Beranda / CEO / Wanita Rebutan / Rasa Penyesalan Memang Datang Belakangan

Share

Rasa Penyesalan Memang Datang Belakangan

Kehidupan tidak lagi berarti hanya asap kegelapan yang kini mengelilingi hati. Dalam ruangan yang gelap itu Anya menangis sesenggukan. Tangisan yang tak akan dapat merubah waktu yang telah berlalu. Ia memegang sebuah alat yang biasa digunakan untuk mengukur kehamilan seseorang. Terlihat sangat jelas dari alat itu memunculkan garis dua.

“Aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin memberitahukan hal ini pada suamiku” gumam Anya dalam hati.

“Tapi... Aku juga tidak mungkin memberitahukan kehamilan ini pada bajingan itu! Aku tidak ingin berhadapan lagi dengan dia!”

Seharian penuh ia menghabiskan waktu di dalam kamar tidur. Dirga yang masih bekerja tidak mengetahui kondisi istrinya yang saat ini tidak sedang baik-baik. Dalam penuh kepalsuan, Anya akan menceritakan kehamilannya itu pada suaminya dengan menjadikan Dirga sebagai ayah biologis pada janin tersebut. Saat malam hari telah tiba.... Dirga pun pulang dengan rasa lelah yang teramat sangat sakit.

“Sayang, kamu pasti lelah sekali?” tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status