Hati Shiera berdebar kencang! Merasakan napas pria itu semakin tak terkendali, Shiera semakin ketakutan. "Jangan, Tuan Alex!" ujar Shiera.Dengan satu usaha keras, Shiera melepaskan diri dari cengkraman kuat Alex dan melompat keluar dari pelukannya.Alex yang sedang mabuk, menjadi benar-benar sadar karena gerakan Shiera yang mendadak itu.Suhu hangat di matanya mereda, digantikan oleh kesan dingin yang tidak asing. Alex memandang Shiera dengan tatapan yang dingin, membuat Shiera semakin gugup. Shiera memanggil dengan lemah, "Tuan Alex."Satu panggilan itu membuat Alex semakin sadar.Dengan suara berat, Alex berkata, "Pergi tidur."Tidur?Mendengar kata “tidur,” Shiera semakin cemas. Dia bertanya dengan suara gemetar, "Tidur di mana?"Tampaknya, apa yang terjadi sebelumnya begitu mengejutkan, sehingga Shiera masih belum pulih sepenuhnya.Mendengar pertanyaan bodoh Shiera, kehangatan di mata Alex memudar. Terutama ketika melihat betapa ketakutannya Shiera, seiris senyuman yang tidak d
"Kalau kamu bekerja keras, kamu pasti bisa mendapat pekerjaan!" kata Shiera dengan suara dingin.Bagi Shiera, bukan karena susah mencari pekerjaan, tetapi Vincent sepertinya terlalu ambisius, sama seperti yang Rachel katakan. Saat ini Vincent masih dalam masa magang, tetapi dia sudah mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan mau membayar seorang magang sebesar dua puluh juta setiap bulan? Semua orang juga harus mulai dari nol untuk mencapai yang lebih tinggi.Vincent mulai tidak sabar mendengar nada dingin Shiera dan berkata, "Bukankah aku sedang mencarinya? Kenapa kalian semua terus memaksaku?""Siapa yang memaksamu? Itu sesuatu yang harus kamu lakukan!" Kata “memaksa” membuat Shiera kesal.Jika kamu punya keberanian, jangan minta uang dari keluarga. Siapa yang tidak perlu bekerja keras untuk hidup saat dewasa? Mereka bukan keluarga yang berkecukupan. Berhasil menempuh pendidikan berarti mereka sudah setengah jalan menuju masa depan yang cerah.Namu
Saat terbangun, sekujur tubuh Alex terasa lelah. Bagaimana bisa dia mimpi seperti itu?Apa mungkin ada kaitannya dengan wanita pada malam itu? Setelah mengalaminya sendiri, Alex bisa merasakan perbedaannya!Memikirkan kembali malam di Tanggerang saat itu, Alex benar-benar ingin sekali menemukan wanita itu dan memotongnya menjadi beberapa bagian.Di lain tempat, Shiera yang sedang membuat sarapan di dapur tiba-tiba menggigil dan mengeluarkan suara bersin, 'Hacih ....''Bzzz', tiba-tiba terdengar suara ponsel yang bergetar.Melihat sekilas ponselnya, Shiera kemudian mengangkat panggilan itu, "Kak Sovia.""Apa kamu memberi Vincent uang sebesar empat ratus ribu rupiah kemarin malam?""Tidak. Mentraktir dia makan sekali saja sudah cukup!" Shiera mendengkus.Siapa yang menyuruh Vincent untuk berlagak seperti kakak mereka? Seharusnya Vincent tidak perlu melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan.Walaupun Vincent sudah membantu Shiera menyelesaikan masalah di saat genting, kemungkinan besar Vi
Kalau dilihat lebih dekat, Alex bisa melihat lepuhan pada kaki Shiera.Alex yang melihat itu, memandang Shiera dan berkata dengan nada dingin, "Bodoh!"Shiera mengatupkan bibirnya, tersinggung karena perkataan Alex.Shiera bisa terluka seperti karena Alex yang tiba-tiba menakutinya, dengan diam-diam berdiri di pintu dapur.Alex selalu merasa kalau Shiera orang yang teledor dan semua yang Shiera lakukan bisa menimbulkan masalah.Sebelumnya, sudah beberapa kali Kevin tidak yakin dengan pekerjaan Shiera, jadi Kevin harus memeriksa ulang semua pekerjaan yang dilakukan oleh Shiera."Luka kakimu sudah melepuh," kata Alex setelah melihat keadaan kaki Shiera.Tersiram kuah mi yang panas membuat kaki Shiera terbakar cukup parah.Shiera melihat lepuhan yang ada di punggung kakinya, dalam diam mengerutkan bibirnya.Alex mengambil kotak P3K untuk mencari salep untuk luka bakar di dalamnya. Alex yang tidak menemukan salep itu langsung menghubungi dokter pribadinya.Dokter pribadinya memberi saran a
Akhirnya, Alex membuatkan makanan barat sederhana untuk sarapan mereka berdua.Shiera yang tidak terbiasa dengan makanan barat, masih bisa memakan sarapannya sedikit demi sedikit.Shiera masih menggunakan pakaian yang Alex berikan kepadanya kemarin malam dan bajunya yang kemarin masih belum dicuci.Tidak peduli apa yang terjadi hari ini, Shiera harus meminta izin cuti!Melihat muka Shiera seperti sedang memikirkan sesuatu, Alex kemudian berkata, "Ke depannya, kamu tidak usah masuk ke dapur lagi. Masakanmu juga tidak begitu enak dimakan."Tidak hanya tidak enak dimakan, tetapi semua makanan yang dimasak Shiera berwarna hitam.Pertama kali memasak, Shiera menggoreng telur dan membuat roti bakar, tetapi gagal. Kedua, Shiera memasak mi kuah, yang pada akhirnya menyebabkan luka bakar pada kaki Shiera.Bisa dikatakan, kalau Shiera tidak ahli dalam urusan dapur.Shiera yang mengira kalau Alex tidak puas karena kejadian hari ini, dengan sedih berkata, "Aku 'kan tidak sengaja.""Bukan masalah k
"Selamat pagi. Kami datang membawakan baju untuk Nona Shiera."Saat Shiera mendengar ada orang yang mengirimkan baju untuknya, Shiera berdiri dan menoleh ke arah pintu.Rachel memberikan jalan untuk orang-orang itu. Terlihat ada empat orang staf yang menggunakan setelan kerja masuk dengan mendorong rak gantungan baju.Rachel yang melihatnya pun terkejut!Sebagai anak orang kaya, Rachel tentu saja tahu kalau baju-baju yang dibawa staf tadi adalah baju yang dibuat khusus oleh desainer terkenal.Alex dan Shiera ini .... Apa benar kalau mereka ini pura-pura menikah?Rachel menatap baju-baju itu dengan rasa curiga, lalu mengalihkan tatapan curiganya itu kepada Shiera yang sedang duduk kebingungan di sofa....Di sisi lain ....Perusahaan yang terlihat terang itu menandakan kalau jam masuk kerja Perusahaan Grup Balckthorne sudah tiba. Semua karyawan terlihat memasuki area perusahaan.Berita mengenai Alex yang membawa Shiera kemarin sudah menyebar luas di area perusahaan.Banyak karyawan wani
Melihat baju-baju yang dikirimkan oleh Alex, membuat Shiera dan Rachel tidak mengerti apa yang menjadi tujuan Alex.Shiera dan Alex adalah pasangan suami istri palsu.Lalu kenapa Alex ....Ketua staf yang datang tadi mendekati mereka berdua dan berkata, "Nyonya Muda, ini adalah baju yang Tuan Alex pesan untuk Anda. Baju-baju ini dipesan sesuai dengan ukuran Anda. Anda tidak perlu repot mencoba baju ini satu persatu."Mendengarnya, mulut Shiera dan Rachel sedikit berkedut.Apalagi Rachel, yang secara tidak sadar melihat kaki Shiera yang terluka.Jadi, Alex berpesan agar Shiera tidak perlu mencoba baju ini satu persatu? Tuan Alex, bos mereka yang terkenal dingin itu, pergi ke mana dia?!Pikiran Shiera juga kosong, tidak bisa memberi reaksi apa pun.Saat staf itu melihat Shiera yang tidak menjawab, dia memanggil Shiera, "Nyonya Muda. Nyonya Muda, Anda tidak apa-apa?""Hah? Apa yang tadi kamu katakan?"Shiera sedikit mendapatkan kembali kewarasannya, tetapi otaknya masih belum berjalan den
"Apa yang kamu lakukan?"Shiera berkata, "Rachel, aku rasa kita tidak perlu menyembunyikannya lagi!"Dia mau berkata jujur agar mendapat keringanan hukuman?‘Keringanan hukuman' dua kata ini mungkin bisa berlaku untuk orang lain, tetapi tidak untuk Alex ... itu mustahil!Rachel menambahkan, "Situasi saat ini belum bisa dipastikan, kamu jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk berkata jujur.""Alex cepat atau lambat pasti akan melihat video tersebut! Aku merasa lebih baik mengakui kesalahanku saja."Saat ini, Shiera tidak mengunakan 'berkata jujur' dua kata, melainkan 'mengakui kesalahan!'Rachel memukul keningnya dengan marah, "Apa kamu pikir Alex orang yang sangat baik?"Shiera menggelengkan kepala lalu menjawab, "Tidak!"Rachel kembali bertanya, "Apa kamu pernah melihat dia memaafkan orang sebelumnya?"Shiera kembali menggelengkan kepalanya, "Tidak juga!"Kata maaf ini, tidak ada akan pernah masuk dalam kehidupan Alex.Berinisiatif mengakui kesalahan ataupun diketahui Alex, sebe
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw