-senang tetapi Alex tetap mencintai dan terus membelanya pada saat Marisa menyuruhnya menceraikannya.“Mungkinkah Helena kembali begitu dia tahu Alex sudah tidak mengenangnya lagi? Dasar perempuan tidak tahu diri. Aku yakin dugaanku benar bahwa dia memang sengaja menghilang bersama kekasihnya setelah bosan menjadi isrinya Alex. Aku tidak akan membiarkan Alex menemuinya lagi bahkan untuk membuktikan kalau dia adalah Helana.”Marissa berdiri bersama Kristin sebagai pengamat dan bersama dengan semua mata yang memandangai kejadian ters

  • Wanita Sang Milyarder   Bukan sekedar mimpi

    Mungkinkah? Mengapa bayangan tersebut begitu nyata kalau memang yang dia lihat adalah bayangan? Tetapi mengapa baru sekarang dia bisa melihat bayangan Helena setelah 5 tahun berlalu dalam kesunyian yang sepi.“Alex, ayo, mereka semua sudah menunggu!” ajak Destiana.Destiana berusaha tenang dan sabar. Walaupun hatinya sakit karena nama pertama yang keluar dari mulut Alex adalah nama Helena tetapi Destiana sedikit lega karena nama tersebut sudah tidak memiliki bentuk lagi tetapi Destiana juga sadar bahwa dia harus berusaha lebih keras lagi untuk memenangkan hati Alex.Tidak ada ketenengan di dalam diri Alex setelah dia melihat bayangan Helena. Matanya selalu mencari diantara banyaknya pelayan catering yang memakai seragam sama seperti yang dia lihat pada Helena. Para pelayan mondar-mandir membawa berbagai macam minuman serta makanan yang sangat lezat tetapi Alex tidak melihat lagi pelayan yang dia cari. Satu-satunya yang dia temukan adalah wajah mertuanya yang sangat berseri-seri seola

  • Wanita Sang Milyarder   Kejutan yang tidak diharapkan

    Dengan tekad penuh, Darla dan Juli mendatangi Kristin di ruang kerjanya. Setelah bicara dengan salah satu pelayan, mereka diterima Kristin di ruang kerjanya dan secara kebetulan di ruangan tersebut ada 2 orang wanita dengan penampilan yang sangat luar biasa dan terlihat kesan sebagai wanita terhormat.“Selamat siang, Nyonya, saya Darla dan keponakan saya Juli, ingin bicara dengan Kristin.”“Darla? Apakah kalian pengusaha catering yang akan memasak hidangan penutup?” Marisa memperhatikan Darla dan Juli yang lebih banyak menunduk untuk menghormati mereka secara bergantian begitu juga dengan wanita muda yang duduk di kursi yang ada di depannya.“Benar, Nyonya. Kami dari perusahaan catering itu.”“Ada apa?”Dengan singkat dan lugas, Darla menyampaikan keluhannya dan dia sempat melihat wajah wanita yang lebih muda terlihat memandangi mereka dengan curiga.“Apakah kalian sengaja mengatakannya karena permintaanku terlalu tinggi?” tanyanya.“Bukan maksud kami seperti itu, Nona. Setiap kali s

  • Wanita Sang Milyarder   Serangan pagi

    Juli terbangun dengan sakit kepala yang membuatnya merintih pelan. Sudah lama Juli tidak merasakan sakit pada kepalanya tetapi setelah semalam, Juli memutuskan pagi ini dia harus ke dokter agar bisa mendapatkan obat untuk sakit kepalanya.Dan kepalanya semakin bertambah sakit ketika pesawat telepon di mejanya memperdengarkan bunyi yang memekakkan telinga.“Halo.”“Juli, kau tidak akan percaya!”Juli duduk di atas kursi mendengar suara bibiknya yang sangat nyaring. “Aku memang sudah lama tidak percaya, Bik. Tidak percaya sejak kapan bibik bisa bersuara lembut dan merdu setiap kali bicara di telepon.”“Tidak pernah,” bibiknya mengaku. “Tetapi aku tidak peduli apalagi kalau kau tahu mengapa aku meneleponku sekarang!”“Bik, kepalaku saat ini begitu sakit dan aku tidak bisa menebak mengapa bibik telepon sepagi ini,” keluhnya.Juli mengangkat sebelah tangannya untuk memberikan pijitan yang diperlukan pada keningnya. “Dengar, Juli! Kita akan dapat untung besar dan aku pastikan kita tidak ak

DMCA.com Protection Status