Melihat Shiera tidak bereaksi, senyum di wajah Mbak Nancy makin dalam.Mungkin Tuan Alex menyukai wajah yang bodoh dan polos seperti ini?"Tuan Alex menelepon untuk mengatur makan malam ini, semuanya sesuai dengan seleramu," ujar Mbak Nancy.Alex sengaja menelepon Mbak Nancy untuk menyiapkan makanan yang Shiera suka?Apakah pria itu benar-benar begitu baik?Shiera merasa agak tidak percaya di dalam hatinya. Bagaimanapun, Shiera tahu betul seperti apa sifat Alex sebenarnya.Mbak Nancy pun berkata, "Baiklah, cepat panggil Tuan Alex untuk makan.""Baiklah, aku akan membantumu membawakan ini," ujar Shiera sambil mengambil sepiring dan berjalan ke luar.Di sana, Shiera melihat Alex sedang duduk dan menelepon di sofa.Alex sebenarnya ingin merokok, tetapi entah mengapa, dia memasukkan rokok yang belum dinyalakan kembali ke dalam kotak rokok.Melihat Shiera keluar dari dapur, Alex mengakhiri panggilan telepon.Alex berdiri dan menghampiri Shiera."Jangan repot-repot melakukan ini," ujar Alex,
Kali ini, orang yang mengusulkan pernikahan Lucy adalah Tamara sendiri!Meskipun Lucy saat ini terdengar marah, itu hanya kemarahan semata. Dia tidak memiliki pilihan lain.Wajah Celine penuh dengan kekesalan."Lucy, bisakah kamu meminjamkan uang padaku? Aku akan segera bayar dalam waktu singkat," tanya Celine.Ketika mendengar Celine sendiri membuka mulut untuk meminjam uang, hati Lucy merasa makin kasihan.Sebelumnya, Celine adalah calon istri Tuan Alex Blackthorne, pria dari keluarga terkaya di Pelabuhan Merak. Namun sekarang, Celine malah jatuh miskin seperti ini."Ini semua untukmu!"Lucy memberikan seluruh uang tunainya kepada Celine.Melihat beberapa lembar uang seratus ribu di tangannya, Celine agak terkejut dan berkata, "Lucy, ini ...."Lucy langsung memberi Celine beberapa ratus ribu?Ini membuat Celine merasa tidak enak hati.Lucy memandang Celine dengan rasa ragu dan berkata, "Kamu juga tahu, kartu kreditku sudah dibekukan ayahku."Ini juga alasan mengapa Lucy, setelah dita
Membayangkan semua penderitaan yang dialami Keluarga Chandra sekarang, semua ini dimulai dari malapetaka bernama Celine.Tamara tidak ingin melihat wanita itu lagi!Lucy bisa menjadi seperti ini gara-gara Celine."Bibi, maafkan aku. Aku tahu aku sudah salah," ujar Celine sambil menangis tersedu-sedu.Celine tidak ingin tinggal di hotel!Celine sudah berbicara dengan ibunya sendiri. Ibunya berkata dia akan menikah lagi, jadi Celine tidak bisa kembali ke Negara Miriam saat ini.Celine sebenarnya berencana meminta uang dari ibunya, tetapi ibunya bahkan tidak mendengarkan sampai akhir dan langsung menutup telepon.Ibunya ini memang selalu tidak bisa diandalkan ....Seandainya bisa, Celine tidak akan perlu tumbuh bergantung pada keluarga pamannya.Jika Tamara bersikeras mengusirnya dari sini, Celine benar-benar tidak tahu ke mana dia harus pergi."Salah? Tindakan bodohmu kali ini tidak bisa dihapus dengan sekali kata 'maaf' saja!" ujar Tamara dengan tegas."Aku tahu, aku benar-benar tahu,"
Lucy dan Celine sama sekali tidak menduga Tamara tiba-tiba akan berdiri di pihak Shiera.Tamara pun berkata, "Apa alasan kalian membuang barang Nyonya Shiera?""Kak Alex dan Kak Celine sudah seharusnya bersama!""Bersama? Atas dasar apa? Sudah membuat surat nikah atau sudah mengadakan pernikahan?"Lucy terdiam.Intonasi Tamara makin tajam!Tamara melempar pandangan dingin ke arah Celine yang wajahnya sudah pucat dan berkata, "Alex dan Shiera sudah punya surat nikah, itulah yang bisa dibilang bersama!"Suasana menjadi hening."Syukurlah kali ini Shiera tidak membiarkan Alex melakukan apa pun pada kalian, bahkan jika dia ingin mencari orang untuk membunuh kalian, itu juga pantas kalian terima!"Meskipun Tamara memang ingin melindungi keluarganya sendiri, dia bukanlah orang yang tidak masuk berpikir rasional.Setelah memahami apa yang terjadi di Bandung, Tamara baru menyadari putrinya begitu berengsek!Lucy mendengar analisis tajam Tamara tentang masalah ini.Lucy masih agak tidak terima
Meskipun sesaat, perkataan Tamara barusan menyentuh hati Lucy yang awalnya begitu teguh.Namun, ketika melihat sikap Celine yang begitu sedih dan kasihan, Lucy jadi percaya kembali pada Celine. "Iya, aku tahu kamu tidak akan melakukan hal seperti itu!" jawab Lucy."Tapi Bibi dia, dia ...." kata Celine."Jangan dengarkan ibuku, dia sekarang lagi linglung karena masalah Keluarga Chandra." jawab Lucy.Perkataan yang belum sempat diselesaikan oleh Celine, telah disela oleh Lucy.Lucy melihat perilaku ibunya menjadi sangat tak berperasaan setelah kejadian besar yang menimpa Keluarga Chandra.Oleh karena hal ini juga yang membuat Lucy tidak akan percaya hal yang dikatakan oleh ibunya.Masalah yang terjadi pada Keluarga Chandra, asal mulanya disebabkan oleh Shiera, tetapi ibunya malah melimpahkan semua kesalahan ini pada Celine seorang."Apa benar kamu percaya padaku?" tanya Celine."Aku tidak percaya padamu, lalu pada siapa lagi?" Lucy menenangkan Celine dengan menepuk pelan punggung tangan
"Lucy, hatiku benar-benar sakit. Bagaimana mungkin Alex melakukan semua ini padaku?"Perkataan Celine benar, saat ini hatinya memang sakit.Akan tetapi, Celine juga mau memanfaatkan Lucy agar berada di pihaknya, kenyataan ini juga benar.Saat mereka hendak mengatakan sesuatu lagi, tiba-tiba seorang pembantu langsung masuk ke kamar Lucy.Dengan hormat dan tegas pembantu itu berkata, "Nona Celine, tolong segera pergi!""Mbak Yuyun, kenapa kamu bersikap seperti itu?" tanya Lucy.Melihat sikap pembantunya tidak sopan pada Celine, Lucy sontak emosi.Mbak Yuyun berkata, "Nyonya Tamara mengatakan Nona Celine sudah seharusnya pergi, lagi pula semuanya sudah dikatakan dengan jelas tadi, tetapi Nona Celine masih belum pergi juga!"Nada ucapan Mbak Yuyun terdengar agak kasar.Jelas ucapannya ini merupakan ejekan terhadap Celine yang tebal muka saat ini.Raut wajah Celine berubah menjadi pucat.Saat ini, Celine merasa sangat tidak nyaman karena dia diusir dengan paksa dari rumah bibinya sendiri.C
Terutama sikap Alex sekarang yang begitu tenang dan santai, hal ini yang membuat Shiera hampir gila.Shiera menarik napas dalam-dalam lalu bertanya, "Tubuhku tidak ada masalah, 'kan?""Iya, tidak ada masalah!" Alex menggelengkan kepalanya.Ucapan tidak masalah ini yang membuat kepala Shiera hampir pecah, ditambah lagi sikap Alex yang seperti itu.Alex bertanya, "Kamu berharap ada masalah, ya?""Tidak!"Shiera ingin sekali melihat hasil pemeriksaan kesehatannya.Bagaimanapun juga Shiera tidak melihat laporan asli dari hasil pemeriksaan itu.Akan tetapi, melihat gelagat Alex yang biasa saja, Shiera pun yakin bahwa semua memang telah diatur oleh Rachel."Masih belum mengantuk?"Alex menatap Shiera dengan senyuman mendalam dan penuh arti.Melihat sikap Shiera yang cukup hati-hati, Alex baru menyadari apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Shiera.Beberapa saat ini telah membuatnya susah ....Namun, melihat Shiera seperti ini, kelihatannya lucu juga."Sudah mengantuk, aku pergi tidur dulu. Aku
Saat di perjalanan, Shiera menelepon Rachel.Mungkin karena Rachel saat ini lagi sibuk, dia tidak mengangkat telepon dari Shiera.Shiera hanya bisa berharap pada alamat yang kemarin diberikan Rachel padanya, lalu dia pergi ke rumah sakit tersebut. Shiera mencari dokter yang sebelumnya sudah membuat jadwal janji dengannya.Dokternya seorang wanita paruh baya, ekspresi dokter itu sangat hangat dan selalu tersenyum melihat Shiera. "Rachel telah menceritakan semuanya padaku, kamu rileks saja."Shiera sudah berbaring di tempat tidur untuk melakukan USG, meskipun kemarin dia baru saja melakukan pemeriksaan yang sama dan semua itu sudah diatur oleh Rachel, maka hasil laporan kemarin pasti tidak akurat. Jadi, Shiera juga tidak mengatakan apa pun pada dokter yang menanganinya.Shiera memeriksakan dirinya sekali lagi.Ini merupakan pertama kali dia melakukan pemeriksaan komplet setelah kehamilannya.Dokter memutar layar menghadap ke Shiera, sontak Shiera langsung melihat keadaan perutnya di dal