"Tu-tuan!" penjaga Xue berlutut hingga tubuhnya menyentuh tanah. Pria yang baru saja datang menghentikan kudanya di hadapan si penjaga dan turun dari atas kuda tersebut. Pria itu sangat tinggi dan besar, tubuhnya dilapisi oleh baju zirah berwarna gelap. Dari postur tubuh dan wajahnya yang tegas, Lian Hua tahu jika pria itu bukanlah orang Yishu.Pria tinggi itu melihat kearah penjaga Xue sekilas, setelah itu ia mengabaikan penjaga yang masih berlutut di hadapannya sebelum beralih ke arah Lian Hua yang bergetar karena sebuah pedang hampir saja memotong lehernya dan perutnya yang kembali terasa mual. "Apa wanita itu adalah Lian Hua dari ibu kota Yishu?" tanyanya tanpa mengalihkan matanya dari Lian Hua. Lian Hua yang ditatap seperti itu kembali memuntahkan isi perutnya."Be-benar tuan. Wanita ini adalah Lian Hua.""Putri Lian Hua yang itu?" tanyanya lagi, tanpa mengalihkan pandangannya dari Lian Hua yang masih memuntahkan isi perutnya."Ya, betul! Dia adalah Putri Lian Hua! Ah bukan, dia
Lian Hua menahan nafasnya dan mengendap-ngendap untuk keluar dari rumah tua itu. Dia akan pergi saat pria tinggi mengerikan sedang lengah dan iapun bisa pergi dari sini sebelum dia dibawa kehadapan Fu Fan. Dengan nafas yang ditahan beserta detak jantungnya yang tidak karuan, Lian Hua tidak menyadari keringat dingin di pelipisnya karena begitu takut ketahuan. Ia yakin pria mengerikan yang membawanya adalah seseorang yang sudah sangat terlatih, kabur dari orang seperti itu sama saja dengan tidak mungkin.Baru saja gadis enam belas tahun itu bernafas lega karena ia tidak menemukan siapapun yang mengawasinya, senyuman di bibirnya berubah menjadi teriakan tanpa suara saat ia melihat segerombolan orang tepat di depan pintu rumah tua.Di depannya, seorang pria tidak kalah tinggi, berwajah tegas tengah tersenyum mengerikan kepadanya. Di samping pria itu, pria mengerikan yang membawanya berdiri dengan tegap. Fu Fan. Ia sudah yakin sekali jika orang di depannya adalah Fu Fan. Si pangeran dari k
"Aaaaa!!" suara teriakan di tengah hutan di tengah malam yang gelap menjadi momok yang menakutkan untuk di dengar oleh siapapun. Di tengah hutan itu, seorang wanita tengah berusaha menyelamatkan hidupnya, tanpa peduli jika suaranya habis karena berteriak, memerintahkan pria di hadapannya untuk tidak menyentuhnya.Fu Fan dengan kasar menarik rambut hitam Lian Hua yang sudah berantakan, Lian Hua memukul tangan itu dengan sekuat tenaga, namun apalah dayanya, ia hanya seorang wanita lemah yang selama enam belas tahun akan menangis hanya karena sebuah goresan kecil. Pria itu, Pangeran Fu Fan yang terkenal dengan kekejamannya menyeret Lian Hua tanpa ampun, kepala wanita itu terasa sakit, kulit kepalanya seperti akan lepas dari kepala, sedangkan kakinya terluka berkali-kali ketika di seret. Fu Fan menghempaskan Lian Hua kembali ke dalam gubuk tua, belakang kepala Lian Hua terhempas kencang, dan wanita itu masih berusaha untuk menyelamatkan hidupnya dengan cara merangkak."Apa kau bisa pergi
Ketika kelopak mata itu bergerak kembali, memperlihatkan sepasang bola mata cerah dan bulu mata pajang nan lentik adalah ketika di saat yang bersamaan, rasa pusing nan menyakitkan menyerangnya. Ia harus memejamkan mata itu lagi, kelopak matanya bergetar, dan keningnya berkerut karena manahan rasa sakit. Ia harus menenangkan dirinya untuk beberapa saat sebelum kembali membuka mata itu.Setelah beberapa menit berlalu, rasa pusing itu berkurang dan ia kembali membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah langit-langit berwarna coklat tua yang dihiasi dengan kertas warna-warni yang menari ketika angin berhembus dengan lembut.Lian Hua menoleh ke arah kiri dan kanan, semua meja dan beberapa lemari kecil juga ia jumpai di sana, namun dari semua itu, ia tahu jika tempatnya berada sekarang adalah tempat asing yang belum pernah ia kunjungi. Itu bukan kamarnya yang selalu membuatnya nyaman selama enam belas tahun, itu juga bukan kamar ibunya, tempatnya menghabiskan waktu, itu juga bu
Tepat di depan matanya, Lian Hua menyaksikan Shen Yandao di pukuli dan dicambuk oleh dua orang pria dewasa. Anak kecil itu meringkuk untuk melindungi kepalanya, berulang kali erangan dan rengekan terdengar, namun orang-orang yang memukulinya tidak juga berhenti.Lian Hua, berlari ke arah Shen Yandao, tanpa peduli dengan pukulan yang datang, iapun memeluk tubuh sang adik. "Apa yang kalian lakukan?!" teriak Lian Hua, matanya merah karena marah memandangi orang-orang di sekitarnya.Meskipun pukulan itu berhenti, namun mereka masih mengelilingi, melihatnya dengan pandangan menghakimi. "Siapa kau? jangan ikut campur!" teriak salah satu dari mereka. Dari pakaian yang mereka gunakan, itu adalah pakaian untuk penjaga prajurit kerajaan Yishu, geram, Lain Hua tidak menjawab pertanyaan itu, ia malah kembali berteriak. "Apa yang kau lakukan memukuli anak kecil seperti ini? Kau adalah seorang penjaga yang harusnya melindungi rakyat Yishu! Jika raja tahu kau akan—""Cih, raja? Raja katamu? Kau pik
Lian Hua dan seorang wanita yang dipanggil dengan sebutan Nyonya Su oleh si penjaga menuruni bukit dan kembali masuk ke dalam keramaian. Sepanjang perjalanan, Lian Hua berjalan di belakang wanita itu, ia ingin mengatakan sesuatu, "Kau..." tidak sempat melanjutkan kalimatnya, tanpa menoleh, wanita di hadapannya berkata, "kita bisa berbicara saat sampai di rumah." Lian Hua merinding. Ada apa dengan wanita ini? Auranya sangat mengerikan!"Nyonya Su! Aku akan mengunjungimu malam ini!""Nyonya Su, apa itu gadis baru? Wah, aku akan berkunjung!""Seperti biasa, Nyony Su selalu menemukan gadis-gadis yang cantik!"Dan sepertinya, Nyonya Su adalah seseorang yang terkenal. Orang-orang berpakaian bagus akan menyapa sang nyonya, mereka akan berhenti beberapa saat sebelum kembali melanjutkan perjalanan karena semua orang sepertinya sangat tertarik dengan Nyonya Su maupun dirinya. Menyaksikan pembicaraan dan tatapan yang orang-orang ini berikan kepadanya, sepertinya Lian Hua tahu kenapa Nyonya Su be
Sudah beberapa hari ini, Lian Hua duduk termenung menyaksikan setiap butiran salju yang turun. Ia membuka pintu yang menghadap ke arah halaman belakang dengan lebar, setiap ranting, bebatuan, seluruh halaman itu sudah berubah menjadi putih. Udara dingin berhembus untuk menusuk setiap benda yang dilewati, akan tetapi, wanita bermata cerah itu tidak beranjak dari sana. Ia mengeratkan mantel tebal yang ia gunakan, ia juga duduk di atas selimut tebal yang disiapkan oleh Xiao Qing untuknya, termasuk teh yang masih panas, memastikannya untuk tetap hangat.Jemari panjang seputih salju mengusap perutnya terus menerus, mencoba merasakan pergerakan calon bayinya di dalam perutnya yang masih kecil. Tentu saja ia masih belum merasakan apapun.Ya, bayi, karena sekarang, Lian Hua sedang hamil dan ia tidak mengetahui itu semua sebelum Su Mengli memberitahunya.Begitu banyak hal yang telah terjadi di dalam hidupnya hanya dalam waktu dua bulan. Semua itu terjadi begitu cepat, seperti petir yang menyam
Lima Tahun Kemudian......Setelah melewati musim dingin yang mengerikan, akhirnya musim semi datang membawa angin segar. Salju perlahan mulai mencair, pepohonan mulai memperlihatkan kembali dedaunan, dan bunga, mulai bermekaran. Cahaya matahari yang hangat namun tidak terlalu panas, selalu menjadi hal yang orang-orang tunggu setelah melewati musim dingin yang membekukan seluruh tubuh.Apalagi bagi mereka yang tinggal di perbatasan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana banyak orang-orang pengasingan yang mati karena tidak adanya tempat berteduh selama musim dingin, tahun ini angka kematian jauh berkurang. Juga, awal musim semi seperti ini, perbatasan menjadi lebih ramai daripada biasanya, tidak ada yang berani keluar selama musim dingin, sekarang mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau.Matahari baru saja tenggelam, malam mulai menyelimuti langit, namun bukannya semakin sepi, salah satu tempat di perbatasan malah semakin ramai.Seekor kuda berwarna putih berhenti di depan