Shiera memegang segelas jus jeruk hangat di dalam tangannya. Awalnya, dia selalu menyukai memakan buah stroberi yang dingin. Akan tetapi, akhirnya Shiera mulai memerhatikan kesehatannya?Shiera benar-benar tidak bercanda, ya?Rachel segera merasa kecewa dan putus asa!"Pikiranmu itu sebenarnya gimana sih?" Rachel makin cemas saat dia melihat Shiera yang hanya diam saja.Sebenarnya, apa-apaan ini? Bisa-bisanya Rachel berteman dengan Sheira?Wanita bodoh ini, benar-benar ingin membunuh Rachel, 'kan?Shiera mengerucutkan bibirnya dengan sedih lalu berkata, "Bayiku ... bayiku akan kesakitan!""Bukankah kandunganmu baru beberapa bulan? Bagaimana dia bisa merasakan sakit?" ucap Rachel sambil menekan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak.Sebenarnya, apa yang ada dalam pikiran Shiera si bodoh ini?Shiera lalu berkata, "Sebenarnya aku juga tidak percaya. Tapi dokter mengatakan, selama dia hidup, pasti mempunyai perasaan."Sebuah tindakan yang kejam kalau Shiera membiarkan bayinya merasa ke
Saat Shiera keluar dari rumah sakit, dia sudah meyakinkan diri sendiri untuk pergi dari Cilegon.Rachel selalu memiliki keteguhan hati.Namun, saat Rachel melihat mata Shiera yang memerah seperti ingin menangis, dia berkata, "Apa kamu pantas berbuat seperti ini?"Akan tetapi, Alex adalah orang yang kejam.Tidak ada jalan keluar lain untuk Sheira selain meninggalkan Cilegon, kalau tidak ingin masalah ini diketahui oleh Alex.Shiera lalu berkata, "Dia hanya punya aku!"Dia di sini menunjuk pada bayi yang ada dalam kandungan Shiera.Saat dokter mengatakan kalau bayinya bisa merasakan sesuatu, hati Shiera seakan-akan teriris, begitu sakit.Shiera adalah ibu dari anak ini. Kenapa dia tidak bisa mempertahankan bayi itu dengan baik?Tidak peduli apa yang akan terjadi ke depannya, Shiera akan melahirkan bayinya dan akan menjaganya dengan baik."Kamu ini!"Hati Rachel sedih saat dia mendengar perkataan Shiera.Rachel selalu menyuruh Shiera untuk menggugurkan kandungannya. Akan tetapi, Rachel ju
Tidak tahu apa yang diingatkan Vincent pada Karina di seberang telepon, Karina langsung berkata dengan kasar, "Aku pernah masuk ke dalam penjara. Aku tidak bisa lagi kembali ke desa!""Terus?"Alis Shiera langsung mengerut saat dia mendengar perkataan Karina.Muncul perasaan gelisah dalam hati Shiera. Sepertinya Shiera tahu apa yang akan dikatakan oleh Karina.Benar saja, di detik selanjutnya, Karina berkata, "Bukankah kamu mempunyai rumah di Cilegon? Aku akan tinggal di sana beberapa waktu. Cepat kamu jemput dan antar aku ke sana!""..." Shiera terdiam.Kepala Shiera dipenuhi dengan suara dengungan dan akan segera meledak!Raut wajahnya berubah pucat. Seluruh badan Shiera pun bergetar karena amarah.Bagaimana Karina bisa tahu kalau Shiera mempunyai rumah di Cilegon? Dari mana Karina mendapatkan berita itu?Selain itu, dengarlah perkataan Karina yang kasar ini!"Kamu tahu kalau aku pasti akan berkata tidak mungkin, 'kan?" tolak Shiera langsung tanpa memikirkannya.Shiera bukanlah Sovia
"Kalau begitu, kalian tinggal pilih kembali ke desa atau tinggal di jalanan!" ucap Shiera dengan dingin.Karina lalu menjawab, "Bukan, maksudmu itu apa? Apa kamu tahu semenyedihkan apa kami sekarang?""Dari awal sampai akhir, hanya Vincent yang kamu besarkan sebagai anakmu. Sekarang, sudah umur segini masih saja kesusahan, semua diakibatkan oleh kemalasan kalian sendiri. Kenapa kalian masih saja mempersulit orang lain?""Apanya yang malas! Apa kamu tahu berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk menyekolahkan anak ke perguruan tinggi?""Semua pengeluaran yang aku dan Sovia keluarkan, semuanya berasal dari hasil kerja paruh waktu kami di waktu senggang. Tentu saja kami tidak tahu seberapa besar biayanya. Kami 'kan tidak pernah berkuliah!"Perkataan balasan Shiera membuat Karina tidak berkutik lagi.Saat Karina mendengarnya, dia merasa kalau dadanya terasa makin sesak."Bukan begitu, sekarang masalahnya ...."Karina kian resah saat dia mendengar Shiera yang tidak memedulikan mereka.Karin
Awalnya, Karina berharap kepada Sovia, agar suatu hari nanti, Karina akan di ajak ke Cilegon untuk hidup bahagia.Namun, tidak disangka, orang yang akhirnya, dapat diandalkan adalah putri kecil yang dulu tidak pernah diharapkan dan diinginkan.Ternyata Shiera memiliki rumah yang sangat besar di Cilegon, Karina pun berpikir untuk tinggal di sana....Di sisi lainnya, Shiera sudah keluar dari kedai kopi, lalu dia menelepon Sovia.Sovia menerima telepon dari Shiera, saat mendengar berita Karina telah keluar, Sovia terkejut dan bertanya, "Bagaimana dia bisa keluar?"“Apakah Karina belum meneleponmu?” Shiera pun terkejut.Sovia berkata, "Belum … belum, bagaimana Karina bisa keluar?"Menurut Sovia, laporan tidak pernah dicabut. Oleh karena itu, Sovia bingung, bagaimana Karina bisa keluar?Dulu Karina terlalu suka menindas, sehingga Sovia ingin benar-benar memberikannya pelajaran.Maka dari itu, persoalan Karina keluar, Sovia tidak akan menyetujui apa pun.Wajah Shiera menjadi agak pucat.“Se
Saat Shiera keluar dari kedai kopi, dia berpikir mengenai Karina yang secara tiba-tiba bisa keluar dan mengetahui rumahnya.Sedangkan Keluarga Blackthorne terus mencari cara agar Shiera tidak menikah dengan Alex.Apalagi, kemarin saat berada di Keluarga Blackthorne, Alex mengeluarkan persyaratan yang secara tidak langsung menyinggung Widya.Maka dari itu, sebelum Widya menyerahkan proyek Greenvista, dia ingin mengusir Shiera dari kehidupan Alex. Jika demikian, Widya tidak perlu lagi menyerahkan proyek Greenvista. Dengan begitu, Alex bisa gagal dalam menjangkau bisnis luar negeri.Alex bertanya, "Siapa yang ingin berbuat onar?"Mendengar kabar, kalau ada yang ingin berbuat onar di Blackthorne Grup dan juga Widya sebagai orang dibalik pembuat keonaran tersebut, seketika raut wajah Alex menjadi suram.Shiera menjawab, "Aku, ibuku!"Shiera merasa mual saat dia menyebut kata ibu.Sejak tinggal bersama neneknya, Shiera tidak pernah memanggil Widya dengan sebutan ibu.Shiera selama ini selalu
Di keluarga Blackthorne.Saat ini, Widya kembali ke Kediaman Utama Keluarga Blackthorne dengan perasaan panik dan melihat Joanna dengan tenang dan santai, sedang menyeduh teh hijau. Hal ini membuat Widya agak khawatir.“Sudah pulang?” Joanna tersenyum lembut ketika melihat Widya pulang.Widya meletakkan tas di tangannya, berjalan ke sofa dan duduk, "Kamu mau sampai kapan masih terlihat tenang dan santai!"Sejak kemarin, Widya sangat cemas hingga tidak bisa makan dan tidur. Sebenarnya semalam adalah waktu yang tepat untuk membahasnya.Albus masih tetap bersikeras, meminta Widya untuk segera menyerahkan proyek Greenvista kepada Alex.Widya sepanjang hari ini sibuk, membereskan dan mengumpulkan segala materi.Meskipun Widya tidak rela melakukannya, dia tidak berani untuk membantah perkataan Albus.Joanna melihat ekspresi kesal Widya, lalu tersenyum dan berkata, "Apakah hal ini yang membuat kamu kesal?""Sekarang apa pun yang terjadi, Albus tidak akan membiarkan Shiera menikah dengan Alex
"Bu, kamu?" Widya memandang ke arah Joanna.Joanna membelai kukunya yang indah sambil berkata, "Hal kecil seperti itu, sudah membuatmu kehilangan kendali?""...""Apa yang aku katakan padamu sebelumnya? Ketika bertemu dengan lawan yang kuat, kamu harus mengontrol sepenuhnya kelemahan lawan!""Ya, jangan pernah meremehkan orang tua."Widya yang masih marah barusan, suasana hatinya langsung berubah sekarang.Tanpa diduga, ketika dia merasa cemas dan tidak tahu harus berbuat apa, ibunya sudah mengurus semuanya.Joanna tersenyum. "Kamu harus menunggu kabar baik sekarang dan lihat betapa mematikannya wanita desa ini." "Alex paling membenci orang yang datang berbuat onar. Karena itu, dia tidak mencari wanita selama ini."Hal itu menurut Widya!Sementara menurut Alex, wanita itu sangat merepotkan, tetapi siapa sangka dia akan mendapatkan Shiera.Jadi kali ini, biarkan Alex melihat dengan jelas wanita seperti apa yang telah dia dapatkan itu."Sekarang kamu telepon gadis yang bernama Shiera it
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw