Share

23. Sisi Lemah Serina

Waktu itu kakaknya datang. Pria berumur 20 tahun yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran itu mematung memandangi Renata yang memeluk jasad Ibu. Renata bersimbah air mata dengan pupil yang mengeras kosong.

“Tolong … Ibu mengiris nadinya, Kak.”

Seolah segalanya terulang kembali, sosok Tanjung yang ada di hadapannya terlihat seperti sang kakak. Menatapnya ngeri. Serina tahu ia sedang kehilangan kesadarannya. Tubuhnya masih bergetar hebat kala kedua tangan itu meraih bahunya.

Ia tenggelam dalam dada bidang yang hangat itu. Setelah sekian lama, Serina kembali merasakan pelukan yang tulus dan hangat. Ia meringkuk semakin dalam—meski ia tahu, tak seharusnya ia menunjukkan kelemahannya pada lelaki ini.

Tanjung memberinya usapan pada belakang kepala dan turun ke punggung. Serina mengeratkan pelukannya. Basah dari tubuhnya berpindah ke seluruh kemeja Tanjung.

“Tidak apa, aku di sini.”

Tidak. Dirinya tidak boleh lemah. Serina bukan lagi Renata. Dia bukan lagi gadis kecil yang lugu dan naif. Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jihan Xd27
kurang panjang thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status