Share

Bab 78. Bye ...

“Bengong!!" Felipe mengguncang kedua bahu Maureen. Kontan saja Maureen kaget. Dia menoleh.

"Apa sih, Kak?" ujarnya.

Felipe duduk di sebelah Maureen. Maureen lagi melihat resep, mau memasak, tapi malah jadi kepikiran Natan.

"Kamu kenapa?" tanya Felipe. Dia memandang wajah Maureen. Papa benar, Maureen sedang galau. Jelas sorotan matanya sedih. Seperti habis menangis.

"Ga apa-apa," jawab Maureen.

"Hmm, mulai ga mau cerita. Biar aku penasaran," kata Felipe.

"Bukan gitu." Maureen menjawab lesu.

"Terus?" Felipe menelisik muka adiknya.

"Aku ..." Maureen melihat Felipe. Memang dia tidak bisa bohong pada kakaknya. Felipe menunggu Maureen menyelesaikan kalimatnya.

"Natan mau pindah." Akhirnya keluar juga kalimat itu.

"Pindah? Pindah sekolah? Atau pindah rumah?" tanya Natan.

"Ke Kanada." Maureen mengusap ujung matanya yang mulai basah lagi.

"Kanada? Ga salah, Reen?" Mata Felipe melotot.

"Serius, Kak. Papanya mendadak dipindahkan untuk tugas di sana. Mereka pindah sekelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status