Namun, Albus terlalu mengenal anaknya sendiri!"Kamu pikir Alex benar-benar menyukai gadis itu dan menikahinya karena cinta?" ujar Albus."Bukankah begitu?" balas Widya."Mereka menikah karena perjanjian!" kata Albus dengan nada serius.Ini adalah sesuatu yang sudah Albus selidiki sebelumnya. Justru karena tahu Alex dan Shiera menikah karena perjanjian, makanya Albus menjadi makin pusing."Menyingkirkan Shiera hanya akan menimbulkan jutaan masalah lain! Kamu kira itu akan menyelesaikan semuanya?" seru Albus.Widya juga tahu pernikahan antara Alex dan Shiera hanya perjanjian di atas kertas.Jadi, Widya juga tahu hal ini tidak akan selesai hanya dengan menyingkirkan Shiera.Namun, Widya masih tidak bisa terima, terutama setelah begitu banyak perencanaan yang dilakukan. Bagaimana dirinya bisa menerima kenyataan semuanya akan ...."Berikan saja pada Alex dulu!" ujar Albus tiba-tiba."Kalau semua diberikan pada Alex, bagaimana dengan Aston?" tanya Widya sambil menatap Albus dengan kecewa.
Namanya juga anak perempuan. Dalam banyak situasi, mereka akan selalu memperhatikan orang tua dan saudara-saudara mereka. Meskipun merasa kesal pada Widya, Arya tetap merasa ayahnya berubah seperti ini karena terpengaruh oleh Widya.Selain itu, sekarang banyak hal di Keluarga Blackthorne yang berada di bawah kendali Albus.Arya juga khawatir kakaknya sendiri akan membuat Albus panik dan pada akhirnya, semua keuntungan akan berakhir di tangan Widya dan Aston."Arya," panggil Alex."Ya," jawab Arya."Jangan khawatir tentang hal-hal ini lagi, oke?" Alex mengatakan ini dengan nada yang penuh kepedihan. Tentu saja, Alex tahu betul bagaimana sifat adik perempuannya ini.Saat kecil, Arya begitu polos dan ceria.Namun, sudah berapa lama Alex tidak melihat Arya tersenyum? Dia juga ingin memperlakukan adik perempuannya seperti kakak-kakak lainnya.Tetapi, Arya tidak suka tersenyum, dia juga tidak akan manja pada Alex. Semua penderitaan gadis itu akan dia simpan sendiri dan tidak pernah ditunju
Alex mengira Shiera tidak mau makan karena tadi dibilang gemuk. Namun, Shiera berkata, "Ini terasa hambar."Meskipun dekorasi restoran ini sangat mewah, rasa masakannya memang tidak terlalu enak.Alex mengerutkan keningnya, barulah sekarang dia ingat selera makan Shiera sudah berubah cukup banyak belakangan ini.Wanita ini lebih suka makanan pedas!"Makanan yang ringan baik untuk kesehatan," kata Alex dengan nada serius.Shiera tidak membalasnya.Shiera hanya menatap Alex dengan tatapan kosong, jelas tidak menyangka Alex akan mengurus hal ini juga. Bukankah biasanya Alex tidak peduli dengan hal seperti ini?Shiera makin merasa sangat tidak adil!Mungkin karena Shiera sedang hamil. Jika tidak bisa makan sesuatu yang diinginkan, hatinya akan mudah merasa kesal.Sekarang, Shiera memang merasa ….Alex berkata, "Makan sekarang.""Oh," balas Shiera.Nada serius ini membuat Shiera merasa lebih kesal. Dia ingin makan yang pedas, sangat pedas. Tetapi, selera Alex selalu cenderung ringan. Jad
Suasana hati Shiera yang awalnya baik tiba-tiba berubah.Dasar pria jahat, tidak bisa Alex melihat Shiera senang sebentar saja?Ditambah menyinggung soal pemeriksaan kesehatan, nafsu makan Shiera hilang seketika.Alex bertanya, "Kenapa?""Tidak ada!" Shiera tiba-tiba kehilangan semangat.Emosinya sangat bergejolak!Tentu saja Alex tahu alasannya. Pria itu tersenyum dan berkata, "Pemeriksaan kesehatan ini untuk kebaikan kalian juga.""Ya, semuanya untuk kebaikan kami," balas Shiera.Namun, saat ini Shiera benar-benar tidak bisa menanggung kebaikan ini.Sekarang Shiera ingin menelepon Rachel, tetapi karena Alex terus bersamanya, Shiera sama sekali tidak ada kesempatan.Bahkan Shiera tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang.Makan siang sudah berakhir, waktu sudah menunjukkan pukul satu lebih!Ketika mereka berdua kembali ke perusahaan, tim medis sudah tiba. Banyak karyawan sudah memberikan sampel.Shiera memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi ke lorong yang kosong dan segera menelep
"Kamu menjual tubuhmu sendiri?" tanya Shiera dengan terkejut saat mendengar ini.Wajah Shiera seketika itu langsung menjadi pucat.Jangan sampai itu terjadi.Jika Rachel benar-benar berkorban hingga menjual dirinya karena Shiera, maka Shiera tidak akan bisa merasa tenang seumur hidupnya."Apa yang kamu pikirkan? Apakah aku orang seperti itu?" balas Rachel.Saat mendengar kecurigaan Shiera tentang dirinya, Rachel hampir ingin membelah otak temannya ini langsung.Shiera pun merasa lega setelah mendengar jawaban Rachel."Jadi, seperti yang kamu katakan, benar-benar tidak ada masalah, ya?"Karena masih khawatir, Shiera mengonfirmasi lagi dan lagi!Rachel membalas, "Pergi saja, aku sibuk, tidak ada waktu untuk bicara denganmu sekarang."Setelah berkata begitu, telepon langsung ditutup dari sisi Rachel.Shiera masih terhanyut dalam pikirannya, dia agak sulit untuk tersadar sepenuhnya. Di benaknya hanya terngiang perkataan Rachel.Ekspresi yang tegas itu ....Apakah benar-benar tidak ada masa
Namun, akhir-akhir ini, cara Alex menghadapi Keluarga Chandra telah membuat Shiera dan Rachel cukup terkejut.Jika bukan karena Kevin sudah menemukan kebenarannya, kedua wanita ini pasti akan terus menyembunyikan masalah ini.Membayangkan Shiera yang terlihat cemas selama ini, senyum kecil muncul di sudut bibir Alex."Dasar gadis nakal ini …."Kevin terpaku.Gadis nakal ini?Mendengar cara Alex merujuk pada Shiera, sepertinya ini panggilan yang mengandung rasa frustasi.Mendengar panggilan tersebut dari Alex, Kevin juga bersyukur wanita itu adalah Shiera. Jika bukan, konsekuensi dari masalah ini mungkin akan lebih serius."Lalu, bagaimana dengan Shiera?" tanya Kevin dengan penuh perhatian.Alex membalas, "Apakah Rachel sudah diberi tahu?""Iya," jawab Kevin sambil mengangguk.Alex lanjut, "Abaikan saja dia dulu!"Mengabaikannya berarti wanita itu benar-benar tidak akan memberi tahu Shiera untuk sementara waktu.Kevin mengangguk dan membalas, "Baiklah, aku mengerti."Bagaimanapun, akiba
Alex mengangguk dan berkata, "Jangan sampai dia tahu!""Apa sebenarnya rencanamu?" tanya Kevin karena sudah penasaran.Kevin benar-benar khawatir Alex akan sangat menakuti Shiera.Kevin sendiri juga tahu betapa kecilnya nyali Shiera, jika terlalu ketakutan, bisa terjadi masalah.Alex tertawa dingin dan membalas, "Aku ingin tahu seberapa besar nyalinya."Kevin tertegun.Menyembunyikan kehamilan hingga titik ini sudah membuktikan nyali Shiera yang besar.Alex masih ingin tahu seberapa besar nyali Shiera?Namun, Kevin yakin Alex juga tahu batas. Bosnya ini tidak langsung meledak setelah mengetahui kehamilan Shiera.Itu menunjukkan kalau Alex juga akan menerima anak ini.…Shiera menghabiskan sepanjang sore dalam ketegangan!Setengah jam setelah Kevin keluar dari kantor Alex, tidak ada tanda Alex sedang marah.Shiera pun sepenuhnya yakin kalau Rachel mungkin benar-benar telah mengatur semuanya dengan baik.Namun, di perjalanan pulang setelah bekerja, Shiera terus-menerus memperhatikan eksp
Melihat Shiera tidak bereaksi, senyum di wajah Mbak Nancy makin dalam.Mungkin Tuan Alex menyukai wajah yang bodoh dan polos seperti ini?"Tuan Alex menelepon untuk mengatur makan malam ini, semuanya sesuai dengan seleramu," ujar Mbak Nancy.Alex sengaja menelepon Mbak Nancy untuk menyiapkan makanan yang Shiera suka?Apakah pria itu benar-benar begitu baik?Shiera merasa agak tidak percaya di dalam hatinya. Bagaimanapun, Shiera tahu betul seperti apa sifat Alex sebenarnya.Mbak Nancy pun berkata, "Baiklah, cepat panggil Tuan Alex untuk makan.""Baiklah, aku akan membantumu membawakan ini," ujar Shiera sambil mengambil sepiring dan berjalan ke luar.Di sana, Shiera melihat Alex sedang duduk dan menelepon di sofa.Alex sebenarnya ingin merokok, tetapi entah mengapa, dia memasukkan rokok yang belum dinyalakan kembali ke dalam kotak rokok.Melihat Shiera keluar dari dapur, Alex mengakhiri panggilan telepon.Alex berdiri dan menghampiri Shiera."Jangan repot-repot melakukan ini," ujar Alex,
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw