Share

24. Sisi Iblis Serina

Setelah itu, kondisi rumah Maulana tampak tenang. Tak ada yang mencari gara-gara, juga tidak ada yang akan marah dan memaki. Segalanya kembali seperti semula.

Di meja makan pun tidak ada percekcokan. Sudah lima hari sarapan dan makan malam rutin dilakukan. Serina berpakaian rapi dan sopan, sementara Narumi tidak pernah lagi mengkritik apa pun yang dilakukan Serina.

Namun, ketenangan itu membuat siapa pun merasa sesak, seolah sebuah bom berkekuatan besar sedang dirakit secara diam-diam dan menunggu waktu untuk diledakkan.

Serina tak pernah bercanda dan mengejek lagi. Ia makan dengan tenang dan pelan. Raut wajahnya berubah menjadi datar sejak lima hari terakhir.

Makan malam itu berakhir dengan damai, dan Serina bahkan tidak repot-repot meminta izin untuk kembali ke kamarnya bersama Tanjung.

“Kau tidak melakukan apa pun padanya ‘kan, Rumi?” Harun memulai percakapan di ruang makan yang kini hanya tersisa dirinya dan Narumi.

Seperti biasanya, Narumi hanya akan melakukan dua hal. Mengabaik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status