Mata Fiko membelalak, dia tidak menyangka jika dirinya di buat tunduk oleh kekuatan serangan Vicky.Dia mendorong kaki Vicky dan bergegas mundur beberapa langkah, dia lalu melepas Jas yang sedang dia kenakan.“Oh, kamu bisa bertarung, baiklah, biar aku layani.” Fiko mengepalkan kedua tinjunya di depan wajahnya, perlahan dia maju mendekati Vicky.Vicky tersenyum, dia sudah bisa mengukur kemampuan Fiko, dia bisa menebak jika Fiko berlatih Kick Boxing hanya untuk pamer, walaupun kekuatannya lumayan bagus, Fiko bisa di pastikan tidak akan berdaya bahkan melawan petarung amatir sekalipun.Ketika Fiko sudah dalam jarak jangkauannya, Vicky melakukan gerakan tipuan, dia mengayunkan tinjunya dengan tangan kiri ke wajah Fiko, ketika Fiko menghindari serangannya dengan memiringkan kepalanya ke kanan, Vicky dengan cepat maju menyerang pelipis Fiko dengan siku kanannya.Bukk!Acckk! Pekik Fiko, pelipisnya sobek, darah segar mengalir dari luka sobek itu.Vicky mundur dengan cepat setelah melakukan
Manda yang baru saja bangun terlihat sangat kesal, itu karena Fiko sudah meninggalkannya sendirian di kamar.Setelah mandi dan berganti pakaian, dia mencari salah satu pelayan di rumah Fiko, dari pelayan itu, dia mendapatkan informasi jika Fiko pergi ke peresmian showroom mobil mewah yang baru saja dibuka.Manda berpikir Fiko mungkin mendatangi peresmian showroom milik salah satu rekannya. Setelah mendapatkan alamat Showroom itu, Manda pun segera menyusul Fiko.Ketika Manda sudah tiba di showroom itu, dia sempat di buat takjub dengan kemewahan bangunan dan deretan mobil mewah yang berada di parkiran."Wow! Showroom ini sungguh luar biasa !!" kagum Manda sambil melihat ke tiap sudut bangungan yang begitu megah dan luas.Showroom baru itu jauh lebih besar dari Showroom milik Fiko, Manda terlihat sangat bersemangat untuk bertemu teman Fiko yang memiliki Showroom mewah itu.Namun ekspresi wajahnya berubah begitu dia memasuki showroom itu, dia melihat dua orang sedang duduk di lantai membe
Wajah Vicky dan Vanya tampak kebingungan ketika mereka tiba di lantai dasar, mereka berdua melihat belasan gadis berusia 18 sampai 21 tahun sedang berbicara dengan Aksa di dekat meja resepsionis.Dilan yang berada di belakang mereka berdua menepuk halus pundak Vicky dan berkata, “Bos, mereka adalah anak-anak dari customer yang datang untuk bertemu denganmu.”“Bertemu denganku?” Vicky tampak kebingungan dengan perkataan Dilan.Vanya yang berdiri di samping Vicky juga sama, dia tidak mengerti mengapa belasan gadis itu ingin bertemu kekasihnya.“Ini karena video viral cinta belah ketupat Bos Vicky, mereka semua penasaran ingin bertemu dengan pria yang berbicara di akhir video itu,” kata Dilan menjelaskan.Vanya tertawa mendengar perkataan Dilan, “Bos sayang, selamat menikmati popularitasmu.” Setelah mengatakan itu, Vanya pergi sambil melambaikan tangannya kepada Vicky menuju customer yang sedang melihat-lihat koleksi mobil mewah di tempat itu.“Vanya,” gumam Vicky sambil mengulurkan tang
Tiga bulan kemudian, masih tidak ada tanda-tanda pergerakan dari pihak Aditya, menurut informasi dari keluarga Dharma, posisi CEO di Prakarsa Wira Kanigara yang dulu dijabat oleh Giyan, kini diisi oleh Bastian yang tidak terjerat kasus skandal video Manda.Manda sendiri masih dilarang meninggalkan rumah, walaupun skandal videonya sudah mulai meredup, ayahnya tetap meminta dia untuk tidak keluar rumah sampai orang-orang melupakan kasus video itu, sedangkan Fiko di kirim Carson ke Jerman untuk berobat dan bersembunyi sementara waktu.Vicky benar-benar dibuat pusing karena hal itu, dia awalnya mengira jika Aditya dan teman-temannya akan melakukan serangan balasan, dan jika itu terjadi, Vicky akhirnya bisa menemukan orang-orang yang selama ini menyerang keluarga ibunya melalui Aditya.Vicky tidak menyangka jika Aditya malah menarik diri dan tidak melakukan pergerakan sama sekali, untuk saat ini dia baru mengetahui satu nama yang berada di belakang Aditya, orang itu adalah Carson Ayah Fiko
Vicky yang sedang mengemudikan mobil tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan Vanya.“Apa kamu belum pernah bertemu mereka?” Tanya Vicky balik.Vanya menggelengkan kepalanya, “Belum... ini pertama kalinya aku akan bertemu mereka, aku tentu saja pernah beberapa kali mendengar cerita tentang mereka dari Kak Nabila dan yang lainnya,” jawab Vanya.Vicky tersenyum, “Mereka berdua orang yang baik dan ramah, kamu pasti akan menyukai karakter mereka.”“Hah... aku juga tahu kalau itu,” ucap Vanya sambil menghela nafasnya pelan.“Tenang saja, kamu pasti akan menyukai karakter mereka,” kata Vicky sambil mengelus kepala Vanya.30 menit kemudian, mereka akhirnya tiba di titik lokasi yang Ivan kirim tadi.Vanya langsung tercengang begitu melihat rumah mewah berukuran yang begitu luas di depannya.Dua orang satpam menghampiri mobil mereka. Setelah Vicky memberitahu maksud kedatangannya, kedua satpam itu langsung tersenyum dan bergegas membuka pintu pagar kediaman Gunnadi.Setelah memarkir kendar
Setelah makan siang bersama, Vanya dan para wanita tampak berkumpul di ruang keluarga, mereka semua sesekali tertawa melihat tingkah lucu, Sean, Gavin dan Elina.Sementara Vicky, Ivan, Jafin dan Billy di ajak menuju ruang meeting yang berada di kediaman Gunnadi. Seperti apa yang tadi Gunnadi ucapkan, dia akan memberitahu Vicky tentang kejadian 26 tahun yang lalu.“Vicky, apa yang kamu ketahui tentang peristiwa 26 tahun yang lalu?” Tanya Gunnadi memulai percakapan.“Tidak banyak Paman, yang aku tahu saat itu ada dua puluh lebih perusahaan besar di Jakarta yang berusaha menghancurkan Dharma Prakarsa Grup milik Kakek Dimas, dan Ayahku datang menghabisi mereka,” jawab Vicky.Ivan, Jafin dan Billy yang juga berada di ruangan itu terlihat sangat terkejut mendengar pembicaraan antara Gunnadi dan Vicky. Mereka tidak menyangka jika keluarga Ibu Vicky pernah di keroyok oleh banyak perusahaan besar.Gunnadi mulai menceritakan kisah mencekam yang membuat Indonesia heboh di tahun itu.“Aku masih m
Keesokan harinya di tempat yang berbeda...Carson baru saja selesai melakukan pertemuan untuk membahas rencana mereka menjatuhkan keluarga Dharma bersama Lingga, Winata dan Aditya secara jarak jauh.Saat ini dia sedang menuju ruang tamunya untuk menunggu beberapa orang yang akan datang ke rumahnya.Dia sedikit kesal karena teman-temannya tidak mendukung keinginannya untuk membalas perbuatan Vicky kepada putranya, karena itu dia diam-diam menghubungi salah satu rekannya yang merupakan keluarga mafia yang cukup di pandang di kota tempat tinggalnya di Italia.Beberapa saat kemudian, dua orang yang mengenakan setelan jas hitam tiba di rumah Carson, mereka berdua adalah orang yang diutus untuk mendengar permintaan Carson.“Jadi siapa yang harus kami lenyapkan?” Tanya salah seorang dari mafia itu.Carson merogoh saku jasnya untuk mengambil foto Vicky, dia lalu meletakkan foto itu di atas meja.“Namanya Vicky, tidak ada yang spesial darinya, latar belakang keluarganya juga biasa saja, aku ra
Keesokan harinya...Vanya yang baru saja selesai meeting tampak sedang memberikan pengarahan kepada beberapa karyawan baru yang akan menjadi tenaga marketing untuk Vivan Cars.Ketika dia sedang memberikan pengarahan, dari pintu masuk showroom, sekitar tiga puluh orang yang terdiri dari pria dan wanita masuk ke dalam showroom. Vanya sontak terkejut melihat pemandangan itu, ketika dia berniat menghampiri orang-orang itu, beberapa wanita yang baru saja masuk langsung berlari menghampirinya.“Tuan Putri akhirnya kita bisa bertemu!” Teriak salah satu wanita.“Tuan Putri?” Vanya sempat menoleh ke belakangnya untuk memastikan jika wanita itu sedang memanggil dirinya dan bukan orang lain.Ketika dia kembali menoleh, wanita yang memanggilnya tuan putri langsung memeluknya, Vanya sedikit canggung ketika mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita yang tidak dia kenali.“Sepertinya kamu tidak mengenali mereka.” Terdengar suara seorang wanita yang sangat tidak asing, Vanya langsung menoleh menc