Beranda / CEO / Wanita Pemilik Gairah Liar / Kepercayaan Yang Terkoyak

Share

Kepercayaan Yang Terkoyak

Penulis: Pelita Abadi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-17 17:22:08

Ponsel Rebeka yang tadinya digenggam untuk mengecek pesan dari calon suaminya, kini jatuh ke lantai begitu saja. Sontak membuat Alina kaget dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Pikiran Alina langsung dipenuhi hal-hal negatif yang telah terjadi pada Zidan–calon suami Rebeka.

"Ada apa, Re? Apa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" Tanya Alina sambil mengambil ponsel yang sudah tergeletak di lantai.

Rebeka tidak bisa berkata apapun untuk menjawab pertanyaan kakaknya. Dia tidak menyangka cobaan untuk dirinya hadir pada hari yang seharusnya dia sangat bahagia. Mulai dari dia yang memgetahui kebenaran tentang dirinya yang bukan adik kandung Alina, kini datang lagi cobaan yang tidak kalah dahsyatnya menghantam hati Rebeka.

"Astaga!" Alina terlonjak kaget ketika melihat foto di layar ponsel Rebeka yang sedang berada di tangannya.

"Re, ini seriusan?" tanya Alina minta penjelasan dari Rebeka.

Rebeka tidak menjawab pertanyaan Alina. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Berharap Alina tidak percaya pada apa yang terpampang nyata di layar ponselnya.

"Katakan yang sejujurnya, Re! Kamu mau mempermalukan keluarga kita!" Bentak Alina mencengkram lengan adiknya.

"Tidak, Kak. Aku tidak pernah seperti itu," bantah Rebeka dengan berurai air mata.

Alina kembali memperhatikan foto di ponsel Rebeka dengan saksama. Dia meneliti setiap inci foto itu, sesekali dia coba untuk zoom fotonya. Namun, tidak dia temukan tanda-tanda kalau itu adalah sebuah editan. Foto itu bisa dipastikan keasliannya. Sedikit pun tidak ada kejanggalan di dalamnya. Terlihat sangat real sebagaimana foto yang tidak ada manipulasi sedikit pun.

"Ini benar-benar foto asli tanpa editan. Ini kamu, Re. Beraninya kamu berbuat seperti ini!" Alina menatap Rebeka dengan begitu tajamnya.

Alina sangat kecewa pada Rebeka yang dia sayangi selama ini. Alina tidak menyangka Rebeka akan melakukan hal bodoh dan memalukan seperti itu. Apalagi, di saat hari pernikahannya, Rebeka ditinggalkan oleh Zidan. Dengan jelas Zidan memutus hubungannya dengan Rebeka dan membatalkan pernikahan mereka yang seharusnya berlangsung hari ini. Zidan mengirim pesan terakhir pada Rebeka dengan menyematkan beberapa foto Rebeka bersama pria lain. Yang mana di dalam foto itu terlihat Rebeka tertidur pulas dan dipeluk mesra oleh seorang pria dengan tubuh terbuka tanpa busana. Hanya separuh badannya yang tertutup oleh selimut, sehingga tubuhnya masih bisa aman dari potret itu. Namun, dari potret dalam foto yang dikirim oleh Zidan, bisa dilihat kalau saat itu Rebeka dan pria itu sedang tidak memakai baju.

"Kak, tolong percaya padaku. Kakak tahu aku, dan Kakak mengenal siapa aku sepenuhnya. Aku bukanlah wanita murahan seperti itu. Aku tidak pernah tidur dengan laki-laki mana pun, Kak," mohon Rebeka, berharap Alina akan percaya padanya.

"Aku memang mengenalmu, tapi sepertinya aku salah dalam menilaimu. Aku juga kecewa pada diriku sendiri yang tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk menjagamu dari hal kotor seperti itu," ujar Alina dengan mata yang sudah menganak sungai.

Rebeka meraih ponselnya dari tangan Alina. Dia mencoba menghubungi nomor ponsel Zidan. Namun, nomor itu sudah tidak aktif lagi. Dengan tangan gemetar, Rebeka menelepon nomor Zidan berulang kali, tetapi hasilnya tetap sama. Nomor Zidan sudah tidak aktif dan sangat mustahil akan tersambung panggilan teleponnya. Rebeka tidak mau menyerah, dia mencoba menelepon Mama Zidan, tetapi panggilan teleponnya selalu ditolak.

"Rebeka!" tiba-tiba suara yang begitu jelas diselimuti kemarahan datang dari arah belakang Rebeka.

Rebeka sudah tahu apa yang akan terjadi. Dia tetap bergeming di tempatnya berdiri. Badai dan gelombang sudah siap menghantamnya. Kini Rebeka hanya bisa pasrah. Kakak yang biasa melindunginya saja sudah tidak percaya, apalagi mama dan papanya yang sudah pasti tidak akan mendengarkan penjelasan Rebeka.

"Dasar anak kotor!" Cacian bersamaan dengan sebuah tamparan berhasil diterima oleh Rebeka dengan hati yang telah hancur.

"Tega kamu mempermalukan keluargamu sendiri!" ujar mamanya dengan pancaran mata yang seakan siap menerkam.

"Bunuh aku!" pinta Rebeka yang sudah putus asa.

Masalah yang datang bertubi-tubi tidak lagi bisa Rebeka tahan di hatinya. Keputusasaan datang tanpa memberi celah untuk akal sehat Rebeka berpikir ulang atas ucapannya. Yang ada dipikiran Rebeka saat ini hanya dengan dia mati, semua masalahnya akan berakhir. Apalagi, Alina yang biasa menyayanginya, membela dikala Rebeka dimarahi mama dan papanya, kini Rebeka merasa Alina sudah tidak lagi ada dipihaknya.

"Jika aku adalah anak kotor yang selalu bikin kalian malu, dan selalu berulah. Silahkan Mama bunuh saja aku," ujar Rebeka dengan suara bergetar.

"Kalau tahu begini, memang lebih baik kamu mati dari kecil. Bisanya hanya membuat malu!" sentilan dari mamanya yang langsung menusuk hati Rebeka.

"Ma, ada apa ribut-ribut begini," sela Papa Rebeka yang baru saja menghampiri mereka.

"Ini, Pa. Zidan membatalkan pernikahannya dengan Rebeka, karena Rebeka ketahuan tidur dengan pria lain. Mana dia tidurnya bawa pria itu ke rumah ini," jelas Mama yang tersulut emosi.

"Astaga. Benar, Re?" tanya papa Rebeka meminta penjelasan anaknya.

Rebeka hanya diam. Dia tidak menjawab sepatah kata pun. "Percuma aku menjawab dan menjelaskan. Semua juga tidak akan percaya," batin Rebeka yang memilih diam daripada menjelaskan.

"Re, jawab papa! Apakah benar apa yang dibilang mamamu?" tanya papa Rebeka kembali meminta penjelasan.

"Papa lihat saja ini." Anita menyodorkan ponselnya pada Bagas.

Di layar ponsel itu terlihat Rebeka yang sedang tertidur pulas bersama seorang pria dengan keadaan sama-sama telanjang. Dapat dilihat kalau mereka berdua sedang tidur di ranjang Rebeka. Itu artinya Rebeka membawa pria itu ke dalam rumah mereka.

"Re! Papa kecewa sama kamu. Papa tidak menyangka kamu akan melakukan hal seperti ini. Mau ditaruh di mana muka papa," ucap Bagas dengan penuh kekecewaan pada anaknya.

"Bagaimana ini, Pa. Tamu sudah pada datang. Jika kita umumkan tentang pernikahan Zidan dan Rebeka yang batal, apa kata teman-teman sosialita mama. Mereka akan mencemooh mama … Pa," keluh Anita.

"Begini saja. Rebeka akan tetap menikah, biar semua berjalan seperti yang telah direncanakan dan nama baik keluarga kita terselamatkan. Kita cari pria yang tidur bersama Rebeka, lalu suruh dia menikahi Rebeka. Ini demi keluarga kita. Biar tidak kena hujat dan tidak diolok-olok oleh tamu yang sudah datang," usul Alina begitu tegas.

"Mama setuju," jawab Anggita cepat.

"Yang tidur sama Rebeka itu adalah salah satu karyawan papa. Biar papa telepon dia," ujar Bagas menyetujui usulan Alina.

Bagas, dia adalah papa Alina dan Rebeka. Dia menelepon orang yang dia sangka tidur dengan Rebeka. Mimiknya terlihat begitu serius. Panggilan telepon itu hanya berlangsung sebentar saja. Tidak banyak yang mereka bicarakan.

"Dia setuju," ungkap Bagas sesaat setelah dia memutus panggilan teleponnya.

"Sebentar lagi dia akan sampai di sini. Kebetulan memang dia dapat undangan untuk menghadiri pernikahan Rebeka," imbuh Bagas kemudian.

Mendengar apa yang dikatakan papanya sesaat setelah menelepon, Rebeka tidak bisa membendung kesedihan yang memberi rasa perih di ulu hatinya. Dia menatap papanya yang acuh padanya, dan beralih menatap Alina meminta kekuatan. Namun, Alina juga mengabaikannya. Kekecewaan terpancar jelas dari air muka Alina.

"Kak," panggil Rebeka ketika Alina melangkahkan kaki akan meninggalkannya.

"Hmm," jawab Alina acuh. Namun, dia memberhentikan langkahnya walau terasa berat.

"Kakak percaya aku melakukannya?" tanya Rebeka memastikan kakaknya.

"Entahlah." Jawab Rebeka yang kembali mengayunkan langkahnya meninggalkan Alina.

"Kakak!" panggil Rebeka kembali, tetapi kali ini Alina sudah tidak menghiraukannya lagi.

"Jika kamu sudah tidak menaruh kepercayaan padaku, Kak. Bagaimana bisa aku meminta kepercayaan pada yang lain. Aku memang hidup di tengah keluarga utuh, tetapi aku bagaikan orang asing ditengah keluarga ini. Hanya kamu yang selalu ada untukku, tetapi kamu juga sudah mencampakkan aku," lirih Rebeka menatap punggung kakaknya yang semakin menjauh.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lusia Sudarti
......sediiih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Bunuh Diri

    "Aku terima nikah dan kawinnya Rebeka Alzelia Yosie dengan mahar uang sebanyak dua ratus ribu rupiah dibayar tunai," ucapan lantang dengan sekali tarikan napas menggema di telinga Rebeka. Air mata Rebeka kian deras mengalir melewati pipinya. Dia tidak menyangka, mimpinya untuk menikah terwujud juga, tetapi bukan sama orang yang didamba oleh Rebeka untuk menjadi imamnya. "Sah!" suara para saksi pun kini terdengar bak panduan suara.Hancur bersama penyesalan. Itulah kini yang menghiasi hati Rebeka. Apalagi, sejak tadi dia selalu mengedarkan pandangannya, tetapi kakak tercinta yang biasa selalu ada ketika suka dan duka Rebeka, kali ini tidak menampakkan batang hidungnya untuk menyaksikan betapa rapuhnya Rebeka saat ini."Kak, begitu besarkah rasa bencimu padaku saat ini? Aku butuh kamu untuk bersandar mencurahkan segala kehancuranku dan memelukmu untuk sedikit membalut lukaku. Kenapa kamu tidak ada di sampingku ketika badai menghantamku hingga hancur?" Rebeka membatin dalam isakan tang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Hadiah Sebelum Mati

    Rebeka berusaha melenyapkan dirinya sendiri dengan terus menarik ujung syal, agar lilitan di lehernya makin erat. Sepersekian detik, dirinya memang sudah mengalami penurunan oksigen walau belum kehilangan kesadarannya. Di sela aksinya, Rebeka terus berdoa memanggil malaikat maut agar segera menghampirinya. Aksi Rebeka tersentak karena sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Rebeka.Tamparan yang menghasilkan bunyi sangat nyaring seperti anak pramuka yang melakukan tepuk tunggal. Tidak diragukan lagi, tamparan itu berhasil memberikan bekas merah di pipi Rebeka. Rasa panas dan perih menjalar di bagian kulit yang baru saja mendapat hadiah tersebut. Rebeka meringis, karena baru kali ini dia mendapatkan tamparan yang sangat dahsyat seperti itu. Tangan Rebeka sontak melepas ujung syal dan kini jemarinya berpindah menelisik kulit wajahnya yang terasa panas bercampur perih. Rebeka tidak menyangka dia akan mendapatkan sakit lahir batin pada saat hari yang seharusnya dia sangat bahagia. L

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Bunuh Aku

    "Inilah yang dinamakan sakit lahir dan batin. Sudah menderita akibat ujian yang datang seperti badai mengamuk laut, sekarang badanku juga dihajar tanpa ampun," batin Rebeka yang kini menghindari amukan Alina.Alina yang melihat Rebeka menghindar dari amukannya, bukan berhenti dan diam di tempat, tetapi dia tetap berusaha mendekati Rebeka. Bekas di sekujur tubuh Rebeka akibat bogeman Alina jangan ditanya lagi, sudah pasti hampir di setiap inci kulit Rebeka menyisakan bekas."Kak, hentikan! Aku sudah tidak sanggup menerima serangan Kakak," pinta Rebeka yang sudah merasakan remuk di sekujur tubuhnya.Alina terus mendekati Rebeka yang berlari ke sudut kamarnya dan berhenti ketika sudah bersedekap dengan dinding. "Langsung bunuh aku saja, Kak. Aku memang mau mati, tapi jangan aniaya seperti ini sebelum pergi. Badanku sudah remuk. Aku tidak tahan!" pekik Rebeka ketika Alina sudah berada di hadapannya.Tanpa diduga oleh Rebeka yang ketakutan akan dihajar lagi, ternyata Alina malah merangkul

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Awal Permainan

    Sehari setelah pernikahannya dengan Rebeka, Difza membawa Rebeka pindah dari rumah orang tua istrinya. Rebeka yang biasa hidup bergelimang harta dan tinggal di rumah yang begitu mewahnya, setelah menikah dia harus ikut bersama Difza di rumah sederhana yang begitu asing bagi Rebeka. Rumah yang jauh dari kata elit. Rumah satu lantai yang di dalamnya hanya ada dua kamar tidur dan satu kamar mandi umum. Tidak ada kamar mandi pribadi seperti di rumah Rebeka."Betah ataupun tidak, kamu harus menyesuaikan diri dengan kehidupan kedepannya. Di sini tidak ada pelayan seperti di rumahmu, dan sudah pasti kedepannya kamu harus mengerti apa tugasmu," Difza berkata dengan angkuhnya.Rebeka hanya diam dan meratapi nasibnya dalam hati. Kenapa hidupnya sesial itu hanya dalam hitungan jam langsung berubah. Rebeka sudah bisa menerka dari situasi dan tempat yang akan dia tempati bersama Difza, untuk kedepannya hidup yang akan dia jalani berubah 180° dari biasanya. Sungguh takdir yang tidak bisa Rebeka ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Mulai Melawan

    Silau mentari berselimut mendung, telah datang menyibak gelapnya malam. Gemericik hujan masih setia beradu dengan isi bumi, menyembunyikan syair dalam kebisingan. Udara dingin yang seharusnya sudah berganti hangat, tetapi seakan enggan untuk pergi. Dia begitu setia menemani wanita malang yang sedang meringkuk di atas kasur. Badannya menggigil menahan pelukan hawa dingin yang datang menyapa. Entah atas dosa apa yang dia tebus, hingga dirinya harus kehilangan harsa kehidupan dalam sekejap mata. Hanya tangis yang bisa mewakili teriakan lara hati Rebeka. Derap langkah terdengar mendekatinya, tetapi Rebeka masih enggan menengadahkan kepala, walau hanya sekedar mengintip siapa yang datang padanya. Dia masih setia meringkuk dan meratapi luka hati yang sedang menganga. Hidup yang biasa bergelimang harta, kini dia harus hidup berbanding terbalik dengan dunia sebelumnya. Kasih sayang dan perhatian yang selalu dia dapatkan dari sang kakak, sekarang tidak lagi akan dia temui. Rebeka harus terbia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Rasa Yang Aneh

    "Ternyata wanita sialan itu punya nyali juga. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus waspada dan lebih menekannya lagi, sebelum semuanya hancur." Difza menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang begitu empuk.Difza dan Rebeka tinggal di satu rumah yang sama, tetapi kamar berbeda. Begitu juga tempat beristirahatnya yang jauh berbeda. Rebeka dibiarkan tidur di kasur usang yang sudah keras, tidak ada ranjang untuknya. Kasur yang langsung di biarkan tergeletak begitu saja di atas lantai. Sedangkan di kamar Difza, ada ranjang dan kasur yang begitu empuk untuk memberi kenyamanan pada dirinya saat beristirahat. Niat Difza yang semula mendatangi Rebeka ke kamarnya untuk menekan dan menyakiti wanitu itu, ternyata dia seakan datang untuk membangunkan singa yang sedang tidur. Akhirnya Difza kembali ke kamarnya untuk mencari ide tentang cara selanjutnya balas dendam pada keluarga Rebeka. Satu targetnya sudah masuk perangkap, tinggal menghancurkan yang lain.Dendam Difza yang telah mendarah daging, membu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Sentuhan Rebeka membangunkan Tombak Pusaka

    "Katakan padaku, apa saja yang telah kamu lakukan dengan lawan jenismu sebelumnya?" tanya Difza yang sudah mengungkung Rebeka. Rebeka sekarang sudah berada dalam pelukan Difza dengan posisi dikunci pergerakannya dengan sangat erat. Rebeka yang duduk di depan Difza, bersandar pada tubuhnya, kedua tangan Rebeka dipegang erat oleh Difza, sedangkan kakinya dihimpit oleh kaki Difza. Hingga semua pergerakan Rebeka sudah terkunci dalam kungkungan pria itu. Bernafas pun Rebeka terasa sesak, Difza benar-benar seperti simpul mati yang melilit tubuh Rebeka dan sangat susah untuk dibuka.Rebeka mencoba melepaskan diri, tetapi itu hanya sia-sia. Karena kekuatan tubuh mungil Rebeka sudah pasti kalah oleh tubuh kekar Difza. Satu tangan Difza saja sudah bisa mengalahkan seluruh kekuatan Rebeka. Apalagi saat ini rebeka benar-benar dikungkung dan dikunci pergerakannya."Ayo jawab! Apa saja yang kamu lakukan dengan lawan jenismu sebelumnya?" tanya Difza yang semakin mengeratkan kungkungannya."Kalau in

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Wanita Tidak Punya Harga Diri

    Difza terbuai dan terlena oleh sentuhan demi sentuhan Rebeka yang begitu memabukkan. Hampir saja dia lupa akan misi dan komitmen yang dia jalin sebelumnya. Rencana besar yang telah dikemas sedemikian rupa oleh Difza, terguncang dan hampir saja runtuh berantakan akibat dirinya tidak bisa menguasai kondisi yang saat ini dia alami. Sadar akan sesuatu yang sudah tidak beres dan bisa saja menghancurkan komitmennya, Difza yang sudah mulai terhasut oleh hasrat yang ditimbulkan oleh aksi Rebeka, dia kembali menguasai dirinya dan tidak membiarkan terlena semakin dalam lagi. Dengan deheman yang membuat dirinya kembali terlihat sangar, Difza mendorong tubuh Rebeka hingga terjatuh ke lantai. Sakit … sudah pasti sangat sakit dirasakan oleh pinggul Rebeka. Karena tanpa ada penghalang sedikitpun, tubuhnya mendarat dengan sangat keras ke lantai keramik yang begitu keras. Mata elang Difza memancarkan kemarahan yang sudah berkobar. Tangannya mengepal dengan rahang yang mengeras. Rebeka yang melihat p

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13

Bab terbaru

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Wanita Tidak Punya Harga Diri

    Difza terbuai dan terlena oleh sentuhan demi sentuhan Rebeka yang begitu memabukkan. Hampir saja dia lupa akan misi dan komitmen yang dia jalin sebelumnya. Rencana besar yang telah dikemas sedemikian rupa oleh Difza, terguncang dan hampir saja runtuh berantakan akibat dirinya tidak bisa menguasai kondisi yang saat ini dia alami. Sadar akan sesuatu yang sudah tidak beres dan bisa saja menghancurkan komitmennya, Difza yang sudah mulai terhasut oleh hasrat yang ditimbulkan oleh aksi Rebeka, dia kembali menguasai dirinya dan tidak membiarkan terlena semakin dalam lagi. Dengan deheman yang membuat dirinya kembali terlihat sangar, Difza mendorong tubuh Rebeka hingga terjatuh ke lantai. Sakit … sudah pasti sangat sakit dirasakan oleh pinggul Rebeka. Karena tanpa ada penghalang sedikitpun, tubuhnya mendarat dengan sangat keras ke lantai keramik yang begitu keras. Mata elang Difza memancarkan kemarahan yang sudah berkobar. Tangannya mengepal dengan rahang yang mengeras. Rebeka yang melihat p

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Sentuhan Rebeka membangunkan Tombak Pusaka

    "Katakan padaku, apa saja yang telah kamu lakukan dengan lawan jenismu sebelumnya?" tanya Difza yang sudah mengungkung Rebeka. Rebeka sekarang sudah berada dalam pelukan Difza dengan posisi dikunci pergerakannya dengan sangat erat. Rebeka yang duduk di depan Difza, bersandar pada tubuhnya, kedua tangan Rebeka dipegang erat oleh Difza, sedangkan kakinya dihimpit oleh kaki Difza. Hingga semua pergerakan Rebeka sudah terkunci dalam kungkungan pria itu. Bernafas pun Rebeka terasa sesak, Difza benar-benar seperti simpul mati yang melilit tubuh Rebeka dan sangat susah untuk dibuka.Rebeka mencoba melepaskan diri, tetapi itu hanya sia-sia. Karena kekuatan tubuh mungil Rebeka sudah pasti kalah oleh tubuh kekar Difza. Satu tangan Difza saja sudah bisa mengalahkan seluruh kekuatan Rebeka. Apalagi saat ini rebeka benar-benar dikungkung dan dikunci pergerakannya."Ayo jawab! Apa saja yang kamu lakukan dengan lawan jenismu sebelumnya?" tanya Difza yang semakin mengeratkan kungkungannya."Kalau in

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Rasa Yang Aneh

    "Ternyata wanita sialan itu punya nyali juga. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus waspada dan lebih menekannya lagi, sebelum semuanya hancur." Difza menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang begitu empuk.Difza dan Rebeka tinggal di satu rumah yang sama, tetapi kamar berbeda. Begitu juga tempat beristirahatnya yang jauh berbeda. Rebeka dibiarkan tidur di kasur usang yang sudah keras, tidak ada ranjang untuknya. Kasur yang langsung di biarkan tergeletak begitu saja di atas lantai. Sedangkan di kamar Difza, ada ranjang dan kasur yang begitu empuk untuk memberi kenyamanan pada dirinya saat beristirahat. Niat Difza yang semula mendatangi Rebeka ke kamarnya untuk menekan dan menyakiti wanitu itu, ternyata dia seakan datang untuk membangunkan singa yang sedang tidur. Akhirnya Difza kembali ke kamarnya untuk mencari ide tentang cara selanjutnya balas dendam pada keluarga Rebeka. Satu targetnya sudah masuk perangkap, tinggal menghancurkan yang lain.Dendam Difza yang telah mendarah daging, membu

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Mulai Melawan

    Silau mentari berselimut mendung, telah datang menyibak gelapnya malam. Gemericik hujan masih setia beradu dengan isi bumi, menyembunyikan syair dalam kebisingan. Udara dingin yang seharusnya sudah berganti hangat, tetapi seakan enggan untuk pergi. Dia begitu setia menemani wanita malang yang sedang meringkuk di atas kasur. Badannya menggigil menahan pelukan hawa dingin yang datang menyapa. Entah atas dosa apa yang dia tebus, hingga dirinya harus kehilangan harsa kehidupan dalam sekejap mata. Hanya tangis yang bisa mewakili teriakan lara hati Rebeka. Derap langkah terdengar mendekatinya, tetapi Rebeka masih enggan menengadahkan kepala, walau hanya sekedar mengintip siapa yang datang padanya. Dia masih setia meringkuk dan meratapi luka hati yang sedang menganga. Hidup yang biasa bergelimang harta, kini dia harus hidup berbanding terbalik dengan dunia sebelumnya. Kasih sayang dan perhatian yang selalu dia dapatkan dari sang kakak, sekarang tidak lagi akan dia temui. Rebeka harus terbia

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Awal Permainan

    Sehari setelah pernikahannya dengan Rebeka, Difza membawa Rebeka pindah dari rumah orang tua istrinya. Rebeka yang biasa hidup bergelimang harta dan tinggal di rumah yang begitu mewahnya, setelah menikah dia harus ikut bersama Difza di rumah sederhana yang begitu asing bagi Rebeka. Rumah yang jauh dari kata elit. Rumah satu lantai yang di dalamnya hanya ada dua kamar tidur dan satu kamar mandi umum. Tidak ada kamar mandi pribadi seperti di rumah Rebeka."Betah ataupun tidak, kamu harus menyesuaikan diri dengan kehidupan kedepannya. Di sini tidak ada pelayan seperti di rumahmu, dan sudah pasti kedepannya kamu harus mengerti apa tugasmu," Difza berkata dengan angkuhnya.Rebeka hanya diam dan meratapi nasibnya dalam hati. Kenapa hidupnya sesial itu hanya dalam hitungan jam langsung berubah. Rebeka sudah bisa menerka dari situasi dan tempat yang akan dia tempati bersama Difza, untuk kedepannya hidup yang akan dia jalani berubah 180° dari biasanya. Sungguh takdir yang tidak bisa Rebeka ter

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Bunuh Aku

    "Inilah yang dinamakan sakit lahir dan batin. Sudah menderita akibat ujian yang datang seperti badai mengamuk laut, sekarang badanku juga dihajar tanpa ampun," batin Rebeka yang kini menghindari amukan Alina.Alina yang melihat Rebeka menghindar dari amukannya, bukan berhenti dan diam di tempat, tetapi dia tetap berusaha mendekati Rebeka. Bekas di sekujur tubuh Rebeka akibat bogeman Alina jangan ditanya lagi, sudah pasti hampir di setiap inci kulit Rebeka menyisakan bekas."Kak, hentikan! Aku sudah tidak sanggup menerima serangan Kakak," pinta Rebeka yang sudah merasakan remuk di sekujur tubuhnya.Alina terus mendekati Rebeka yang berlari ke sudut kamarnya dan berhenti ketika sudah bersedekap dengan dinding. "Langsung bunuh aku saja, Kak. Aku memang mau mati, tapi jangan aniaya seperti ini sebelum pergi. Badanku sudah remuk. Aku tidak tahan!" pekik Rebeka ketika Alina sudah berada di hadapannya.Tanpa diduga oleh Rebeka yang ketakutan akan dihajar lagi, ternyata Alina malah merangkul

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Hadiah Sebelum Mati

    Rebeka berusaha melenyapkan dirinya sendiri dengan terus menarik ujung syal, agar lilitan di lehernya makin erat. Sepersekian detik, dirinya memang sudah mengalami penurunan oksigen walau belum kehilangan kesadarannya. Di sela aksinya, Rebeka terus berdoa memanggil malaikat maut agar segera menghampirinya. Aksi Rebeka tersentak karena sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Rebeka.Tamparan yang menghasilkan bunyi sangat nyaring seperti anak pramuka yang melakukan tepuk tunggal. Tidak diragukan lagi, tamparan itu berhasil memberikan bekas merah di pipi Rebeka. Rasa panas dan perih menjalar di bagian kulit yang baru saja mendapat hadiah tersebut. Rebeka meringis, karena baru kali ini dia mendapatkan tamparan yang sangat dahsyat seperti itu. Tangan Rebeka sontak melepas ujung syal dan kini jemarinya berpindah menelisik kulit wajahnya yang terasa panas bercampur perih. Rebeka tidak menyangka dia akan mendapatkan sakit lahir batin pada saat hari yang seharusnya dia sangat bahagia. L

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Bunuh Diri

    "Aku terima nikah dan kawinnya Rebeka Alzelia Yosie dengan mahar uang sebanyak dua ratus ribu rupiah dibayar tunai," ucapan lantang dengan sekali tarikan napas menggema di telinga Rebeka. Air mata Rebeka kian deras mengalir melewati pipinya. Dia tidak menyangka, mimpinya untuk menikah terwujud juga, tetapi bukan sama orang yang didamba oleh Rebeka untuk menjadi imamnya. "Sah!" suara para saksi pun kini terdengar bak panduan suara.Hancur bersama penyesalan. Itulah kini yang menghiasi hati Rebeka. Apalagi, sejak tadi dia selalu mengedarkan pandangannya, tetapi kakak tercinta yang biasa selalu ada ketika suka dan duka Rebeka, kali ini tidak menampakkan batang hidungnya untuk menyaksikan betapa rapuhnya Rebeka saat ini."Kak, begitu besarkah rasa bencimu padaku saat ini? Aku butuh kamu untuk bersandar mencurahkan segala kehancuranku dan memelukmu untuk sedikit membalut lukaku. Kenapa kamu tidak ada di sampingku ketika badai menghantamku hingga hancur?" Rebeka membatin dalam isakan tang

  • Wanita Pemilik Gairah Liar   Kepercayaan Yang Terkoyak

    Ponsel Rebeka yang tadinya digenggam untuk mengecek pesan dari calon suaminya, kini jatuh ke lantai begitu saja. Sontak membuat Alina kaget dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Pikiran Alina langsung dipenuhi hal-hal negatif yang telah terjadi pada Zidan–calon suami Rebeka."Ada apa, Re? Apa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" Tanya Alina sambil mengambil ponsel yang sudah tergeletak di lantai.Rebeka tidak bisa berkata apapun untuk menjawab pertanyaan kakaknya. Dia tidak menyangka cobaan untuk dirinya hadir pada hari yang seharusnya dia sangat bahagia. Mulai dari dia yang memgetahui kebenaran tentang dirinya yang bukan adik kandung Alina, kini datang lagi cobaan yang tidak kalah dahsyatnya menghantam hati Rebeka. "Astaga!" Alina terlonjak kaget ketika melihat foto di layar ponsel Rebeka yang sedang berada di tangannya."Re, ini seriusan?" tanya Alina minta penjelasan dari Rebeka.Rebeka tidak menjawab pertanyaan Alina. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Berharap Alina tidak

DMCA.com Protection Status