Membayangkan semua penderitaan yang dialami Keluarga Chandra sekarang, semua ini dimulai dari malapetaka bernama Celine.Tamara tidak ingin melihat wanita itu lagi!Lucy bisa menjadi seperti ini gara-gara Celine."Bibi, maafkan aku. Aku tahu aku sudah salah," ujar Celine sambil menangis tersedu-sedu.Celine tidak ingin tinggal di hotel!Celine sudah berbicara dengan ibunya sendiri. Ibunya berkata dia akan menikah lagi, jadi Celine tidak bisa kembali ke Negara Miriam saat ini.Celine sebenarnya berencana meminta uang dari ibunya, tetapi ibunya bahkan tidak mendengarkan sampai akhir dan langsung menutup telepon.Ibunya ini memang selalu tidak bisa diandalkan ....Seandainya bisa, Celine tidak akan perlu tumbuh bergantung pada keluarga pamannya.Jika Tamara bersikeras mengusirnya dari sini, Celine benar-benar tidak tahu ke mana dia harus pergi."Salah? Tindakan bodohmu kali ini tidak bisa dihapus dengan sekali kata 'maaf' saja!" ujar Tamara dengan tegas."Aku tahu, aku benar-benar tahu,"
Lucy dan Celine sama sekali tidak menduga Tamara tiba-tiba akan berdiri di pihak Shiera.Tamara pun berkata, "Apa alasan kalian membuang barang Nyonya Shiera?""Kak Alex dan Kak Celine sudah seharusnya bersama!""Bersama? Atas dasar apa? Sudah membuat surat nikah atau sudah mengadakan pernikahan?"Lucy terdiam.Intonasi Tamara makin tajam!Tamara melempar pandangan dingin ke arah Celine yang wajahnya sudah pucat dan berkata, "Alex dan Shiera sudah punya surat nikah, itulah yang bisa dibilang bersama!"Suasana menjadi hening."Syukurlah kali ini Shiera tidak membiarkan Alex melakukan apa pun pada kalian, bahkan jika dia ingin mencari orang untuk membunuh kalian, itu juga pantas kalian terima!"Meskipun Tamara memang ingin melindungi keluarganya sendiri, dia bukanlah orang yang tidak masuk berpikir rasional.Setelah memahami apa yang terjadi di Bandung, Tamara baru menyadari putrinya begitu berengsek!Lucy mendengar analisis tajam Tamara tentang masalah ini.Lucy masih agak tidak terima
Meskipun sesaat, perkataan Tamara barusan menyentuh hati Lucy yang awalnya begitu teguh.Namun, ketika melihat sikap Celine yang begitu sedih dan kasihan, Lucy jadi percaya kembali pada Celine. "Iya, aku tahu kamu tidak akan melakukan hal seperti itu!" jawab Lucy."Tapi Bibi dia, dia ...." kata Celine."Jangan dengarkan ibuku, dia sekarang lagi linglung karena masalah Keluarga Chandra." jawab Lucy.Perkataan yang belum sempat diselesaikan oleh Celine, telah disela oleh Lucy.Lucy melihat perilaku ibunya menjadi sangat tak berperasaan setelah kejadian besar yang menimpa Keluarga Chandra.Oleh karena hal ini juga yang membuat Lucy tidak akan percaya hal yang dikatakan oleh ibunya.Masalah yang terjadi pada Keluarga Chandra, asal mulanya disebabkan oleh Shiera, tetapi ibunya malah melimpahkan semua kesalahan ini pada Celine seorang."Apa benar kamu percaya padaku?" tanya Celine."Aku tidak percaya padamu, lalu pada siapa lagi?" Lucy menenangkan Celine dengan menepuk pelan punggung tangan
"Lucy, hatiku benar-benar sakit. Bagaimana mungkin Alex melakukan semua ini padaku?"Perkataan Celine benar, saat ini hatinya memang sakit.Akan tetapi, Celine juga mau memanfaatkan Lucy agar berada di pihaknya, kenyataan ini juga benar.Saat mereka hendak mengatakan sesuatu lagi, tiba-tiba seorang pembantu langsung masuk ke kamar Lucy.Dengan hormat dan tegas pembantu itu berkata, "Nona Celine, tolong segera pergi!""Mbak Yuyun, kenapa kamu bersikap seperti itu?" tanya Lucy.Melihat sikap pembantunya tidak sopan pada Celine, Lucy sontak emosi.Mbak Yuyun berkata, "Nyonya Tamara mengatakan Nona Celine sudah seharusnya pergi, lagi pula semuanya sudah dikatakan dengan jelas tadi, tetapi Nona Celine masih belum pergi juga!"Nada ucapan Mbak Yuyun terdengar agak kasar.Jelas ucapannya ini merupakan ejekan terhadap Celine yang tebal muka saat ini.Raut wajah Celine berubah menjadi pucat.Saat ini, Celine merasa sangat tidak nyaman karena dia diusir dengan paksa dari rumah bibinya sendiri.C
Terutama sikap Alex sekarang yang begitu tenang dan santai, hal ini yang membuat Shiera hampir gila.Shiera menarik napas dalam-dalam lalu bertanya, "Tubuhku tidak ada masalah, 'kan?""Iya, tidak ada masalah!" Alex menggelengkan kepalanya.Ucapan tidak masalah ini yang membuat kepala Shiera hampir pecah, ditambah lagi sikap Alex yang seperti itu.Alex bertanya, "Kamu berharap ada masalah, ya?""Tidak!"Shiera ingin sekali melihat hasil pemeriksaan kesehatannya.Bagaimanapun juga Shiera tidak melihat laporan asli dari hasil pemeriksaan itu.Akan tetapi, melihat gelagat Alex yang biasa saja, Shiera pun yakin bahwa semua memang telah diatur oleh Rachel."Masih belum mengantuk?"Alex menatap Shiera dengan senyuman mendalam dan penuh arti.Melihat sikap Shiera yang cukup hati-hati, Alex baru menyadari apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Shiera.Beberapa saat ini telah membuatnya susah ....Namun, melihat Shiera seperti ini, kelihatannya lucu juga."Sudah mengantuk, aku pergi tidur dulu. Aku
Saat di perjalanan, Shiera menelepon Rachel.Mungkin karena Rachel saat ini lagi sibuk, dia tidak mengangkat telepon dari Shiera.Shiera hanya bisa berharap pada alamat yang kemarin diberikan Rachel padanya, lalu dia pergi ke rumah sakit tersebut. Shiera mencari dokter yang sebelumnya sudah membuat jadwal janji dengannya.Dokternya seorang wanita paruh baya, ekspresi dokter itu sangat hangat dan selalu tersenyum melihat Shiera. "Rachel telah menceritakan semuanya padaku, kamu rileks saja."Shiera sudah berbaring di tempat tidur untuk melakukan USG, meskipun kemarin dia baru saja melakukan pemeriksaan yang sama dan semua itu sudah diatur oleh Rachel, maka hasil laporan kemarin pasti tidak akurat. Jadi, Shiera juga tidak mengatakan apa pun pada dokter yang menanganinya.Shiera memeriksakan dirinya sekali lagi.Ini merupakan pertama kali dia melakukan pemeriksaan komplet setelah kehamilannya.Dokter memutar layar menghadap ke Shiera, sontak Shiera langsung melihat keadaan perutnya di dal
Shiera tertegun sejenak, lalu wajahnya memucat ketika dia turun dari tempat tidur USG. "Aku akan memikirkannya kembali."Saat ini, yang ada dipikiran Shiera hanya 'bayi akan merasa sakit' empat kata ini.Hatinya bergetar dengan sangat kencang.Sebelumnya dia sudah menunggu dimana dia bisa mengaborsi bayi ini, tetapi sekarang dia malah menjadi takut.Dokter berkata, "Setengah jam lagi ruang operasi sudah kosong. Apabila Anda tidak melakukannya hari ini, orang yang ada diurutan bawah Anda akan maju ke atas. Setelah Rachel menceritakannya padaku, aku mendapatkan urutan ini dengan susah payah.""Kamu masih punya waktu tiga hari untuk memikirkannya, tetapi saat kamu hendak melakukannya lagi, mungkin tidak akan semudah itu lagi. Intinya apabila kamu tidak melakukannya hari ini, maka selanjutnya kamu akan menunggu jadwal antrian."Di satu sisi bayi akan merasakan sakit, di sisi lainnya waktu yang diberikan cukup mepet!Kedua pilihan ini membuat pikiran Shiera menjadi kacau-balau.Karena hal i
"Apakah kamu bisa merasa sakit? Shiera meraba perut kecilnya.Wajahnya tampak kebingungan.Shiera melihat gambar yang diserahkan dokter padanya tadi, dia melihat gumpalan kecil yang dilingkar dokter sebelumnya.Gumpalan kecil ini ternyata ... sudah punya detak jantung!"Hai! sakit atau tidak, intinya kamu tetap berada di dalam perutku dulu."Shiera memejamkan mata, saat itu juga dia telah memutuskan sesuatu dengan jelas dan akan menghadapi kondisi apa pun yang akan terjadi nanti.Shiera menginginkan anak ini ....Dengan begitu, Shiera juga harus membuat persiapan untuk meninggalkan kota ini dengan segera.Rachel menelepon Shiera kembali karena tadi pagi Rachel tidak sempat mengangkatnya sewaktu Shiera meneleponnya.Saat itu juga Shiera menerima panggilan tersebut. "Rachel.""Apakah sudah selesai dilakukan?"Rachel bertanya pada Shiera.Rachel tadi pagi pergi interview ke Samudera Grup, jadi dia tidak ada waktu untuk menerima panggilan telepon dari Shiera.Karena Koneksi dari Kevin, Rac