Share

Konklusi

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Arnav menyeringai ketika raut muka Raellyn sedikit berubah menjadi agak tegang, semua otot Raellyn mengencang termasuk bagian bawahnya. Hal tersebut tentu saja mengirim getaran nikmat pada bukti gairahnya yang masih terbenam di dalam. Raellyn sedikit menggeliat, dia berusaha untuk bangkit dan menjauh. Tapi Arnav tentu akan menjadi penghalang terbesar bagi perempuan itu.

“Jangan bergerak!” Arnav menggeram, jari-jarinya kontan menancap pada pinggul sang istri dan membawanya kembali ke pada posisi terduduk kembali. Dia memangku Raellyn dalam kondisi miliknya masih berada di dalam. Sangat protektif.

“Tidak! Aku—”

Arnav menggelengkan kepala. “Dengarkan saja aku!”

Dia mengerang ketika Raellyn bergerak-gerak, semakin nyaman di atas pangkuannya, menyukai sensasi yang mengalir deras dari Raellyn, memberinya sebuah gagasan baru dan juga pemahaman soal betapa dirinya teramat menginginkan Raellyn tanpa batas waktu.

Meski sangat di sayangkan, sebab dia masih perlu menuntaskan pembicaraan seriu
Rucaramia

Sering banget ya Ruca denger dari temen-temen yang udah pada nikah kalau penyelesaian dari pertengkaran suami istri itu ya hubungan intim. Habis itu ngobrol serius lalu kelarlah. Semoga feelnya terasa ya

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Pergerakan sang Bunda

    Rombongan tamu yang terdiri dari seorang pria dan dua orang wanita di persilakan masuk oleh Mrs. Maddy ke dalam rumah. Mereka tampak diam-diam mencela ketika langkah kakinya di injakan di sebuah ruang makan yang berwarna hitam dan gold. Tamu pria, yang berusia kurang lebih memasuki kepala lima dengan tubuh yang cenderung gemuk, tampaknya merasakan ketidaksukaan penuh kepada Mrs. Maddy selaku kepala pelayan di kediaman Arnav. Sebab begitu Mrs. Maddy mengatakan pada mereka bahwa Arnav sedang tidak di rumah dia sedikit melemparkan lirikan protes. Sekalipun bukan selayaknya seorang tuan yang berani memperlakukan bawahan dengan kehinaan, tapi lebih pada seseorang yang tidak berdaya dan memohon pengertian. Dengan nada yang sedikit memohon pria itu kembali melirik ke arah istrinya yang adalah ibu kandung dari sang pemilik rumah. “Nah, jika benar yang dikatakan oleh kepala pelayan tidak-kah menurutmu sebaiknya kita pulang saja? maksudku, kita barangkali hanya akan mengganggu putramu karena ke

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Bertemu Muka

    Pintu mendadak terbuka lebar di ambangnya, seorang pria dengan dandanan necis berdiri sambil mengamati para tamu yang telah duduk di kursi masing-masing dengan wajah yang sinis. “Mohon maaf semuanya,” ucap pria itu dengan cara yang sopan tapi nada yang bosan santer terdengar dan begitu jelas di telinga semua orang yang ada di dalam ruangan. “Saya tidak mengira bahwa saya akan memiliki tamu saat sedang pergi ke luar rumah, jadi apa lagi yang bisa saya dengar dari anda, Nyonya? George malang, apa kabar? Dan nona yang tidak saya kenal salam hangat. Ah, yang terpenting dari semua itu apakah saya melupakan sesuatu? Apa saya mengundang kalian kemari?”“Nona tak di kenal? Undangan?!” bentak Louisa selaku putri bungsu dari Nyonya Chyntia. Dia terlihat tidak suka dengan penerimaan yang di lakukan oleh kakak tertuanya.“Tidak, kami ke sini memang bukan karena di undang. Lebih tepatnya, Ibumu berinisiatif untuk kemari, sedangkan aku tidak bisa menghentikan keinginannya,” sahut George yang mendud

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Klimaks

    “Jangan di gubris, Nyonya Chyntia. Arnav hanya senang bergurau saja. Dia tidak bermaksud buruk. Dan Nona, tolong tenangkan dirimu. Saya harap tidak ada keributan yang terjadi di rumah ini.” Tanpa siapapun menduga, pintu yang tertutup rapat kini terbuka lebar oleh satu eksistensi. Ya, Raellyn yang tidak kuat mendengar segalanya dari luar menganggap bahwa sudah cukup baginya untuk hanya berdiam diri di luar. Dia tidak bisa membiarkan situasi yang seharusnya berakhir damai malah kian berlarut-larut.Arnav yang melihat istrinya kembali melanggar perintahnya sedikit mengerutkan kening, tapi di depan semua tamu yang dia anggap sebagai musuhnya secara alami pria itu tidak bereaksi lebih dan hanya berdiam diri. Raellyn memanfaatkan momentum tersebut untuk mengambil alih kendali.“Maaf terlambat untuk bergabung. Sebelumnya perkenalkan saya adalah Raellyn istri dari Arnav. Saya yakin sudah memperkenalkan diri kepada Anda Nyonya Chyntia. Selamat datang di kediaman kami. Saya yakin sekali suami s

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Playing with Fire

    “Mendobrak pintu masuk ruangan yang sudah kularang, tentu saja,” kata Arnav dengan nada menyindirnya yang kental.“Wah, pandai sekali kau mempersalahkan aku. Kini aku tahu dari mana kau mendapatkan kepandaian yang satu itu,” tegas Raellyn. “Tapi berkat pertemuan ini, kini aku bisa mengerti situasimu. Aku tidak membayangkan bahwa dia akan seperti itu. Maksudku kesan pertamanya dengan kesaksian yang aku lihat beberapa saat yang lalu sangat berbeda. Aku sampai tidak bisa mengatakan apapun karena tercengang dengan kepribadiannya yang terlalu berbeda. Pasti situasimu sulit sekali, demi Tuhan!”“Begitulah, mendampingi aku tidaklah semenyenangkan saat membuka isi dompetku untuk mereka,” kata Arnav terdengar lebih sinis.Raellyn hanya geleng-geleng kepala. Baginya itu sangat bisa di pahami. Bisa di mengerti bila Nyonya Chyntia datang kemari dengan dirinya sendiri untuk memperbaiki situasi terlebih dahulu. Tapi mengundang suami dan putrinya yang tidak seayah dengan Arnav. Raellyn rasa merupaka

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Suami Nakal

    Arnav bisa merasakan betapa hangat sekaligus dinginnya kulit porselen yang baru saja dia sentuh tatkala dia mengusapnya. Gerakannya memang pelan namun tentu saja Arnav memberikan tekanan yang sedikit lebih intens pada beberapa bagian yang bisa dia raih dengan tangannya. Sepasang mata menatapnya, sang istri telah di buai dan tenggelam dalam hasrat keinginan, tangan yang membalas sentuhannya diam tanpa ada niatan untuk menghentikan. Mulutnya bergetar, terlihat ingin memohon seperti bagaimana tubuhnya tersentak setiap kali Arnav memasukan jarinya ke dalam diri dan menariknya keluar berulang-ulang dengan sangat perlahan.“Arnav….”Raellyn berusaha semaksimal mungkin membuat setiap nada yang keluar dari bibirnya jelas terdengar seperti sebuah peringatan. Tapi tidak butuh waktu lama sampai suara tersebut mulai kehilangan ketegasan dan ketajaman.Tubuhnya terasa seperti jelly ketika Arnav berhasil menyentuhnya, dan mendominasi tubuhnya sendiri. Menggapai titik sensitif tubuhnya dengan sangat

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Ranjang Panas

    Arnav tidak berkomentar, dia hanya menuruti gestur tubuh istrinya tanpa melepaskan pegangan tangannya di bagian dada wanita itu. Dia tetap menggerakan tangannya disana untuk meremas sesekali memilin puncaknya. Arnav menerima bibir Raellyn dan langsung melumatnya. Tautan alis Raellyn langsung pecah begitu Arnav kembali mendominasi dirinya dengan sangat mudah. Kepalanya terasa sangat pegal lantaran terus menerus menoleh ke arah pasangannya, namun dia sendiri tidak bisa benar-benar menarik dirinya.Tangan Arnav akhirnya menjauh dari dada Raellyn lalu meraih punggung tangannya. Raellyn pikir kegiatan mereka telah berakhir lantaran Arnav menarik dirinya untuk menjauh. Namun pikiran itu tidak berlangsung lama karena Arnav langsung membalikan tubuhnya sehingga dia terbaring di atas ranjang. Raellyn tidak sempat menahan ketika pria itu mulai membuka kedua kakinya dan kembali menjejalkan dirinya masuk ke dalam sana dengan cepat. Akhirnya yang bisa wanita itu lakukan adalah mendongakan kepala—

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Paradigma

    “Tidak bisa ku percaya! Aku pikir Arnav bisa menerimaku lagi, dan aku sudah berhasil mempengaruhi istrinya untuk itu. Tapi ternyata tidak ada yang berubah.”Selepas pulang dari kediaman Arnav, Chyntia benar-benar menumpahkan seluruh kekesalannya di dalam mobil. Hal itu tentu di dengar oleh George dan juga putrinya Louisa. Mereka tidak berkomentar karena masing-masing sudah memiliki paradigma mereka sendiri.“Sayang, sudah aku katakan padamu bahwa kau terlalu tergesa-gesa dalam hal ini. Putramu itu, bukan tipe orang yang lembut seperti Arsene. Jadi setidaknya kita harus melakukannya dengan sangat perlahan,” jawab George dari posisinya yang sedang mengemudi. Sementara Chyntia duduk di sebelahnya dan beberapa kali terdengar mendecakan lidah. “Aku tahu, George. Aku tahu. Tapi aku hanya punya firasat bahwa bila kita tidak segera mendekati Arnav sebagai keluarga. Kita bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengakuan. Aku sangat tahu betul bagaimana putraku. Jika dia sudah mencintai

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Good News

    Jam yang di letakan di atas dinding menunjukan pukul dua malam, tapi Arnav masih pula enggan menyingkir dari meja kerjanya. Belakangan ini memang dia banyak sekali mendapati beban di dalam dirinya. Tentang urusan rumah tangga, bahkan tentang urusan keluarga terutama ibunya. Itu cukup memusingkan untuk Arnav yang dahulu selalu santai dalam melakukan apapun dan bisa menyelesaikannya dengan baik. Namun dia ternyata memiliki kelemahan. Ya, berurusan dengan perempuan selalu tidak mudah dan rumit. Terkadang otaknya selalu sulit untuk mengolah segala situasinya. Logika berkata dia melakukan hal yang benar, tapi tetap saja bagi Raellyn itu masih salah. Terutama perkara soal ibunya yang masih pula belum berakhir. Sudah berlalu satu bulan sejak insiden sang Ibu yang tiba-tiba datang ke kediamannya bersama keluarga barunya tanpa konfirmasi lebih dulu. Hal itu masih menyisakan rasa dongkol yang teramat sangat.Jujur, memang sedikit berat baginya untuk beradaptasi terhadap roda waktu yang rupanya

Bab terbaru

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   My Happy Ending

    Satu pekan kemudian, resepsi pernikahan digelar. Tidak banyak persiapan yang dilakukan, karena Arnav telah menyerahkan seluruh urusan tersebut kepada wedding orgaziner terkemuka dan professional dibidangnya. Sehingga, meskipun serba dadakan tapi hasilnya terkesan seperti sebuah pesta yang telah direncanakan jauh-jauh hari dan ini lebih seperti pertama kalinya Raellyn dinikahi. Belum lagi keramaian ini juga karena ada beberapa wartawan yang meliput acara pesta dan bahkan disiarkan secara langsung. Memang benar pengaruh seorang Arnav bisa mengguncangkan layar kaca dan semua orang. Padahal ini hanyalah acara resepsi tapi makna yang terkandung di dalamnya terasa seperti sebuah pernikahan yang memang selalu Raellyn impikan. Seolah Arnav memang memahami betul dirinya dan Raellyn terkejut karena detail-detailnya sesuai sekali dengan pernikahan impiannya. Padahal obrolan mengenai acara resepsi hanya berlangsung sekali dan itu pun tidak terlalu mendalam karena mereka berdua langsung sibuk deng

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Penyelesaian Luka

    “Tolong jangan merusak itikad baikku malam ini. Aku tidak memanggil kalian kemari untuk berdebat dan menuding istriku dengan sesuatu yang tidak masuk akal,” ujar Arnav yang seketika menghentikan perdebatan hanya dalam sekejap mata.Pandangan mata Sylvia berubah, wanita itu langsung menunduk begitu pula dengan adik Arnav yang baru Raellyn ingat bernama Louisa. Keduanya tidak mampu mengatakan sepatah kata pun dan kondisi meja kembali tertib.Raellyn memang sangat menyangkan situasi yang berjalan tidak seharusnya. Sebagai satu keluarga dan di dominasi oleh orang dewasa semestinya mereka memiliki pemikiran yang matang dan bisa menentukan mata yang pantas dan tidak pantas di lakukan. Toh, untuk apa pula berdebat dan mempermasalhkan hal yang tidak benar adanya? Menunjukan siapa yang paling benar dan pantas mendapatkan dukungan dan simpati? Cerita lama.“Nyonya Chyntia alasan aku memanggilmu kemari karena aku ingin minta maaf.”Semua orang di meja langsung menatap Arnav dengan pandangan tida

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Obrolan Meja Makan

    Seminggu berlalu sejak moment dimana Arnav bilang ingin meminta maaf pada Nyonya Chyntia dan ingin melepaskan beban masa lalu. Raellyn memang senang mendengarnya, tapi ketika hari dimana suaminya mengajaknya untuk melakukan sebuah pertemuan dengan sang ibu mertua saat itu pula pikiran Raellyn malah tidak tenang.Restaurant mewah yang mereka datangi malah membuat Raellyn dejavu. Suasana ini nyaris serupa dengan saat pertama kali dia bertemu dengan sang ibu mertua. Yang berbeda adalah dia tidak begitu mengenal ibu mertuanya saat itu dan punya tujuan untuk ikut campur bak super hero bijaksana. Tapi sekarang Raellyn hanya menjadi seorang pengamat dan dia tidak di perkenankan ikut campur sebelum Arnav menyelesaikan urusannya. Raellyn sekarang memang sudah berubah, dia sudah bisa memahami posisinya dan tidak lagi keras kepala seperti dulu. Maka beginilah yang terjadi dia menanti dengan sabar sebelum keluarga baru suaminya tiba.Kemarin, Arnav kembali menyinggung soal niatannya dan saat itu

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Moment Berharga

    Suara pintu dibuka dan sedikit mengejutkan bagi kedua insan di dalam ruangan ketika seorang pria paruh baya masuk kesana.“Paman,” panggil Raellyn begitu menyadari orang yang datang berkunjung adalah sang paman. Dia melirik kearah Arnav yang tersenyum kearahnya. Raellyn benar-benar terharu, dia pikir pria itu tidak akan membagi kabar ini kepada kerabat ataupun keluarga. Raellyn juga tidak memaksanya karena dia tahu pria itu sudah cukup sibuk dan lelah selama seharian kemarin. Makanya ketika dia melihat pamannya datang Raellyn senang bukan main. Keluarganya menjadi yang pertama mengetahui soal kelahiran putranya.“Dimana cucuku, Raellyn? Aku ingin melihatnya,” ujar sang paman dengan penuh pancaran kebahagiaan. Dia benar-benar menampakan sebuah ekspresi tak sabar untuk melihat cucunya. Perasaan bahagia itu tidak bisa dia sembunyikan setelah mendengar bahwa keponakannya baru saja melahirkan. Tentu saja pria itu langsung melesat ke rumah sakit tanpa perlu memikirkan apapun.“Ini cucumu, p

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Perkara Memberi Nama

    Operasi caesar telah usai dan berjalan dengan sangat lancar. Kini Raellyn dibawa menuju ke ruang pemulihan khusus dan dia berada di bawah pantauan tim dokter dengan sangat teratur. Tentu saja hal ini tidak lepas dari kuasa sang suami yang memberikan seluruh akses istimewa sehingga Raellyn mendapatkan perawatan secara paripurna. Infus masih terpasang di lengan kiri Raellyn selama istrinya itu masih belum bisa makan dan juga minum dengan sempurna.Arnav, dengan seluruh kuasa yang dia miliki juga meminta agar anaknya berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Raellyn. Hal itu tidak terlalu banyak menyita waktu karena memang bayinya sehat dan tidak membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.“Berapa lama masa penyembuhan istri saya, dok?” tanya Arnav, saat ini dia berada di ruangan sang dokter muda yang menangani persalinan istrinya.“Kurang lebih sekitar empat sampai dengan enam minggu untuk sembuh total dan bisa beraktifitas seperti biasa. Saya sangat menyarankan istri anda jangan sampa

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Kelahiran Anak Pertama

    Memasuki jadwal kontrol bulanan, di fase bulan ke sembilan. Raellyn seperti biasa di dampingi oleh Arnav kembali mengunjungi sebuah klinik yang telah di percayai untuk berkonsultasi mengenai kelahiran buah hati mereka pada dokter yang menanganinya. Bahkan Arnav sendiri juga sudah sampai pada titik melakukan reservasi sebuah kamar VVIP di sebuah rumah sakit untuk berjaga-jaga, karena dari yang dia ketahui melalui pengalaman asisten pria-nya terkadang kelahiran dapat terjadi secara tiba-tiba dan melenceng dari hari yang sudah di jadwalkan. Dalam hati terutama untuk Raellyn sendiri, tentu saja dia terkadang kerap kali di hantui oleh rasa cemas dan juga takut yang berlebih selama menantikan hari persalinan.“Arnav, aku tiba-tiba jadi merasa takut.”Arnav sendiri biar pun tampangnya terlihat tenang, tapi jauh di lubuk hati dia juga cemas bukan kepalang. Dia sangat khawatir kepada istri dan juga calon buah hati mereka. “Tenanglah, sayangku. Apapun yang terjadi nanti aku ada disampingmu.”Ra

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Dimanjakan Suami

    Sayangnya sejak hari itu Arnav tidak pernah buka suara tentang apa yang terjadi. Arsene juga sudah tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya. Raellyn memang penasaran dengan apa yang terjadi, tapi untuk sekarang dia merasa tidak perlu mengulik atau pun mencari tahu. Dia sudah mempercayai Arnav dan tidak lagi meragukan dirinya yang dulu. Kedua pria itu pasti punya alasan, dan Raellyn tidak akan mengusik hal tersebut.Waktu sudah berlalu, menginjak bulan ke sembilan dari kehamilannya. Raellyn makin hari makin di manjakan saja. Sesungguhnya Raellyn hanya bisa berdoa agar dia tidak meleleh setiap paginya karena pria itu selalu saja punya cara untuk memanjakannya dengan penuh cinta. Apalagi saat perutnya dibelai sambil dibisiki kata-kata mesra. Ah… sungguh, apakah Arnav memang seperti ini? rasanya dia benar-benar seperti tokoh pria fiksi idamannya jika begini terus.“Raellyn sayang, bangun.”“Tidak mau.” Raellyn masih merasa sangat berat, semalam mereka bermain cukup lama. Ini karena Arn

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Nostalgia

    Lita dan Raellyn kini asyik berceloteh ria di ruang tamu kediaman sang paman. Sepupunya itu langsung melonjak gembira begitu membuka pintu dan mendapati Raellyn ada disana dengan perut buncitnya. Padahal sedari tadi dia kata Sharon, Lita hanya menatap ponselnya tanpa memiliki niatan beranjak sedikit pun. Raellyn hanya terkikik mendengarkan celotehan adik sepupunya itu sambil sesekali Lita akan angkat bicara untuk menyanggah apa yang adiknya katakan. Reuni kecil setelah sekian lama memang membawa sedikit rasa nostalgia.Kini setelah ditinggal oleh Sharon, kedua wanita itu mulai bercerita banyak hal. Terutama topik mengenai kehamilan Raellyn yang sejak tadi selalu diungkit oleh Lita.“Kau sudah siapkan nama untuk calon anakmu belum?”Raellyn hanya menggeleng. “Aku belum punya nama untuk bayiku, tapi aku rasa Arnav sudah punya beberapa. Dia sangat antusias sejak dokter bilang bahwa calon bayi kami akan lahir sebagai bayi laki-laki.” Raellyn mengujar seraya mengusap perut besarnya dengan

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Tamu

    Mendengar suara Mrs. Maddy dari balik pintu Raellyn tersedak saliva-nya sendiri dan terbatuk-batuk. Muka wanita itu langsung merah padam tak tertahankan ketika melihat ke arah pintu kamar yang sudah terbuka dan menampakan si kepala pelayan. Sementara Arnav susah payah untuk menggeram menahan hasratnya yang harus dia tenangkan. Kehadiran Mrs. Maddy benar-benar sangat tidak tepat.“A-ah ya Mrs. Maddy ada apa?” Raellyn menghampiri wanita itu untuk mengurangi kecanggungan meskipun tentu saja kesalah tingkahannya tidak benar-benar bisa dia sembunyikan.“Maaf bila saya mengganggu aktivitas pagi Anda. Tapi ada tamu.”Mati aku! Raellyn sempat merutuk sebelum akhirnya dia terhenti dan menatap Mrs. Maddy dengan tatapan tidak percaya.“Tamu? Pagi-pagi begini?” tanya Raellyn yang sekarang benar-benar murni telah melepaskan seluruh kecanggungannya beberapa saat lalu menjadi sebuah tanda tanya besar di kepala.Mrs. Maddy diam sejenak, wanita itu bergantian memandangi wajah Raellyn yang ada di hadap

DMCA.com Protection Status